) (
. .
2
.eterangan)
.p dalam sm
/
atau sft
/
dan 0 dalam sm
3
atau sft
3
( ) p A
c
K
s
p
2
. .
%S1&
( )
c
s
p
g p A
c
K
.
. .
2
%2nglish&
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 105
3 4 spesific cake resistance % mkg& atau %ftlbm&
5 4 #iskositas filtrate %Pa.s & atau %lbmft.s&
cs 4 konsentrasi slurry %kgm
3
& atau %lbmft
3
&
' 4 luas area filter %m
2
& atau %ft
2
&
6p 4 perbedaan tekanan %k7m
2
& atau %lbfft
2
&
( ) p A
R
B
m
.
.........................%S1&
( )
c
m
g p A
R
B
.
.
%2nglish&
8m 4 resistance of filter medium
Sehingga)
( )dV B V K dt
V
p
t
+
0 0
BV V
K
t
p
+
2
2
1
1
]
1
+
,
_
A
V
R
A
V c
p
t
m
s
2
2
.
.eterangan)
9 adalah #olume total filtrat %m
3
& atau %ft
3
& dalam (aktu t %s&.
Soa& &atihan
1. Data untuk filtrasi :a:+3 dalam bentuk slurry dengan air pada %2$
o
:&
dilakukan pada tekanan konstan %*6p& 33; k7m
2
,uas filter pada plate
and frame filter press adalah ' 4 <"<-3= m
2
dan konsentrasi slurry adalah
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 106
cs 4 23"-> kgm
3
?itung konstanta 3 dan 8m berdasarkan data percobaan
sebagai berikut)
t 9 t 9 t 9
-"- <"-=3 @ 1<
*3
3-"> 2"-=; @ 1<
*3
>3"/ -"<<- @ 1<
*3
="$ 1"<<< @ 1<
*3
-/"1 3"<<2 @ 1<
*3
;="- -"$<2 @ 1<
*3
1/"3 1"$<1 @ 1<
*3
$="< 3"$</ @ 1<
*3
1<>"3 $"<<= @ 1<
*3
2-"/ 2"<<< @ 1<
*3
, - "./)0 1 "0
""
m2kg3 Rm - /.0/ 1 "0
"0
m
4"
2. Slurry dengan kondisi yang sama seperti soal no. 1 difiltrasi menggunakan
plate and frame filter press yang mempunyai 2< frame dengan luas masing*
masing frame adalah <";>3 m
2
. Filtrasi dilakukan dengan tekanan konstan
dengan perbedaan tekanan sama dengan soal no. 1" begitu juga dengan
nilai parameter resistance untuk filter cake dan filter cloth. ?itunglah (aktu
yang diperlukan untuk memperoleh filtrate sejumlah 3"3> m
3
.
567".8 etik9
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 107
6. SE$$LIN( AN: SE:IMEN$ASI
Ringkasan%
Settling dan sedimentasi merupakan proses pemisahan partikel yang terjadi
karena adanya gaya gra#itasi. Gaya gra#itasi akan bekerja pada partikel
sehingga partikel akan turun dan mengendap. Partikel dapat berupa padatan
atau li&uid drop. Fluid dapat berupa li&uid atau gas yang diam ataupun bergerak.
.etika partikel berada pada jarak yang cukup jauh dari dinding dan
berjauhan dengan partikel lain sehingga gerak jatuhnya tidak terpengaruh maka
gerak jatuh pada kondisi tersebut disebut free settling. .ondisi tersebut bisa
dicapai jika konsentrasi partikel kurang dari <"2 A #olume. Bika jumlah partikel
banyak atau konsentrasinya pekat sehingga pengendapannya berjalan lambat
kondisi tersebut disebut hindered settling. Pemisahan padatan dari slurry atau
suspensi dengan gaya gra#itasi sehingga dihasilkan fluida yang jernih dan slurry
dengan kandungan partikel yang pekat disebut sedimentation.
Pa!tike& rigid
.etika partikel bergerak melalui fluida terdapat gaya*gaya yang bekerja
pada partikel tersebut yaitu perbedaan densitas antara partikel dengan fluida
serta gaya gra#itasi. Bika densitas fluida dan partikel sama maka gaya apung
akan mela(an gaya gra#itasi sehingga partikel tidak bergerak relatif terhadap
cairan.
Pada partikel rigid yang sedang bergerak melalui fluida gaya yang bekerja
pada partikel tersebut adalah) gaya gra#itasi %ke arah ba(ah&" gaya apung %ke
arah permukaan& dan drag force %berla(anan dengan arah gerak partikel&
0esarnya gaya apung dalam 7e(ton pada partikel dapat digambarkan
pada persamaan berikut)
g V
g m
F
p
p
b
. .
.eterangan)
m) masa partikel dalam kg"
C densitas fluida dalam kgm
3
li!uid"
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 108
Cp densitas partikel dalam kgm
3
li!uid"
9p adalah #olume partikel dalam m
3
.
0esarnya gaya gra#itasi sebagai eksternal force dalam 7e(ton adalah)
g m F
g
.
%rag force FD besarnya sebanding dengan head velocity #
2
2 dengan
persamaan sebagai berikut)
A
v
C F
D D
2
2
Pada partikel yang jatuh bebas pada sistem cairan terdapat dua periode
yaitu periode accelerated fall dan constant velocity fall. Periode accelerated fall
hanya terjadi sebentar dia(al gerakan partikel sehingga yang berperan dalam
gerakan partikel adalah constant velocity fall dimana kecepatannya disebut free
setling velocity atau terminal velocity #t dengan nilai d#dt sama dengan nol
%karena tidak ada percepatan& maka nilai #t dapat ditentukan dari penurunan
persamaan jumlah gaya*gaya" sehingga diperoleh nilai #t sebagai berikut)
( )
D p
p
t
C A
m g
v
2
#t dalam ms %fts&" untuk partikel yang bulat
6
.
3
p p
D
m
dan
4
.
2
p
D
A
. . 3
. 4
D
p p
t
C
D g
v
18
.
2
p p
t
D g
v
Fntuk partikel dengan bentuk yang berbeda nilai koeffisien drag akan
berbeda. Fntuk aliran turbulen %daerah hukum 7e(ton& dengan bilangan
8eynold diatas 1<<< hingga 2"< @ 1<
$
" nilai koeffisien drag mendekati konstan
yaitu :D4<"--.
Partikel yang sangat kecil akan bergerak sesuai dengan gerak Brownian
yang merupakan gerak acak dan partikel saling bertabrakan. Gerakan partikel
menjadi random dan menekan efek gaya gra#itasi. Pengendapan partikel
berjalan lambat atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Fntuk partikel yang sangat
kecil gaya sentrifugasi dapat mengurangi pengaruh gerak Brownian.
Hine!e sett&ing
Pengendapan umumnya melibatkan partikel dalam jumlah besar sehingga
partikel*partikel tersebut saling terpengaruh gerakkannya. Fntuk kondisi ini
disebut hindered settling dimana kecepatan gerakan partikel akan lebih lambat
jika dibandingkan kecepatan gerak partikel pada daerah hukum stokes. 7ilai
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 110
koeffisien drag akan lebih besar. Persamaan*persamaan yang berlaku dalam
kasus hindered settling adalah sebagai berikut)
p
m
dimana nilai Gp tanpa dimensi dengan nilai sebagai berikut %dalam S1 unit&
) 1 ( 82 , 1
10
1
p
Density untuk fase li!uid akan menjadi bulk density dari slurry %Cm&
( )
p m
+ 1
Cm merupakan densitas dari slurry dalam kg partikel H li&uid m
3
. 7ilai
perbedaan densitas antara parttikel dengan slurry adalah sebagai berikut)
( ) [ ] ( ) +
p p p m
p
1
Sehingga untuk hindered settling kecepatan pengendapan partikel pada daerah
aliran turbulen adalah sebagai berikut)
( )
( )
p
p p
t
gD
v
2
2
18
p m p p
m
m t p
g D v D
N
Pe!a&atan untuk sett&ing an seimentasi
Simp&e g!a;it+ sett&ing tank
E<uipment 'o! =&assi'i=ation
Spit>kasten =&assi'ie!
Seimentation thi=kene!
?. CEN$RI#@(AL SEPARA$ION PROCESSES
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 111
Ringkasan%
Pemisahan sentrifugal berjalan berdasarkan prinsip ba(ah jika sebuah
objek berputar pada suatu jarak tertentu dari titik pusat. Gaya sentripental
bekerja pada arah pusat putaran. Bika sebuah obyek dalam (adah selinder yang
berputar maka fluida dan partikel yang berada di dalamnya akan mengalami
gaya sentrifugal yang arah berla(anan dengan gaya sentripental kearah dinding
silinder. .ondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memisahkan partikel dengan
berat jenis yang berbeda.
Persamaan untuk gaya sentrifugal adalah sebagai berikut)
ae 4 rI
2
ac 4 kecepatan dari gaya setrifugal ms
2
%fts
2
&" r merupakan jarak radial dari
pusat putaran dalam m dan I adalah kecepatan angular dalam rads
Gaya setrifugal Fc dalam 7 %lbf& bekerja pada partikel dengan persamaan
Fc4 mae 4mrI
2
Fc 4
c
g
mr
2
,
_
N
mr F
c
4 <"<1<=> mr7
2
mg F
g
dimana g adalah kecepatan gra#itasi yang bekerja pada partikel dimana
mg F
g
2
2
2 2
001118 , 0
60
2
rN
N
g
r
rg
v
g
r
F
F
g
c
,
_
%S1&
2
000341 , 0 rN
F
F
g
c
18
2 2
p p
t
rD
v
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 113
dimana #t adalah kecepatan settling dalam arah radial dalam ms. Dp adalah
diameter partikel dalam m dan Cp adalah densitas partikel kgm
3
dan 5 adalah
#iskositas li!uid dalam Pa.s.
( ) r
dr
D
dt
p p
2 2
18
Bika diintegrasikan dengan batasan r 4 r1 pada t 4 < dan r 4 r2 pada t 4 tJ" maka
diperoleh persamaan)
( )
1
2
2 2
ln
18
r
r
D
t
p p
T
,
_
,
_
Partikel yang memiliki diameter lebih kecil daripada persamaan diatas tidak akan
mengendap dan terikut aliran li!uid.
"ut point atau diameter kritis Dpc didefinisikan sebagai diameter partikel
yang mencapai K jarak antara r1 dan r2. Partikel ini bergerak dalam fluida dengan
jarak %r2 D r1&2. Sehingga batasan untuk menyelesaikan integrasinya adalah
antara r4%r1Hr2&2 pada t 4 < dan r4r2 pada t4tJ. Sehingga diperoleh)
( )
( )
( )
( )
( )
( ) [ ]
2
1
2
2
2 1
2
2
2 1
2
2 2
2
ln 18
2
ln 18
r r b
r r
r
D
V
r r
r
D
q
pc p pc p
c
1
]
1
1
]
1
Pe!samaan untuk konisi khusus
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 114
Fntuk kondisi dimana ketebalan lapisan li!uid sangat kecil dibandingkan
radius mangkok maka dapat dianggap r L r2 dan Dp 4Dpc sehingga)
( )
18
2
2
2
p pc
t
D r
v
Maktu untuk settling tJ menjadi)
( )
t c
T
v
r r
q
V
t
,
_
2
1 2
Sehingga diperoleh !c adalah)
( )
( ) [ ] 2 / 18
1 2
2
2
2
r r
V D r
q
p pc
c
Dimana nilai #iolume 9 dapat dinyatakan dalam
9L2Nr2 %r2 D r1& b
Bika dikombinasikan maka akan diperoleh)
( )
9
2
2 2 2
2
p pc
c
D br
q
Contoh Soa&%
1. :entrifuge has radius silinder <"1<1/ m %<"333 ft& diputar dengan kecepatan
7 4 1<<< putmin.
a. ?itung gaya sentrifugal yang dikembangkan dalam bentuk gaya gra#itasi
%113"/&.
b. 0andingkan dengan gaya untuk mangkok dengan diameter <.2<32 m
berputar pada kecepatan yang sama dalam putaranmenit %r 4 <.2<32 4
22>"2 gra#ities&.
2. ,arutan yang kental mengandung partikel dengan densitas Cp 4 1-/1kgm
3
akan dijernihkan dengan sentrifugasi. Densitas larutan C4;<1 kgm
3
dan
#iscositasnya 1<< cp. :entrifus memiliki mangkok dengan r2 4 <"<222$ m"
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 115
r14<"<<>1/ m dan tinggi b 4 <"1=>< m. ?itung diameter kritis berdasarkan
diameter partikel terbesar pada aliran keluar jika 7 4 23 <<< putaranmenit
dan flow rate ! 4 <.<<2;32 m
3
h %I 4 2-1< radsO 9 4 2">->@1<
*-
m
3
O
!c4>";>@1<
*>
m
3
s" Dpc 4 <.>-/ 5 " Dpc tersebut dimasukkan untuk memperoleh
nilai #t untuk mengecek apakah pengendapan masuk dalam daerah hukum
stokes&.
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 116