Anda di halaman 1dari 24

MAJELIS

KEHORMATAN ETIK
KEDOKTERAN
DALAM PENANGANAN PELANGGARAN ETIKA KEDOKTERAN

Dr.Adam Suyadi SpB MM
Ketua IDI Wil
DIY
ETIKA BERBEDA DENGAN HUKUM
Bertujuan untuk kebaikan hidup pribadi
Norma hukum bertujuan untuk
mendamaikan hidup bersama
Kode etik sebagai code of profesion
conduct yang bersifat etika terapan
Dalam kenyataan pasien yang kecewa
terhadap pelayanan dokter akan
menghadapi gugatan
Pelanggaran ini sulit dipilah pilah apakah
pelanggaran hukum atau pelanggaran
etika atau bahkan hanya pelanggaran
pribadi
Contoh pelanggaran etik yang sulit
dibuktikan :
-over utilisasi alat canggih kedokteran di
RS
Undertreatment/pengobatan ala kadrnya
Perpanjangan waktu rawat inap
Futilisasi medik/kesia siaan penyakit yang
sulit sembuh
Pasien dumping/pemaksaan pasien
pulang
Pemimpongan pasien tidak mampu
Penolakan terminal pasien
Menahan-nahan pasien tidak segera
merujuk
Mengabaikan informed consent
Mengabaikan rekam medis
Dikotomi atau spiliting/komisi
Tidak mengungkapkan medical error
Menghalalkan tindakan medis yang tidak
seharusnya/aborsi
Memperkokoh ketertutupan
medis/kebebasan otonom
Memesang tarif tinggi

Etika pelayanan medis :
Hampir semua dokter yang diadukan
pasiennya adalah dokter spesialis
Bekerja diRS
Ada juga dokter umu yang kurang hati-2
Kebaykan yang laris
Dokter arogan kurang menjalin
komuniskasi

Pengadu merasa kurang dihormati hak-
2nya
Komplikasi penyakit dikira malpraktek
Sebagian pengadu mengeluhkan
mahalnya tarif RS
Pengadu meojokkan dokter dengan
mengadu lewat publik/surat kabar
Tidak kurang mereka menggunakan jasa
pengacara

Sengketa medik dokter pasien meliputi
Masalah kualitas pelayanan dan dugaan
kesalahan
Medical iatrogenesis error in judgment
Dokter bermasala dapat dikelompokkan
Kesalahan atau kecelakaan
Watak yang menyebalkan annoying
Perilaku tidak professional
Dokter cacat
Pelanggaran serius
Berkaitan dengan kompetensi dan
kemampuan
Mengabaikan tanggung jawab profesional
Peresepan tak bertanggung jawab
Perilaku sexaul menyimpang
Kecurangan akademik
Pengiklanan diri

RUANG LINGKUP ETIKA
KEDOKTERAN
Pertimbangan dan ususl pelaksanaan
etika kepada pengurus IDI setingkat
Bimbingan dan pengawasan etika kepada
seluruh dokter
PENANGANAN SENGKETA
MEDIK
Identifikasi seluruh masalah keluhan
utama pasein
Dokter teradu diminta untuk membuat
kronology lengkap mengenai kasus itu
Menganalisa secara ilmiah dengan
pertimbangan dari ahli terkait
Lakukan konfrontasi dengan pengadu
-upayakan damai
BILA SAMPAI PENGADILAN
Tidak jarang kasus sudah disidik polisi
Dan dilimpahka kejaksaan
Terus sampai pengadilan
IDI dalam hal ini MKEK akan diminmta
menjadi saksi ahli
Keputusan dimajlis hakim
Vonis sesuai undang-2 yang berlaku
MENJADI PERJUANGAN IDI
Diadakan peradilan profesi
Samapi sekarang belum ada
Yang ada Peradilan agama
Peradilan PTUN
Peradilan Militer
Peradilan UMUM
MAJLIS KEHOMATAN DISIPLIN
KEDOKTERAN INDONESIA
Disingkat MKDI
Lembaga yang yang berwenang untuk
menentukan ada dan tidaknya kesalahan
yang dilakukan oleh dokter dalam
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
menetapkan sanksi
Dibentuk ditingkat Pusat dan provinsi
Tugas MKDI
Menerima pengaduan, memeriksa dan
memutuskan kasus pelanggaran disiplin
dokter yang diajukan
Menyususn pedoman dan tatacara
penanganan kasus pelanggaran displin
dokter
MKDP bekerja sebagai MKDI ditingkat
provinsi
Kedudukan MKDI
Sebagai lembaga otonoom dari Konsil
Kedokteran Indonesia
Anggota-2 ditetapkan oleh Menteri atas
usulan organisasi profesi
Masa bakti MKDI adalah 5 tahun dan
dapat disusulkan kembali untuk 1 kali
masa jabatan lagi
Keanggotaan
Keanggotaan MKDI terdiri atas
3 orang dokter dari organisasi profesi
1 orang dokter dari asosiasi Rumah Sakit (
dalam hal ini PERSI)
3 orang sarjana hukum

Syarat-2 keanggotaan MKDI
WNI, berkelakuan baik, taqwa sehat
Usia ,inimal 40 maksimal 65 pada waktu
diangkat
Minimal pengalaman praktek 10 tahun dan
memiliki STR dan SIP
Bagi Sarjana Hukum berpengalaman minimal
10 tahun
Cakap jujur moral baik etika integritas tinggi
reputasi baik
MKDKP
Keanggotaan MKDKP terdiri atas
2 orang dokter
1 orang sarjana hukum
Semuanya atas ususlan dari organisasi
profesi setingkat provinsi
Tata kerja
Ada sekretariat tetap
Rapat pleno
Rapat koordinasi pimpinan
Alur tata cara penanganan kasus
pelanggaran
Pengaduan dari masyarakat -> verifikasi ->
penetapan ketua MKDKI pemeriksaan proses
dan pembuktian - KEPUTUSAN

Penolaan
Peringatan tertutlis
Rekomendasi pencabutan SIP
Mengikuti Pendidikan Pelatihan
Keputusan
Tidak bersalah
Bersalah dan pemberian sanksi disiplin
Ditemukan pelanggaran etika

SEKIAN
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai