dr. Lukas Mangindaan, SKJ !agian Psikia"ri #KUI $ RSUP%M P&nda'u(uan Secara garis besar fenomena &ri(aku )anusia bermanifestasi dalam "iga aspek besar, yaitu &ri(aku, ikiran dan &rasaan. Manifestasinya berbeda beda sesuai dengan taraf kesadaran, perkembangan, pendidikan, latar belakang budaya, tradisi, agama, nilai, motivasi / intensionalitas, dan pelbagai ciri khas lain yang spesifik bagi orang itu. Pendekatan deskriptif fenomenologis dan multikultural mengajak kita untuk mengerti bahwa manifestasi perilaku manusia adalah sangat luas dan bervariasi sehingga perlu sekali kita berempati dan tidak bersikap praduga, apriori, atau menghakimi dalam upaya mengerti perilaku manusia. Dengan perkataan lain kita perlu untuk menerima orang lain sebagaimana adanya, termasuk apabila orang itu menderita gangguan jiwa sekalipun.. !al ikhwal perilaku, pikiran atau perasaan manusia baru dapat dikategorikan sebagai gangguan *i+a aa,i(a )&)&nu'i kri"&ria gangguan *i+a. Kri"&ria gangguan *i+a Suatu kelompok gejala atau perilaku -ang s&.ara k(inis ,&r)akna dan yang disertai dengan &nd&ri"aan /distress0 pada kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan "&rganggun-a 1ungsi /dis1ungsi$'&nda-a0 seseorang. "adi apabila hanya terjadi konflik sosial saja tanpa disfungsi seseorang, hal itu "idak dimasukkan ke dalam gangguan jiwa #PPD$" %%% halaman &' ( #hal itu mungkin dapat dimasukkan ke dalam )ode * atau )ode +' , . %a"a"an2 Definisi gangguan jiwa ini berdasarkan apa yang dinamakan pendekatan narrow approach, yaitu paradigma yang hanya menggunakan standard2 &nd&ri"aan dan $ a"au dis1ungsi / '&nda-a0 s&s&3rang. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan broad approach - pra tahun (./01an, yaitu paradigma yang masih menggunakan standard 2normalitas3 untuk perilaku manusia. 4kibatnya, apa yang dianggap 2abnormal3, secara automatis dianggap merupakan gangguan jiwa. Penggunaan s"andard 4n3r)a(i"as5 secara universal untuk perilaku manusia kini "idak daa" digunakan, karena &nd&ka"an s&karang adalah pendekatan )u("iku("ura( a"au (ura(is)&5 yaitu konsep yang menerima dan menghargai adanya perbedaan dalam pelbagai aspek dalam perilaku sesuai dengan latar belakang pelbagai macam tradisi, kepercayaan, agama, nilai dan budayanya. 4pa yang dianggap 2normal3 untuk suatu kelompok masyarakat atau budaya / tradisi tertentu mungkin saja dapat dianggap 2abnormal6 untuk budaya, tradisi lain, sehingga jelas kita tidak dapat menggunakan suatu standard 2normal3 yang bersifat universal dan yang berlaku secara merata untuk semua orang yang berbeda budaya, nilai dan tradisi. Perlu diingat bahwa s&sua"u -ang ,&r,&da "idak(a' s&.ara au"3)a"is ,&rar"i (&,i' ,uruk a"au (&,i' ,aik. Dampak dari penggunaan k3ns& )u("iku("ura( juga berpengaruh terhadap d&1inisi K&s&'a"an Ji+a dari WHO, yaitu2 Orang -ang s&'a" *i+an-a2 M&rasa s&'a" dan ,a'agia Ma)u )&ng'adai "an"angan 'idu Daa" )&n&ri)a 3rang (ain s&,agai)ana adan-a / dapat berempati / tidak secara apriori berpandangan negatif terhadap orang atau kelompok yang berbeda ) M&)un-ai sika 3si"i1 "&r'ada diri s&ndiri dan 3rang (ain ( #7uku Pedoman )esehatan "iwa, Departemen )esehatan 8.% Direktorat "enderal 7ina )esehatan Masyarakat, Direktorat )esehatan "iwa Masyarakat, ,009 ' "adi, berbeda dengan d&1inisi Gangguan Ji+a yang 13kusn-a adalah pada ada$"idakn-a serta k+an"i"as g&*a(a sik3a"3(3gi, maka d&1inisi K&s&'a"an Ji+a berfokus kepada &rasaan dan &rs&si diri, k&)a)uan ada"asi, r&(asi d&ngan 3rang (ain, fokusnya adalah pada kua(i"as k&'iduan. "adi, siaaun id&n"i"as 3rang itu kalau ia memenuhi kriteria di atas maka ia adalah seorang yang sehat jiwanya. P&nd&ka"an d&skri"i1 1&n3)&n3(3gis Pendekatan deskriptif merupakan dasar pendekatan agar suatu diagnosis dapat diterima secara nasional dan internasional sebagai suatu kesepakatan, karena cara pendekatan ini bersifat netral dalam artikata hanya mencari dan memastikan gejala secara deskriptif 1 klinis tanpa secara apriori berusaha melihat makna atau menginterpretasi suatu gejala dari suatu sudut pandang / paradigma atau teori tertentu. Catatan: Yang dimaksud dengan pendekatan fenomenologis adalah upaya menelaah suatu fenomena berdasarkan apa yang ada pada situasi tertentu, dan bukan berdasarkan sikap apriori atau interpretasi dari orang yang melakukan observasi pasif. Cara pendekatannya adalah dengan cara memasuki situasi itu dan membiarkan kesadaran sensorik (sensory awareness) untuk menemukan apa yang ada (what is obvious / given). adi pendekatannya merupakan suatu pengalaman / penghayatan interaktif ( bukan sekedar observasi pasif atau hanya berdasarkan alloanamnesis sa!a) dengan cara menggunakan sarana panca indera ( sensory awareness" mendengar# melihat# meraba# mencium# merasa) untuk menemukan apa yang ada itu. $eskripsi fenomenologis mengintegrasikan (%). apa yang diobservasi dari perilaku# pikiran dan perasaan orang itu dan (&). apa yang dirasakan atau dihayati oleh orang yang melakukan observasi itu. :ara pendekatan fenomenologis berdasarkan empati, merupakan (andasan &nd&ka"an )anusia+i terhadap sesama manusia #termasuk pasien', karena meletakkan manusia lain #walaupun ia seorang pasien' dalam posisi yang setara. "adi hal ini berbeda dengan pendekatan saya dokter kamu pasien 5 karena cara pendakatan ini tidak menempatkan pasien sebagai manusia yang setara, tetapi hanya sebagai 3orang sakit3 dan dokter menempatkan dirinya dalam posisi yang lebih tinggi sebagai 3orang yang ahli penyakit3 "adi jelaslah bahwa untuk menelusuri gejala dan upaya mengerti orang itu perlu sekali untuk )&),ina ra3r" d&ngan ,&r&)a"i karena yang dihadapi adalah seorang manusia dengan segala perasaan, pikiran dan kekuatirannya, dan bukan suatu organ tubuhnya saja. )elemahan cara pendekatan n3n deskriptif1fenomenologis # atau pendekatan teoretis' adalah kecenderungan untuk melihat suatu fenomena / gejala secara &ss&nsia(is"ik dari satu paradigma tertentu sehingga sering terjadi kecenderungan untuk melihat gejala #bahkan orang itu' hanya dari satu perspektif atau teori tertentu saja. !al itu akan berakibat kurangnya melihat gejala atau orang itu secara menyeluruh sebagai seorang manusia yang utuh dan unik, serta kurangnya fleksibiltas untuk melihat gejala dan orang itu dari perspektif lain. Perlu diingat bahwa %lmu )edokteran merupakan suatu bagian dari Hu)ani3ra ( the 'umanities' yang mempunyai 6 aradig)a yaitu /70 k&)a)uan ,&rikir kri"is, /80 )&)i(iki &rs&k"i1 -ang 1(&ksi,&(9 /:0 n3n;d3g)a"is)&5 /<0 &ka "&r'ada ni(ai dan /60 &)a"i s&r"a sadar diri # lihat bab tentang !umaniora sebagai landasan %lmu )edokteran - termasuk Psikiatri'. Pendekatan deskriptif - fenomenologis merupakan langkah dasar dan awal. Selanjutnya upaya untuk mengerti gejala dan diagnosis yang ada perlu pendekatan yang komprehensif. Penggunaan beberapa perspektif dapat berbeda1beda dapat dilakukan sekaligus sebagai kerangka konsep untuk terapi #sesuai dengan paradigma atau teori yang cocok dengan orang itu', asal tetap diingat bahwa s&s&3rang adalah )anusia -ang unik s&suai d&ngan id&n"i"as dirin-a2 ia tidak dapat diganti secara sama rata oleh teori tertentu. , P&)a'a)an k3)r&'&nsi1 Pada dasarnya gangguan jiwa bukanlah sesuatu hal yang berdiri sendiri, karena kita mengetahui bahwa manifestasi gangguan jiwa, berupa &ri(aku, ikiran, dan &rasaan, erat sekali kaitannya dengan "u,u' dan k3ndisi "u,u'$*as)anin-a s&r"a (ingkungan s3sia(n-a. "adi, apabila kita memeriksa dan mengobati seseorang yang menderita penyakit fisik, janganlah lupa untuk mengingat bahwa pada saat yang sama juga, aspek perilaku, pikiran, dan perasaannya ikut berperan, berpengaruh serta terpengaruh. Sebaliknya juga walaupun keluhan utama pasien adalah keluhan mental / kejiwaan, atau problem psikososial, janganlah lupa untuk menjajaki aspek fisiknya yang mempengaruhinya atau sebaliknya yang menjadi dampakya. %tulah sebabnya dalam mengevaluasi kondisi seorang pasien janganlah hanya melakukan evaluasi atau terapi terhadap sebagian dari organ atau aspek tubuhnya, melainkan perlu melakukan &)&riksaan secara k3)r&'&nsi1, un"uk (&,i' )&ng&r"i 3rang i"u s&.ara )&n-&(uru' s&,agai sua"u k&sa"uan, -ai"u s&3rang )anusia s&.ara u"u' -ang *uga ada(a' )ak(uk s3sia(, sehimgga upaya &na"a(aksanaann-a *uga ,&rsi1a" k3)r&'&nsi1. $angguan gangguan jiwa sebagai suatu kategori keseluruhan dikelompokkan oleh ;rganisasi )esehatan seDunia #<!;' dalam sebuah 7ab, yaitu !a, #, dalam buku International Classification of iseases &disi 7= /I%D;7=', yang oleh Departemen )esehatan 8epublik %ndonesia diterjemahkan dalam buku 2 P&d3)an P&ngg3(3ngan dan Diagn3sis Gangguan Ji+a di Ind3n&sia III /PPDGJ III, D&ar"&)&n K&s&'a"an R.I., Dir&k"3ra" J&nd&ra( P&(a-anan M&dik, 7>>:0. E?a(uasi )u("iaksia( dan )an1aa"n-a =valuasi multiaksial berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh - komprehensif baik dari segi( ada tidaknya gangguan jiwa5 , kepribadian5 9 kondisi medik / fisik5 > problem psiko1sosial dan lingkungan, ? fungsinya sebagai makluk psikososial secara menyeluruh #lihat su(&)&n PPDGJ III', Dengan evaluasi itu terapi dapat dilakukan secara lebih komprehensif, karena semua aspek pasien mendapat sorotan, termasuk peningkatan fungsi psikososial dan kualitas hidupnya # 4ksis +'. Penjabarannya adalah sebagai berikut Aksis I2 disediakan untuk (. Semua Gangguan Ji+a yang terdapat dalam !(3k #= sa)ai d&ngan #>, k&.ua(i #@= 2 Gangguan K&ri,adian K'as, dan #@7 2 Gangguan K&ri,adian %a)uran, karena k&duan-a di.an"u)kan da(a) Aksis II' )husus !(3k #A B #> adalah gangguan jiwa yang 3ns&"n-a di)u(ai dalam masa kanak atau remaja. "adi, pada orang dewasa dapat saja ditemukan gangguan jiwa yang terdapat dalam 7lok @A- @. apabila secara klinis memang ada gangguan jiwa dalam blok itu dan gangguan itu memang terus berlangsung sehingga dewasa. Di pihak lain, pada anak dan remaja dapat pula ditemukan gangguan jiwa yang terdapat dalam 7lok @0 - @&, asal memenuhi kriteria diagnostiknya. ,. K3d& C # PPD$" %%%, hal. 9./ 1 >0> ' dan K3d& D # DSM1%+1B8, hal.&A?1&/& ', yaitu problem kehidupan yang tidak memenuhi kriteria gangguan jiwa akan tetapi membuat orang itu datang untuk minta pertolongan5 atau kondisi medis yang memerlukan perkatian / terapi. 9 Aksis II2 disediakan untuk (. Gangguan K&ri,adian /#@= dan #@70 a"au %iri K&ri,adian /"idak )&nggunakan k3d& diagn3s"ik0 ,. R&"ardasi )&n"a( /#A0 Aksis III2 K3ndisi M&dis U)u) Aksis ID2 Pr3,(&) Psik3s3sia( dan Lingkungan Aksis D2 P&ni(aian #ungsi s&.ara G(3,a( /)&n-&(uru'0 da(a) 1ungsi sik3(3gis, s3sia( dan 3kuasi3na( Uru"an Hi&rarkis. Manifestasi gangguan jiwa sangat variabel, gejalanya dapat berupa gejala dari as&k &ri(aku, ikiran dan$a"au &rasaan seperti kebingungan, sukar konsentrasi, perilaku gelisah, perasaan kesal, marah, gejala halusinasi, waham, sukar tidur, dsb. )umpulan gejala itu #mis sukar tidur, gelisah, halusinasi, atau palpitasi', bisa saja terdapat pada beberapa diagnosis #bahkan dalam blok1blok gangguan jiwa yang berbeda ' dengan gejala yang sama atau mirip, sehingga upaya untuk memastikan sebuah diagnosis sering sukar apabila hal itu hanya didasarkan kumpulan gejala Cntuk itu diperlukan suatu .ara -ang sis"&)a"ik untuk )&)as"ikan suatu diagnosis gangguan jiwa. <!; mengelompokkan gangguan-gangguan jiwa dalam blok blok tertentu ,&rdasarkan adan-a &rsa)aan d&skri"i1 1 baik persamaan dalam etiologi #mis. etiologi organik/medis atau Dat psikoaktif dalam @0 dan @(', atau persamaan dalam gejala dasar #mis gejala psikotik dalam @, atau gangguan mood dalam @9', dan menaruh blok1blok itu ,&rdasarkan sua"u uru"an 'i&rarkis. Pengertian urutan hierarkis adalah pada u)u)n-a gangguan;gangguan *i+a -ang s&.ara 'i&rarkis "&r(&"ak da(a) ,(3k di uru"an a"as )&)un-ai (&,i' ,an-ak unsur /g&*a(a0 dari gangguan *i+a -ang "&r(&"ak da(a) ,(3k di ,a+a'n-a. :ontoh Pada ,(3k #= dapat ditemukan gangguan kognitif, gejala psikotik, gejala mood, atau gejala cemas seperti gangguan jiwa yang terletak dalam blok dalam hierarki lebih bawah, namun ,(3k #= i"u )&)un-ai k&(&,i'an ,&rua "&rdaa"n-a &"i3(3gi 3rganik $ )&dis. Pada ,(3k #7, walaupun gejalanya banyak yang sama dengan gejala pada blok @0 dan etiologinya adalah organik, tetapi &"i3(3gin-a 'an-a "&r,a"as ada &"i3(3gi Ea" sik3ak"i1 sa*a. Pada ,(3k #8 k&(&,i'ann-a dengan blok yang secara hierarkis lebih bawah adalah ada gejala psikotik sebagai gangguan dasar # kecuali pada $angguan SkiDotipal'5 k&kurangann-a dibandingkan dengan blok @0 dan @( adalah5 tidak ada etiologi organik / medis #penjelasan lebih lanjut lihat hal.(0'. Pada ,(3k #: gangguan dasarnya adalah gangguan suasana perasaan / mood #walaupun kadang1kadang dapat ada gejala psikotik sebagai tambahan', tanpa disebabkan etiologi organik / medik #lihat penjelasan hal.(0' Catatan: yang dimaksuk dengan etiologi medik adalah kondisi patologis yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium ynag kon!ensional" #ita mengetahui bahwa sebenarnya gangguan $iwa dalam blok %& dan %' disebabkan $uga oleh gangguan biologis, tapi dalam hal ini gangguan biologisnya bertaraf neurotransmiter yang sukar didetaksi dengan prosedur laboratorium standard" Demikian pula, makin ke atas hierarki, biasanya makin berat tingkat keparahan atau kedaruratannya 1 khususnya yang bersangkutan dalam @0, @(, @,, dan @9. > D&ngan singka"2 d&ngan )&nggunakan dan ,&rikir s&.ara 'i&rarkis, )aka2 =tiologi organis / medik #@0' dan penggunaan Dat # @(' tidak luput dari perhatian )ondisi psikotik #@,' tidak luput dari perhatian, karena pada pada umumnya gejala psikotik menunjukkan gangguan dalam penilaian realitas, sehingga orang itu dapat melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain )ondisi darurat lainnya #mis depresi berat dengan niat bunuh diri' #@9' tidak luput dari perhatian P&nggunaan Uru"an Hi&rarkis da(a) PPDGJ III %a"a"an2 Uru"an 'i&rarkis 'an-a ,&r(aku un"uk uru"an #= B #6, s&dangkan #@ di&r"i),angkan s&.ara k'usus sebab k'usus #@= dan #@7 di.a"a" da(a) Aksis II, dan gangguan jiwa lainnya dalam blok @& # yang mencakup berbagai keadaan dan pola perilaku yang secara klinis bermakna yang cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yang khas dari seseorang serta cara berhubungan dengan diri sendiri serta orang lain' di.a"a" da(a) Aksis I Cntuk memastikan diagnosis dari sekumpulan gejala # mis. kecemasan' sebagai suatu gangguan jiwa tertentu mis. $angguan :emas Menyeluruh #terletak dalam #<', as"ikan da'u(u bahwa gejala1gejala itu "idak merupakan gejala dari gangguan jiwa yang terletak dalam hierarki di atasnya. "adi pertama1tama pastikan dulu bahwa gejala kecemasan itu bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa dalam #= # mis. gangguan cemas organik karena hipertiroidisme', lalu pastikan bahwa gejala cemasnya bukan gejala cemas karena gangguan jiwa akibat penggunaan Dat psikoaktif dalam #7 #mis. dalam keadaan intoksikasi Dat psikoaktif, atau dalam keadaan putus Dat'. )emudian pula pastikan juga bahwa gejala cemas itu bukan merupakan gejala cemas karena orang itu menderita gangguan jiwa dalam #8 #mis. SkiDofrenia' atau karena menderita gangguan jiwa dalam #: #mis. Depresi'. Selanjutnya pastikan bahwa gejala cemas itu )&)&nu'i kri"&ria diagn3s"ik Gangguan AnFi&"as$%&)as M&n-&(uru' / #<7.70 !&,&raa s-ara" -ang di&r(ukan un"uk &)as"ian diagn3sis s&.ara d&skri"i1;1&n3)&n3(3gis Cntuk memastikan suatu diagnosis gangguan jiwa diperlukan beberapa syarat5 (. kumpulkan gejala gejala menjadi suatu ku)u(an g&*a(a / sindr3)0 -ang ,&r)akna ,. pikirkan secara uru"an 'i&rarkis mulai dari @0 sampai @? dalam upaya membedakan pelbagai diagn3sis ,anding 9. telusuri *angka +ak"u $ ,&raa (a)a *&*a(a itu sudah ada s&r"a (a)a dan si1a" &r*a(anan &n-aki" termasuk si1a" dari 3ns&" g&*a(a # bila ada' dan ada "idakn-a kai"an d&ngan s"r&s3r E)a" uru"an dasar un"uk )&)as"ikan sua"u gangguan *i+a. 7. O / O!SERDASI 0 2 Eakukan 3,s&r?asi secara deskriptif 1 fenomenologis dari gejala atau keluhan pasien 8. I / INTERDIEW 02 In"&r?i&+ #dengan berempati untuk membina rapport' termasuk 3,s&r?asi -ang s&nsi"i1 dan )&nd&ngar ak"i1 dilakukan secara interaktif # jadi ,ukan bertanya kepada pasien sesuai daftar pertanyaan' untuk ? mengumpulkan gejala menjadi suatu sindrom#termasuk pemastian jangka waktu lamanya dan perjalanan penyakitnya', lalu pertimbangkan pelbagai Diagnosis 7anding berdasarkan uru"an 'i&rarkis dalam PPD$" %%%. menelaah aspek kepribadian, mencari stresor yang bermakna dan penilaian fungsi psikososial secara menyeluruh termasuk upaya untuk mengerti pasien sebagai manusia yang unik. %a"a"an2 O,s&r?asi dan In"&r?i&+ dilakukan secara "&radu , jadi tidak boleh melakukan 3assessment3, lebih lebih menetapkan diagnosis hanya berdasarkan observasi pasif semata1mata atau hanya berdasarkan alloanamnesis semata1mata. :. A / ASSESSMENT 02 si)u(kan pelbagai data yang ada dari ? aspek multi aksial <. D / DIAGNOSIS 02 di*a,arkan s&.ara Mu("i Aksia(, dipastikan sesudah assessment Mantap P&r*a(anan &n-aki" Pada beberapa jenis gangguan jiwa pembuatan gra1ik &r*a(anan &n-aki"n-a merupakan hal yang samgat penting dan sangat membantu untuk secara cepat dan menyeluruh mendapat gambaran perjalanan penyakit secara longitudinal. Pada skiE31r&nia misalnya, grafik perjalanan penyakit dari seseorang akan sangat memudahkan evaluasi tentang Eama penyakit, onset #apakah timbulnya secara gradual5 ada tidaknya fase prodromal5 atau beronset cepat' $ambaran perjalanan penyakit dimulai sejak awal sakit sehingga sekarang 7erakirnya penyakit apakah berakhir dengan remisi sempurna, atau mereda dan menjadi berkepanjangan dengan gejala sisa yang sedikit, atau memasuki fase residual dengan gejala negatif5 ataukah mengalami kekambuhan ulang )alau mereda, apakah kondisinya kembali ke keadaan pramobid #3baseline normal3' dan berfungsi seperti pramorbid, atau tidak pernah kembali ke 3baseline normal3 dan bagaimana fungsinya sehari1hari selama ia berada dalam keadaan mereda. Eama hospitalisasi, makan obat secara teratur atau tidak 4da tidaknya stresor # termasuk sikap keluarga terhadap pasien' yang memicu kekambuhan penyakitnya Hu,ungan an"ara "ara1 ,&ra" s"r&s3r d&ngan gangguan *i+a Suatu &ris"i+a dalam kehidupan seseorang dapat dilewati oleh orang itu sebagai peristiwa yang wajar dalam kehidupannya, sedangkan peristiwa yang sama oleh orang lain dapat menjadi suatu problem sesaat5 sedangkan untuk orang lain lagi, peristiwa yang sama itu dapat menjadi sumber konflik yang berkepanjangan, sehingga peristiwa itu menjadi suatu stresor yang bermakna Bidak semua orang yang mengalami s"r&s3r akan mengalami gangguan jiwa5 demikian pula stresor yang sama yang dialami oleh beberapa orang, dapat menimbulkan gangguan jiwa yang berbeda. $angguan jiwa yang sama pada beberapa orang, belum tentu disebabkan oleh stresor yang sama ada orang yang gangguan jiwanya timbul tanpa stresor, sedangkan pada orang lain & timbulnya oleh satu atau lebih strseor , dan pada orang lain lagi gangguan jiwa yang sama timbul oleh stresor yang berbeda. Dengan perkataan lain Sua"u s"r&s3r "idak s&.ara (in&ar /da(a) ar"ika"a 'u,ungan s&,a,B aki,a"0 akan )&ni),u(kan sua"u gangguan *i+a "&r"&n"u. P&r(u di&r'a"ikan ,a'+a Diagn3sis Gangguan Ji+a "idak ,&rgan"ung dari ada$"idak ada a"au *&nis s"r&s3r, "&"ai dari (ambaran #linis -ang ada. Bimbulnya suatu gangguan juwa bergantung dari dua faktor (. taraf berat stresor secara objektif ,. kemampuan adaptasi # kemampuan mengontrol atau merasa dikontrol oleh problem itu' daya tahan #baik fisik maupun psikologis', motivasi, kepribadian, dan persepsi subjektif seseorang Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya, atau keparahan penyakit seseorang BERAT TARAF BERAT STRESOR RI NAN SAKI T TI DAK SAKI T !A"A TA#AN / $ERSE$SI , %E$RI BA!I AN %&AT REN!A# / 'E(A#
:ontoh (. Stresor yang ringan pada orang dengan daya tahan / kemampuan adaptasi / kepribadian / persepsi subjektif yang lemah /rentan, menimbulkan gangguan jiwa ,. Stresor yang sama ringannya pada orang yang berdaya tahan / kemampuan adaptasi / kepribadian / persepsi subjektif kuat, tidak menimbulkan gangguan jiwa 9. Stresor yang berat pada orang yang berdaya tahan / kemampuan adaptasi / kepribadian / persepsi subjektif kuat dapat menimbulkan gangguan jiwa. Manfaat grafik itu untuk terapi Dengan mengingat prinsip: )herapy is the art of the possible, maka untuk melakukan terapi baik pada contoh ( dan 9, pertama1tama perlu dibuat assessment mana yang dapat dirubah, dan mana yang tidak dapat dirubah # mis. kematian'. Selanjutnya terapi dapat berupa Mengurangi taraf berat stresor Memperkuat daya adaptasi Merubah persepsi subjektif terhadap stresor Membantu dirinya mengontrol / mengendalikan gejala / atau problem kehidupannya )ombinasi pelbagai upaya di atas A 7 8 : Menggunakan pelbagai aspek !umaniora #lihat bab !umaniora sebagai landasan %lmu )edokteran dan Psikiatri' untuk meningkatkan kualitas hidupnya P&ngg3(3ngan Gangguan Ji+a da(a) PPDGJ III ,&rdasarkan !(3k !(3k #= Gangguan M&n"a( Organik, "&r)asuk Gangguan M&n"a( Si)"3)a"ik !(3k #72 Gangguan M&n"a( dan P&ri(aku Aki,a" P&nggunaan Ca" Psik3ak"i1 !(3k #82 SkiE31r&nia, Gangguan SkiE3"ia( dan Gangguan Wa'a) /Gangguan Psik3"ik 4N3n3rganik50 !(3k #:2 Gangguan Suasana P&rasaan /M33d $A1&k"i10 !(3k #<2 Gangguan N&ur3"ik, Gangguan S3)a"313r) dan Gangguan -ang !&rkai"an d&ngan S"r&s !(3k #62 Sindr3) P&ri(aku -ang !&r'u,ungan d&ngan Gangguan #isi3(3gis dan #ak"3r #isik !(3k #@2 Gangguan K&ri,adian dan P&ri(aku Masa D&+asa !(3k #A2 R&"ardasi M&n"a( !(3k #G2 Gangguan P&rk&),angan Psik3(3gis !(3k #>2 Gangguan P&ri(aku dan E)3si3na( d&ngan Ons&" !iasan-a ada Masa Kanak dan R&)a*a !&,&raa Gangguan Ji+a -ang wa$ib dik&"a'ui 3(&' )a'asis+a2 #$angguan jiwa lainnya baik untuk diketahui' @0 @0? Delirium #bukan akibat alkohol dan Dat psikoaktif lainnya' -Delirium terletak paling atas dalam hierarki diagnosis gangguan jiwa karena mempunyai satu kelebihan gejala yaitu &nurunan k&sadaran atau k&sadaran -ang ,&rka,u" @00 Demensia pada penyakit 4lDheimer @0( Demensia vaskuler @( @(0 -@(. $angguan Mental dan Perilaku 4kibat Penggunaan *at Psikoaktif Delirium dan %ntosikasi, Sindrom ketergantungan, )eadaan putus Dat, @, @,0 SkiDofrenia @,, $angguan waham menetap @,9 $angguan psikotik akut dan sementara @9 @90 =pisode manik @9( $angguan afektif bipolar @9, =pisode depresif @99 $angguan depresif berulang @> @>0 $angguan anFietas fobik @>(.0 $angguan panik @>(.( $angguan anFietas menyeluruh @>, $angguan obsesif1kompulsif @>9.( $angguan stres pasca trauma @>9.( $angguan penyesuaian @>> $angguan disosiatif #konversi' @>? $angguan somatoform @>?.9 Disfungsi 4utonomik Somatoform # dahulu dikategorikan dalam $angguan Psikosomatik, bersama1sama dengan @?>' / @? @?0, @?, $angguan makan, Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan/penyakit organik @?> @aktor Psikologis dan Perilaku yang 7erhubungan dengan $angguan atau Penyakit GD) #Gang Diklasifikasikan di Bempat Eain' @& @&0 $angguan kepribadian khas #paranoid, skiDoid, dissosial, emosional tak stabil, histrionik, anankastik, cemas/menghindar, dependen' @A @A0 - @A9 8etardasi mental ringan - 8etardasi mental sangat berat @/ @/(.0 $angguan membaca khas #disleksia' @/(., $angguan berhitung khas @/>.0 4utisme masa kanak @. @.0 $angguan hiperkinetik @.( $angguan tingkah laku @.9.0 $angguan anFietas perpisahan masa kanak @./.0 =nuresis nonorganik, @./.( =nkopresis nonorganik %iri k'as !(3k;!(3k Gangguan Ji+a / #= B #>0 !(3k #= Gangguan M&n"a( Organik a"au Si)"3)a"ik %iri k'as $angguan jiwa #mental'nya disebabkan oleh #(' penyakit atau gangguan fisik / kondisi medik yang secara ri)&r mempengaruhi otak s&.ara 1isi3(3gis s&'ingga "&r*adi dis1ungsi 3"ak, #,' penyakit atau kondisi fisik di luar otak yang secara s&kund&r atau secara sis"&)ik )&)&ngaru'i 1ungsi 3"ak s&.ara 1isi3(3gis s&'ingga "&r*adi dis1ungsi 3"ak. Cntuk memastikan diagnosis dalam blok ini diperlukan bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang menyokong hal itu. %a"a"an dalam 7lok $angguan Mental ;rganik hanya terdapat sa"u sindrom/diagnosis yang mempunyai gejala tambahan berupa &nurunan k&sadaran, yaitu D&(iru) #emungkinan (angguan *ental +rganik selalu harus men$adi bahan pertimbangan utama dan pertama apabila pasien datang dengan ge$ala mental, karena apabila diagnosis kondisi itu luput dari perhatian, maka dampaknya adalah terapi yang diberikan hanyalah terapi simptomatis, sehingga etiologi organiknya terluput dari perhatian dan akibatnya kondisi dapat bertambah parah bahkan fatal !(3k #72 Gangguan M&n"a( dan P&r(aku aki,a" P&nggunaan Ca" Psik3ak"i1 %iri k'as2 $ejala gangguan jiwa #mental' dalam blok ini "idak disebabkan oleh @0. $angguan jiwa # dan perilaku ' dalam kelompok ini disebabkan oleh aki,a" (angsung dari &nggunaan Ea" sik3ak"i1 yang secara 1isi3(3gis )&)&ngaru'i 3"ak dan menimbulkan gangguan mental dan perilaku %a"a"an Bidak semua orang yang menggunakan Dat psikoaktif akan menunjukkan gejala gangguan jiwa. $angguan jiwa akibat Dat psikoaktif baru dikategorikan sebagai gangguan jiwa aa,i(a s&.ara k(inis ada gejala yang memenuhi kriteria gangguan jiwa. #contoh banyak orang di negara 7arat minum bir, anggur sebagai bagian dari kehidupan sehari1hari, akan tetapi tidak semuanya menderita gangguan penggunaan Dat psikoaktif' !(3k #82 SkiE31r&nia, Gangguan SkiE3"ia(, Gangguan Wa'a) / dan Gangguan Psik3"ik . (ainn-a0 ; H Gangguan Psik3"ik 5N3n3rganik5I %iri k'as2 $ejala gangguan jiwa dalam blok ini "idak disebabkan oleh @0 dan @(. $angguan dasarnya adalah g&*a(a sik3"ik halusinasi, waham, perilaku kataton, perilaku kacau, pembicaraan kacau yang ada u)u)n-a /"idak s&(a(u0 dis&r"ai "i(ikan -ang ,uruk. $ejala psikotik ini )&nd3)inasi gambaran klinisnya baik dalam intensitas dan lama perjalanan penyakit #walaupun dalam keadaan remisi parsial atau residual gejala psikotik dapat tetap ada tapi mundur ke latar belakang' Perlu diperhatikan bahwa satu1satunya gangguan mental dalam blok ini yang "idak &rna' ada gejala psikotik baik dalam riwayat penyakitnya sehingga masa sekarang, adalah Gangguan SkiE3"ia(, gangguan ini dimasukkan ke dalam blok ini karena sudah terbukti bahwa gangguan ini secara genetik termasuk dalam 3keluarga SkiDofrenia3 Dalam blok ini termasuk juga Gangguan Psik3"ik Aku" dan S&)&n"ara dan Gangguan SkiE3a1&k"i1 !(3k #:2 Gangguan Suasana P&rasaan /M33d$A1&k"i10 %iri k'as2 $ejala dari gangguan jiwa dalam kelompok ini "idak disebabkan oleh @0, @( dan @,. G&*a(a dasarn-a adalah gangguan suasana &rasaan $)33d / d&r&si a"au )anik0 yang pada umumnya ,&rsi1a" &is3dik # kecuali misalnya pada dis"i)ia yang bersifat kronis menahun'. $angguan mood itu selalu ada selama episode itu walaupun dapat berbeda dalam intensitasnya. )adang1kadang ditemukan juga gejala psikotik yang dapat bertaraf berat dalam intensitasnya, tapi perlu diingat bahwa (a)a$*angka +ak"u g&*a(a sik3"ik i"u s&(a(u (&,i' &nd&k dari lama/jangka waktu episode gangguan mood yang mendasarinya, sehingga menjelang episode itu berakhir yang tinggal hanyalah gejala moodnya. Catatan: (ada )angguan (sikotik*onorganik (+&)# kadang,kadang bisa terdapat ge!ala gangguan mood# sehingga pada pemeriksaan sesaat# sukar dibedakan dengan +- yang disertai ge!ala psikotik. $alam hal ini lama / $angka waktu gangguan moodnya lebih pendek dibandingkan dengan !angka waktu )angguan (sikotiknya. !(3k #<2 Gangguan N&ur3"ik, Gangguan S3)a"313r), dan Gangguan -ang !&rkai"an d&ngan S"r&s. %iri k'as2 )elompok gangguan jiwa dalam blok ini "idak disebabkan oleh @0, @(, @, dan @9. 7erbeda dengan konsep dahulu dimana pengertian neurotik selalu berarti etiologinya adalah faktor atau konflik psikologis, di sini istilah 3neurotik3 masih dipertahankan karena alasan historis, karena walaupun sebagian besar gangguan jiwa dalam blok ini berlatar belakang atau ada kaitan dengan faktor psikologis, kini terbukti juga bahwa ada bahwa beberapa jenis gangguan dalam kelompok ini yang faktor biologisnya berperan besar mis. $angguan ;bsesif1 )ompulsif #@>,' $ejala dasarnya bergantung kepada kelompok dalam blok @> itu. K&(3)3k Gangguan %&)as dan #3,ik gejala utamanya kecemasan yang dapat bersifat kronis #mis. Gangguan %&)as M&n-&(uru'' atau episodik # mis. Gangguan Panik'5 atau kecemasan timbul bila dihadapkan pada situasi /objek fobik atau bila melawan pikiran obsesif K&(3)3k Gangguan -ang ,&rkai"an d&ngan S"r&s2 4da dua jenis Stresor, S"r&s3r -ang s&ring "i),u( da(a) k&'iduan s&'ari;'ari # mis. P!), kegagalan studi, kematian yang wajar', lalu orang itu sukar / tidak dapat mengadakan adaptasi $angguan Penyesuaian. (0 S"r&s3r -ang ,&r"ara1 )a(a&"aka dan "idak (aEi) dia(a)i 3rang da(a) k&'iduan s&'ari;'ari #mis.pembunuhan, bencana alam hebat, penyiksaan' serta orang itu sukar /tidak dapat mengadakan adaptasi $angguan Stres Pasca Brauma Catatan: tidak semua orang yang mengalami stresor #bahkan stresor yang sama sekalipun' akan menunjukkan gangguan jiwa atau akan menunjukkan gangguan jiwa yang berkaitan dengan stres #lihat grafik di halaman (('. <alaupun ada stresor, diagn3sis gangguan *i+a ,&rgan"ung k&ada ga),aran k(inisn-a #sesuai dengan kriteria diagnosis yang memadai'. K&(3)3k Gangguan Dis3sia"i1 /K3n?&rsi0. $ejala utamanya adalah kehilangan sebagian atau menyeluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan sensasi langsung # immediate sensations' dan kendali terhadap gerakan tubuh. K&(3)3k Gangguan S3)a"313r) $ejala utamanya adalah keluhan / preokupasi dengan rasa sakit atau menderita penyakit tertentu walaupun "idak ada dasar gangguan medis/ fisik yang mendasarinya. )eluhannya sifatnya berulang walaupun terbukti dan dijamin oleh dokter bahwa keluhannya itu tidak ada dasar medik. !(3k #62 Sindr3) Tingka' (aku -ang ,&r'u,ungan d&ngan #ak"3r #isi3(3gis dan #ak"3r #isik. %iri k'as2 $ejala gangguan jiwa di sini "idak merupakan gejala dari gangguan jiwa dalam 7lok @0, @(, @,, @9, dan @>. J&nisn-a Gangguan Makan, Gangguan Tidur N3n3rganik, Dis1ungsi S&ksua( !ukan Dis&,a,kan 3(&' Gangguan a"au P&n-aki" Organik, $angguan "iwa dan Perilaku yang 7erhubungan dengan Masa Hifas yang Bak Diklasifikasikan di Bempat Eain #GB)', @aktor Psikologis dan Perilaku yang 7erhubungan dengan $angguan atau Penyakit GD) #Gang Diklasifikasikan di Bempat Eain 1 dahulu lebih dikenal dengan nama $angguan Psikosomatik' !(3k #@ 2 Gangguan K&ri,adian dan P&ri(aku Masa D&+asa %a"a"an 2 khusus untuk #@= $angguan )epribadian, dan #@7 $angguan )epribadian :ampuran dan Eainnya di.a"a" da(a) Aksis II Gangguan *i+a -ang (ain da(a) !(3k #@ di.a"a" da(a) Aksis I. %iri k'as 7lok ini mencakup berbagai keadaan dan pola perilaku yang secara klinis bermakna yang cenderung )&n&"a dan merupakan &ksr&si dari ga-a 'idu -ang k'as dari seseorang serta .ara ,&r'u,ungan d&ngan diri s&ndiri s&r"a 3rang (ain. 7eberapa dari keadaan dan pola perilaku individu ini timbul secara dini dalam masa pertumbuhan atau perkembangan individu sebagai hasil dari 1ak"3r g&n&"ik, k3ns"i"usi3na(, )auun &nga(a)an s3sia(, s&)&n"ara (ainn-a didaa" ada )asa k&'iduan s&(an*u"n-a. "enis Gangguan K&ri,adian K'as 5 $angguan )epribadian :ampuran Eainnya5 $angguan )epribadian yang 7erlangsung Eama yang Bidak Diakibatkan oleh )erusakan atau Penyakit ;tak5 $angguan )ebiasaan dan %mpuls5 $angguan %dentitas "enis )elamin5 $angguan Preferensi Seksual5 $angguan Psikologis dan Perilaku yang 7erhubungan dengan Perkembangan dan ;rientasi Seksual5 $angguan )epribadian dan Perilaku Masa Dewasa Eainnya %a"a"an Ori&n"asi S&ksua( #heteroseksual, biseksual atau homoseksual' tidak dikategorikan sebagai suatu gangguan jiwa #PPD$" %%% halaman & dan ,,/', orientasi seksual kini dicantumkan sebagai bagian id&n"i"as diri s&s&3rang # identitas diri mis. nama, usia, gender, orientasi seksual, suku bangsa, agama, budaya, pendidikan, warna kulit, dsb.adalah ciri khas seseorang, ,&rsi1a" n&"ra(, dan harus diterima (( sebagaimana adanya sesuai dengan k3ns& (ura(is)& dan andangan )u("iku("ura( 0 !(3k #A, #G dan #>, "idak disusun berdasarkan urutan hierakis, melainkan merupakan kelompok gangguan jiwa yang s&ring terdapat - ,&r3ns&" dalam masa kanak dan remaja Perlu diperhatikan, bahwa untuk keadaan tertentu beberapa kondisi dari @0, @(, @,, @9, @>, @?, @& dapat saja terjadi dalam masa kanak dan remaja. !(3k #A. R&"ardasi M&n"a( %iri k'as %I di bawah A0, s&)ua as&k perkembangannya terlambat atau terhenti sehingga menimbulkan disfungsi5 dan beronset di ,a+a' usia 7G "a'un. %a"a"an apabila seseorang dengan %I dibawah A0 onsetnya baru timbul di atas usia(/ tahun # mis. karena suatu kondisi medis', maka hal itu dinamakan demensia. J&nis 8etardasi Mental 8ingan %I ?01 &. 8etardasi Mental Sedang %I 9?1>. 8etardasi Mental 7erat %I ,019> 8etardasi Mental Sangat 7erat %I di bawah ,0 !(3k #G2 Gangguan P&rk&),angan Psik3(3gis J&nis2 Gangguan P&rk&),angan K'as #@/01@/9' %iri k'as2 Pada kasus yang murni, IJn-a n3r)a(9 dan ,iasan-a 'an-a sa"u as&k dari fungsi individu yang terganggu, onsetnya mulai dalam masa bayi atau kanak, contoh dis(&ksia /gangguan )&),a.a k'as ; @/(.00 Gangguan P&rk&),angan P&r?asi1 #@/>' %iri k'as2 gangguan dasarnya adalah a,n3r)a(i"as kua(i"a"i1 dalam in"&raksi "i),a( ,a(ik dengan orang lain, sehingga akibatnya, pada kasus -ang ,&ra" terjadi 8etardasi Mental., onsetnya dalam masa bayi atau di bawah usia ? tahun, contoh Au"is)& )asa kanak ; @/>.0 !(3k #>2 Gangguan P&ri(aku dan E)3si3na( d&ngan Ons&" !iasan-a ada Masa kanak dan R&)a*a J&nis2 #>= 2 Gangguan Hi&rkin&"ik #>7 2 Gangguan Tingka' Laku #>8 2 Gangguan %a)uran Tingka' Laku dan E)3si #>: 2 Gangguan E)3si3na( d&ngan Ons&" K'as ada Masa Kanak "enis Gangguan AnFi&"as P&risa'an Masa Kanak5 $angguan 4nFietas @obik Masa )anak5 $angguan 4nFietas Sosial Masa )anak5 $angguan Persaingan 4ntar Saudara #Sibling 8ivalry Disorder' #>< 2 Gangguan #ungsi S3sia( d&ngan Ons&" K'as ada Masa Kanak dan R&)a*a "enis Mutisme =lektif5 $angguan )elekatan 8eaktif Masa )anak #>6 2 Gangguan Tik "enis$angguan Bik Sementara5 $angguan Bik Motorik atau +okal )ronik5 $angguan :ampuran Bik +okal dan Multipel #.indrom de la /ourette' (, #>G 2 Gangguan P&ri(aku dan E)3si3na( d&ngan Ons&" ,iasan-a ada Masa Kanak dan R&)a*a "enis Enur&sis N3n3rganik9 Enk3r&sis N3n3rganik5 $angguan Makan masa 7ayi dan )anak5 Pika Masa 7ayi dan )anak5 $angguan $erakan Stereotipi5 $agap !(3k;!(3k Gangguan Ji+a s&.ara (&,i' )&nd&"ai( Makalah ini tidak secara rinci memuat pedoman atau kriteria diagnostik masing1masing gangguan jiwa, untuk pedoman atau kriteria diagnostik masing1masing gangguan jiwa perlu dilihat PPD$" %%%, dan sebagai tambahan, juga DSM %+1B8 Gang dimuat di sini hanya .iri k'as dari k&(3)3k gangguan *i+a atau gangguan *i+a -ang s&si1ik, bukan kriteria diagnostiknya. #== B #=> 2 Gangguan M&n"a( Organik, "&r)asuk Gangguan M&n"a( Si)"3)a"ik #PPD$"1%%% hal >.1/9' $angguan jiwa dalam blok ini dikelompokkan dalam satu blok karena walaupun gambaran klinisnya beraneka ragam, namun persamaannya adalah disebabkan oleh (. disfungsi primer pada otak akibat pelbagai macam penyakit, cedera, atau rudapaksa pada otak yang )&n-&,a,kan gangguan 1isi3(3gis pada otak5 ,. disfungsi sekunder pada otak oleh penyakit pada tubuh #di luar otak' yang kemudian s&.ara sis"&)ik )&nin,u(kan gangguan 1isi3(3gis ada 3"ak $ejala yang timbul beraneka ragam, dapat berupa Gangguan s&ns3riu) /k&sadaran0 seperti gangguan kesadaran dan perhatian, misalnya pada #=62 D&(iriu) ,ukan aki,a" A(k3'3( dan Ca" Psik3ak"i1 Lainn-a Gangguan 1ungsi k3gni"i1 seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar, misalnya pada D&)&nsia /#== B #=:09 Sindr3) A)n&s"ik Organik ,ukan aki,a" A(k3'3( dan Ca" Psik3ak"i1 Lainn-a /#=<0 Gangguan &rs&si #mis #=@ Ha(usin3sis Organik', gangguan isi ikiran #mis #=@.82 Gangguan Wa'a) Organik', atau gangguan suasana &rasaan dan &)3si #mis #=@.:2 Gangguan Suasana P&rasaan Organik, #=@.<2 Gangguan AnFi&"as Organik' P&ru,a'an k&ri,adian a"au &ri(aku, misalnya pada #=A.= Gangguan K&ri,adian Organik, #=A.8 Sindr3) Pas.a K3n"usi3 %a"a"an2 (. Dalam blok @001@0., D&(iriu) /#=60 merupakan gangguan jiwa yang s&.ara 'i&rarkis ,&rada da(a) urutan paling atas yaitu, karena 'an-a d&(iriu) -ang )&)un-ai k&(&,i'an sa"u g&*a(a dibandingkan ganguan mental organik lainnya, yaitu k&sadaran -ang ,&rka,u" a"au k&sadaran -ang )&nurun # hal ini terbukti apabila gambaran klinisnya menunjukkan gejala penurunan kesadaran berupa )idak dapat memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian terhadap stimulus eksternal %a"a"an pengenalan gejala penurunan kesadaran pada deliruim sangat penting bagi petugas medis , sebab delirum merupakan suatu k&darura"an )&dis yang apa bila tidak dikenal dan ditangani dapat berakibat fatal. ( .alah satu cara pembela!aran untuk mengenal delirium secara klinis adalah melakukan role play tentang delirium dengan beberapa variasi manifestasi klinisnya) ,. 4pabila ditemukan adanya gangguan fisik /medis bersamaan dengan gejala mental , hal itu ,&(u) "&n"u menunjukkan adanya suatu gangguan mental organik , sebab untuk itu perlu di,uk"ikan bahwa gangguan / penyakit fisik itu secara 1isi3(3gis menjadi (9 &n-&,a, gangguan mental itu. )alau terbukti bahwa gejala mental yang ditemukan tidak ada hubungan fisiologis akibat penyakit / kondisi mediknya, maka hal itu tidak boleh dikategorikan sebagai gangguan mental organik. 9. 4pabila gejala mental yang ditemukan terbukti merupakan aki,a" sik3(3gis karena orang itu mengetahui dirinya menderita gangguan / penyakit fisik, maka kondisi itu bukan suatu gangguan mental organik. Pemastian diagnosisnya bergantung dari ga),aran k(inis dan perlu disesuaikan dengan kriteria diagnostik yang memadai. :ontoh seseorang menderita cancer, lalu timbul reaksi psikologis sesudah ia mengetahui dirinya menderita cancer. Diagnosisnya dapat berupa @( #mis intoksikasi Dat karena ia makan Dat psikoaktif untuk melupakan stres bahwa dirinya menderita cancer'5 diagnosisnya dapat juga berupa @, berupa gangguan psikotik akut apabila terbukti dampak psikologisnya begitu berat bagi dirinya sehingga timbul gangguan psikotik akut yang tidak pernah dialami sebelumnya5 dapat pula diagnosisnya berupa @9 bila gambaran klinisnya memenuhi kriteria depresi berat5 atau dapat pula ia menderita @> berupa gangguan penyesuaian5 atau justru samasekali ia tidak menderita gangguan jiwa karena persepsi subjektifnya terhadap kondisi cancernya adalah ketabahan yang cukup kuat. >. 4danya ri+a-a" terdapatnya gangguan/ penyakit fisik belum tentu juga memastikan bahwa gejala mental yang ditemukan sekarang merupakan suatu gangguan mental organik, sebab masih perlu dibultikan bahwa a' penyakit masih berlangsung sehingga sekarang dan menjadi penyebab gejala mental itu b' penyakit itu sudah sembuh tapi meninggalkan seJuele / cacad dalam otak pasien sehigga dapat dibuktikan bahwa gejala mentalnya merupakan akibat dari seJulae penyakit dahulu # mis.pada gangguan kepribadian organik' #7= B #7> 2 Gangguan M&n"a( dan P&ri(aku Aki,a" P&nggunaan Ca" Psik3ak"i1 #PPD$" %%% hal. /> 1(0,' Dalam blok ini dikategorikan semua gangguan jiwa yang terjadi akibat penggunaan *at Psikoaktif. Gang tergolong dalam Dat psikoaktif adalah #7= 2 G3(3ngan a(k3'3( #77 2 G3(3ngan 3i3ida /)isa( 2 .andu, )3r1in, '&r3in, ds,0 #78 2 G3(3ngan kana,in3ida /)is2 gan*a0 #7: 2 G3(3ngan s&da"i?a a"au 'in3"ika /)isa(2 3,a" "idur0 #7< 2 G3(3ngan k3kain #76 2 G3(3ngan s"i)u(ansia (ain "&r)asuk ka1&in #7@ 2 G3(3ngan 'a(usin3g&nika #7A 2 G3(3ngan "&),akau #7G 2 G3(3ngan Ea" &(aru" -ang )uda' )&ngua #7> 2 G3(3ngan Ea" )u("i&( dan &nggunaan Ea" sik3ak"i1 (ainn-a P&r(u diinga" apabila seseorang menggunakan Dat psikoaktif, hal itu tidak secara automatis menyebabkan dirinya mengalami gangguan jiwa akibat Dat. Ha( -ang )&n&n"ukan dirinya menderita gangguan jiwa akibat penggunaan Dat psikoaktif ada(a' ga),aran k(inisn-a, yaitu apabila penggunaan Dat itu sedemikian rupa sehingga menimbulkan/menyebabkan sindrom klinis tertentu, misalnya %ntoksikasi akut Penggunaan yang merugikan5 (> Sindrom ketergantungan5 )eadaan putus Dat5 )eadaan putus Dat dengan delirium5 $angguan psikotik akibat Dat psikoaktif Sindrom amnesik $angguan psikotik residual dan beronset lambat !al lain yang dipakai untuk membuktikan bahwa gangguan jiwa yang terjadi adalah akibat dari Dat psikoaktif berdasarkan atas Eaporan individu Pemeriksaan darah, urin 7ukti lain, misalnya adanya Dat itu pada pasien dan terbukti digunakan oleh orang itu )riteria sindrom klinisnya dapat dilihat dalam PPD$" %%% halaman // - (0,. #8= B #8> 2 SkiE31r&nia, Gangguan SkiE3"ia( dan Gangguan Wa'a) /K&(3)3k Gangguan Psik3"ik 4N3n3rganik50 #PPD$" %%% hal (09 - (9&' %iri k'as gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah terdapatnya gejala psikotik yang .uku ,&r)akna dan yang "idak dis&,a,kan oleh $angguan Mental ;rganik #@0' dan $angguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan *at Psikoaktif #@('. Gang dimaksud dengan gejala psikotik adalah halusinasi, perilaku gaduh gelisah, kacau, aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau atau waham. 1 tanpa tilikan yang baik # akan tetapi dalam keadaan remisi tilikannya dapat bertambah baik'5 Gang tergolong dalam blok ini adalah #8= 2 SkiE31r&nia :iri khas terdapat gejala khas skiDofrenia, dan berlangsung )ini)a( s&(a)a sa"u ,u(an #jenis1jenisnya lih. PPD$" %%%, hal. (0A - (0/' #87 2 Gangguan SkiE3"ia( #khususnya pada gangguan ini "idak &rna' di"&)ukan g&*a(a sik3"ik, tapi dimasukkan ke dalam blok ini karena termasuk dalam keluarga skiDofrenia' #88 2 Gangguan Wa'a) M&n&"a :iri khas hanya terdapat waham yang tidak aneh dan berlangsung paling sedikit tiga bulan :atatan apabila gangguan wahamnya berlangsung kurang dari 9 bulan lalu sembuh sempurna, maka kondisi itu dikategorikan sebagai $angguan Psikotik 4kut lainnya dengan predominan waham #PPD$" %%%, hal.(,.' #8: 2 Gangguan Psik3"ik Aku" dan S&)&n"ara :iri khas terdapat a. $ejala psikotik yang timbul akut #onset berlangsung kurang dari , minggu dari keadaan premorbid yang normal' $ejala psikotik itu s&),u' s&)urna dalam waktu kurang dari 9 bulan b. 4danya sindrom yang khas c. Sering #tidak selalu' ada stres akut yang terkait #hal (,91(,>' "enis1jenisnya $angguan Psikotik Polimorfik 4kut # dengan atau tanpa gejala SkiDofrenia'5 $angguan Psikotik Eir1skiDofrenia 4kut5 $angguan Psikotik 4kut Eainnya dengan Predominan <aham #8< 2 Gangguan Wa'a) T&rinduksi :iri khas terdapat waham pada satu atau lebih orang akibat ia atau mereka diinduksi oleh seorang penderita $angguan <aham yang hubungannya akrab sekali dengan dirinya/mereka (? #86 2 Gangguan SkiE3a1&k"i1 :iri khas terdapat &is3d& sik3"ik # jadi ada a+a( dan ada ak'ir'5 dimana terdapat gejala skiDofrenia dan gejala mood/afektif secara bersama1sama dalam episode itu #8G 2 Gangguan Psik3"ik Lainn-a Cntuk gangguan psikotik nonorganik tapi tidak memenuhi kriteria @,0 - @,? .#:= B#:> 2 Gangguan Suasana P&rasaan /M33d$A1&k"i10 #PPD$" %%% hal (9A - (&A' :iri khas dari gangguan jiwa dalam blok ini adalah a. Perubahan suasana perasaan yang bermakna berupa depresi #yang dapat disertai kecemasan' atau elasi/peningkatan suasana perasaan #manik', dan biasanya juga disertai perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas. Pada depresi, aktivitas berkurang, sedangkan pada manik, aktivitas bertambah. b. $angguan suasana perasaan itu dapat bersifat episodik #ada awal dan ada akhir', berulang, atau dapat pula bersifat kronis berkepanjangan #misalnya pada Distimia' c. 7aik kondisi depresi atau manik daa" dis&r"ai g&*a(a sik3"ik, "ai .iri k'asn-a ada(a' aa,i(a g&*a(a sik3"ikn-a )&r&da$'i(ang, k3ndisi )anik a"au d&r&sin-a )asi' "&rus ,&r(angsung, +a(auun da(a) in"&nsi"as -ang (&,i' r&nda'. %a"a"an2 episode/kondisi manik perlu dibedakan dengan SkiDofrenia !ebefrenik yang kadang1kadang gejalanya mirip. Perbedaannja terletak dalam segi kualitas dan kuantitas mood dan emosinya, serta keserasiannya dengan aspek perilaku dan pikiran. Pada SkiDofrenia !ebefrenik gejala mood atau emosinya berkualitas aneh, tidak serasi serta tidak sesuai dengan aspek pikiran dan perilakunya, sedangkan pada kondisi manik, gangguan moodnya terletak pada peningkatan kuantitas mood # walaupun kadang1kadang moodnya berupa iritabilitas bila ia merasa dikekang' serta mempengaruhi seluruh aspek perilaku dan pikirannya. Pasienpun menyatakan bahwa perasaannya meningkat, hebat, bersemangat, dsb, sedangkan pada pasien SkiDofrenia !ebefrenik tidak demikian halnya, karena gangguan dasarnya terletak pada proses pikir yang kacau Gang termasuk dalam blok ini adalah #:= 2 Eis3d& Manik #:7 2 Gangguan A1&k"i1 !i3(ar %iri k'as 2 "&rdaa" &is3d&;&is3d& )anik dan d&r&si1 #:8 2 Eis3d& D&r&si1 #:: 2 Eis3d& D&r&si1 !&ru(ang #:< 2 Gangguan Suasana P&rasaan /M33d0 M&n&"a, )isa( 2 Dis"i)ia /#:<.70 #:G 2 Gangguan Suasana P&rasaan Lainn-a #<= B #<> 2 Gangguan N&ur3"ik, Gangguan S3)a"313r) dan Gangguan -ang !&rkai"an d&ngan S"r&s #PPD$" %%% hal. (&/ - ,,?' :iri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah gangguan jiwa dengan sindrom khas, entah sindrom dengan gejala utama, berupa )ecemasan, @obia, ;bsesif1kompulsif, 8eaksi terhadap stres, Disosiatif, atau Somatoform Gang "idak disebabkan, merupakan gejala atau bagian dari, atau dapat digolongkan ke dalam blok @0, @(, @,, atau @9. (& Pada umumnya 1ak"3r sik3(3gis #walaupun kadang1kadang sukar dipastikan' memegang peran penting s&,agai (a"ar ,&(akang dan pada beberapa jenis gangguan, 1ak"3r ,i3(3gis memegang peran besar mis gangguan obsesif kompulsif. Gang tergolong dalam blok ini adalah #<= 2 Gangguan AnFi&"as #3,ik :iri khas terdapat fobia #<7 2 Gangguan AnFi&"as Lainn-a :iri khas terdapat anFietas #kecemasan', contoh #<7.=2 Gangguan Panik #<7.72 Gangguan AnFi&"as M&n-&(uru' @>(., $angguan :ampuran 4nFietas dan Depresif %a"a"an $angguan Panik sering datang ke unit gawat darurat karena gejala klinisnya seringkali sangat dramatis berupa tiba1tiba datang serangan rasa ketakutan yang mencekam, takut mati, takut akan mendapat serangan jantung, takut jadi 2gila3 atau pingsan dsb. Serangan itu secara khas akan hilang / mereda dengan sendirinya sesudah beberapa menit sampai sekitar K jam. Pada &)&riksaan 1isik "idak ditemukan dasar organik/medis selain gejala palpitasinya dan rasa takutnya #kalau masih ada', sehingga kondisi itu sebenarnya merupakan suatu pseudo,emergency yang tidak membahayakan nyawa samasekali. Sebagai terapis kita perlu berempati dengan rasa takut yang luar biasa itu, tetapi perlu pula pasien mendapat *a)inan bahwa serangan paniknya tidak membahayakan nyawa walaupun perasaan pasien sangat mencekam. Sering pula gangguan panik disertai komplikasi berupa k&.&)asan an"isia"3rik khususnya berupa kekuatiran bahwa ia akan mendapat serang panik lagi. #bedakan hal ini dengan kua"ir ,&r(&,i' tentang pelbagai macam hal kecil yang merupakan .iri k'as Gangguan AnFi&"as M&n-&(uru'' ag3ra13,ia, yang menyebabkan ia takut keluar rumah atau berada ditempat ramai sendiri, akibatnya pasien seringkali minta diantar oleh orang lain/anggota keluarganya bila ia terpaksa harus keluar rumah #<8 2 Gangguan O,s&si1 B K3)u(si1 @>,.0 Predominan Pikiran ;bsesional @>,.( Predominan Bindakan )ompulsif @>,., :ampuran Bindakan dan Pikiran ;bsesional #<: 2 R&aksi "&r'ada S"r&s ,&ra" dan Gangguan P&n-&suaian %a"a"an2 perlu diingat bahwa tidak semua orang yang mengalami stresor #baik stresor kehidupan maupun malapetaka' akan menderita gangguan jiwa, demikian pula apabila terjadi gangguan jiwa, maka *&nis gangguan *i+an-a ,&rgan"ung dari ga),aran k(inisn-a5 lihat hal. (( dan (,'. :iri khas gangguan jiwa dalam golongan ini adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh stresor, baik stresor atau musibah yang bertahap luar biasa/malapetaka #@>9.0 dan @>9.(' atau stresor yang berupa perubahan dalam kehidupannya yang sering dialami oleh kebanyakan orang #@>9.,'. Stresor itu dapat terjadi sekali, berulang, atau berkepanjangan, s&r"a ga),aran k(inisn-a "idak )&)&nu'i ga),aran k(inis gangguan *i+a -ang "&rdaa" da(a) ,(3k #=, #7, #8, #:. "adi, bila seseorang mengalami stres, tapi gambaran klinisnya memenuhi gambaran klinis suatu kondisi yang tergolong dalam @( atau @,, diagnosisnya adalah diagnosis yang sesuai @( atau @,. (A %a"a"an $angguan Penyesuaian dengan 8eaksi Depresif Singkat #@>9.,0' perlu di,&dakan d&ngan K&adaan K&s&di'an /,&rka,ung0 -ang "idak "&rg3(3ng s&,agai gangguan *i+a /CA7.>0 7eberapa jenis @>9.0 8eaksi Stres 4kut #<:.7 2 Gangguan S"r&s Pas.a Trau)a #<:.8 2 Gangguan P&n-&suaian #<< 2 Gangguan Dis3sia"i1 /R&aksi K3n?&rsi0 #PPD$" %%%, hal (.&1,0/' %iri k'as dari gangguan jiwa dalam golongan ini adalah hilangnya sebagian atau seluruh integrasi normal dari diri seseorang yang dapat berupa ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas diri dan sensasi segara #immediate sensations', atau kendali terhadap gerakan tubuhnya. @aktor yang melatarbelakangi bukan faktor organik atau fisik, melainkan faktor psikologis yang berkaitan dengan kejadian traumatik, problem yang tidak dapat diselesaikan dan tidak dapat ditolerir, atau gangguan dalam hubungan interpersonal. Gang tergolong dalam blok ini @>>.0 4mnesia Disosiatif @>>.( @ugue Disosiatif @>>., Stupor Disosiatif @>>.9 $angguan Brans dan )esurupan @>>.>-@>>.A $angguan Disosiatif dari $erakan dan Penginderaan #Motorik, )onvulsi, 4nestesia, :ampuran, Eainnya' @>>./ $angguan Disosiatif Eainnya ./0 Sindrom $anser ./( $angguan )epribadian Multipel #<6 2 Gangguan S3)a"313r) #PPD$" %%% hal ,0.1,,0' %iri k'as dari gangguan jiwa dalam golongan ini adalah keluhan tentang gejala fisik yang berulang dan yang disertai permintaan akan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali1kali terbukti hasilnya negatif dan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang menjadi dasar keluhannya. ;nset dan kelanjutan dari gejala itu berkaitan dengan peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan atau konflik1konflik, tapi biasanya pasien menolak upaya untuk membahas kemungkinan adanya penyebab psikologis, bahkan mungkin ditemukan juga gejala1gejala anFietas dan depresi yang nyata. Gang termasuk dalam golongan ini @>?.0 $angguan Somatisasi :iri banyak keluhan gejala fisik5 lama keluhan minimal , tahun5 dan tidak mau menerima penjelasan banyak dokter bahwa tidak ada dasar medik/fisik yang dapat menjelaskan keluhan1keluhannya @>?.( $angguan Somatisasi tak Berinci @>?., $angguan !ipokondrik :iri preokupasi yang menetap bahwa dirinya mungkin menderita satu atau lebih penyakit fisik yang serius dan progresif5 dan tidak mau menerima nasihat atau penjelasan beberap dokter bahwa tidak ditemukan penyakit /abnormalitas fisik yang melandasi keluhan1keluhannya #<6.: Dis1ungsi Au"3n3)ik S3)a"313r) # dahulu dikategorikan (/ dalam $angguan Psikosomatik, bersama1sama dengan @?>' @>?.> $angguan Hyeri Somatoform Menetap @>?./ $angguan Somatoform Eainnya @>/ $angguan Heurotik Eainnya @>/.0 Heurastenia @>/.( Sindrom Depersonalisasi1Derealisasi #6 2 Sindr3) Tingka' Laku -ang !&r'u,ungan d&ngan Gangguan #isi3(3gis dan #ak"3r #isik #PPD$" %%% hal ,,&1,?&' Gang tergolong di sini adalah #6= 2 Gangguan Makan, .3n"3' 2 @?0.0 4noreksia Hervosa @?0.( 7ulimia Hervosa @?0.? Muntah yang 7erhubungan dengan @aktor Psikologis Eainnya #67 2 Gangguan Tidur N3n3rganik @?(.0 %nsomnia Honorganik Diagnosis gangguan ini baru boleh ditegakkan apabila terbukti bahwa kesukaran tidurnya bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa yang terdapat pada blok @0 - @>. @?(.( !ipersomnia Honorganik Diagnosis ini juga baru boleh ditegakkan apabila terbukti bahwa gangguan itu bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa yang terdapat dalam blok @0 - @>. @?(.9 Somnabulisme @?(.> Beror Bidur @?(.? Mimpi 7uruk #68 2 Dis1ungsi S&ksua( !ukan Dis&,a,kan 3(&' Gangguan a"au P&n-aki" Organik Sesuai definisinya, gangguan jiwa dalam golongan ini perlu dibuktikan terlebih dahulu bahwa disfungsi seksualnya tidak disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik, demikian pula juga bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa yang terdapat dalam blok @0 - @>. 7eberapa jenis @?,.0 )urang atau !ilangnya Hafsu Seksual @?,.( Bidak Menyukai dan Bidak Menikmati Seks @?,., )egagalan dari 8espons $enital Bermasuk %mpotensi Psikogenik $angguan 8angsangan Seksual pada <anita #@rigiditas' @?,.9 Disfungsi ;rgasme @?,.> =jakulasi Dini @?,.? +aginismus Honorganik @?,.& Dispareunia Honorganik @?,.A Dorongan Seksual yang 7erlebihan @?9 $angguan "iwa dan Perilaku yang 7erhubungan dengan Masa Hifas yang Bak Diklasifikasikan di Bempat Eain #GB)' $angguan jiwa dalam golongan baru boleh ditegakkan diagnosisnya apabila sudah terbukti bahwa tidak memenuhi kriteria gangguan jiwa lain dalam PPD$" %%%, :ontoh @?9.0 $angguan "iwa dan Perilaku 8ingan yang 7erhubungan dengan Masa Hifas, (. Misal Depresi Pasca Eahir yang Bak Bergolongkan di Bempat lain #GBB' @?9.( $angguan "iwa dan Perilaku 7erat yang 7erhubungan dengan Masa Hifas Misal Psikosis Masa Hifas #GBB' #6< 2 #ak"3r Psik3(3gis dan P&ri(aku -ang !&r'u,ungan d&ngan Gangguan a"au P&n-aki" YDK /Yang Dik(asi1ikasikan di T&)a" Lain0 #Dahulu, ,&rsa)a;sa)a d&ngan #<6.:2 Dis1ungsi O"3n3)ik S3)a"313r), lebih dikenal dengan nama Gangguan Psik3s3)a"ik' )ategori ini harus digunakan untuk mencatat adanya #ak"3r Psik3(3gis a"au P&ri(aku yang )&)&ngaru'i atau ,&r&ran pada E"i3(3gi Gangguan #isik yang dapat diklasifikasikan pada bab lain dari %:D1(0. $angguan jiwa yang timbul biasanya ringan tapi sering berkepanjangan #seperti kuatir, konflik emosional, takut, dsb' dan tidak memenuhi syarat gangguan jiwa dalam PPD$" %%% ini. 4kan tetapi, bila ada gangguan jiwa #biasanya jarang' yang terbukti menjadi penyebab gangguan fisik itu dan gambaran klinisnya memenuhi kriteria gangguan jiwa PPD$" %%%, maka hal itu perlu dicatat sebagai diagnosis tambahan. Gangguan 1isik $ k3ndisi )&dikn-a di.a"a" da(a) Aksis III. :ontoh 4sma #@?> plus ">?' Dermatitis dan =ksema #@?> plus E,91E,?' Bukak Eambung #@?> plus ),?' )olitis Mukosa #@?> plus )?/' )olitis Clserosa #@?> plus )?(' Crtikaria #@?> plus E?0' #66 2 P&n-a(a'gunaan Ca" -ang Tidak M&n-&,a,kan K&"&rgan"ungan @??.0 4ntidepresiva @??.( Pencahar @??., 4nalgetika @??.9 4ntasida @??.> +itamin @??.? Steroida atau !ormon @??.& "amu atau ;bat Bradisional @??./ *at Eainnya yang Bidak Menyebabkan )etergantungan #@ 2 Gangguan K&ri,adian dan P&ri(aku Masa D&+asa #PPD$" %%% hal ,?A1,.(' %a"a"an khusus untuk #@= 2 Gangguan K&ri,adian, dan #@7 2 Gangguan K&ri,adian %a)uran dan Lainn-a Di.a"a" da(a) Aksis II 7lok ini mencakup berbagai keadaan dan pola perilaku yang secara klinis bermakna yang cenderung )&n&"a dan merupakan &ksr&si dari ga-a 'idu -ang k'as dari seseorang serta .ara ,&r'u,ungan d&ngan diri s&ndiri s&r"a 3rang (ain. 7eberapa dari keadaan dan pola perilaku individu ini timbul secara dini dalam masa pertumbuhan atau perkembangan individu sebagai hasil dari faktor genetik, konstitusional maupun pengalaman sosial, sementara lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya. #@= 2 Gangguan K&ri,adian K'as #PPD$" %%% hal ,&01,A0' )ategori ini hanya diberikan untuk yang berusia (A/(/ tahun ke atas. ,0 :iri khasnya adalah gangguan berat dalam konstitusi karakterologis #sifat' dan kecenderungan perilaku individu, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadiannya dan hampir selalu berkaitan dengan gangguan dalam hubungan pribadi dan sosial. Pedoman Diagnostik )ondisi ini tidak disebabkan langsung oleh kerusakan atau penyakit otak berat, atau gangguan jiwa lain, dan memenuhi kriteria sebagai berikut a. Sikap dan perilaku yang amat tak serasi yang biasanya meliputi beberapa bidang fungsi, misalnya afek, kesadaran #arousal', pengendalian impuls, cara persepsi dan berpikir, serta gaya berhubungan dengan orang lain5 b. Pola perilakunya itu berlangsung lama, berjangka panjang, dantidak terbatas pada episode1episode gangguan jiwa5 c. Pola perilaku abnormal itu bersifat pervasif dan jelas secara luas bersifat maladaptif dalam berbagai situasi pribadi dan sosial5 d. Manifestasi kondisi di atas selalu muncul dalam masa kanak atau remaja dan berlanjut sampai usia dewasa5 e. $angguannya menjurus kepada penderitaan pribadi yang berarti, tapi hal ini mungkin baru nyata bila perjalanan penyakitnya sudah lanjut5 f. $angguan ini biasanya, tapi tidak selalu, berhubungan dengan problem yang bermakna dalam hubungan sosial dan prestasi pekerjaan. Un"uk ,uda-a -ang ,&r,&da, perlu dipertimbangkan perangkat kriteria khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan, dan kewajiban. Un"uk )&)as"ikan diagn3sis ,iasan-a di&r(ukan a(ing s&diki" "iga dari .iri a"au &ri(aku yang disebutkan dalam pedoman diagnostik masing1masing gangguan kepribadian. "enis #@=.= 2 Gangguan K&ri,adian Paran3id #@=.7 2 Gangguan K&ri,adian SkiE3id #@=.8 2 Gangguan K&ri,adian Diss3sia( /An"is3sia(0 #@=.: 2 Gangguan K&ri,adian E)3si3na( Tak S"a,i( J&nis 2 #@=.:= 2 Ti& I)u(si1 #@=.:7 2 Ti& A),ang #@=.< 2 Gangguan K&ri,adian His"ri3nik #@=.6 2 Gangguan K&ri,adian Anankas"ik #@=.@ 2 Gangguan K&ri,adian %&)as /M&ng'indar0 #@=.A 2 Gangguan K&ri,adian D&&nd&n #@=.G 2 Gangguan K&ri,adian K'as Lainn-a T&r)asuk 2 Gangguan K&ri,adian Narsisis"ik Gangguan K&ri,adian Pasi1;Agr&si1 Gangguan K&ri,adian I))a"ur #@7 2 Gangguan K&ri,adian %a)uran Lainn-a #@8 2 Gangguan K&ri,adian -ang !&r(angsung La)a -ang Tidak Diaki,a"kan 3(&' K&rusakan a"au P&n-aki" O"ak #@: 2 Gangguan K&,iasaan dan I)u(s @&9.0 "udi Patologis @&9.( 7akar Patologis #Piromania' @&9., :uri Patologis #)leptomania' @&9.? Brikotilomania #@< 2 Gangguan Id&n"i"as J&nis K&(a)in @&>.0 Bransseksualisme @&>.( Bransvestisme Peran $anda ,( @&>., $angguan %dentitas "enis )elamin Masa )anak #@6 2 Gangguan Pr&1&r&nsi S&ksua( @&?.0 @etishisme @&?.( Bransvestisme @etishistik @&?., =kshibisionisme @&?.9 +oyeurisme @&?.> Pedofilia @&?.? Sadomasokisme @&?.& $angguan Preferensi Seksual Multipel #@@ 2 Gangguan Psik3(3gis dan P&ri(aku -ang !&r'u,ungan d&ngan P&rk&),angan dan Ori&n"asi S&ksua( @&&.0 $angguan Maturitas Seksual @&&.( ;rientasi Seksual =godistonik #:atatan homoseksualitas egodistonik dalam DSM %+1B8 dicantumkan dalam K3d& D, dan upaya penyelesaian masalahnya adalah membantu mengubah kondisi egodistonik menjadi ego sintonik, sesuai definisi kesehatan "iwa' #@G 2 Gangguan K&ri,adian dan P&ri(aku Masa D&+asa Lainn-a @&/.0 =laborasi $ejala @isik karena 4lasan Psikologis @&/.( )esengajaan atau 7erpura1pura Membuat $ejala atau Disabilitas, baik @isik maupun Psikologis #$angguan 7uatan' #A 2 R&"ardasi M&n"a( Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang ditandai oleh timbulnya hendaya #disfungsi' ketrampilan dalam masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. Pedoman diagnostik (. Penilaian taraf intelektual didasarkan atas ,. $ambaran klinis #onset dalam masa perkembangan, di bawah (/ tahun', 9. )emampuan adaptif #dinilai dalam kaitannya dengan latar belakang budaya individu' >. Bes psikometrik tes %I kurang dari A0 "enis #A= 2 R&"ardasi )&n"a( ringan /IJ an"ara 6= B @>0 #A7 2 R&"ardasi )&n"a( s&dang /IJ an"ara :6 B <>0 #A8 2 R&"ardasi )&n"a( ,&ra" /IJ an"ara 8= B :<0 #A: 2 R&"ardasi )&n"a( sanga" ,&ra" /IJ di ,a+a' 8=0 #G 2 Gangguan P&rk&),angan Psik3(3gis Gang membedakan gangguan dalam blok ini, khususnya yang tergolong dalam @/0 - @/9 dengan 8etardasi Mental #@A' adalah ,iasan-a 'an-a sa"u as&k dari fungsi individu yang terganggu sehingga pada kasus1kasus yang murni, IJ;n-a ada(a' n3r)a(. Pada r&"ardasi )&n"a(, disfungsi yang terjadi adalah pada s&)ua as&k &rk&),angann-a yang terlambat atau terhenti perkembangannya sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensianya #IJ di ,a+a' A=' Pada $angguan Perkembangan Pervasif #@/>', khususnya gangguan Au"is)& )asa kanak gangguan dasarnya adalah a,n3r)a(i"as kua(i"a"i1 dalam in"&raksi "i),a( ,a(ik dengan orang lain, sehingga akibatnya, khususnya pada kasus Au"is)& )asa kanak yang berat terjadi juga 8etardasi Mental #ini sangat sering terjadi bila anak yang autistik itu tidak dapat berbicara' :iri khas dari gangguan dalam blok ini adalah ,, a. ;nset #usia' timbul bervariasi selama masa bayi atau kanak b. !endaya #disfungsi' atau keterlambatan perkembangan fungsi erat hubungannya dengan kematangan biologis dari susunan saraf pusat5 dan c. 7erlangsung secara terus menerus tanpa remisi dan kekambuhan biasanya khas bagi banyak gangguan jiwa. Gang termasuk dalam blok ini #G= 2 Gangguan P&rk&),angan K'as !&r,i.ara dan !&r,a'asa @/0.0 $angguan 4rtikulasi 7erbicara )has @/0.( $angguan berbahasa =kspresif @/0., $angguan berbahasa 8eseptif @/0.9 4fasia yang Didapat dengan =pilepsi #.indrom 0andau,1leffner' #G7 2 Gangguan P&rk&),angan !&(a*ar K'as #G7.= 2 Gangguan M&),a.a K'as /Dis(&ksia0 @/(.( $angguan Mengeja )has @/(., $angguan 7erhitung )has @/(.9 $angguan 7elajar :ampuran @/(./ $angguan 7elajar Eainnya #G8 2 Gangguan P&rk&),angan M3"3rik K'as #G: 2 Gangguan P&rk&),angan K'as %a)uran #G< 2 Gangguan P&rk&),angan P&r?asi1 #G<.= 2 Au"is)& Masa Ka-ak @/>.( 4utisme Bak )has @/>., Sindrom 8ett @/>.9 $angguan Disintegratif Masa )anak Eainnya @/>.? Sindrom 4sperger #> 2 Gangguan P&ri(aku dan E)3si3na( d&ngan Ons&" !iasan-a ada Masa kanak dan R&)a*a #>= 2 Gangguan Hi&rkin&"ik %iri k'as 2 kurang &r'a"ian dan ak"i?i"as ,&r(&,i'an /'i&rak"i?i"as0 G&*a(a an"ara (ain 2 "idak daa" )&nunaikan "ugas, .&a" "&ra(i' &r'a"iann-a, i)u(si1, "idak daa" "&kun, "idak daa" )&nunggu gi(iran, "idak daa" duduk "&nang, ,&rg&rak k&sana;sini, s&ring (ari, (3)a", ,an-ak ,i.ara, dan ri,u". G&*a(a ini a(ing na)ak aa,i(a ia ,&rada da(a) sua"u si"uasi -ang ,&rs"ruk"ur dan dia"ur -ang )&nun"u" sua"u sika &ng&nda(ian diri -ang "inggi Ons&"$usia "i),u(n-a di ,a+a' 6 "a'un #>7 2 Gangguan Tingka' Laku :iri khas pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang yang berulang dan menetap. 7entuk yang ekstrem adalah pelanggaran berat dari norma sosial. $angguan ini bukan sekedar kenakalan anak atau sikap memberontak yang laDim terjadi pada anak remaja. Demikian pula, tingkah laku dissosial atau kriminal yang terjadi hanya sekali, bukan dasar untuk menegakkan diagnosis ini. $ejala antara lain secara berulang dan menetap melakukan perkelahian atau pelecehan yang berlebihan, kejam pada hewan atau sesama manusia5 perusakan barang milik orang, membakar, berbohong, bolos sekolah, lari dari rumah, sering ,9 mengadat yang hebat, perilaku provokatif yang menantang, sikap menantang yang hebat. 7erlangsung paling sedikit & bulan. @.(.0 $angguan Bingkah Eaku yang Berbatas pada Eingkungan )eluarga @.(.( $angguan Bingkah Eaku Bak 7erkelompok @.(., $angguan Bingkah Eaku 7erkelompok @.(.9 $angguan Sikap Menentang #Membangkang' #>8 2 Gangguan %a)uran Tingka' Laku dan E)3si #>: 2 Gangguan E)3si3na( d&ngan Ons&" K'as ada Masa Kanak #>:.= 2 Gangguan AnFi&"as P&risa'an Masa Kanak :iri khas sang anak kuatir orangtua yang akrab dengan dirinya akan terkena bencana, hilang, tak akan kembali5 dirinya akan kesasar, diculik, dibunuh, dipisahkan dengan orangtua yang akrab dengan dirinya5 terus menerus enggan atau tidak mau bersekolah karena takut berpisah dengan orangtua5 tak mau tidur sendiri tanpa ditemani5 takut ditinggal seorang diri5 mimpi buruk tentang perpisahan5 sering timbul gejala fisik #muntah, sakit perut, sakit kepala' bila berpisah5 menderita kesedihan yang hebat menjelang, selama, atau sesudah perpisahan dengan orangtua yang akrab dengan dirinya. @.9.( $angguan 4nFietas @obik Masa )anak @.9., $angguan 4nFietas Sosial Masa )anak @.9.9 $angguan Persaingan 4ntar Saudara #Sibling 8ivalry Disorder' #>< 2 Gangguan #ungsi S3sia( d&ngan Ons&" K'as ada Masa Kanak dan R&)a*a @.>.0 Mutisme =lektif @.>.( $angguan )elekatan 8eaktif Masa )anak #>6 2 Gangguan Tik @.?.0 $angguan Bik Sementara @.?.( $angguan Bik Motorik atau +okal )ronik @.?.0 $angguan :ampuran Bik +okal dan Multipel #.indrom de la /ourette' #>G 2 Gangguan P&ri(aku dan E)3si3na( d&ngan Ons&" ,iasan-a ada Masa Kanak dan R&)a*a #>G.= 2 Enur&sis N3n3rganik #>G.7 2 Enk3r&sis N3n3rganik @./., $angguan Makan masa 7ayi dan )anak :iri khas penolakan makan, rewel menghadapi makanan yang memadai dari pengasuh yang baik, tanpa penyakit organik. Mungkin pula berkaitan dengan regurgitasi berulang tanpa nausea dan penyakit gastrointestinal. @./.9 Pika Masa 7ayi dan )anak :iri khas terus menerus makan Dat yang tidak bergiDi, misal tanah, serpihan, cat, dsb @./.> $angguan $erakan Stereotipik @./.? $agap #ak"3r 1ak"3r -ang )&)&ngaru'i s"a"us k&s&'a"an dan k3n"ak d&ngan 1asi(i"as &(a-anan k&s&'a"an /K3ndisi -ang "&r)asuk da(a) K3d& C2 C== B C>>0 #PPD$"1%%% hal 9./ - >0>' dan ,> K3ndisi Lainn-a -ang )ungkin )&n*adi usa" &r'a"ian k(inis /"&r)asuk K3d& D0 #DSM1B81%+ hal . &A? 1 &/&' %a"a"an2 P&n.an"u)an k3ndisi k3ndisi i"u ada(a' ada2 Aksis I apabila problem itu "idak cukup memadai sebagai penyebab dari suatu gangguan jiwa "&"ai )&n*adi usa" &r'a"ian untuk mendapat bantuan medis atau psikologis. Aksis ID apabila problem itu jelas berkaitan dengan suatu gangguan jiwa dalam 4ksis %, K3d& C #PPD$" %%% hal 9./ - >0>' *00 Pemeriksaan kesehatan umum dari seseorang tanpa keluhan dan diagnosis yang dilaporkan, termasuk pemeriksaan psikiatrik umum *0, Pemeriksaan untuk tujuan administratif, mis untuk masuk / wajib militer5 mendapat surat iDin mengemudi, asuransi, sertifikat medis *09 ;bservasi dan evaluasi medis terhadap dugaan suatu penyakit dan kondisi Mis ;bservasi untuk dugaan gangguan jiwa dan perilaku # termasukobservasi untuk perilaku dissosial - membakar, mencopet, mencuri, tanpa manifestasi gangguan psikiatrik' *0> Pemeriksaan dan observasi untuk alasan lain Mis pemeriksaan untuk alasan medikolegal5 pemeriksaan psikiatrik umum atas permintaan yang berwajib *?0 Pelayanan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi Mis rehabilitasi alkohol, obat, tembakau5 psikoterapi GB)5 terapi okupasional dan vokasional' *?> Convalescence , mis 3convalescence3 setelah psikoterapi *?? Problem yang berkaitan dengan pendidikan dan melek huruf #literacy' *?& Problem yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengangguran *?. Problen yang berkaitan dengan perumahan dan keadaan ekonomi *&0 Problem yang berkaitan dengan lingkungan sosial, Mis. transisi siklus kehidupan5 2typical parenting situation3 hidup sendirian5 kesulitan akulturasi5 pengucilan/penolakan oleh lingkungan5 sasaran diskriminasi dan penganiayaan. *&( Problem yang berkaitan dengan kejadian yang negatif dalam masa kanak Mis )ehilangan kasih sayang dalam masa kanak5 pindah rumah5 hubungan keluarga yang berubah5 kehilangan harga diri5 dugaan pencederaan seksual anak #seFual abuse' oleh kelompok pendukung utama5 dan oleh orang di luar kelompok pendukung utama5 Dugaan perlakuan kejam secara fisik # alleged physical abuse' pada anak5 pengalaman yang menakutkan dan pengalaman negatif lainnya dalam masa kanak *&, Problem lainnya yang berkaitan dengan pengasuhan Mis pengawasan dan kontrol yang tidak adekuat dari orang tua5 perlindungan yang berlebihan dari orang tua5 pengasuhan di dalam institusi5 permusuhan dan pengkambing1 hitaman terhadap anak5 penelantaran secara emosional terhadap anak5 tekanan mental orang tua yang tidak sepatutnya dan kualitas pengasuhan yang abnormal *&9 Problem lainnya yang berkaitan dengan kelompok pendukung utama #primary support group', termasuk lingkungan keluarga Mis problem dalam hubungan dengan pasangan / partner5 orang tua5 mertua5 dukungan keluarga yang tidak adekuat5 ketidakhadiran anggota keluarga, kehilangan dan kematian anggota keluarga5 kekacauan keluarga oleh perpisahan dan perceraian5 sanak yang bergantung pada orang lain memerlukan perawatan di rumah5 kejadian kehidupan keluarga yang lain yang penuh stres *&> Problem psikososial tertentu ,? Mis kehamilan yang tidak dikehendaki5 mencari dan menerima tindakan penanganan fisik, nutrisi dan bahan kimia yang berisiko dan berbahaya5 mencari dan menerima tindakan penanganan perilaku dan psikologis yang berisiko dan berbahaya5 perselisihan dengan pembimbing konseling *&? Problem yang berkaitan dengan keadaan psikososial lainnya Mis !ukuman perkara perdata/ pidana tanpa hukuman penjara5 hukuman penjara/ penahanan5 problem yang berkaitan dengan pembebasan dari penjara5 problem yang berkaitan dengan hukum lainnya5 penahanan5 prosedur pemeliharaan anak #child custody or support proceedings' 5 korban kejahatan dan terorisme termasuk penyiksaan5 terpapar terhadap bencana, perang dan keadaan permusuhan lainnya. *A0 )onseling yang berkaitan dengan sikap, perilaku, orientasi seksual *A( Pengunjung fasilitas pelayanan kesehatan untuk konseling dan nasehat medis lainnya. Mis konseling untuk penyalahgunaan alkohol, obat, tembakau *A, Problem yang berkaitan dengan gaya hidup Mis penggunaan Dat5 kurang latihan fisik, diet dan kebiasaan makan yang tidak tepat5 perilaku seksual berisiko tinggi5 main judi dan taruhan5 merusak diri sendiri *A9 Problem yang berkaitan dengan kesulitan penglolaan hidup Mis burn out syndrome5 aksentuasi ciri1ciri kepribadian #termasuk pola kepribadian tipe 4'5 kekurangan waktu santai / waktu luang5 stresGB)5 ketrampilan sosial yang tidak adekuat5 konflik mengenai peran sosial GBB *A? Problem yang berkaitan dengan fasilitas medis dan pelayanan kesehatan lainnya Mis orang yang harus menunggu untuk rawat inap di fasilitas yang adekuat di tempat lain5 periode menunggu untuk suatu pemeriksaan dan pemberian terapi5 perawatan sebagai masa berlibur #holiday relief care' *A& Pengunjung fasilitas pelayanan dalam situasi lain Mis issu tentang pengulangan resep5 berpura1pura #simulasi secara sadar, termasuk berpura1pura sakit dengan suatu motivasi yang jelas'. */( 8iwayat keluarga dengan gangguan jiwa dan perilaku */, 8iwayat keluarga dengan disabilitas tertentu dan penyakit kronis yang menimbulkan ketidakmampuan */? 8iwayat pribadi dengan neoplasma maligna */& 8iwayat pribadi dengan penyakit lain tertentu Mis dengan penyalahgunaan Dat psikoaktif5 dengan gangguan jiwa dan perilaku lainnya5 dengan penyakit susunan saraf dan alat indera. */A 8iwayat pribadi dengan penyakit dan kondisi lain Mis Dengan malformasi kongenital, deformasi dan kelainan kromosom *.( 8iwayat pribadi dengan faktor berisiko GB) Mis 8iwayat pribadi dengan ketidaktaatan dan pengaturan medis5 dengan riwayat trauma psikologis5 dengan perilaku membahayakan diri sendiri #self harm', #termasuk parasuicide# peracunan diri5 percobaan bunuh diri' K3ndisi Lainn-a -ang )ungkin )&n*adi usa" &r'a"ian k(inis #DSM1B81%+ hal . &A? 1 &/&' #ak"3r sik3(3gis s&si1ik -ang )&)&ngaru'i k3ndisi )&dik u)u)2 9(&$angguan mental yang mempengaruhi kondisi medik $ejala psikologik yang mempengaruhi kondisi medik :iri kepribadian atau cara adaptasi yang mempengaruhi kondisi medik Perilaku maladaptif yang mempengaruhi kondisi medik 8espons fisiologik yang berkaitan dengan stres yang mempengaruhi kondisi medik @aktor psikologis lainnya yang mempengaruhi kondisi medik ,& Gangguan &rg&rakan -ang diinduksi 3(&' 3,a" 99,.( Parkisonisme yang diinduksi oleh obat neuroleptik 999.., Sindrom neuroleptik malignant 999.A Distonia akut yang diinduksi obat neuroleptik 999... 4katisia akut yang diinduksi obat neuroleptik 999./, Diskinesia tardif yang diinduksi oleh obat neuroleptik 999.( Bremor postural yang diinduksi obat 999..0 $angguan gerakan GBB yang diinduksi oleh obat ..9., Gangguan (ainn-a -ang diinduksi 3(&' 3,a" Pr3,(&) 'u,ungan $ r&(asi #&/0' +&(.. Problem relasi yang berkaitan dangan gangguan jiwa atau kondisi medik +&(.,0 Problem hubungan orang tua - anak #&/(' +&(.( Problem hubungan dengan pasangan #&/(' +&(./ Problem hubungan antar saudara #&/(' +&,./( Problem hubungan dengan orang lain #&/(' Pr3,(&) -ang ,&r'u,ungan d&ngan &n.&d&raan a"au &n&(a"aran #&/,' +&(.,( Pencederaan fisik pada anak #&/,' +&(.,( Pencederaan seksual pada anak +&(.,( Penelataran anak +&(.( Pencederaan fisik pada dewasa #&/,' +&(.( Pencederaan seksual pada dewasa #&/,' K3ndisi (ainn-a -ang )ungkin )&n*adi &r'a"ian k(inis #&/9' +(?./( Bidak patuh kepad pengobatan / terapi +&?., 7erpura1pura +A(.0( Bingkah laku antisosial dewasa +A(.0, Bingkah laku antisosial anak atau remaja +&,./. @ungsi intelektual ambang #borderline' #%a"a"an2 ditulis dalam aksis %%' A/0.. Penurunan kognitif yang berhubungan dengan usia +&,./, 7erkabung +&,.9 Problem akademik +&,., Problem pekerjaan 9(9./, Pr3,(&) id&n"i"as mis. )etidakpastian tentang beberapa issue tentang id&n"i"as, mis. :ita1cita jangka panjang, pilihan karier, pola perkawanan, orientasi atau perilaku seksual #mis homoseksualitas yang ego1distonik', nilai1nilai moral, loyalitas kepada kelompok +&,./. Problem keagamaan atau spiritual +&,.> Problem akulturisasi #4cculturation problem' +&,./. Problem fase kehidupan K3d& "a),a'an 900.. $angguan jiwa #non psikotik' yang tak ditentukan +A(.0. Bidak ada diagnosis pada aksis % A.... Diagnosis atau kondisi ditangguhkan pada aksis % +A(.0. Bidak ada diagnosis pada aksis %% A.... Diagnosis ditangguhkan pada aksis %% ,A Ru*ukan (. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis $angguan "iwa di %ndonesia ed 9, Departemen )esehatan, Direktorat "enderal Pelayanan Medik, (..9 ,. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, fourth edition #DSM %+1BM' 4m Psy. 4ss. (..>, hal &A?1&/A ,/