Anda di halaman 1dari 18

MENDIAGNOSIS PENDERITA

TUBERKULOSIS
PENEMUAN PENDERITA
TUBERKULOSIS (TB)
Penemuan penderita tuberkulosis pada orang dewasa.
Penemuan penderita TBC dilakukan secara pasif, artinya
penjaringan tersangka penderita dilaksanakan pada
mereka yang datang berkunjung ke unit pelayanan
kesehatan.
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS (TBC)
Diagnosis pasti tuberkulosis paru adalah dengan menemukan
kuman Mycobacterium tuberculosis dalam sputum.

a. Anemnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
Anamnesis:
A. Riwayat penyakit sekarang :
a. Berkurangnya berat badan 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang
jelas
b. Demam tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu.
c. Batuk kronik 3 minggu
Dahak bercampur dengan darah.
Batuk darah.
a. Sesak nafas dan rasa nyeri dada.
b. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa
kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa
kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan

Riwayat penyakit Dahulu
a. Pernahkah pasien berkontak dengan pasien TB
b. Apakah pasien pernah menjalani pemeriksaan rontgen
torax dengan hasil abnormal
c. Adakah riwayat vaksinasi BCG/Mantoux
d. Adakah riwayat diagnosis TB

Pemeriksaan Fisik
Tempat kelainan yang paling dicurigai adalah bagian apeks (puncak) paru.
Akan didapatkan juga suara nafas tambahan berupa ronkhi basah kasar dan
nyaring.
Pada tuberkulosis paru yang lanjut dengan fibrosis yang luas sering
ditemukan atrofi dan retraksi otot-otot interkostal, dan terdapat tanda-
tanda cor pulmonal dengan gagal jantung kanan.
Bila tuberkulosis mengenai pleura, sering terbentuk efusi pleura.
Pemeriksaan Penunjang
Periksa Rongen dada
Hasil BTA
+ + +
+ + -
Hasil BTA
+ - -
Hasil BTA
- - -
Tidak ada
perbaikan
Hasil tidak
mendukung TB
Hasil
mendukung
TB
Beri antibiotic
Spectrum luas
Ada
perbaikan
Ulangi periksa dahak
SPS
Periksa TB
BTA Positif
Hasil BTA
- - -
Hasil BTA
+ + +
+ + -
+ - -

Periksa Rongen dada
Hasil
mendukung TB
Hasil Rongen
Negatif
TB BTA Negatif
Rongen Positif
Bukan TB
Penyakit lain
Periksa Dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu ( SPS )
Tersangka penderita TB (Suspek TB)
Kriteria sputum BTA positif adalah bila sekurang-kurangnya
ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu sediaan. Dengan
kata lain diperlukan 5.000 kuman dalam 1 mili sputum,
sedangkan untuk mendapatkan kuman (+) pada biakan yang
merupakan diagnosis pasti, dibutuhkan sekitar 50 - 100
kuman/ml sputum.
Rekomendasi WHO skala IUATLD :
Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandangan :negative
Ditemukan 1-9 BTA : tulis jumlah kuman
Ditemukan 10-99 BTA : 1+
Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandangan : 2+
Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandangan : 3+

Uji tuberkulin tidak mempunyai arti dalam menentukan diagnosis
TBC pada orang dewasa.
INDIKASI PEMERIKSAAN FOTO
RONTGEN DADA

1. Suspek dengan BTA negatif
2. Penderita dengan BTA positif
Penderita tersebut diduga mengalami komplikasi, misalnya sesak
nafas berat yang memerlukan penanganan khusus contoh :
pneumotorak (adanya udara di dalam rongga pleura), pleuritis
eksudativa.
Penderita yang sering hemoptisis berat, untuk menyingkirkan
kemungkinan bronkiektasis (pelebaran bronkus setempat).
Hanya 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. Pada kasus
ini pemeriksaan foto rontgen dada diperlukan untuk mendukung
diagnosis TBC paru BTA positif.

Pemeriksaan Radiologi ( Foto rontgen)
Thorak PA dan lateral
Gambaran khas pada penderita TB Paru adalah ditemukannya
lesi apeks paru atau segmen apikal lobus atas atau bawah.
Bayangan berawan atau ber-bercak.
Adanya kavitas, tunggal dan ganda.
Kelainan bilateral terutama dilapangan atas paru.
Adanya kalsifikasi.
Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu
kemudian.
Bayangan milier.

Hasil Foto Rontgen
kalsifikasi tuberkulosis sekunder menurut American
Tuberculosis Association
a. Tuberkulosis minimal (minimal tuberculosis): yaitu luas
sarang-sarang yang kelihatan tidak melebihi daerah yang
dibatasi oleh garis median, apeks dan iga 2 depan; sarang-
sarang soliter dapat berada dimana saja, tidak harus berada
dalam daerah tersebut diatas. Tidak ditemukan adanya
lubang (kavitas).

b. Tuberkulosis lanjut sedang (moderately advanced
tuberculosi): luas sarang-sarang yang bersifat bercak-
bercak tidak melebihi luas satu paru, sedangkan bila ada
lubang , diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau sifat
bayangan sarang-sarang tersebut berupa awan-awan yang
menjelma menjadi daerah konsolidasi yang homogen,
luasnya tidak boleh melebihi luas satu lobus.

c. Tuberkulosis sangat lanjut (far advanced tuberculosis):
yaitu luas daerah yang dihinggapi oleh sarang-sarang lebih
dari pada klasifikasi kedua di atas, atau bila ada lubang-
lubang, maka diameter keseluruhan semua lubang melebihi 4
cm.

Anda mungkin juga menyukai