Anda di halaman 1dari 27

UJIAN SEMESTER GANJIL 2013/2014

CURICULUM REVIEW AND CONTENT OF CHEMISTRY




DISUSUN OLEH :
MUTOAH INTAN ARIYANA
E1M 011 028



PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2013/2014
1. Salah satu alasan pengembangan kurikulum 2013 adalah mengembalikan arah dan
tujuan pendidikan seperti yang diamanatkan oleh UU. No. 20 khususnya pada Pasal 3.
Dalam pasal tersebut, tujuan pendidikan terdiri dari 8 pointer yang terbagi ke dalam 4
kategori, yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4. Sebutkan yang termasuk ke dalam masing-
masing kategori.
2. Mengapa dalam penyusunan RPP yang tentu menjadi acuan dalam pembelajaran dimulai
dari KI-3 kemudian KI-4 dan dilanjutkan ke KI-1 dan KI-2?
3. Dalam kurikulum 2013, dikenal dengan istilah Pendekatan Saintifik.
a. Uraikan apa yang anda tahu tentang pendekatan saintifik itu?
b. Uraikan langkah-langkah dalam embelajaran saintifik.
4. Dalam penerapan kurikulum 2013 dikenal istilah Problem Based Learning dan
Discovery Learning. Uraikan persamaan dan perbedaan kedua istilah tersebut.
5. a. Apa yang dimaksud dengan penilaian autentik?
b. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan penilaian autentik dalam pembelajaran
Kimia?
6. Uraikan materi dan langkah-langkah pembelajaran untuk menanamkan sikap spiritual
dan sikap sosial pada siswa dengan materi pokok bentuk molekul.
7. Salah satu KD dalam silabus kimia kurikulum 2013 adalah meramalkan bentuk molekul
berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom. Susun sebuah RPP yang
lengkap untuk 1 kali pertemuan berasarkan KD tersebut di atas.









JAWABAN UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2013/2014

1. Tujuan pendidikan nasional dalam UU. No. 20 tahun 2003 pasal 3
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
Penjabaran tujuan pendidikan nasional dalam UU. No. 20 tahun 2003 pasal 3 ke dalam
masing-masing kategori, yaitu KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 :
a. Sikap spiritual (KI-1) : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Sikap sosial (KI-2) : Berakhlak mulia, sehat, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
c. Pengetahuan (KI-3) : Berilmu
d. Keterampilan (KI-3) : Cakap dan kreatif

2. Dalam penyusunan RPP untuk kurikulum 2013 yang menjadi acuannya adalah
kompetensi inti, kompetensi inti tersebut meliputi : kompetensi inti 1 (KI-1) tentang
sikap spritual, kompetensi inti 2 (KI-2) tentang sikap sosial, kompetensi 3 (KI-3) tentang
pengetahuan, dan kompetensi 4 (KI-4) tentang keterampilan. Namun dalam penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) hendaknya dimulai dari KI-3 menuju KI-4 dan
dilanjutkan ke KI-1 dan KI-2. Hal ini disebabkan karena keterampilan yang merupakan
aspek KI-4 hanya dapat dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan (KI-3).
Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3) tidak akan menghasilkan
suatu karya yang baik karena tidak dilandasi dengan pengetahuan yang cukup. Dalam
proses perolehan pengetahuan dan keterampilan, sikap baik sikap spiritual dan sosial
diintegrasikan dalm setiap proses pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran yang
diorientasikan memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap, baik sikap spiritual
dan sikap soaial. Sikap spiritual merupakan implementasi dari KI-1 sedangkan sikap
sosial merupakan implementasi dari KI-2. Penanaman sikap spiritual KI-1 lebih
didahulukan dalam pembelajaran pada kurikulum 2013, karena dengan tumbuhnya
sikap spiritual yang baik pada siswa maka sikap sosialpun KI-2 akan tumbuh dan
berkembang dengan baik pada diri siswa.

3. Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013
a) Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa
(Alfred De Vito, 1989). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar
sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh
karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model
pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem
penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses
pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang
sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan
mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk
melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran
melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
(scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses
pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta,
konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
b) Langkah-langkah dalam pembelajaran saintifik :
1. Mengamati
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Menanya
Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun
pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori,
hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan
berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis.
Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta
diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan
mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan
menggunakan bahasa daerah.
3. Eksplorasi
Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk
memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan
data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta
memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar
termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
4. Mengasosiasi.
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan
hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui
situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan
aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori,
menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar
kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi
memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills)
hingga berpikir metakognitif.
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik.
Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan,
keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi,
membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

4. Problem based learning adalah metode mengajar yang menggunakan masalah yang
nyata, proses dimana siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berfikir kritis
yang fokus kepada pemecahan masalah nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi dan
laporan akhir. Sedangkan discovery learning teori belajar yang didefinisikan sebagai
proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Pada discovery leraning lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
1) Persamaan problem based learning dan discovery learning
a) Berpusat pada siswa
b) Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih banyak
c) Siswa secara aktif membina pengetahuan sendiri melalui proses saling
memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
d) Dalam konteks pembelajaran, siswa seharusnya membina sendiri pengetahuan
mereka.
e) Bahan pengajaran yang disediakan mempunyai perkaitan dengan pengalaman
siswa
2) Perbedaan problem based learning dan discovery learning

a) Pada Discovery Learning, masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam
masalah yang direkayasa oleh guru Sedangkan Problem based learning
menggunakan masalah yang nyata
b) Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui. Sedangkan Problem based learning dengan
menekankan pemecahan masalah yang nyata, kerja kelompok, umpan balik,
diskusi, dan laporan akhir.

5. Penilaian autentik
a. Pengertian penilaian autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan
dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan
penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-
aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel,
memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama
melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara
signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
b. Kekuatan dan kelemahan penilaian autentik
a) Kekuatan penilaian autentik
1. Berorientasi kepada penilaian proses pembelajaran, dengan demikian melalui
penilaian otentik guru akan dapat mengetahui dimana kelebihan dan
kelemahan dari siswa.
2. Dapat menggambarkan pencapaian seorang siswa dalam pembelajaran berupa
gain atau kemajuan belajar, tidak sekedar ditunjukkan dengan angka-angka
yang dinyatakan dalam rapor.
3. Penilaian dan hasil yang lebih autentik akan meningkatkan proses belajar
mengajar, siswa lebih jelas mengetahui kewajiban-kewajiban mereka untuk
menguasai tugas-tugas yang diberikan, dan guru yakin bahwa hasil-hasil
asesmen itu bermakna dan berguna untuk meningkatkan pengajaran.
4. Kurikulum berbasis kompetensi tidak semata-mata meningkatkan
pengetahuan peserta didik, tetapi kompetensi secara utuh yang merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata
pelajaran. Dengan kata lain, kurikulum tersebut menuntut proses pembelajaran
di sekolah berorientasi pada penguasaan kompetensi-kompetensi yang telah
ditentukan. Kurikulum tersebut memuat sejumlah standar kompetensi untuk
setiap mata pelajaran. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa
kompetensi dasar. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, satu kompetensi
dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil
belajar. Indikator tersebut menjadi acuan dalam merancang penilaian.
b) Kelemahan penilaian autentik
1. Biaya asesmen otentik lebih banyak dibanding tes-tes standar.
2. Kurang reliabel dan valid dibanding bentuk-bentuk asesmen lain.
3. Guru yang menggunakan asesmen otentik dalam kelas, dituntut untuk
lebih pengembangkan pendidikan dan profesionalitas
4. Asesmen otentik tidak seberguna tes-tes standar bagi para pembuat kebijakan
karenaasesmen otentik tidak dapat memperlihatkan trend-trend jangka
panjang seperti tes-tes standar
5. Memiliki bias di pihak penilai.

6. Uraian materi
Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dengan jumlah domain
ditentukan sebagai berikut (Ralph H. Petrucci, 1985). a. Setiap elektron ikatan (baik itu
ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) berarti 1 domain.Setiap pasangan elektron
bebas berarti 1 domain.
Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (Ralph H.
Petrucci, 1985).
a) Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa, sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
b) Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah: tolakan
antardomain elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebas dengan domain
elektron ikatan > tolakan antardomain elektron ikatan. Perbedaan daya tolak ini
terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom saja, sehingga
bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada pasangan elektron
ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah mengecilnya sudut ikatan
karena desakan dari pasangan elektron bebas. Hal ini juga terjadi dengan domain
yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, yang pasti mempunyai daya tolak
lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron.
c) Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat. Susunan Ruang
Domain Elektron yang Menhasilkan tolakan Minimun
Meramalkan Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Domain Elektron
Lima Geometri Molekul Dasar
a) Linear. Bila semua atom berada dalam bentuk garis lurus. Sudut yang terbentuk di
antara dua atom yang terikat yang menuju ke atom pusat, disebut sudut ikatan yang
besarnya 180
0
.
b) Segitiga planar. Empat atom yang disusun membentuk segitiga pada bidang datar,
keempat atomnya terletak pada bidang yang sama. Atom pusat dikelilingi oleh tiga
atom yang membentuk segitiga. Semua sudut ikatan besarnya 120
o
.
c) Tetrahedron. Tetrahedron adalah piramid empat sisi yang mempunyai tiga sudut
yang sama. Pada molekul yang tetrahedron, atom pusat terletak di tengah-tengah
tetrahedron dan keempat atomnya terletak pada sudut-sudut. Semua sudut
ikatannya sama besar yaitu 109,5
o
.
d) Bipiramidal trigonal. Bipiramidal trigonal terdiri dari dua piramid trigonal (serupa
tetrahedron) yang permukaannya dibagi bersama. Molekul bipiramid trigonal
mempunyai atom pusat yang dikelilingi oleh lima atom lainnya. Atom pusat terletak
ditengah bidnag triangular. Pada molekul ini, tidak semua sudut ikatan sama. Di
antara dua ikatan yang terletak di bidang segitiga pusat, besar sudut ikatan adalah
120
o
. Besar sudut nya hanya 90
o
antara ikatan dengan bidang segitiga pusat dengan
ikatan membentuk biopiramid trigonal di atas dan di bawah bidang segitiga pusat.
e) Oktahedron. Suatu oktahedron adalah gambar geometri yang mempunyai delapan
permukaan. Kita dapat membayangkan molekul tersebut terdiri dari dua piraid yang
dasarnya bidang empat persegi yang dibagi bersama. Pada molekul oktahedron
atom pusat dikelilingi oleh enam atom lainnya. Atom pusat terletak ditengah
segiempat yang mellui titik tengah oktahedron. Keenam atom terikat ke atas pusat
dengan enam sudut oktahedron. Sudut setiap pasanagn atom yang berdekatan
besarnya sama yaitu 90
o
.
Berbagai kemungkinan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron
Jumlah
pasangan
elektron
ikatan
Jumlah
pasangan
elektron
bebas
Tipe molekul Bentuk molekul contoh
2 0 AX
2
Linier BeCl
2

3 0 AX
3
Trigonal datar BF
3

2 1 AX
2
E Trigonal bentuk V SO
2

4 0 AX
4
Tetrahedron CH
4

3 1 AX
3
E Piramida trigonal NH
3

2 2 AX
2
E
2
Planar bentuk V H
2
O
5 0 AX
5
Bipiramida triginal PCl
5

4 1 AX
4
E Bidang empat SF
4

3 2 AX
3
E
2
Planar bentuk T CIF
3

2 3 AX
2
E
3
Linier XeF
2

6 0 AX
6
Octahedron SF
6

5 1 AX
5
E

Piramida sisi empat

BrF
5

XeF
4
BrF
5

4 2 AX
4
E
2
Segi empat planar XeF
4

Bentuk molekul akan sama dengan susunan ruang elektron yang ada pada atom pusat
jika tidak ada pasangan elektron bebas. Langkah-langkah dalam menentukan geometri
molekul:
a. Buatlah konfigurasi elektron setiap atom yang berikatan
b. Tentukan elektron valensi setiap atom yang berikatan
c. Buat struktur lewis
d. Tentukan pasangan elektron berikatan dan pasangan elektron bebas pada atom pusat
e. Tentukanlah bentuk molekulnya
Rumus pasangan elektron dalam suatu molekul disimbolkan sebagai berikut
AXnEm
Keterangan
A = atom pusat
X = domain elektron ikatan
E = domain elektron bebas
n = jumlah domain elektron ikatan
m = jumlah domain elektron bebas
Langkah-langkah pembelajaran
1. Siswa diberikan motivasi setiap molekul memiliki bentuk yang berbeda-beda
berdasarkan teori domain elektron, bagaimana cara kita menentukan bentuk
molekul setiap molekul? (sikap spiritual)
2. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang
3. Siswa diberikan penjelasan mengenai materi teori domain elektron (sikap sosial
(menghargai orang yang sedang berbicara, sikap rasa ingin tahu dan kritis) dan
spiritual)
4. Siswa meramalkan dan menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori domain
elektron melalui diskusi (sikap sosial (bekerja sama, jujur, menghargai pendapat
orang lain, demokratis))
5. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya (sikap sosial (komunikatif))
6. Siswa yang lain memberikan tanggapan tentang presentasi kelompok (sikap
sosial(menghargai pendapat orang lain dan kritis))
7. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari yang dibimbing oleh guru (sikap
sosial (komunikatif))
8. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan melalui
pertanyaan tertulis
9. Guru menutup pembelajaran dengan menugasi siswa untuk membaca materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya (sikp sosial dan spiritual (jujur dan
bertangggung jawab))

7. RPP bentuk molekul
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 Harapan
Kelas/Semester : X
Materi Pokok : Teori Domain Elektron
Alokasi Waktu : 2 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), satuan, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam
pergaulan dunia.

B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain
Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar
inti atom (Teori Domain Elektron).
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator dari KI-3
Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain
Elektron)
2. Indikator dari KI-4
Meramalkan dan menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah
pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron)
3. Indikator dari KI-1
Menunjukan sikap positif, beriman, berakhlak mulia dan bersyukur kepada tuhan
yang maha esa.
4. Indikator dari KI-2
Menunjukkan sikap ingin tahu, jujur, bekerja sama, objektif, komunikatif, menghargai
pendapat orang lain, demokratis dan kritis.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori
Domain Elektron)
2. Siswa dapat meramalkan dan menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori
jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron
3. Siswa dapat menunjukkan sikap positif, beriman, bertaqwa dan selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Siswa dapat menunjukkan sikap ingin tahu, jujur, bekerja sama, objektif, komunikatif,
menghargai pendapat orang lain, demokrasi dan kritis.

E. Materi Ajar
Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR.Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dengan jumlah domain
ditentukan sebagai berikut (Ralph H. Petrucci, 1985). a. Setiap elektron ikatan (baik itu
ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) berarti 1 domain.Setiap pasangan elektron
bebas berarti 1 domain.
Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (Ralph H.
Petrucci, 1985).
d) Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa, sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
e) Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah: tolakan
antardomain elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebas dengan domain
elektron ikatan > tolakan antardomain elektron ikatan. Perbedaan daya tolak ini
terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom saja, sehingga
bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada pasangan elektron
ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah mengecilnya sudut ikatan
karena desakan dari pasangan elektron bebas. Hal ini juga terjadi dengan domain
yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, yang pasti mempunyai daya tolak
lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron.
f) Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat. Susunan Ruang
Domain Elektron yang Menhasilkan tolakan Minimun
Meramalkan Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Domain Elektron
Lima Geometri Molekul Dasar
f) Linear. Bila semua atom berada dalam bentuk garis lurus. Sudut yang terbentuk di
antara dua atom yang terikat yang menuju ke atom pusat, disebut sudut ikatan yang
besarnya 180
0
.
g) Segitiga planar. Empat atom yang disusun membentuk segitiga pada bidang datar,
keempat atomnya terletak pada bidang yang sama. Atom pusat dikelilingi oleh tiga
atom yang membentuk segitiga. Semua sudut ikatan besarnya 120
o
.
h) Tetrahedron. Tetrahedron adalah piramid empat sisi yang mempunyai tiga sudut
yang sama. Pada molekul yang tetrahedron, atom pusat terletak di tengah-tengah
tetrahedron dan keempat atomnya terletak pada sudut-sudut. Semua sudut
ikatannya sama besar yaitu 109,5
o
.
i) Bipiramidal trigonal. Bipiramidal trigonal terdiri dari dua piramid trigonal (serupa
tetrahedron) yang permukaannya dibagi bersama. Molekul bipiramid trigonal
mempunyai atom pusat yang dikelilingi oleh lima atom lainnya. Atom pusat terletak
ditengah bidnag triangular. Pada molekul ini, tidak semua sudut ikatan sama. Di
antara dua ikatan yang terletak di bidang segitiga pusat, besar sudut ikatan adalah
120
o
. Besar sudut nya hanya 90
o
antara ikatan dengan bidang segitiga pusat dengan
ikatan membentuk biopiramid trigonal di atas dan di bawah bidang segitiga pusat.
j) Oktahedron. Suatu oktahedron adalah gambar geometri yang mempunyai delapan
permukaan. Kita dapat membayangkan molekul tersebut terdiri dari dua piraid yang
dasarnya bidang empat persegi yang dibagi bersama. Pada molekul oktahedron
atom pusat dikelilingi oleh enam atom lainnya. Atom pusat terletak ditengah
segiempat yang mellui titik tengah oktahedron. Keenam atom terikat ke atas pusat
dengan enam sudut oktahedron. Sudut setiap pasanagn atom yang berdekatan
besarnya sama yaitu 90
o
.
Berbagai kemungkinan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron
Jumlah
pasangan
elektron
ikatan
Jumlah
pasangan
elektron
bebas
Tipe molekul Bentuk molekul contoh
2 0 AX
2
Linier BeCl
2

3 0 AX
3
Trigonal datar BF
3

2 1 AX
2
E Trigonal bentuk V SO
2

4 0 AX
4
Tetrahedron CH
4

3 1 AX
3
E Piramida trigonal NH
3

2 2 AX
2
E
2
Planar bentuk V H
2
O
5 0 AX
5
Bipiramida triginal PCl
5

4 1 AX
4
E Bidang empat SF
4

3 2 AX
3
E
2
Planar bentuk T CIF
3

2 3 AX
2
E
3
Linier XeF
2

6 0 AX
6
Octahedron SF
6

5 1 AX
5
E

Piramida sisi empat

BrF
5

XeF
4
BrF
5

4 2 AX
4
E
2
Segi empat planar XeF
4

Bentuk molekul akan sama dengan susunan ruang elektron yang ada pada atom pusat
jika tidak ada pasangan elektron bebas. Langkah-langkah dalam menentukan geometri
molekul:
f. Buatlah konfigurasi elektron setiap atom yang berikatan
g. Tentukan elektron valensi setiap atom yang berikatan
h. Buat struktur Lewis
i. Tentukan pasangan elektron berikatan dan pasangan elektron bebas pada atom pusat
j. Tentukanlah bentuk molekulnya
Rumus pasangan elektron dalam suatu molekul disimbolkan sebagai berikut
AXnEm
Keterangan
A = atom pusat
X = domain elektron ikatan
E = domain elektron bebas
n = jumlah domain elektron ikatan
m = jumlah domain elektron bebas
Contoh : molekul H2O
Konfigurasi elektron 8O = 1s
2
2uks
2
2p
4
(elektron valensi 6)
Konfigurasi elektron 1H = 1s
1
(elektron valensi 1)
Satu atom O berikatan dengan 2 atom H membentuk strtur lewis =
Pasangan elektron ikatan : 2
Pasangan elektron bebas : 2
Rumus domain elektron : AX2E2
Bentuk molekul : menekuk (V)

F. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Metode pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
3. Model pembelajaran : Diskusi dan latihan

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Kegiatan awal
a. Apersepsi mengingatkan kembali konsep
pasangan elektron bebas dan pasangan elektron
ikatan
b. Motivasi setiap molekul memiliki bentuk yang
berbeda-beda berdasrkan jumlah domain elektron
bebas dan domain elektron pasangan, bagaimana
cara kita menentukan bentuk molekul?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil
yang terdiri dari 3-5 orang
15 menit
Kegiatan inti
a. Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
tentang tentang teori domain elektron
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
diskusi yang akan dilaksanakan
b. Elaborasi
Siswa meramalkan dan menggambarkan bentuk
molekul berdasarkan teori domain elektron
melalui diskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya
Siswa yang lain memberikan tanggapan tentang
presentasi kelompok
60 menit

c. Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan, penguatan,
menambahkan informasi yang kurang dan
meluruskan konsep yang salah berdasarkan hasil
diskusi kerja kelompok secara komunikatif.
Kegiatan
penutup
a. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
yang dibimbing oleh guru
b. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi
yang telah diberikan melalui pertanyaan tertulis
c. Guru menutup pembelajaran dengan menugasi
siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya.
15 menit

H. Sumber dan Media Belajar
1) Sumber Belajar
Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA , Erlangga ,Jakarta
Supplement books:
Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2008
buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia Penunjang Aktifitas Siswa, dan hands out
Lembar kerja siswa
2) Media
LCD, proyektor dan Papan Tulis

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada
lembar kegiatan siswa dan penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada
saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran.



Lembar Kerja Siswa
Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR.Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dengan jumlah domain
ditentukan sebagai berikut (Ralph H. Petrucci, 1985). a. Setiap elektron ikatan (baik itu
ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) berarti 1 domain.Setiap pasangan elektron
bebas berarti 1 domain.
Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (Ralph H.
Petrucci, 1985).
a) Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa,
sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
b) Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah: tolakan
antardomain elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebas dengan
domain elektron ikatan > tolakan antardomain elektron ikatan. Perbedaan daya
tolak ini terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom saja,
sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada
pasangan elektron ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah
mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan elektron bebas. Hal ini juga
terjadi dengan domain yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, yang
pasti mempunyai daya tolak lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari
sepasang elektron.
c) Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat. Susunan Ruang
Domain Elektron yang Menhasilkan tolakan Minimun
Meramalkan Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Domain Elektron
Lima Geometri Molekul Dasar
a) Linear. Bila semua atom berada dalam bentuk garis lurus. Sudut yang terbentuk di
antara dua atom yang terikat yang menuju ke atom pusat, disebut sudut ikatan yang
besarnya 180
0
.
b) Segitiga planar. Empat atom yang disusun membentuk segitiga pada bidang datar,
keempat atomnya terletak pada bidang yang sama. Atom pusat dikelilingi oleh tiga
atom yang membentuk segitiga. Semua sudut ikatan besarnya 120
o
.
c) Tetrahedron. Tetrahedron adalah piramid empat sisi yang mempunyai tiga sudut
yang sama. Pada molekul yang tetrahedron, atom pusat terletak di tengah-tengah
tetrahedron dan keempat atomnya terletak pada sudut-sudut. Semua sudut
ikatannya sama besar yaitu 109,5
o
.
d) Bipiramidal trigonal. Bipiramidal trigonal terdiri dari dua piramid trigonal (serupa
tetrahedron) yang permukaannya dibagi bersama. Molekul bipiramid trigonal
mempunyai atom pusat yang dikelilingi oleh lima atom lainnya. Atom pusat terletak
ditengah bidnag triangular. Pada molekul ini, tidak semua sudut ikatan sama. Di
antara dua ikatan yang terletak di bidang segitiga pusat, besar sudut ikatan adalah
120
o
. Besar sudut nya hanya 90
o
antara ikatan dengan bidang segitiga pusat dengan
ikatan membentuk biopiramid trigonal di atas dan di bawah bidang segitiga pusat.
e) Oktahedron. Suatu oktahedron adalah gambar geometri yang mempunyai delapan
permukaan. Kita dapat membayangkan molekul tersebut terdiri dari dua piraid yang
dasarnya bidang empat persegi yang dibagi bersama. Pada molekul oktahedron
atom pusat dikelilingi oleh enam atom lainnya. Atom pusat terletak ditengah
segiempat yang mellui titik tengah oktahedron. Keenam atom terikat ke atas pusat
dengan enam sudut oktahedron. Sudut setiap pasanagn atom yang berdekatan
besarnya sama yaitu 90
o

Bentuk molekul akan sama dengan susunan ruang elektron yang ada pada atom pusat
jika tidak ada pasangan elektron bebas. Langkah-langkah dalam menentukan geometri
molekul:
k. Buatlah konfigurasi elektron setiap atom yang berikatan
l. Tentukan elektron valensi setiap atom yang berikatan
m. Buat struktur Lewi
n. Tentukan pasangan elektron berikatan dan pasangan elektron bebas pada atom pusat
o. Tentukanlah bentuk molekulnya
Rumus pasangan elektron dalam suatu molekul disimbolkan sebagai berikut
AXnEm
Keterangan
A = atom pusat
X = domain elektron ikatan
E = domain elektron bebas
n = jumlah domain elektron ikatan
m = jumlah domain elektron bebas
Contoh : molekul H2O
Konfigurasi elektron 8O = 1s
2
2uks
2
2p
4
(elektron valensi 6)
Konfigurasi elektron 1H = 1s
1
(elektron valensi 1)
Satu atom O berikatan dengan 2 atom H membentuk strtur lewis =
Pasangan elektron ikatan : 2
Pasangan elektron bebas : 2
Rumus domain elektron : AX2E2
Bentuk molekul : menekuk (V)



Soal :
1. Tuliskan bentuk molekul berserta jumlah PEB, PEI dan contoh senyawanya!!!
Contoh tabel
Bentuk
molekul
Jumlah PEB Jumlah PEI Contoh
1.
2.
3.



2. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas dari :
NH3
H2O
CH4
3. Tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dari :
CO2
PCl3
SF6
4. Ramalkan bentuk molekul berikut berdasarkan jumlah PEI dan PEB :
NH3
H2O
CH4
d CO2
PCl3
5. Bagaimana bentuk molekul CO2 berdasarkan teori domain elektron!




Rubrik Penilaian Soal Pada LKS

no Soal dan jawaban Skor
1 Tuliskan bentuk molekul berserta jumlah PEB, PEI dan
contoh senyawanya!!!
Contoh tabel
Bentuk
molekul
Jumlah
PEB
Jumlah
PEI
Contoh
1.
2.
3.



Jawaban :
Bentuk molekul berserta jumlah PEB, PEI dan contoh
senyawanya!!!
Bentuk molekul Jumlah
PEB
Jumlah
PEI
Contoh
1. linier
2. tetrahedral
3. Oktahedral
0
0
0
2
4
6
CO2
CH4
SF6

20
2 Tentukan jumlah pasangan elektron bebas dari :
NH3
H2O
CH4
20
Jawaban :
Jumlah pasangan elektron bebas dari NH3 adalah 1
Jumlah pasangan elektron bebas dari H2O adalah 2
Jumlah pasangan elektron bebas dari CH4 adalah 0
3 Tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dari :
CO2
PCl3
SF6
Jawaban :
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan Dari CO2 Adalah 2
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan Dari Pcl5 Adalah 5
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan Dari SF6 Adalah 6
20
4 Ramalkan bentuk molekul berikut berdasarkan jumlah PEI
dan PEB :
NH3
H2O
CH4
d CO2
PCl3
Jawaban :
NH3 adalah Segitiga piramida
H2O adalah bengkok atau V
CH4 adalah Tetrahedral
CO2adalah Linier
20
PCl3 adalahBentuk T
5 Bagaimana bentuk molekul CO2 berdasarkan teori domain
elektron!
Jawaban :
Bentuk molekul CO2 berdasarkan teori domain electron.
Tulis struktur Lewis: CO2 (jumlah elektron terluar C : 4 dan O
: 2)
Dari struktur O C O itu diperoleh
a. Jumlah domain elektron di sekitar atom pusat = 2,
b. Jumlah domain elektron ikatan (DEI) = 2,
c. Jumlah domain elektron bebas (DEB) = 0.

Rumus yang diperoleh AX2
Dari Tabel diatas, rumus AX2 adalah bentuk molekul
linear
Jadi, bentuk molekul CO2 adalah linear
20
Total 100





PENILAIAN PERFORMANCE

No Kriteria
skor
1 2 3 4 5
1 Menanggapi Pertanyaan-Pertannyaan guru
2 Keaktifan bertanya
3 Keaktifan mencari jawaban dengan berdiskusi
4 Mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik
5 Dapat menyimpulkan materi pembelajaran

Keterangan :
Skor maksimal = 25
Nilai :
Keterangan:
21 - 25 = A
11 - 20 = B
1 - 10 = C

Anda mungkin juga menyukai