Anda di halaman 1dari 28

Peningkatan Kasus Diare di Puskesmas

Kelompok F5

Anggota Kelompok
Chatrine Sutandi 102010010 Deffina Widjanarko 102010137 Rananta Saputra Sembiring 102010247 Adatya Stevani P Putuhena 102010253 Ramli Saibun Hasudungan Simanjuntak 102010356 Jasreena Kaur Sandal 102010362 Angela Yosephine Nur Hidayati Nordin Febryn Prisiliya Paliyama 102009242

Rumusan Masalah
300 org menderita diare akut 60% penderita adalah balita Desa ini merupakan desa endemis diare dengan kasus rata rata per bulan 40-50 orang

Mind Mapping

RM

Hipotesis
KLB diare dikarenakan kurangnya sumber air bersih dan sanitasi yang buruk

Kejadian Luar Biasa (KLB)


Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (Permenkes RI No.949/Menkes/SK/VIII/2004). Kriteria KLB : 1) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud pada pasal 4 Permenkes RI No. 1501/MENKES/PER/2010.(Konfirmasi kolera) yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.

2) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari, atau minggu berturut turut. 3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu. 4) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya. 5) Rata rata jumlah kejadian kesakitan perbulan selama 1(satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.

6) Angka kematian kasus (CFR) dalam 1(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus pada suatu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

Wabah
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU No 4.Tahun 1984). Pembagian wabah menurut sifat 1. Common Source Epidemic 2. Propagated/Progresive Epidemic

Segitiga Epidemiologi

1. Diare Host : penduduk yang tidak berperilaku bersih Agent : bakteri (E. coli, Vibrio cholera) Environment : sarana air sungai yang tercemar Vektor : lalat

Manajemen KLB Diare


Persiapan yang perlu diperhatikan pada pra KLB/Wabah adalah: 1. Kab/Kota, Propinsi dan Pusat perlu membuat surat edaran atau instruksi kesiapsiagaan di setiap tingkat. 2. Meningkatkan kewaspadaan dini (SKD) di wilayah Puskesmas terutama di Desa rawan KLB 3. Mempersiapkan tenaga dan logistik yang cukup di Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Propinsi dengan membentuk Tim TGC. 4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan 5. Meningkatkan kegiatan lintas program dan sector

Kegiatan saat KLB 1. Penyelidikan KLB : Tujuan dan tahapan penyelidikan KLB 2. Pemutusan rantai penularan 3. Penanggulangan KLB
a. b. c. Mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC). Pembetukan Pusat Rehidrasi (Posko KLB Diare) Penemuan penderita Diare secara aktif untuk mencegah kematian di masyarakat Analisis tatalaksana penderita untuk memperoleh gambaran Setelah wabah tenang dilakukan : Pengamatan intensif selama 2 minggu berturut-turut Perbaikan sarana lingkungan yang diduga penyebab penularan. Promosi kesehatan tentang PHBS

d.
a. b. c.

Pencegahan Diare
1. Primer
o o o o o o o o Pemberian ASI Makanan pendamping ASI Menggunakan air bersih yang cukup Mencuci tangan Menggunakan jamban yang sehat Membuang tinja bayi yang benar Pemberian Imunisasi campak Penyehatan Lingkungan

2. Sekunder Pencegahan skunder ini dapat dilakuan dengan cara mendeteksi penyakit secara dini dan mengadakan pengobatan yang cepat dan tepat, deteksi penyakit secara dini dapat dilakuan dengan cara :
o o o o Penyaringan Pengamatan epidemiologis Survei epidemiologis Pelayanan kesehatan sebaik-baiknya pada saranan pelayanan kesehatan umum.

3. Tersier Pencegahan ini dimaksud untuk mengurangi ketidak mampuan dan mengadakan rehabilitasi.
o Ketersediaan rumah sakit dan fasilitas umum untuk pelatihan guna memanfaatkan secara maksimal kemampuan yang ada o Pendidikan bagi masyarakat dan dunia industri untu memberdayakan mereka yang telah di rehabilitasi o Memungkinkan pasien untuk bekerja semaksimal mungkin

Penyedian Air Bersih


Syarat fisik : tidak berwarna, berbau, berasa, suhu dibawah suhu lingkungan. Syarat biologik : bebas dari bakteri pathogen, pada pemeriksaan 100 cc terdapat kurang dari 4 bakteri E.coli maka air sudah dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Syarat kimia

Pengobatan Diare
Lima Langkah Tuntaskan Diare (Lintas Diare) 1. Berikan Oralit 2. Berikan obat zinc 3. Pemberian ASI/makanan 4. Pemberian antibiotika atas indikasi 5. Pemberian nasehat pada ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita yang diare.

Program Pokok Promosi kesehatan (Promkes) Penyuluhan Kesehatan

Kegiatan Masyarakat (PKM), Sosialisasi

Program Kesehatan, Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS), Penilaian Strata Posyandu.

Program Kesehatan Lingkungan

Pengawasan

Kesehatan

Lingkungan

SPAL

(saluran

pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minumjamban keluarga), Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempattempat umum), Institusi Perkantoran, Survey Jentik Nyamuk (SJN).

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ,KB

ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan Persalinan, Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan

Neonatus, Kemitraan Dukun Bersalin, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Imunisasi Keluarga berencana (KB) : Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin), Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB.

Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

Surveilens Terpadu Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, Infeksi Saluran

Peranafasan Akut (ISPA), Diare, Infeksi Menular Seksual (IMS), Penyuluhan Penyakit Menular.

Program Perbaikan Gizi

Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan Gizi,Pemantauan Status Gizi (PSG),Distribusi Vit A/Fe/Cap Yodium.

Pengobatan

Dalam Gedung : Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,, Unit Gawat Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan Persalinan

(Kebidanan) Luar Gedung : Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling (Puskel).8

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Antenatal Care Memberi nasihat tentang gizi sehat

2. Pemberantasan Penyakit Menular Fogging

3. Upaya Peningkatan Gizi


Penimbangan berat badan perbulan pada balita

4. Usaha Kesehatan Lingkungan

Jamban Keluarga Sehat

4.

5. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Promosi Kesehatan
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kesimpulan
Upaya untuk menangani KLB diare ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip administrasi kesehatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi. Dimana pada perencanaan dilakukan pemilihan prioritas masalah melalui pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data. Kemudian dilakukan prioritas jalan keluar dan pelaksanaan prioritas tersebut. Setelah hal-hal diatas dilaksanakan kemudian dilakukan penilaian terhadap hasil kegiatan dengan pendekatan sistem yang meliputi masukan, proses, keluaran dan dampak yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai