Anda di halaman 1dari 10

1

IMPLEMENTASI DIAGONALISASI MATRIKS UNTUK MENYELIDIKI PEWARISAN GENOTIP PADA GENERASI Ke-n
Dedi Hariyanto e-mail: hariyantodedi7@gmail.com

ABSTRAK Salah satu permasalahan dalam biologi adalah masalah pewarisan genotip pada generasi ke-n. Pewarisan genotip ini akan mengakibatkan penurunan penyakit yang akan diturunkan oleh induk kepada generasi baru. Untuk itu peneliti melakukan penelitian pewarisan genotipe pada perkawinan terkontrol untuk mengetahui genotipe apa yang akan dihasilkan pada generasi ke-n. Untuk mempermudah pencarian genotip maka peneliti menerapkan ilmu matematika khususnya materi aljabar matrik subbab diagonalisasi matriks. Dimana untuk mencari penurunan tersebut digunakan rumus . Adapaun metode yang digunakan adalah kajian pustaka karena penulis menggunakan literaturliteratur dalam melakukan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua genotip pada generasi ke-n pada perkawinan terkontrol adalah AABB atau Normal. Sedangkan untuk keturunan yang bergenotip AABb, AAbb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, aaBb dan aabb adalah nol. Dan persamaan eksplisit yang dibentuk oleh tabel persilangan dihibrid ada 9 rumus yang berbeda. Kata Kunci : Genotip, Diagonalisasi Matriks.

ABSTRACT One of the problems in biology is a matter of inheritance genotypes at generation n. Inheritance of these genotypes will result in a decrease in the disease to be derived by the parent to the new generation. To the researchers conducted a study on marital controlled inheritance genotype to determine what genotype would result in generation n. To facilitate the search genotyping the researchers applied mathematics, especially algebra material matrix diagonalization matrix section. Where to look for the drop in used formula . Method used is a literature review because the authors use literature in writing. The results showed that all genotypes at generation n at marriage is controlled AABB or Normal. As for the offspring bergenotip AABB, AABB, AABB, AABB, AABB, AABB, AABB and AABB is zero. And explicit equations formed by crossbreeding dihybrid table there are 9 different formulas. Keywords : Genotype, Diagonalisation Matrix

1. Pendahuluan Ilmu matematika dan biologi merupakan ilmu yang selalu berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada. Dimana berbagai konsep ilmu matematika menjadi alat analisis yang penting di dalamnya. Salah satunya adalah bahasa matematika yang dapat diterapkan dalam ilmu biologi yakni genetika. Genetika (ilmu keturunan) tergolong dalam Ilmu Hayat yang mempelajari turun temurunnya sifat-sifat induk atau orang tua kepada keturunannya (Suryo, 2012). Oleh karena itu manusia ingin mengetahui segala ihwal mengenai keturunan, manusia juga ingin mengetahui pula rahasia dirinya

sendiri. Penyelidikan pewarisan genotip merupakan aplikasi genotip, dimana manusia selalu memiliki suatu susunan gen yakni gen dominan dan gen resesif (sifat yang tidak muncul pada keturunan). Dalam pewarisan genetika terdapat istilah pewarisan sifat autosomal. Yakni sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom (kromosom di luar kromosom seks) (A Rifai, 2011: 4). Dalam warisan autosomal (autosomal inheritance), setiap individu dalam populasi yang terdiri dari kedua jenis kelamin akan memiliki kedua jenis gen ini, dengan kemungkinan pasangan gen dinyatakan dengan AABB, AABb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, aaBb, dan aabb. Pasangan-pasangan kromosom ini dinamakan dengan genotip individu yang dapat menentukan bagaimana sifat yang dikendalikan oleh kromosom-kromosom itu yang dimanifestasikan dalam individu. Salah satu contoh pewarisan autosom dalam kehidupan sehari-hari yaitu penyakit keturunan/bawaan. Albino merupakan suatu kelainan yang terjadi pada warna kulit dan organ tubuh lainnya. Orang albino tidak memiliki pigmen melanin sehingga rambut dan badannya bewarna putih (Karmana, 2008: 120). Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a. Jika orang normal memiliki genotip Aa atau AA, sedangkan orang albino bergenotip aa. Untuk menyelidiki pewarisan genotip dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep matematika subbab aljabar matrik, yaitu diagonalisasi matriks. Diagonalisasi matriks merupakan alat bantu yang akan mempermudah manusia dalam mengetahui pewarisan genotip pada keturunan yang tak hingga dibanding dengan menyilangkan satu persatu induk untuk mendapatkan keturunan terbaik atau bahkan sama dengan induk sebelumnya. Adapun rumus yang digunakan dalam penyelidikan pewarisan genotip ini adalah .

Dimana D adalah diagonalisasi matriks, A adalah matriks yang diperoleh dari tabel peluang persilangan dihibrid, P merupakan matriks yang terbentuk dari vektor eigen matriks A, dan adalah matriks invers/balikan dari matriks P. Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang, Implementasi Diagonalisasi Matriks untuk Menyelidiki Pewarisan Genotip pada Generasi ke-n. Agar masalah tidak melebar maka peneliti memberi batasan bahwa yang diteliti hanya pada pewarisan autosomal, menggunakan perkawinan dihibrid serta perkawinan terkontol dan fraksi-fraksi yang diselidiki adalah AABB, AABb, AAbb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, dan aabb. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana implementasi diagonalisasi matriks untuk menyelidiki pewarisan genotip pada generasi ke-n?. Dan bagaimana penyelesaian persamaan eksplisit (persamaan yang dihasilkan dari tabel persilangan dihibrid) dalam fraksi-fraksi (bagian kecil dari suatu populasi) dari AABB, AABb, AAbb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, dan aabb genotip pada sebuah populasi generasi ke-n?. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi diagonalisasi matriks untuk menyelidiki pewarisan genotip pada generasi ke-n. Serta untuk mengetahui penyelesaian persamaan eksplisit (persamaan yang dihasilkan dari tabel persilangan dihibrid) dalam fraksi-fraksi (bagian kecil dari suatu populasi) dari AABB, AABb, AAbb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, dan aabb genotip pada sebuah populasi generasi ke-n. Pada prinsipnya yang dimaksud dengan implementasi diagonalisasi matriks untuk menyelidiki pewarisan genotip pada generasi ke-n merupakan penerapan salah satu cabang ilmu matematika terhadap ilmu biologi untuk menyelesaikan permasalahan penyelidikan suatu persilangan genotip dimana peluang persilangan tersebut

diubah dalam bentuk matriks dan dicari diagonalisasinya agar kita mengetahui pewarisan genotip yang terjadi pada generasi setelah leluhur/induk.

2. Metode Penulisan Rancangan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan yaitu rancangan penulisan untuk menemukan penyelesaian permasalahan dalam menyelidiki pewarisan genotip pada generasi ke-n. Penulisan ini diawali dengan telaah pustaka terhadap aljabar matriks, yaitu peluang persilangan, matriks, nilai eigen, vektor eigen, diagonalisasi matriks, dan limit. Kajian literatur atau metode penelitian kepustakaan (library reseach) yaitu sebagian besar tugas peneliti adalah berada di perpustakaan untuk mencari dan mengutip dari berbagai macam sumber literatur berkaitan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Objek penulisan ini adalah pewarisan genotip pada generasi ke-n. Penyelesaian pewarisan genotip generasi ke-n ini menggunakan distribusi peluang persilangan, diagonalisasi matriks dan limit. Jenis instrumen yang yang digunakan dalam penulisan ini adalah dokumentasi. Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Jadi, penulis menggunakan instrumen dokumentasi dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah dan referensi lainnya. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan terhadap buku-buku, jurnaljurnal, dan sumber-sumber kepustakaan lainnnya baik melalui media cetak maupun media elektronik yang menunjang dan mendukung mengenai materi-materi yang berkaitan dengan aljabar matriks, distribusi peluang, diagonalisasi matriks, limit serta genetika (Arifin, 2010:39). Cara yang digunakan penulis dalam menganalisis data yaitu menyeleksi data-data yang berhubungan dengan aljabar matriks dan genetika, menyusun data-data yang sesuai dengan penulisan ini secara sistematis, mengkaji kembali data-data yang telah disusun dengan tujuan agar mendapatkan gambaran yang lebih luas, mendalam dan terperinci tentang pengimplementasian diagonalisasi matriks pada penyelidikan pewarisan genotip pada generasi ke-n, mengimplementasikan diagonalisasi matriks untuk menyelidiki pewarisan genotip pada generasi ke-n, menarik simpulan mengenai penyelesaian dari pewarisan genotip tersebut. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: mencari, mempelajari dan menelaah sumber-sumber informasi yang berhubungan dengan topik yang diteliti; memberikan deskripsi dan pembahasan lebih lanjut tentang matriks pada pewarisan autosomal dengan genotip pada sebuah populasi generasi ke-n; mencari nilai eigen dan vektor eigen dari matriks tersebut kemudian matriksnya didiagonalisasikan; mencari bentuk persamaan eksplisit; mencari nilai limit dari hasil perhitungan tersebut.; dan memberikan kesimpulan akhir dari hasil pembahasan.

3. Pembahasan Masalah A. Penentuan Distribusi Genotip dari Pewarisan. Sifat yang diturunkan dalam hal ini diasumsikan diatur oleh dua kromosom (pembawa sifat) yang dilambangkan dengan huruf AABB dan aabb. Berdasarkan penurunan autosomal (autosomal inheritance), setiap individu dalam populasi masing-masing kelamin akan memiliki dua di antara kromosom-kromosom berikut, yakni pasangan-pasangan yang dinyatakan dengan AABB, AABb, Aabb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, dan aabb. Pasangan kromosom-kromosom ini disebut genotip

(genotype) individu, dan genotip ini akan menentukan bagaimana suatu sifat yang dikendalikan oleh kromosom-kromosom tersebut dimanifestasikan pada suatu individu. Misalnya dalam pewarisan autosomal, suami istri masing-masing normal tetapi keduanya pembawa gen untuk albino. Maka pewarisan suami istri itu dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Persilangan dua sifat beda antara laki-laki dan perempuan pembawa penyakit bagi warisan autosomal Genotip

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa persilangan dihibrid bergenotip AABb, persilangan dihibrid bergenotip AaBB, persilangan dihibrid bergenotip Aabb,

dari persilangan dihibrid bergenotip AABB, dari persilangan dihibrid bergenotip AAbb, dari persilangan dihibrid bergenotip AaBb,

dari dari dari

dari persilangan dihibrid bergenotip aaBB, dari aaBb dan

dari persilangan dihibrid bergenotip aabb. Maka dapat dinyatakan bahwa dari anak mereka adalah normal (AABB) dan lagi carier atau penderita penyakit (aabb). Hasil dari persilangan karakter F1 kemudian akan menghasilkan F2 dengan pola distribusi .

Dengan memperhatikan tabel di atas tentang persilangan dan kemungkinan-kemungkinan keturunan yang dihasilkan, maka selanjutnya akan dipaparkan secara langsung dari probabilitas dari genotip yang mungkin pada keturunan untuk seluruh kombinasi yang mungkin dari genotip induknya.

B. Implementasi Diagonalisasi Matriks pada Pewarisan Genotip Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang bagaimana cara kromosom dari orang tua yang diteruskan pada keturunannya. Matriks yang akan dibentuk menunjukkan genotip yang mungkin pada keturunan dengan mengacu pada genotip induknya, sehingga akan diperoleh distribusi genotip dari satu populasi sampai generasi-generasi selanjutnya. Untuk lebih memperjelas implementasi diagonalisasi matriks untuk menyelidiki keturunan sampai generasi ke-n, maka digunakan langkah-langkah penyelesaian berdasarkan teori Howard Anton (2011) sebagai berikut: 1. Bentuklah persamaan linier dari tabel yang menjelaskan tentang peluang dari masing-masing genotip, sehingga didapat persamaan dalam notasi matriks dan bentuklah matriks A. 2. Carilah nilai-nilai eigen dari matriks A. Sehingga diperoleh pula vektor-vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai-nilai eigen tersebut. 3. Bentuklah matriks P dari vektor-vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen tersebut. 4. Subtitusikan matriks A dengan matriks D yang sudah terlebih dahulu didiagonalisasikan oleh matriks P kemudian bentuklah sebuah persamaan eksplisit.

5. Carilah limit dari masing-masing persamaan untuk n menuju tak hingga. Berdasarkan penurunan autosomal (autosomal inheritance), setiap individu dalam populasi masingmasing kelamin akan memiliki dua di antara kromosom-kromosom berikut, yakni pasanganpasangan yang dinyatakan dengan AABB, AABb, Aabb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, dan aabb. Distribusi probabilitas genotip dihibrid dalam generasi ke-n dapat diwakili oleh suatu vektor genotip

Dimana untuk fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AABB pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AABb pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AAbb pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AaBB pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AaBb pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip Aabb pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip aaBB pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip aaBb pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip aabb pada generasi ke-n Khusus genotip awal. Hubungan memenuhi untuk (3.1) Distribusi awal genotip akan mempengaruhi distribusi genotip satu generasi ke generasi lain. Adapun persamaannya ................................................................ (3.2) maka serta mempresentasikan distribusi awal dari

Dimana

[ dan

matriks yang sesuai tabel peluang persilangan. ............... (3.3) . Untuk mendapat pernyataan eksplisit

Dari persamaan (3.2) diperoleh: Dari persamaan (3.3) maka didapat pernyataan eksplisit untuk

, maka mula-mula dengan cara mendiagonalisasikan matriks A. Yakni cari matriks P yang .

dapat dibalikkan dan matriks diagonal sedemikian rupa sehingga:

Dengan diagonalisasi, maka diperoleh [ ] [ ]

untuk

(3.4)

Dengan

Berdasarkan persamaan (3.4) dengan mencari nilai eigen, vektor eigen dan invers matriks P, sehingga diperoleh Selanjutnya carilah nilai limit dari persamaan eksplisit yang telah ditemukan. Contoh kasus: diketahui sebuah tabel peluang persilangan dihibrid antara laki-laki normal dan perempuan carier. Tabel 3.2 Peluang Genotip Persilangan Dihibrid antara Laki-laki Normal dan Perempuan Carier Genotip dari keturunan AABB AABb AaBB AaBb Dengan keterangan: AABB, AABb dan AaBB AaBb : Individu Normal :Individu pembawa (Carier) penyakit tetapi tidak AABB-AABB 1 0 0 0 0 0 0 0 Genotip dari kedua orang tua AABB-AABb AABB-AaBB AABB-AaBb

menderita penyakit Untuk [ ] vektor distribusi probabilitas genotip dari populasi tersebut pada generasi ke-n

adalah: Dimana:

fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AABB pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AABb pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AaBB pada generasi ke-n fraksi dari probabilitas individu dengan genotip AaBb pada generasi ke-n Dari tabel di atas maka persamaan linier yang dapat dibentuk sebagai berikut:

(3.5)

Interpretasi persamaan di atas adalah bahwa seluruh individu dengan genotip AABB akan mempunyai genotip AABB dalam program perkembangbiakan, dan setengah dari keturunannya dengan genotip AABb akan mempunyai genotip AABB, serta setengah dari induk genotip AaBB akan memiliki genotip AABB. Persamaan (3.5) dapat ditulis dengan untuk (3.6)

Dimana

],

] dan [ ]

Perhatikan bahwa ketiga kolom pada matriks A adalah sama dengan kolom pada tabel 3.2. dengan diagonalisasi, diperoleh [ ] [ ] untuk (3.7)

Dengan

Diagonalisasi dari A dapat diselesaikan dengan cara menemukan nilai eigen dan vektor eigen yang bersesuai. Adapun nilai eigen dan vektor eigennya adalah: , [ ], [ ], , [ ] dan [ , dan ]

Sehingga diperoleh matriks D dan P sebagai berikut:

] [ ] [

dan

Dari matriks Sehingga:

maka diperoleh

( ) [ ] [ ] [ ( ) ( ) ] [ ][ ]

( [ ] [

( ) ( ) [ ][ ]

( ) ( )

( ) ( ) ]

( [ ] [ ( [ ] [ ( ( )

) ( )

( ( ( ( )

) ) )

) [ ] ]

( )

( )

) ) ((

( ) )

) ) ( ( ) (( ) ( )

( ( (

) ) )

) )

(( ) )

) ) ]

(( [ ] [ Oleh karena Maka: (( (( ) ) ( ( ) (( ) ( ((

) ) ) )

((

) ) ( (

((

) )

( ( ) (( ) ( )

) ) ) ) ]

(( ) )

) ) ( ) ) ) )

((

) )

((

) )

(( ) ) ( )

(3.8)

Persamaan (3.8) merupakan rumus eksplisit probabilitas keempat genotip pada generasi ke-n yang dinyatakan dalam probabilitas awal genotip dari populasi keturunan. Karena ( ) cenderung mendekati nol untuk n mendekati tak hingga maka limit dari persamaan (3.8) adalah:

((

) )

((

) )

(( )

) )

{((

) )

( ( ) (( ) (

( ) )

) ) }

{(( ) ) {( ) }

Sehingga diperoleh: , , , . Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk n mendekati tak hingga, pewarisan pada generasi ke-n semuanya bergenotip AABB atau normal.

4. Penutup Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dipaparkan, peneliti menyimpulkan : 1. Genotip yang dihasilkan pada keturunan generasi ke-n atas persilangan terkontrol dihibrid adalah semuanya akan memiliki genotip AABB (Normal). Sedangkan untuk keturunan yang bergenotip AABb, Aabb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, aaBb dan aabb pada pewarisan genotip generasi ke-n adalah nol/tidak ada 2. Persamaan eksplisit yang dihasilkan dari tabel persilangan dihibrid adalah :

Untuk menyelesaikan persamaan awal di atas dapat menggunakan langkah sebagai berikut: bentuklah matriks A, carilah nilai-nilai eigen dari matriks A. Sehingga diperoleh pula vektor-vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai-nilai eigen tersebut. Bentuklah matriks P dari vektor-vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen tersebut. Subtitusikan matriks A dengan matriks D yang sudah terlebih dahulu didiagonalisasikan oleh matriks P kemudian bentuklah sebuah persamaan eksplisit. Carilah limit dari masing-masing persamaan untuk n menuju tak hingga. Adapun hasil yang diperoleh dari ersamaan eksplisit di atas adalah semua keturunan di generasi ke-n adalah NORMAL. Setelah peneliti menyimpulkan sebagaimana tersebut di atas, saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Pembahasan tentang genetika ini selain menggunakan matriks dalam penyelesaiannya, dapat juga menggunakan metode lain untuk perkawinan trihibrid atau polyhibrid. 2. Penelitian ini dapat diteruskan melalui metode lain selain matriks.

10

5. Daftar Pustaka A Rifai, Mien. 2004. Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka. Anton, H dan Rorres, C. 2011. Aljabar Linier Elementer Versi Aplikasi Edisi Kedelapan/ Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Anton, H dan Rorres, C. 2011. Penerapan Aljabar Linier. Terjemahan: Pantur Silaban. Jakarta: Erlangga. Arifin, Zaenal. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Filosofi, Teori dan Aplikasi. Surabaya: Lentera Cendika Karmana, Oman. 2008. Biologi untuk Kelas XII Semester 1 Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo Media Pratama Suryo. 2012. Genetika untuk Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai