Terapi terbaik adalah pencegahan. Mencegah atau sekurang-kurangnya bersiap siaga pada kasus kasus yang disangka akan terjadi perdarahan adalah penting. Tindakan pencegahan tidak saja dilakukan sewaktu bersalin, namun sudah dimulai sejak ibu hamil dengan melakukan antenatal care yang baik. Ibu-ibu yang mempunyai predisposisi atau riwayat perdarahan post partum sangat dianjurkan untuk bersalin di rumah sakit. Di rumah sakit, diperiksa kadar isik, keadaan umum, kadar !b, golongan darah, dan bila mungkin tersedia donor darah. "ambil mengawasi persalianan, dipersiapkan keperluan untuk inus dan obat- obatan penguat rahim. #nemia dalam kehamilan, harus diobati karena perdarahan dalam batas batas normal dapat membahayakan penderita yang sudah menderita anemia. #pabila sebelumnya penderita sudah pernah mengalami perdarahan post partum, persalinan harus berlangsung di rumah sakit. $adar ibrinogen perlu diperiksa pada perdarahan banyak, kematian janin dalam uterus, dan solutio plasenta. Dalam kala III, uterus jangan dipijat dan didorong kebawah sebelum plasenta lepas dari dindingnya. %enggunaan oksitosin sangat penting untuk mencegah perdarahan pascapersalinan. "epuluh satuan oksitosin diberikan intramuskular segera setelah anak lahir untuk mempercepat pelepasan plasenta. "esudah plasenta lahir, hendaknya diberikan &,' mg ergometrin, intramuskular. $adang-kadang pemberian ergometrin setelah bahu depan bayi lahir pada presentasi kepala menyebabkan plasenta terlepas segera setelah bayi seluruhnya lahir( dengan tekanan pada undus uteri, plasenta dapat dikeluarkan dengan segera tanpa banyak perdarahan. )amun salah satu kerugian dari pemberian ergometrin setelah bahu bayi lahir adalah terjadinya jepitan *trapping+ terhadap bayi kedua pada persalinan gameli yang tidak diketahui sebelumnya. %ada perdarahan yang timbul setelah anak lahir, ada dua hal yang harus segera dilakukan, yaitu menghentikan perdarahan secepat mungkin dan mengatasi akibat perdarahan. Tetapi apabila plasenta sudah lahir, perlu ditentukan apakah disini dihadapi perdarahan karena atonia uteri atau karena perlukaan jalan lahir. %ada perdarahan yang disebabkan oleh atonia uteri, dengan segera dilakukan massage uterus dan suntikan &,' mg ergometrin intra,ena. Tiga tindakan ini tidak memberikan hasil yang diharapkan dalam waktu singkat, perlu dilakukan: a. $ompresi bimanual pada uterus -aranya. Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam ,agina dan sambil membuat kepalan letakkan pada orniks anterior ,agina. Tangan kanan diletakkan pada perut penderita dengan memegang undus uteri dengan telapak tangan dan dengan ibu jari didepan serta jari-jari lain dibelakang uterus. "ekarang corpus uteri terpegang antara dua tangan( tangan kanan melakukan massage pada uterus dan sekalian menekannya terhadap tangan kiri. $elemahannya. $ompresi bimanual melelahkan penolong sehingga jika tidak lekas mberi hasil, perlu diganti dengan perasat lain. b. %erasat Dickinson %erasat Dickinson mudah dilakukan pada seorang multipara dengan dinding perut yang sudah lembek. -aranya. Tangan kanan diletakkan melintang pada bagian-bagian uterus, dengan jari kelingking sedikit diatas symphisis pubis melingkari bagian tersebut sebanyak mungkin, dan mengangkatnya ke atas. Tangan kiri memegang corpus uteri dan sambil melakukan massage,menekannya kebagian bawah kearah tangan kanan dan ke belakang kearah peritonium. #khirnya masih dapat dilakukan tamponade utero,aginal. $elemahannya. Tindakan ini sekarang oleh banyak dokter tidak dilakukan lagi karena umumnya tanpa usaha- usaha tersebut diatas perdarahan yang disebabkan oleh atonia uteri sudah dapat diatasi. /agipula dikhawatirkan bahwa tamponade yang dilakukan dengan teknik yang tidak sempurna tidak menghindarkan perdarahan dalam uterus belakang tampon. c. Teknik lain Dengan seorang pembantu memegang dan menahan undus uteri, tangan kiri penolong diletakkan di ,agina dengan ujung-ujung jari untuk sebagian masuk ke ser,iks uteri. Tangan kanan dengan petunjuk tangan kiri memasukkan tampon kasa panjang kedalam uterus sampai ca,um uteri terisi penuh. 0ntuk menjamin bahwa tampon benar-benar mengisi ca,um uteri dengan padat, kadang-kadang usaha memasukkan tampon dihentikan sebentar untuk memberi kesempatan kepada tangan dalam uterus untuk menekan tampon pada dinding ca,um uteri. Dengan mengisi ca,um uteri secara padat, dapat dihindarkan terjadinya perdarahan di belakang tampon. Tekanan tampon pada dinding uterus menghalangi pengeluaran darah dari sinus-sinus yang terbuka selain itu tekanan tersebut menimbulkan rangsangan pada myometrium untuk berkontraksi. "esudah uterus diisi, tampon dimasukkan juga ke dalam ,agina. Tampon diangkat '1 jam kemudian. %ada perdarahan diatas masih ada kemungkinan dilakukannya laparotomi yaitu melakukan ikatan arteria hipogastrika kanan dan kiri atau histrektomi. "edangkan terapi terbaik terhadap perdarahan yang disebabkan oleh hipoibrinogenemia ialah transusi darah segar, ditambah dengan pemberian ibrinogen jika ada persediaan. Jadi tergantung pada banyaknya perdarahan dan derajat atnia uteri dibagi dalam tiga tahap: Tahap I. %erdarahan yang tidak begitu banyak dapat diatasi dengan cara pemberian uterotonika, mengurut rahim *massage+, dan memasang gurita. Tahap II. 2ila perdarahan belum berhenti dan bertambah banyak, selanjutnya diberikan inus dan transusi darah dan dapat dilakukan. a. %erasat 3angemeister b. %erasat 4ritch c. $ompresi bimanual d. $ompresi aorta e. Tamponade utero-,aginal . 5epitan arteri uterina dengan cara !enkel Tamponade utero-,aginal walaupun secara isiologis tidak tepat, hasilnya masih memuaskan, terutama di daerah pedesaan di mana asilitas lainnya sangat minim atau tidak ada. Tahap III. 2ila semua upaya diatas tidak menolong juga, maka usaha terakhir adalah menghilangkan sumber perdarahan, dapat ditempuh dua cara, yaitu dengan meligasi arteri hipogastrika atau histerektomi. !aktr"#aktr yang mempengaruhi perdarahan pascapersalinan 1$ Perdarahan pascapersalinan dan usia ibu 6anita yang melahirkan anak pada usia dibawah '& tahun atau lebih dari 78 tahun merupakan aktor risiko terjadinya perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. !al ini dikarenakan pada usia dibawah '& tahun ungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 78 tahun ungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan ungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pascapersalinan terutama perdarahan akan lebih besar. %erdarahan pascapersalinan yang mengakibatkan kematian maternal pada wanita hamil yang melahirkan pada usia dibawah '& tahun '-8 kali lebih tinggi daripada perdarahan pascapersalinan yang terjadi pada usia '&-'9 tahun. %erdarahan pascapersalinan meningkat kembali setelah usia 7&-78tahun. 2$ Perdarahan pascapersalinan dan gra%ida Ibu-ibu yang dengan kehamilan lebih dari : kali atau yang termasuk multigra,ida mempunyai risiko lebih tinggi terhadap terjadinya perdarahan pascapersalinan dibandingkan dengan ibu- ibu yang termasuk golongan primigra,ida *hamil pertama kali+. !al ini dikarenakan pada multigra,ida, ungsi reproduksi mengalami penurunan sehingga kemungkinan terjadinya perdarahan pascapersalinan menjadi lebih besar. &$ Perdarahan pascapersalinan dan paritas %aritas '-7 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. %aritas satu dan paritas tinggi *lebih dari tiga+ mempunyai angka kejadian perdarahan pascapersalinan lebih tinggi. %ada paritas yang rendah *paritas satu+, ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan aktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nias. '$ Perdarahan pascapersalinan dan (ntenatal )are Tujuan umum antenatal care adalah menyiapkan seoptimal mungkin isik dan mental ibu serta anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nias sehingga angka morbiditas dan mortalitas ibu serta anak dapat diturunkan. %emeriksaan antenatal yang baik dan tersedianya asilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi terutama perdarahan yang selalu mungkin terjadi setelah persalinan yang mengakibatkan kematian maternal dapat diturunkan. !al ini disebabkan karena dengan adanya antenatal care tanda-tanda dini perdarahan yang berlebihan dapat dideteksi dan ditanggulangi dengan cepat. *$ Perdarahan pascapersalinan dan kadar hemglbin #nemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan nilai hemoglobin dibawah nilai normal. Dikatakan anemia jika kadar hemoglobin kurang dari ; gr<. %erdarahan pascapersalinan mengakibatkan hilangnya darah sebanyak 8&& ml atau lebih, dan jika hal ini terus dibiarkan tanpa adanya penanganan yang tepat dan akurat akan mengakibatkan turunnya kadar hemoglobin dibawah nilai normal. Prgram +,iaga+ sebagai upaya pencegahan "I#=# *"iap #ntar 5aga+ adalah suatu program yang dilakukan atas kerjasama Departemen $esehatan dan $esejahteraan "osial 2adan $oordinasi $eluarga 2erencana )asional, serta $ementrian %emberdayaan %erempuan. "iaga ini ditujukan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa keselamatan ibu hamil adalah tanggungjawab keluarga dan warga sekitar. Dengan sistem yang warganya dikondisikan untuk siaga ini segala kemungkinan terjadinya komplikasi baik selama hamil, persalinan maupun pascapersalinan dapat dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Tokoh masyarakat, ahli medis dan seluruh warga desa bersama-sama mengupayakan asilitas untuk menangani masalah-masalah yang dihadapi para ibu hamil dan menyusui. 4asilitas yang tersedia diantaranya adalah transportasi menuju rumah sakit yang dibutuhkan ibu yang akan melahirkan. Dengan adanya program ini pula perdarahan pascapersalinan yang merupakan risiko tinggi bagi ibu saat melahirkan dapat ditanggulangi sedini mungkin karena di desa yang disebut desa siaga semua warga siap mendonorkan darahnya sehingga keterlambatan dalam melakukan tindakan pertolongan tidak terjadi. %rogram siaga ini juga mengupayakan agar ibu-ibu hamil tidak harus direpotkan dengan masalah biaya untuk persalinan, karemna salah satu program dari siaga ini, yaitu +Tabungan -bu .ersalin+ /Tabulin0 dapat dipakai untuk biaya melahirkan dan biaya penunjang lain yang dibutuhkan setelah melahirkan. %enyuluhan-penyuluhan juga merupakan program penting dalam siaga ini, karena dengan penyuluhan warga selalu diingatkan akan bahaya kehamilan terlalu sering, terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu banyak yang merupakan aktor risiko terjadinya komplikasi persalinan. Dalam penyuluhan ini ibu-ibu juga dingatkan akan tiga terlambat yang dapat menyebabkan kematian, yaitu terlambat mengenal tanda-tanda bahaya selama kehamilan, terlambat mengantar karena tidak tersedianya sarana transportasi ke asilitas kesehatan, serta terlambat memperoleh pertolongan ahli medis.:& Prgnsis perdarahan pascapersalinan %erdarahan pascapersalinan masih merupakan ancaman yang tidak terduga walaupun dengan pengawasan yang sebaik-baiknya, perdarahan pascapersalinan masih merupakan salah satu sebab kematian ibu yang penting. "ebaliknya menurut pendapat para ahli kebidanan modern. %erdarahan pascapersalinan tidak perlu membawa kematian pada ibu bersalin. %endapat ini memang benar bila kesadaran masyarakat tentang hal ini sudah tinggi dan dalam klinik tersedia banyak darah dan cairan serta asilitas lainnya. Dalam masyarakat kita masih besar anggapan bahwa darahnya adalah merupakan hidupnya karena itu mereka menolak menyumbangkan darahnya, walaupun untuk menolong jiwa istri dan keluarganya sendiri. %ada perdarahan pascapersalinan, Mochtar >.ddk, melaporkan angka kematian ibu ?,9< dan 6iknjosastro !. :,;-1,8<. Tingginya angka kematian ibu karena banyak penderita yang dikirim dari luar dengan keadaan umum yang sangat jelek dan anemis dimana tindakan apapun kadang-kadang tidak menolong. http://midwefiry.blogspot.com/2010/12/penanganan-perdarahan-pascapersalinan.html !actr"#aktr yang memengaruhi perdarahan pascapersalinan 1$ usia ibu 6anita yang melahirkan anak pada usia dibawah '& tahun atau lebih dari 78 tahun merupakan actor risiko terjadinya perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. !al ini dikarenakan pada usia dibawah '& tahun ungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 78 tahun ungsi reporduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan ungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pascapersalinan terutama perdarahan akan lebih besar. %erdarahan pascapersalinan yang mengakibatkan kematian maternalpada wanita hamil yang melahirkan pada usia dibawah '& tahun '-8 kali lebih tinggi daripada perdarahan pascapersalinan yang terjadi pada usia '&-'9 tahun. %erdarahan pascapersalinan meningkat kembali setelah usia 7&-78 tahun. 2$ gra%ida Ibu-ibu dengan kehamilan lebih dari : kali atau yang termasuk multigra,ida mempunyai resiko lebih tinggi terhadap terjadinya perdarahan pascapersalinan dibandingkan dengan ibu- ibu yang termasuk golongan primigra,ida *hamil pertama kali+. !al ini dikarenakan pada multigra,ida, ungsi reproduksi mengalami penurunan sehingga kemungkinan terjadinya perdarahan pascapersalinan menjadi lebih besar. &$ antenatal care antenatal care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga proessional kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal care seperti ditetapkan dalam buku pedoman pelayanan antenatal care bagi petugas puskesmas. %emeriksaan antenatal yang baik dan tersedianya asilitas rujukan bagi kasus resiko tinggi terutama perdarahan yang selalu mungkin terjadi setelah persalinan yang mengakibatkan kematian maternal dapat diturunkan. !al ini disebabkan karena adanya antenatal care tanda- tanda dini perdarahan yang berlebihan dapat dideteksi dan ditanggulanngi dengan cepat. '$ kadar hemglbin #nemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan nilai !b dibawah nilai normal. Dikatakan anemia jika kadar !b kurang dari ;gr<. %erdarahan pascapersalinan mengakibatkan hilangnya darah sebanyak 8&& ml atau lebih, dan jika hal ini terus dibiarkan tanpa adanya penanganan yang tepat dan akurat akan mengakibatkan turunnya kadar !b dibawah nilai normal. http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=7007