Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

Ny S 81 tahun di rawat di ruang Penyakit Dalam Fresia 1 RSUP Dr Hasan


Sadikin dengan alasan masuk rumah sakit nyeri di daerah lutut ke atas disertai
kemerahan, panas, bengkak pada luka. Keluhan juga disertai demam karena keluhan
tersebut penderita berobat ke RS Halmahera di rawat selama 12 hari. Penderita
kemudian di rujuk ke RSHS karena tidak ada dokter spesialis jantung. Saat datang ke
IGD RSHS keluhan nyeri tungkai masih dirasakan namun sudah berkurang.
Penderita memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak lima tahun SMRS,
tekanan darah tertinggi 180/ penderita tidak rutin kontrol dan minum obat. Tekanan
darah tinggi darah rata-rata 130/, klien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi,
DM maupun jantung.
Penderita di rujuk dari RS Halmahera dengan HHD CAD OMI Anterior fc iv
+ selulitis a/r femur sinistra dan telah mendapat terapi vancomycin 2x1 gr iv,
spironolakton 1x25 mg PO.
Saat pengkajian pada tanggal (16/12) klien mengeluh nyeri pada sikut kiri,
nyeri dirasakan tidak menyebar namun sulit menggerakan tangan. Terdapat luka di
femur sinistra tampak menghitam dan dari hasil kultur ditemukan bakteri
pseudomonas. Klien sudah tidak bisa berdiri dari tempat tidur, tindakan personal
hygine dibantu oleh keluarga. Kaki kiri tidak dapat diangkat karena edema, namun
klien masih bisa menggerakan pergelangan kaki. Kekuatan otot ektremitas bawah 3/2.
Klien terpasang kateter dengan output 50 cc berwarna kuning pekat, terpasang infus
RL di lengan kanan. BB tidak terkaji BB klien 1 bulan yang lalu 80 kg, TB 60 cm,
suara paru normal, wheezing (-), ronchi (-), RR 21 x/menit, N = 90 x/menit, pupil
isokhor, CRT < 3 detik, S1 S2 normal, S3 (-), S4 (-), murmur (-), konjunctiva anemis,
akral tangan kanan kiri dingin. Klien BAB 3 kali perhari.
Klien mendapat terapi NP Albumin, heparin, amicasyn, hasil pemeriksaan lab
albumin 2,5 gr/dl, Hb 11,3 g/dl, Ht 34 %, leukosit 12.300/mm3, limfosit 17 %, PT 16
detik, fibrinogen 105,7 mg/dl, hasil kultur Candida albicans dan Pseudomonas
aenginosa.
Step 1
1. Np Albumin (Toni) : nutrisi parenteral (Intan)
2. Amicasyn (Anggie) : antibiotik (Neng Tuti)
3. CAD OMI Anterior (Hilma) : Chronic Arterial Disease Old Miokard Infark
(Neng Tuti)

Step 2
1. Diagnosa keperawatan pada pasien ini ? (Widya)
2. Mengapa klien dapat menderita penyakit CAD apakah karena hipertensi
(Hilma)
3. Mengapa klien timbul luka pada femur sinistra apakah ada hubungannya
dengan penyakit klien ?(Melda)
4. Penyakit klien yaitu CAD apakah ada hubungannya dengan CAD (Toni)?
5. Apakah terapi yang sudah diberikan dan bagaimana keberhasilan terapi
tersebut? (Angggie)
6. Apakah faktor resiko penyakit CAD? (Rati)
Step 3
1. Diagnosa keperawatan yang muncul : Nyeri dan gangguan mobilitas fisik
(Hilma), Intoleransi aktivitas, resiko infeksi (Melda)
2. Tekanan darah tinggi adalah faktor resiko yang paling membahayakan.
Tekanan darah tinggi menyebabkan tekanan yang dibawa oleh ventrikel kiri
saat memompa darah. Tekanan darah sistemik akan meningkatkan resitensi
terhadap pompa darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung menjadi
bertambah (Anggie, widya, Melda)
3. Penyebab timbul luka pada femur adalah karena CAD menyerang pembuluh
darah pada area distal (Rati)
Step 4
Hipertensi

Meningkatkan resitensi

obesitas

kolesterol serum meningkat

Pompa darah dari ventrikel kiri

Beban jantung bertambah

arteriosklerosis

Hipertropi ventrikel untuk


Meningkatkan kekuatan kontraksi

Dilatasi dan payah jantung

Penatalaksanaa Pem. penunjang Dx Keperawatan

Step 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apakah penyebab CAD OMI pada pasien ini hanya karena obesitas?
Faktor resiko penyakit CAD?
Mengapa pasien edema di tungkai kiri?
Terapi apa yang sudah diberikan dan bagaimana keberhasilan terapi?
Pemeriksaan penunjang?
Patofisiologi?
Asuhan keperawatan pada pasien ini?

Step 7

1. Obesitas dapat meingkatkan beban kerja jantung dan kebutuhan akan oksigen.
Orang dengan obesitas memiliki kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah
sehingga akan menyebabkan arteriosklerosis. Selain obesitas hipertensi juga
salah satu faktor yang membahayakan, peningkatan tekanan darah sistemik
meningkatkan resistensi terhadap pempmpaan darah dari ventrikel kiri,
akibatnya beban jantung bertambah. Terjadi hipertropi ventrikel untuk
meningkatkan kekuatan kontraksi sehingga menyebabkan dilatasi dan payah
jantung. Selain itu pula ditambah dengan obesitas yang mengakibatkan
arteriosklerosis sehingga bisa menyebabkan suplai oksigen ke jantung
berkurang.
2. Faktor resiko pada penyakit CAD antara lain:
Merokok : menghirup asap rokok akan menyebabkan meningkatkan kadar
karbondioksida darah. Hb lebih mudah mengikat CO dari pada Oksigen.
Oleh karena itu oksigen yang disuplai ke jantung menjadi berkurang,
sehingga membuat jantung bekerja menjaid lebhi berat untuk
menghasilkan energi yang sama besarnya.
Diet
: diet tinggo kalori, lemak total, lemak jenuh, gula, dan garam
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam timbulnya
hiperlipoproteinemia dan obesitas. Obesitas meningkatkan beban jantung
dan kebutuhan akan oksigen
Pola hidup
:
Diabetes melitus
Hiperlipidemia

Anda mungkin juga menyukai