Anda di halaman 1dari 19

MTs MIFATHUL ULUM

KARANG NANGKA BLEGA BANGKALAN

Menurut kalimat-kalimat yang terdapat di dalam teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berisi suatu pernyataan kemerdekaan yang memberi tahu kepada bangsa Indonesia sendiri dan kepada dunia luar, bahwa saat itu bangsa Indonesia telah merdeka, lepas dari penjajahan.

Bangsa Indonesia benar benar telah siap untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikannya itu, demikian juga siap untuk mempertahankan negara yang baru didirikan tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pada naskah proklamasi yang berbunyi:

Kami banga Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Apabila ditelaah, maka proklamasi kemerdekaan itu mengandung beberapa aspek:

Dari sudut Ilmu Hukum, maka proklamasi atau pernyataan yang berisikan keputusan bangsa Indonesia telah menghapuskan tata hukum kolonial untuk pada saat itu juga digantikan dengan tata hukum nasional (Indonesia). Dari sudut politik-ideologis, maka proklamasi atau pernyataan yang berisikan keputusan bangsa Indonesia telah berhasil melepaskan dir dari segala belenggu penjajahan dan sekaligus membangun perumahan baru, yaitu perumahan Negara Proklamasi Republik Indonesia yang bebas, merdeka dan berdaulat penuh.

Proklamasi Kemerdekaan ialah suatu alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan yang meliputi bangsa, tanah air, pemerintahan dan kebahagiaan rakyat. Proklamasi sebagai dasar untuk meruntuhkan segala hal yang mendukung kolonialisme, imperialisme dan selain itu proklamasi adalah dasar untuk membangun segala hal yang berhubungan langsung dengan kemerdekaan nasional.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga dapat dipandang sebagai puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Perjuangan rakyat tersebut telah mengorbankan harta benda, darah dan jiwa yang berlangsung sudah sejak berabad-abad lamanya untuk membangun persatuan dan kesatuan serta merebut kemerdekaan bangsa dari tangan penjajah.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bertujuan untuk kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia. Agar kita bahagia, antara lain harus ada kesamaan diantara kita semua meliputi berbagai bidang misalnya bidang ideologi, bidang politik, bidang ekonomi, bidang hukum, bidang sastra kebudayaan, pendidikan dan lain-lain. Dengan berhasil diproklamirkannya kemerdekaan, maka bangsa dan negara Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka.

MTs MIFATHUL ULUM


KARANG NANGKA BLEGA BANGKALAN

Negara Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 ibaratnya sebuah rumah tangga yang baru tentu saja alat-alat kelengkapannya belum terpenuhi. Oleh karena itu, sehari setelah proklamasi kemerdekaan, para pemimpin bangsa mulai menyusun tatanan kehidupan kenegaraan.

Pemerintah pendudukan Jepang pada waktu itu selalu mendesak kepada Seokarno - Hatta bahwa agar jangan sampai terjadi huruhara dan juga menegaskan bahwa Jepang tetap memegang pemerintahan serta bertanggung jawab atas keamanan di Indonesia.

Soekarno - Hatta tetap berhatihati agar dapat menyelamatkan proklamasi. Oleh karena itu, kedua tokoh tersebut berusaha menyalurkan proklamasi kemerdekaan melalui PPKI yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang.

Dalam rangka pembentukan negara dan pemerintah Republik Indonesia maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melakukan beberapa langkah sebagai berikut.

Mengesahkan dan menetapkan UndangUndang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945. UUD merupakan hukum dasar] tertulis. UUD di Indonesia dirancang oleh BPUPKI tanggal 10 16 Juli 1945 dalam sebuah Panitia Perancang Undang- Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Rancangan UUD tersebut kemudian dibawa ke sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 untuk dibahas

Mengesahkan dan menetapkan UndangUndang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945. UUD merupakan hukum dasar] tertulis. UUD di Indonesia dirancang oleh BPUPKI tanggal 10 16 Juli 1945 dalam sebuah Panitia Perancang Undang- Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Rancangan UUD tersebut kemudian dibawa ke sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 untuk dibahas

Sebelum PPKI mengesahkan rancangan UUD. Soekarno dan Hatta menugaskan Ki Bagus

Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singadimejo, dan Mr.

Teuku Mohammad Hassan untuk membahas rancangan Pembentukan Undang-Undang Dasar.

Rancangan tersebut kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta. Namun,

rancangan tersebut telah menimbulkan keberatan dari sejumlah pihak karena


adanya kalimat yang dianggap membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Atas usul Drs. Moh. antara lain sebagai berikut

Hatta, rancangan UUD tersebut mengalami beberapa perubahan,

Dalam pembukaan UUD ada kalimat yang semula berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat syariat Islam bagi pemeluknya. Diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam Bab III, Pasal 6 yang sebelumnya menyatakan bahwa presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam, diubah menjadi presiden adalah orang Indonesia asli.

Setelah rancangan UUD tersebut selesai dimusyawarahkan, UUD tersebut kemudian disahkan menjadi UUD Republik Indonesia dan terkenal dengan nama UUD 1945. Dengan demikian berarti bahwa sehari setelah proklamasi bangsa Indonesia telah memiliki landasan negara yang merupakan landasan bagi jalannya pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai