Anda di halaman 1dari 30

Identitas Pasien

Nama : Tn. M
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Dusun Kenongo
Tanggal MRS : 4 6 2013
Meninggal : 18 6 2013


Keluhan Utama : Nyeri pada perut sejak 2
minggu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri perut sudah sejak 2
minggu yang lalu. Nyeri perut disertai perut
yang terasa keras. Pasien mengeluh tidak
lancar buang air besar. BAB keras dan
berwarna hitam kadang disertai darah.
Warna urine kuning tua. Pasien tidak ada
mual dan muntah. Nafsu makan pasien
menurun.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Maag (-)
Asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga: tidak ada
keluarga yang mengalami hal serupa.
Riwayat Alergi: alergi terhadap obat
maupun makanan tidak ada.
Riwayat pengobatan sebelumnya:
mengkonsumsi jamu untuk mengobati
demam dan rasa lemasnya

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : CM
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi : 102 x/Menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37
o
C
Kepala-Leher
Kepala : Bentuk simetris.
Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (+).
Leher : Pembesaran KGB (-), massa (-).

Thorax
Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi (-),
Palpasi : Gerakan dinding dada simetris, iktus
cordis tidak teraba.
Perkusi : Batas jantung kesan normal gerakan
nafas tertinggal (-)
Auscultasi : SI dan S2 regular, tunggal, murmur
(-)

Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi (-
), gerakan nafas tertinggal (-)
Palpasi : Fremitus fokal paru kanan dan
kiri sama.
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auscultasi: Suara nafas vesikuler, Rhonki
(-), wheezing (-)

Status Lokalis Abdomen
I : distensi (+), membesar (+), caput
meduse (-)
P : Nyeri tekan (+), hepar membesar 3
jari BAC, tepi tumpul, permukaan
rata, Udulasi (+)
P : Redup perut kuadran kanan atas
A: Bising usus (+)
Urogenital : Dalam batas normal
Ekstrimitas : akral hangat

Hasil laboratorium







Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
FUNGSI HATI
Billirubin direct
Billirubin total
SGOT
SGPT
Alkali fosfatase
HBSAg

FUNGSI GINJAL (RFT)
BUN
Creatinin
Uric acid

0,52 mg/dl
1,58 mg/dl
204 U/I
238 U/I
190 mg/dl
+


102,5 mg/dl
5,2 mg/dl
9,8 mg/dl

< 0,5 mg/dl
< 1,0 mg/dl
<31 U/I
< 31 U/I
60 240 mg/dl



10 20 mg/dl
0,5 1,7 mg/dl
3 7 mg/dl
Pemeriksaan USG :
Hepatoma

Hepatoma dan Ascites Permagna
Inf. Asering : Ds = 1 : 1
Inj. Ranitidin
Inj. Asam Traneksamat
Inj. Cefotaxim
Inj. Vitamin K

12 2 2013
S : nyeri perut (+), panas (+), nafsu makan menurun (+), BAB keras dan
berwarna hitam, mual muntah (-), kembung (+)
O : T : 140/80
HR: 64 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 37,5 C
A : Hepatoma + ascites permagna
P : Inf. RL 28 tetes per menit
Inj. Furosemid
Inj. Ranitidin

13 2 2013
S : pasien masih merasa nyeri perut, panas
(+), nafsu makan menurun (+), BAB keras
dan berwarna hitam, mual muntah (-),
kembung (+)
O : T : 140/80
HR: 68 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 37,5 C
A : Hepatoma + ascites permagna
P : Terapi tetap

14 2 2013
S : pasien masih merasa kesakitan pada
perut, panas (-), nafsu makan
menurun (+), mual muntah (-),
kembung (+)
O : T : 150/80
HR: 64 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 36,3 C
A : Hepatoma + ascites permagna
P : Terapi tetap

15 2 2013
S : nyeri perut (+), nafsu makan
menurun (+), mual muntah (-),
kembung (+)
O : T : 140/80
HR: 64 x/menit
RR : 30 x/menit
T : 36 C
A : Hepatoma + ascites permagna
P : terapi tetap

16 2 2013
S : masih nyeri perut (+), nafsu makan
menurun (+), mual muntah (-),
kembung (+)
O : T : 140/90
HR: 66 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 36,5 C
A : Hepatoma + ascites permagna
P : Terapi tetap

17 2 2013

S : nyeri perut (+), nafsu makan menurun
(+), mual muntah (-), kembung (+), BAB
seperti petis (+)
O : T : 160/80
HR: 64 x/menit
RR : 30 x/menit
T : 37,5 C
A : Hepatoma + ascites permagna
P : Inf. RL 20 tetes per menit
Inj. Furosemid
Inj. Asam Traneksamat
Inj. Vitamin K

18 2 2013

Pasien meninggal

Hepatoma (karsinoma hepatoseluler)
adalah kanker yang berasal dari sel-sel
hati. Hepatoma merupakan kanker hati
primer yang paling sering ditemukan.
Tumor ini merupakan tumor ganas primer
pada hati yang berasal dari sel
parenkim atau epitel saluran empedu
atau metastase dari tumor jaringan
lainnya.

Pasti Mungkin
Hepatitis B kronis
Hepatitis C kronis
Sirosis hati
Aflatoksin
Tyrosinemia herediter
Kontrasepsi oral
Steroid anabolic
Alcohol
1 Antytripsin deficiency

1. Fase dini umumnya asimtomatis
2. Fase lanjut
Tidak dikenal tanda yang patognomonis/khas.
Keluhan dapat berupa penurunan berat badan,
nyeri abdomen, fatique, anoreksia, mual, sebah,
nafsu makan menurun. Pada metastasis ke tulang
penderita mengeluh nyeri tulang.
3. Pemeriksaan fisik
- Ikterus
- Hepatomegali berdungkul, keras, dan nyeri
- Ascites dan tanda-tanda patognomoni dari sirosis
hati.
4. Pemeriksaan laboratorium
- AFP > 400 ng/ml (nilai diagnostic)
- HBsAg (+), anti HCV (+)
- Gangguan tes fungsi hati

Anamnesis, Pemeriksaan fisik, dan
laboratorium.
USG (CT Scan/MRI)
Biopsi tumor di hati untuk pemeriksaan
histopatologi.
Biopsi ini dapat dilakukan dengan
tuntunan USG, CT Scan dan Laparaskopi.
Stadium Ukuran
Tumor
Fungsi hati
Stadium A (awal)
A1
A2
A3
A4

Tunggal, < 5 cm
Tunggal, < 5 cm
Tunggal, < 5 cm
3 tumor, < 3 cm

Portal hipertensi (-), bil normal
Portal hipertensi (+), bil normal
Portal hipertensi (+), bil abnormal
Child pugh A B

Stadium B (intermediet) Besar, > 5 cm
multinodular
Child pugh A B

Stadium C (Lanjut) Invasi vaskuler
atau
penyebaran
ekstrahepatik
Child pugh A B

Stadium D (end stage) Berapapun Child pugh C

Pengobatan tergantung dari saat
diagnosis ditegakkan.
Fase dini : dimana tumornya masih
setempat, pembedahan merupakan pilihan
utama.
Fase lanjut : operasi tidak punya arti lagi.
Pengobatan hanya bersifat paliatif dengan
pemberian sitostatik baik sistemik maupun
intraarterial ataupun dengan pemberian
embolisasi dengan Gelfoam atau Lipiodol ke
dalam arteri Hepatika. Radioterapi tidak
memberikan arti yang bermakna
Beberapa sitostatik yang biasa
digunakan:
1. 5 Fluorouracyl
2. Adriamycine
3. Mitomycine C
4. Cisplatinum
Fase dini : tindakan operasi berupa
reseksi dari tumor prognosis baik,
penderita dapat hidup dalam waktu
yang cukup lama.
Fase lanjut : dimana tindakan tidak
mempunyai arti lagim kematian dapat
terjadi dalam 2-6 bulan setelah diagnosis
ditegakkan.

Anda mungkin juga menyukai