Anda di halaman 1dari 26

KESETARAAN DAN MODEL ANALISIS

Pendahuluan :
Untuk beberapa masalah teknik yang sulit diselesai kan secara
analitis, penyelesaiannya butuh percobaan-percobaan atau
pengamatan, misalnya masalah tentang sungai, pelabuhan,
bendung dll (tidak cukup hanya dengan studi analisis atau
model matematis).
pengamatan langsung dilapangan sudah tentu membutuhkan
biaya yang cukup besar dan waktu yang lama.
Untuk menghindari kendala tersebut pengamatan dapat
dilakukan dilaboratorium dengan membuat bentuk miniature
dari permasalahan tersebut, bentuknya serupa tapi ukurannya
yang kecil (lebih dikenal dengan istilah studi model).
Dengan model ini dapat dipredikasi :
1. Kelakuan dan kera dari suatu bangunan atau mesin yang
akan dibuat.
!. Kekurangannya dapat segera diketahui dan dapat segera
dihindari, pada prototype yang akan dibuat.
". Dapat dipelaari beberapa alternatip perencanaan sehingga
dapat dipilih yang paling optimal.
#ontohnya :
1. $est model pesawat terbang, dilakukan didalam
terowongan angin
!. %ercobaan model pompa dan turbin.
". &odel banguna air, sungai, pelabuhan, pantai dll.
Analisa Dimensi:
Didalam pengukuran dikenal tiga besaran dasar yaitu :
&assa ( & )
%anang ( ' )
1
(aktu ( $ )
)esaran-besaran lainnya seperti kecepatan, tekanan, gaya dll, harus
dapat dinyatakan dengan menggunakan harga besaran dasar tsb.
Kecepatan :

= = =

dt
m
T L
T
L
Waktu
Jarak
V
1
%ercepatan (a) :
( )
)
dt
m
( T L
T
L
Waktu
Jarak
a
2
2
2 2
= = =

*aya (+) :
+ , &assa - %ercepatan
,
2
2
T L M
T
L
M

=

2
dt
m . Kg
'uas (.) :
. , %anang - 'ebar ,
2
L L . L =

2
m
/olume (/) :
/ , %anang - 'ebar - $inggi ,
3
L
3
m
$ekanan (%) :
% ,

= =
2 2 2 2
dt . m
Kg
T L
M
L T
L M
A
F
Debit (0) :
)
dt
m
(
T
L
Waktu
Volume
Q
3 3
= =
!
Kekentalan Dinamis (

) :
)
dt . m
Kg
(
T L
M
=
Kekentalan Kinematis (

) :
)
dt
m
(
T
L
2 2
=
Kerapatan &assa (

) :
)
m
Kg
(
L
M
3 3
=
$egangan %ermukaan (

) :
)
dt
Kg
(
T
M
2 2
=
Sifat Sea!gu!"Ke#etaraa! $
1ubungan antara model dan prototype dipengaruhi oleh si2at
sebangun hidrolis dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu :
1. 3ebangun *eometrik
!. 3ebangun Kinematis
". 3ebangun Dinamis.
1. Sea!gu! %eometrik $
3ebuah model dan prototype adalah serupa secara geometric
ika dan hanya ika semua ukuran benda dalam ketiga
koordinatnya mempunyai ratio atau nisbah skala linier yang
sama ( semua skala panang harus sama ).
%erbandingan antara %rototipe dan &odel disebut 3kala
*eometrik &odel
( )
L
!
Model di &a!'a!g (kura!
otot)*e &r di &a!'a!g (kura!
!
L
=
"
3kala %anang :
m
L
L
!
*
L
=
3kala 'uas :
2
L
2
m
2
*
m
*
A
!
L
L
A
A
! = = =
3kala /olume :
3
L
3
m
3
*
m
*
V
!
L
L
Vol
Vol
! = = =
2. Sea!gu! Ki!emati# $
3ebangun geometric
%erbandingan Kecepatan dan %ercepatan antara &odel dan
%rototipe ditempat-tempat yang bersesuaian untuk seluruh
pengaliran adalah sama.
V
m 2
* 2
m 1
* 1
!
) (V
) (V
) (V
) (V
= =
dan a
m 2
* 2
m 1
* 1
!
) (a
) (a
) (a
) (a
= =
4 3kala waktu :
m
*
T
T
T
! =
4 3kala Kecepatan ( V
!
) :
T
L
*
m
m
*
m
*
*
m
*
V
!
!
T
T
.
L
L
T
L
T
L
V
V
!
m
= = = =
5
T
L
V
!
!
! =
4 3kala %ercepatan ( a
!
) :
2
T
L
2
*
2
m
m
*
2
m
m
2
*
*
m
*
!
!
T
T
.
L
L
T
L
T
L
a
a
!a = = = =
6
2
T
L
!
!
!a =
4 3kala Debit ( Q
!
) 5
T
3
L
*
m
3
m
3
*
m
3
m
*
3
*
m
*
Q
!
!
T
T
.
L
L
T
L
T
L
Q
Q
! = = = =
T
3
L
Q
!
!
! =
3emua besaran diatas tergantung waktu.
%erbandingan ini disebut Skala Waktu.
3. Sebangun Dinamis :
3ebangun Kinematik
%erbandingan *aya-! antara model dan prototipe di tempat-
tempat yang bersesuaian mempunyai ratio 7 nisbah yang
konstan. 8isbah ini disebut Skala Gaya.

m *
* *
m +
* +
m g
* g
m i
* i
F
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
! = = = =

m
*
m
*
m ,
* ,
m -
* -
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
) F (
= = = =

Dimana :
+i , *aya 9nersia +c , *aya #entri2ugal
+g , *aya *ra:itasi +e , *aya ;lastis
+: , *aya /iskous
F
, *aya $eg %ermukaan
+p , *aya $ekan +b , *aya )ouyansi
8amun demikian pada problem rekayasa secara umum tidak semua
gaya-gaya ini diperhitungkan, hal ini karena :
$idak semua gaya-gaya tersebut bekera pada system yang
ditinau.
.da gaya-gaya yang besarnya dapat diabaikan
<
.da gaya-gaya yang sering berlawanan sehingga pengaruhnya
saling meniadakan
*aya-*aya utama yang bekera pada elemen 2luida :
8o *aya =umus %ersamaan Keterangan
1 9nersia &assa - a
2 2
i
V L F =
3
L M =
! *ra:itasi &assa - g
g L F
3
g
=
2
T
L
a =
" /iskous $eg.*eser -
'uas
V L F
+
=
6 $ekan $ekanan - 'uas
2
*
L * F =
< $egangan.%er
mukaan
$eg %ermkan -
%anang
L F =

< ;lastis ; - .
2
,
L , F =
Persyaratan Kesetaraan Dinamis :
1. )ila gaya gra:itasi yang dominan :
m *
) Fr ( ) Fr ( =
!. )ila gaya :iscous yang dominan :
m *
(.e) (.e) =
". Koe2isien *aya, konstan :
m f * f
) / ( ) / ( =
1. Bila gaya gravitasi yang dominan.
=atio antara gaya 9nersia dan gaya *ra:itasi pada model dan
prototype, konstan, dimana hubungan gaya 9nersia dan gaya
gra:itasi dinyatakan dengan bilangan +roude.
m *
) Fr ( ) Fr ( =
m
g
i
*
g
i
F
F
F
F

m
3
2 2
*
3
2 2
g L
V L
g L
V L

m m
2
m
* *
2
*
g L
V
g L
V
=
>
m *
m m
m
* *
*
Fr Fr
g L
V
g L
V
= =
1
g
g
a!a dim
g
g
L
L
V
V
m
*
0 1 2
m
0 1 2
*
0 1 2
m
0 1 2
*
m
*
= =
0 1 2
L V
! ! =
a. 3kala Kecepatan :
0 1 2
L V
! ! =
b. 3kala (aktu
0 1 2
L
0 1 2
L
L
V
L
T
!
!
!
!
!
! = = =
c. 3kala %ercepatan :
1
!
!
!
!
!
0 1 2
L
0 1 2
L
T
V
a
= = =
d. 3kala Debit :
0 1 2
L V A Q
! ! ! ! = =
e. 3kala *aya : a M F
! . ! ! =


"
' . & =

1 . ! . !
3
L
=

3
L
! . !

=
2. Koe2. &anning :
V
3 . .
!
2 " 1 3 " 2
=
V
2 " 1
3
3 " 2
.
!
!
! . !
! =
4 L
L
L
&
A
.
2
= = = 5 4
1
L
L
L
4
3 = = =
?
5 " 1
L
0 1 2
L
3 " 2
L
V
2 " 1
3
3 " 2
.
!
!
!
1 . !
!
! . !
! = = =
g. )il =eynold :

=
4 . V
.e
(@ , kedalaman aliran)
3kala :

= =
!
!
!
! !
!
0 1 1
L V L
.e
h. )il +roude :
4 g
V
Fr =
skala :
1
! 1
!
! !
!
!
0 1 2
L
0 1 2
L
0 1 2
L
0 1 2
g
V
Fr
= = =
i. Koe2 #heAy :
2 " 1
2 " 1
L
4
6 / 3 6 / V

= =
3kala :
0 1 2
L
L 0 1 2
L / V
!
!
! ! !

=

1
!
!
!
!
!
0 1 2
L
0 1 2
L
0 1 2
L
V
/
= = =
2. Bila Gaya Vis!us yang D!minan :
=atio antara gaya 9nersia dan gaya /iskous pada model dan
prototipe adalah konstan. 1ubungan antara gaya inersia dan gaya
:iscous dinyatakan dengan bilangan =eynold (=e).
m
+
i
*
+
i
F
F
F
F

m
2 2
*
2 2
V L
V L
V L
V L

a!a dim
V L V L
m *
L
V
m
*
m
m
*
!
!
!
L*
L
V
V

=

=
B
a. 3kala Kecepatan:
1
L V
! . ! !

=
b. 3kala Debit : L
L
2
L V A Q
! !
!
!
! ! ! !

=

= =
c. 3kala (aktu :

= = =
!
!
!
!
!
!
!
!
2
L
L
L
V
L
T
d. 3kala %ercepatan :
3
L
2
2
L
L
T
V
a
!
!
!
!
!
!
!
!
!

= = =
e. 3kala *aya : a M F
! . ! ! =

3
L
2
3
L F
!
!
. ! . ! !

=

= = ! . ! ! . !
2
2. 3kala Koe2. &anning
L
3 " 2
L
V
2 " 1
3
3 " 2
.
!
!
!
1 . !
!
! . !
!

= =

=
!
!
3 " 0
L
g. 3kala )il =eynold
=umus :

=
4 . V
.e

3kala:
1
!
!
.
!
!
!
! !
!
L
L V L
.e
= = =


h. 3kala )il +roude :
0 1 1
L
0 1 2
L
L
0 1 2
L
0 1 2
g
V
Fr
!
!
! 1
!
!
! !
!
!

= = =

C

i. 3kala Koe2 #heAy :
0 1 1
L
0 1 2
L
L
0 1 2
L
V
/
!
!
!
!
!
!
!
!

= = =
3. Koefisien Gaya Konstan
( ) ( )
m
F
*
F
/ / =
dimana 2 2
i
F
L V
F
F
F
/

= =
m
2 2
*
2 2
L V
F
L V
F

2
L
2
V
2
m
2
*
2
m
2
*
m
*
m
*
! ! !
L
L
V
V
F
F

=
2
L
2
V
m
*
F
! ! !
F
F
!

= =
Untuk gaya *ra:itasi yang dominant, maka
3
L
2
L
2 0 1 2
L
! . ! ! . ) ! ( . ! !
F

= =
Untuk gaya /iskous yang dominant, maka

= =

= ! . ! ! . ! ! .
!
!
. ! !
2 2
L
2
L
F
)ila 2luida yang digunakan pada model dan prototype adalah sama,
maka
1 ! ! = =

3emua yang telah diuraikan diatas adalah termasuk pada Skala
!odel "ak "erdistorsi dimana 3kala /ertikal sama dengan skala
horiAontal.
Tael Skala $
1D
8o. 3kala EE.. 3imbol
%enyekalaan
+roude,
(gra:itasi yg
dominan)
%enyekalaan
=eynold
(:iscous yg
dominan)
1 3kala %anang
L
!
L
!
L
!
! 3kala 'uas
A
!
2
L
!
2
L
!
" 3kala /olume
+ol
!
3
L
!
3
L
!
6 3kala Kecepatan
V
!
0 1 2
L
!
L
!
!

< 3kala %ercepatan


a
!
1
3
L
2
!
!

> 3kala (aktu


T
!
0 1 2
L
!

!
!
2
L
? 3kala Debit Q
!
0 1 2
L
!
L
! . !

B 3kala *aya F
!
3
L
! . !


! . !
C 3kala Koe2 &anning
!
!
5 " 1
L
!

!
!
3 " 0
L
1D 3kala )il. +route
Fr
!
1
0 1 1
L
!
!

11 3kala )il. =aynold


.e
!

!
!
0 1 1
L
1
1! 3kala )il. #heAy
/
!
1
0 1 1
L
!
!

S"u#i M!#el $i#%!lia.


3tudi model banyak digunakan untuk mendukung perencanaan
bangunan air.
.da dua tipe model yaitu :
&odel &atematik, dapat digunakan apabila permasalahan
yang ada dapat dirumuskan secara matematis yang kemudian
diselesaikan secara numeris dengan menggunakan bantuan
computer.
11
&odel +isik, digunakan apabila 2enomena 2isik dapat
direproduksi dengan kesamaan yang cukup dengan
memperkecil dimensi bangunan yang sesungguhnya.
Kedua tipe model tersebut digunakan untuk tipe permasalah an yang
berbeda, meskipun sering untuk satu permasalahan kedua model
tersebut dapat digunakan, dalam hal ini diper lukan pemilihan tipe
model yang akan digunakan.
M!#el &isi.
&odel 2isik dapat diklasi2ikasikan dalam dua tipe yaitu :
&odel $ak Distorsi :
&odel $erdistorsi
%ada model tak distorsi bentuk geometric antara model dan prototip
adalah sama tetapi berbeda ukuran, dgn suatu perbandingan ukuran
atau skala tertentu. &odel ini relatip mudah dan hasil-hasil yang
diperoleh dari model tersebut dapat dengan mudah ditrans2er pada
prototip.
%ada model $erdistorsi bentuk geometric antara model dan prototip
tdk sama. &odel ini banyak dilakukan apabila prototip mempunyai
dimensi horiAontal auh lebih besar dari dimensi :ertical, seperti
sungai, pelabuhan dan lain sebagainya..
Dalam hal ini apabila skala horiAontal dan :ertical adalah sama,
maka kedalaman air pada model bisa sangat kecil sehingga sulit
untuk melakukan pengukuran disamping uga si2at aliran bisa
menadi tidak sama misalnya aliran di prototip adalah turbulen
sedang di model adalah laminar.
Untuk menghindari hal ini maka skala horiAontal dan :ertical dibuat
tidak sama yaitu skala horiAontal dibuat lebih kecil dari skala
:ertical. 3tudi model distorsi ini relati:e lebih sulit dan hasil yang
diperoleh pada model tdk mudah untuk ditrans2er ke kondisi
prototip.
%embuatan model perlu memperhatikan beberapa 2actor berikut ini :
1!
a. =uamgan yang tersedia untuk membuat model
b. Kemampuan 2asilitas suplai 2luida (air, minyak, udara dll)
c. Kemapuan alat ukur
d. #akupan dan angkauan penyelidikan
e. Ketelitian yang dikehendaki
2. Ukuran prototip
g. %elaksanaan pembuatan model
M!#el Te%#is"!%si :
Dalam beberapa kasus diperlukan pembuatan model yang tidak
setara benar dengan prototipenya khususnya untuk model-model
yang sangat luas seperti sungai, estuary, pelabuhan, proses pantai
dll.
3kala horiAontal :
m
*
m
*
6
7
7
L
L
! = =

' , %anang, ) , 'ebar
3kala /ertikal :
m
*
m
*
+t
8
8
4
4
! = =

@ F 1 , Kedalaman
Koe2isien Distorsi :
1
!
!
r
+t
6
=

r
!
!
6
+t
=

3kala besaran-besaran lain dapat dilihat pada table dihalaman
berikutnya.
Sala M!#el Te%#is"!%si :
a. 3kala %anang F 'ebar : 6
m
*
m
*
!
7
7
L
L
= =
b. 3kala kedalaman :
r
!
!
4
4
6
+t
m
*
= =
1"
c. 3kala 'uas :
r
!
r
!
. ! ! . ! !
2
6 6
6 4 7 A
= = =
d. 3kala /olume :
r
!
! . ! . ! !
3
6
4 7 & +ol
= =
## Bila Gravitasi yang dominan : m *
) Fr ( ) Fr ( =
m m
m
* *
*
g 4
V
g 4
V
=
1
g
g
a!a dim
g
g
4
4
V
V
m
*
0 1 2
m
0 1 2
*
0 1 2
m
0 1 2
*
m
*
= =
0 1 2
6 0 1 2
+t
0 1 2
4 V
r
!
! ! !

= = =
e. 3kala Kecepatan :
0 1 2
6
V
r
!
!

=
2. 3kala (aktu :
0 1 2
6
0 1 2
6
6
V
L
T
) ! . r (
r
!
!
!
!
! =

= =
g. 3kala %ercepatan
r
1
) ! . r (
r
!
!
!
!
0 1 2
6
0 1 2
6
T
V
a
=

= =
h. 3kala Debit :
0 1 2
0 1 1
6
0 1 2
6
2
6
V A Q
r
!
r
!
.
r
!
! ! ! =

= =
i. 3kala *aya :
a . Vol . a . M F = =
a Vol F
! . ! . ! !

=
16

2
3
6
3
6
r
!
. !
r
1
.
r
!
. !

= =
. Koe2. &anning :
V
3 . .
!
2 " 1 3 " 2
=
dimana : 4
r
!
!
! . !
!
!
!
6
6
+t 6
&
A
.
= = =

4
r
1
! . r
!
!
!
!
!
!
6
6
6
+t
L
4
3
= = = =
0 1 2
6
2 " 1 3 " 2
6
V
2 " 1
3
3 " 2
.
!
r
!
r
1
.
r
!
!
! . !
!

= =
3 " 2
5 " 1
6
2 " 1 5 " 1
6
!
r
!
r
1
.
r
!
! =

=
k. 3kala )il =eynold :

=
4 . V
.e


= = =
! . r
!
!
!
!
! !
!
2 " 3
2 " 3
6
0 1 1
+t 4 V
.e
l. 3kala )il +roude :
4 g
V
Fr =
1
! . 1
!
! !
!
!
0 1 2
+t
0 1 2
+t
0 1 2
4
0 1 2
g
V
Fr
= = =
## Bila $is%ous yang dominan :
m *
(.e) (.e) =
1<

a!a dim
V 4 V 4
m *
6 4
V
m
*
m
m
*
!
r . !
!
!
!
4*
4
V
V

= =

=
e. 3kala Kecepatan :
6
V
!
r . !
!

=
2. 3kala (aktu :
r . !
!
!
r . !
!
!
!
!
2
6
6
6
V
L
T

= = =
g. 3kala %ercepatan
3
6
2
2
6
6
T
V
a
!
) r . ! (
r . !
!
!
r . !
!
!
!

= =
h. 3kala Debit :
6
6
2
6
V A Q
! . !
!
r . !
.
r
!
! ! !

= =
i. 3kala *aya :
a . Vol . a . M F = =
a Vol F
! . ! . ! !

=

r . ! r . ! . !
!
) r . ! (
.
r
!
. !
3
6
2 3
6

= = =
. Koe2. &anning :
V
3 . .
!
2 " 1 3 " 2
=
1>
dimana : 4
r
!
!
! . !
!
!
!
6
6
+t 6
&
A
.
= = =

4
r
1
! . r
!
!
!
!
!
!
6
6
6
+t
L
4
3
= = = =

= =

6
2 " 1 3 " 2
6
V
2 " 1
3
3 " 2
.
!
!
r . !
r
1
.
r
!
!
! . !
!
5 " 13
3 " 0
6 6
2 " 1 3 " 2
6
!
r . !
!
! . r
!
.
r
1
.
r
!
!

=

k. 3kala )il =eynold :

=
4 . V
.e

1
!
r
!
.
!
r . !
!
! !
!
6
6 4 V
.e
= = =

l. 3kala )il +roude :


4 g
V
Fr =
0 1 1
6
0 1 2
6
6
0 1 2
4
0 1 2
g
V
Fr
!
r
. !
r
!
. 1
!
r . !
! !
!
!

= =

$abel 3kala $erdistorsi :


8o Karakteristik %enyekalaan +roude %enyekalaan =eynold
1 3kala %anang dan
3kala 'ebar
m
*
m
*
6
7
7
L
L
! = =

m
*
m
*
6
7
7
L
L
! = =

2 Skala Ti!ggi da!
#kala Kedalama!
r
!
!
6
+t
=
r
!
!
6
+t
=

1?
3 Skala Lua#
&!am*a!g
r
!
!
2
6
A
=
r
!
!
2
6
A
=
9 Skala Volume
r
!
!
3
6
Vol
=
r
!
!
3
6
Vol
=
0 Skala Ke-e*ata! 0 1 2
6
V
r
!
!

=
6
V
!
r . !
!

=
5 Skala :eir
0 1 1
0 1 2
6
Q
r
!
! =
6 Q
! . ! !

=
; Skala Waktu 0 1 2
6 T
) ! . r ( ! =

=
! . r
!
!
2
6
T
< Skala ga)a
2
3
6
F
r
! . !
!

=
r . ! !
F
=
= Skala &er-e*ata!
r
1
!
a
=
3
6
2
a
!
) ! . r (
!

=
12 Skala Koef.
Ma!!i!g
3 " 2
5 " 1
6
!
r
!
! =
5 " 13
3 " 0
6
!
r . !
!
!

=
12 Skala 7il
.e)!old

=
! . r
!
!
2 " 3
2 " 3
6
.e
1 !
.e
=
13 Skala 7il Froude
1 !
Fr
=
0 1 1
6
Fr
!
r
. ! !

=

Soal > &e!)ele#aia!
1. 3uatu model aliran saluran terbuka dibuat dengan skala geometric
n
'
, <D, tentukan skalabesaran-besaran lainnya.
Gawab :
3kala *eometrik :
02 !
L
=
3kala 'uas : 2022 02 ! !
2 2
L A
= = =
3kala /olume : 222 . 120 02 ! !
3 3
L V
= = =
1B
3kala Kecepatan : 2; 1 ; 02 ! !
0 1 2 0 1 2
L V
= = =
3kala Debit
3kala (aktu : 2; 1 ; 02 ! !
0 1 2 0 1 2
L T
= = =
3kala Koe2 #heAy : 1 ! !
2
L /
= =
3kala Koe2 &anning : =2 1 1 02 ! !
5 " 1 5 " 1
L !
= = =
!. 3ebuah bangunan pelimpah dibangun dengan skala model 17">,
bila kecepatan dimodel /
m
, D,"B1 m7dt dan debit 0
m
, ?D,?< 1D
-"
m
"
7dt, hitunglah kecepatan dan debit di prototype.
Gawab :
Diketahui :
35 !
L
L
35
1
L
L
L
m
*
*
m
= = =
Kecepatan di prototipe :
5 35 ! !
0 1 2 0 1 2
L V
= = =
dt
m
2= 1 2 V 5
3<1 1 2
V
*
*
= =
Debit di prototipe :
;;;5 35 ! !
0 1 2 0 1 2
L Q
= = =
dt
m
102 1 002 Q ;;;5
2;2;0 1 2
Q
3
*
*
= =
". )ila gaya ;lastis yang dominant, turunkan rumus $ /
n dan n
Gawab :
3kala Kecepatan :
m
,
i
*
,
i
F
F
F
F

1C
m
2
2 2
*
2
2 2
L ,
V L
L ,
V L

m
2
m m
*
2
* *
,
V
,
V

=

m
*
*
m
2
m
2
*
,
,
V
V

=
!
!
!
,
V
3kala (aktu : ,
L
,
L
V
L
T
!
!
!
!
!
!
!
!
!

= = =

6. )ila gaya $egangan %ermukaan yang dominant, turunkan


tumus
$ /
n dan n
Gawab :
3kala Kecepatan :
m
i
*
i
F
F
F
F

m
2 2
*
2 2
L
V L
L
V L

m
2
m m m
*
2
* * * V L
V L

*
m
m
*
*
m
2
m
2
*
L
L
V
V

=
5
L
V
! !
!
!

=

3kala (aktu :
L L
L
L
V
L
T
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!

= = =
!D
3
L T
!
!
!
!

=
<. 3uatu model pelimpah bendung akan diui dengan
penyekalaan
+roude, dengan membuat model berskala 17"D.
a. Gika %rototipe mempunyai tinggi pelimpah 1< mt dan tinggi
peluapan 1,< mt, berapa tinggi pelimpah dan tinggi peluapan
di model H
b. .liran dimodel itu mempunyai kecepatan rerata D,>> m7dt dan
debit sebesar D,D1! m"7dt, hitung kecepatan dan debit di
prototype.
c. Kalau gaya yang terukur pada pada bagian tertentu dari model
itu 1,< 8, berapakah gaya yang bersangkutan pada prototype H
Aat cair yang dipakai pada model dan prototype adalah sama.
Gawab :
Dik :
"D
m
'
p
'
'
n
"D
1
p
'
m
'
= = =
a. $inggi pelimpah :
-m 02 mt 02 1 2
32
10
L 32
L
10
m
m
= = = =
$inggi peluapan :
-m 0 mt 20 1 2
32
0 1 1
L 32
L
0 1 1
m
m
= = = =
b. Kecepatan di prototipe :
9;;2 1 0 32 ! !
0 1 2 0 1 2
L V
= = =
dt
m
510 1 3 V 9;;2 1 0
55 1 2
V
*
*
= =
Debit di prototipe :
02 1 9=2= 32 ! !
0 1 2 0 1 2
L Q
= = =
!1
dt
m
109 1 0= Q 0 1 9=2=
212 1 2
Q
3
*
*
= =
c. *aya di prototipe :
2;222 32 . 1 ! ! !
3 3
L F
= = =
? 022 . 92 F 2;222
0 1 1
F
*
*
= =
>. 3ebuah bangunan pelimpah yang tingginya 11,6D mt dengan
tinggi peluapan 1,<! mt, dibuat dilaboratorium dengan skala model
17!<, dengan lebar sungai >1 cm.
a. 1itung tinggi pelimpah dan tinggi peluapan di prototype
b. )ila debit di model D,D! m"7dt, berapa debit di prototype dan
debit per satuan lebar sungai.
c. Gika tinggi loncatan air di model , !> mm, hitung tinggi
loncatan air di prototype.
d. Gika daya yang dihasilkan oleh loncatan air dimodel (%m) ,
11!(, hitunglah daya di prototype.
Gawab :
Diketahui :
!<
'
'
n
!<
1
'
'
m
p
'
p
m
= = =
a. $inggi pelimpah dimodel :
mt 905 1 2
20
92 1 11
L 20
Lm
92 1 11
m
= = =
$inggi %eluapan dimodel :
mm 51 mt 251 1 2
20
02 1 1
L 20
Lm
02 1 1
m
= = = =
'ebar sungai di%rototipe :
!!
mt 20 1 10 51 1 2 . 20 L* 20
51 1 2
L
*
= = =
b. Debit :
3120 20 ! !
0 1 2 0 1 2
L Q
= = =
dt
m
0 1 52 Q 3120
22 1 2
Q
3
*
*
= =
m . dt
m
12 1 9
20 1 10
0 1 52
#u!gai lear Satua!
:eit
3
= =
c. $inggi loncatan air :
mt 50 1 2 8 20
225 1 2
8
*
*
= =
d. Daya ,
Waktu
,!ergi
3
0
3
2 3
2
T
L
T
L L
T T
A . M
&

=

= =
120 . ;< 20 !
) ! (
! . 1
!
! !
!
0 1 3 0 1 3
L
3 0 1 2
L
0
L
T
0
L
&
3
= = = =

=
120 . ;<
&
&
m
*
=
MW ;0 . < W <;02222 W 112 @ 120 . ;< &
*
= = =
?. 3ungai sepanang < km dan lebar !< mt mempunyai kecepatan
aliran rerata 1,< m7dt dan kedalaman air rerata ! mt, akan diteliti
kondisi alirannya. &engingat panang sungai dan luas ruangan lab
yang ada maka skala geometric dibuat n
'
, !<D. &odel dan
prototype menggunakan Aat cair yang sama dengan kekentalan
kinematis

, 1 -
>
1D

m!7dt.
a. )erapa ukuran sungai di model H
b. 1itung kecepatan aliran di model.
c. 3elidiki kondisi aliran diprototype dan dimodel
!"
Gawaban :
a. %anang sungai di model :
mt 22
202
0222
L 202
L
0222
202 !
m
m
L
= = = =
'ebar sungai di model :
m 1 1 2
202
20
L 202
L
20
202 !
m
m
L
= = = =
Kedalaman sungai di model :
m 22< 1 2
202
2
L 202
L
2
202 !
m
m
L
= = = =
b. Kecepatan aliran di model :
<1 1 10 202 ! !
0 1 2 0 1 2
L V
= = =
dt
mt
2=0 1 2 V <1 1 10
V
0 1 1
m
m
= =
c. $ype aliran dilihat dari besarnya bilangan =eynold
Diprototipe :
turule! alira! 2222 222 . 322
222212 1 2
2 @ 0 1 1
4 @ V
.e
*
* *
*
= =

=
Dimodel :
er mi! La . al 2222 ;5
222212 1 2
22< 1 2 @ 2=0 1 2 4 @ V
.e
m
m m
m
= =

=
Kondisi seperti diatas tidak diperbolehkan krn akan
memberikan interpretasi yang keliru. Untuk mengatasi hal
tersebut maka digunakan model terdistorsi.
!6
B. 3ungai sepanang < km dan lebar !< mt mempunyai kecepatan
aliran rerata 1,< m7dt dan kedalaman air rerata ! mt, akan diteliti
kondisi alirannya. Untuk menghindari interpretasi yang keliru
mengenai maka digunakan model terdistorsi dimana skala
horiAontal nh , !<D. dan skala :ertical :t
n
, <D &odel dan prototype
menggunakan Aat cair yang sama dengan kekentalan kinematis

,
1 -
>
1D

m!7dt.
)erapa ukuran sungai di model H
1itung kecepatan aliran di model.
3elidiki kondisi aliran diprototype dan dimodel
Gawaban :
Diketahui :
0
02
202
r A 02 ! A 202 !
+t 6
= = = =

%anang sungai di model :
mt 22
202
0222
L 202
L
0222
202 !
m
m
L
= = = =
'ebar sungai di model :
m 1 1 2
202
20
L 202
L
20
202 !
m
m
L
= = = =
Kedalaman sungai di model :
m 29 1 2
02
2
4 02
4
2
02 !
m
m
+t
= = = =
Kecepatan aliran dimodel :
2;1 1 ;
0
202
V
0 1 1
r
!
!
0 1 2
m
0 1 2
6
V
=

=
dt
mt
212 1 2
2;1 1 ;
0 1 1
V
m
= =
$ype aliran dilihat dari besarnya bilangan =eynold
Diprototipe :
turule! . al 2222 222 . 322
222212 1 2
2 @ 0 1 1
4 @ V
.e
*
* *
*
= =

=
!<
Dimodel :
turule! . al 2222 <9<2
222212 1 2
29 1 2 @ 212 1 2 4 @ V
.e
m
m m
m
= =

=
$ernyata tipe aliran dimodel dan prototype adalah sama yaitu aliran
turbulen.
!>

Anda mungkin juga menyukai