Anda di halaman 1dari 8

Triggered Case

Cardiovascular System Tutorial



KASUS 1
Seorang pria berusia 60 tahun dirawat diruang ICCU dengan keluhan anginal pain. Ketika
sedang buang air besar di toilet yang berada di samping tempat tidurnya tiba-tiba ia menjadi
sesak nafas dan mengalami diaforesis. Gambaran EKG menunjukkan irama bradikardi, HR 40
x/menit, tidak terpasang oksigen, dan pasien tampak memegangi dada sebelah kirinya.
Step 1: identifikasi kata2 sulit
ICCU: Intensive Cardio Care Unit.
Anginal pain: nyeri dada karena kekurangan oksigen.
Diaforesis: berkeringat yang berlebihan (Janice L. Wills dkk, 2005)
Step 2: mencari masalah yang dapat diangkat
1. Apa yang menyebabkan klien mengeluh anginal pain?
2. Mengapa klien harus dirawat di ICCU?
3. Kenapa saat buang air besar pasien mengalami sesak nafas?
4. Kenapa saat buang air besar pasien mengalami diaforesis?
5. Apa yang menyebabkan irama bradikardi?
6. Kenapa pasien tidak dipasang oksigen?
7. Apa yang menyebabkan pasien memegangi dada sebelah kiri?
8. Apakah ada pengaruh jenis kelamin?
9. Apakah ada pengaruh umur?
10. Bagaimana gambaran EKG pada bradikardi?
11. Apakah ada hubungan anginal pain dengan diaforesis?
12. Cari patofisiologis tentang anginal pain?
13. Pasien seperti apa yang dirawat di ruang ICCU?
14. Farmakologi dan penatalaksanaan penyakit jantung?
15. Cari penyakit jantung dan penyebab terjadi bradikardi?
16. Kenapa pasien bradikardi timbul sesak nafas?
17. Kondisi pasien bagaimana yang memerlukan oksigen?
18. Patofis bradikardi,sesak nafas, diaforesis, dan anginal pain?
19. Pemeriksaan diagnosis untuk menegakkan pasien terkena penyakit jantung?
Step 3 & 4:
1. - Karena ada masalah di jantungnya
2. - Mungkin karena dalam keadaan darurat dan pasien mengalami tanda adanya
gangguan pada jantungya
3. - saat buang air besar pasien mengejan, sehingga pasien kembali sesak karena
menahan nafas saat buang air besar
4. _ dengan usia yang 60 tahun elastisitas jantung melemah terjadi bradikardi
Suplai darah ke paru-paru menurun
5. - Pasien seharusnya diberi tambahan oksigen karena dilihat dari HR yang < 60 x/menit
6. - Karena pasien merasakan nyeri pada dada sebelah kiri

7. -

8. - ada, karena pada usia lanjut mengalami penurunan fungsi jantung
9. Gambaran EKG pada pasien bradikardi jaraknya lebih jauh.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Step 5: tujuan belajar
1. Apa yang menyebabkan anginal pain
2. Apa yang menyebabkan pasien dirawat di ruang ICCU
3. Apakah ada hubungan antara buang air besar dan sesak nafas sesuai kasus diatas
4. Apakah ada hubungan antara buang air besar dan diaforesis sesuai kasus diatas
5. Apa yang menyebabkan irama bradikardi
6. Apa yang menyebabkan pasien tidak dipasang oksigen
7. Apa yang menyebabkan pasien memegangi dada sebelah kiri
8. Apakah ada pengaruh jenis kelamin
9. Apakah ada pengaruh umur
10. Bagaimana gambaran EKG pada bradikardi
11. Apakah ada hubungan anginal pain dengan diaforesis
12. Cari patofisiologis tentang anginal pain
13. Pasien seperti apa yang dirawat di ruang ICCU
14. Farmakologi dan penatalaksanaan penyakit jantung
15. Cari penyakit jantung dan penyebab terjadi bradikardi
16. Kenapa pasien bradikardi timbul sesak nafas
17. Kondisi pasien bagaimana yang memerlukan oksigen
18. Patofis bradikardi,sesak nafas, diaforesis, dan anginal pain
19. Pemeriksaan diagnosis untuk menegakkan pasien terkena penyakit jantung







Step 6
1. Faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina:
- Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen
jantung.
- Pajanan terhadap dingin dengan mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan
tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
- Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesenteric untuk
pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung. (pada
jantung yang sudah sangat parah, pintasan darah untuk pencernaan membuat nyeri
angina semakin buruk)
- Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi
jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah,
dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.
Sumber: Brunner & Suddarth (KMB)
2. Karena pasien dalam keadaan memerlukan pertolongan yang intensif
3. Ada karena saat terjadi stimulasi vegal yang mengakibatkan meningkatnya usaha
bernapas (Brunner & Suddarth).
4. Tidak ada, karena diaforesis penyebab dari angina pain.
5. Penyebab bradikardi :
regular
- Fisiologis (atlet, selama tidur: akibat tonus vegal yang meningkat)
- Obat-obatan (beta blocker, digoksin, amiodaron)
- Miksedema (akibat simpatis yang menurun akibat sekunder defisiensi hormone tiroid)
- Hipotermia
- Ikterus (hanya pada kasus-kasus berat, akibat deposisi bilirubin di dalam sistem
konduksi)
- Tekanan intracranial meningkat (karena efek pada saraf simpatis sentral)
- Blok AV total atau derajat III
- Infark meokardium
- Demam tiroid (denyut nadi relative lambat dibandingkan dengan tingginya suhu)
- Bradikardi paroksismal: sonkop vasovegal, hipoksia akut atau hiperkapnia, hipertensi
akut.
Irregular
- Fibrasi atrium, dengan penyakit pada nodus AV atau obat-obatan (misalnya digoksin)
- Aritmia sinus
- Pulsus deficit
Sumber : askep kardiovaskular Arif Muttaqin
6. Karena apabila pasien tidak sesak, oksigen bisa dilepas.
7. Karena adanya nyeri angina yaitu nyeri di jantung.
8. Ada, karena pada jenis kelamin kejadian penyakit jantung koroner pada pria mempunyai
resiko lebih besar dibandingkan dengan perempuan, pada perempuan biasanya tidak
terserang penyakit jantung koroner sampai mencapai menopause, peningkatan serangan
setelah monepause disebabkan kadar lipid dalam darah.
9. Penyakit jantung akan meningkat secara lambat pada usia 30 sampai 50 tahun. Kira-kira
55% korban serangan jantung berusia 65 tahun atau lebih dan mereka yang meninggal
adalah empat dari lima orang berusia 65 tahun ke atas, walaupun terjadi perbaikan diit
dan pengurangan faktor-faktor resiko lain dapat merubah kecenderungan pada para orang
tua dimasa mendatang, kebanyakan orang yang berada dalam resiko pada masa kini
merupakan refleksi dari pemeliharaan kesehatan yang buruk pada masa lalu.
(Zeiher,1993).
10. Gambaran EKG pada bradikardi

11. Karena akibat ketidaktahuan klien tentang penyakitnya yang menyebabkan pasien
menjadi syok dan terjadi diaphoresis.


12. Patofisiologi angina pain
Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan episode atau
peroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada dalam. Penyebabnya diperkirakan
berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak
adekuat, atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat.
Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit jantung aterosklerotik dan hampir selalu
berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Brunner & Suddarth).
13. Pasien yang memerlukan perawatan jantung yang intensif.
14. Farmakologi Penyakit Jantung:
- Nitrogliserin
Obat ini diberikan untuk menurunkan konsumsi oksigen jantung yang akan
mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri angina.
Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik vena maupun
arteries sehingga mempengaruhi sirkulasi perifer.
- Penyekat Beta-adrenergik
Obat ini berfungsi menurunkan konsumsi oksigen dengan menghambat impuls
simpatis ke jantung. Hasilnya terjadi penurunan frekuensi jantung, tekanan darah, dan
waktu kontraktilitas jantung yang menciptakan suatu keseimbangan antara kebutuhan
oksigen jantung dan jumlah oksigen yang tersedia.
- Antagonis Ion Kalsium
Obat ini berfungsi meningkatkan suplai oksigen jantung dengan cara melebarkan
dinding otot polos arteriol koroner dan mengurangi kebutuhan jantung dengan
menurunkan tekanan arteri sistemik.
Penatalaksanaan penyakit jantung:
Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk menurunkan kebutuhan oksigen
jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuan ini dicapai
melalui terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktor resiko. Secara bedah tujuan ini
dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung melalui bedah pintas arteri
koroner atau angioplasty koroner transluminal perkutan (PTCA = percutaneus
transluminal coronary angioplasty). Biasanya diterapkan kombinasi antara terapi
medis dan pembedahan (Brunner & Suddarth).
15. Gagal jantung, Infark miokard, toksisitas digitalis, angina pectoris, disritmia, penyakit
katup jantung. (Doenges, 1993).
16. Karena penurunan frekuensi jantung yang diakibatkan oleh kongesti pembuluh darah dan
perubahan kemampuan pengembangan paru sehingga meningkatnya usaha bernapas.
17. Pemberian oksigen:
- Klien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil AGD
- Klien dengan peningkatan napas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan
hipoksemia malalui peningkatan laju dan dalam pernapasan serta adanya kerja otot-
otot tembahan pernapasan
- Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi
gangguan O2 melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.
18. Patofisiologi Bradikardi
Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vegal, intoksikasi digitalis,
peningkatan tekanan intrakarnial, atau infark miokard. Bradikadi juga dijumpai pada
olahragawan berat, orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan
(propranolol, reserpin, metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit
adison, panhipopituitarisme), pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah
kerusakan bedah nodus SA.
Semua karakteristik bradikardi sinus sama dengan irama sinus normal, kecuali
frekuensinya. Bila frekuensi jantungnya lambat akan mengakibatkan perubahan
hemodinamika yang bermakna, sehingga menimbulkan sinkop (pingsan), angina, atau
disritmia ektopik, maka penatalaksanaan ditujukan untuk meningkatkan frekuensi
jantung. Bila penurunan frekuensi jantung diakibatkan oleh stimulasi vegal (stimulasi
saraf vagus) seperti jongkok saat buang air besar atau buang air kecil, penatalaksanaan
harus di usahakan untuk mencegah stimulasi vegal lebih lanjut.
Sesak Napas
Disebabkan akibat meningkatnya usaha napas yang terjadi akibat kongesti pembuluh
darah paru dan perubahan kemampuan pengembangan paru.

19. - Enzim / isoenzim jantung, biasanya DBM : meningkat, menunjukkan kerusakan
miokard.
- EKG
- Pemantauan EKG 24 jam (holter): dilakukan untuk melihat episode nyeri sehubung
dengan segmen ST berubah. Depresi ST tanpa nyeri menunjukkan iskemia
- Foto dada: biasanya normal; namun infiltrasi mungkin ada menunjukkan
dekompensasi jantung atau komplikasi paru.
- PCO2 kalium dan laktat miokard: mungkin meningkat selama serangan angina.
- Pemeriksaan pencitraan nuklir.
- Kateterisasi jantung dengan angiograf
- Injeksi Ergonovine (Ergonorate)
(Doenges, 1993).

Anda mungkin juga menyukai