Anda di halaman 1dari 30

DOA BELAJAR MENGAJAR

‫اَللَّهُ َّم ا ّ ىِن أُعُو ُذب َّك ّم ْن ّع ْ ٍْل الَي َ ْنفَ ُع َو ّم ْن قَلْ ٍب الَ ََيْشَ ُع َو ّم ْن ن َ ْف ٍس‬
ِ
‫اب لَهَا‬ُ ‫الَ ت َ ْش َب ُع َو ّم ْن َدع َْو ٍة الَ ي ُْس تَ َچ‬
Allahumma inni a’udzubika min ‘ilmin laa yanfa’ wa min qolbin laa yakhsya’ wa min
nafsin laa tasyba’ wa min da’watin laa yustajaabulaha
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak
khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”
(HR. Muslim: 2722)
____________________________________

.َ ،ُ‫اللهُ َّم أَ ّرَنَ احل ََّق َحقىاً َو ْار ُز ْقنَا ال ّت َباعَ َة َوأَ ّرَنَ ال َبا ّط َل ََب ّط ًال َو ْار ُزقْنَاا ْجتّنَابَه‬
Allahumma arinal-haqqa haqqan warzuqnat-tiba’ah, wa arinal-batila batilan warzuqnaj-tinabah.

“Ya Allah Tunjukilah kami kebenaran dan berikan kami jalan untuk mengikutinya, dan
tunjukanlah kami kebatilan dan berikan kami jalan untuk menjauhinya”

(Umar bin Khattab)

_____________________________

‫َوقُ ْل َر ّ ىب ّزد ِّْن ّعلْ ًما‬


Waqurrobbi zidnii ‘ilman

“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu.”


(QS. Thaaha: 114)
_________________________________

.‫ أَن ْتَ َو ّلُّيه َا َو َم ْو َالهَا‬،‫ َو َّز ّكىهَا فَأَن ْتَ خ ْ َُْي َم ْن َز ََّّكهَا‬،‫أل ّٰل ىهُ َّم أ ّت أَنْ ُف َس نَا ت َ ْق َواهَا‬
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa
mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu
membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.
(HR. Muslim)

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 1 of 30]
SUKMA atau NAFS

‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫الرحْ ٰم ِن‬ ِ ‫بِس ِْم ه‬
َّ ‫اّٰلل‬

Merefresh bagi yang pernah...


Menginfokan bagi yang belum tahu...
Menguatkan bagi yang masih ragu...
___________

ALLaah swt berfirman,

َّ‫س ًّمى ۚ إِن‬ َ ‫علَ ْي َها ْال َم ْوتَ َوي ُْر ِسلُ ْاْل ُ ْخ َر ٰى إِ َل ٰى أ َ َج ٍل ُم‬ َ ‫ت فِي َمنَامِ َها ۖ فَي ُْم ِسكُ الَّتِي َق‬
َ ‫ض ٰى‬ ْ ‫س حِ ينَ َم ْوتِ َها َوالَّتِي لَ ْم ت َ ُم‬
َ ُ‫اّٰلل يَت ََوفَّى ْاْل َ ْنف‬
ُ َّ
‫ر‬ َّ
‫ك‬ َ ‫ف‬َ ‫ت‬
َ‫ِكَ َ ِ ْ ٍ َ ُ ون‬‫ي‬ ‫م‬ ‫و‬ َ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ت‬
ٍ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َل‬ َ ‫ل‬ َ ٰ
‫ذ‬ ‫ِي‬ ‫ف‬

ALLaah memegang nafs (seseorang) pada saat kematiannya dan nafs (seseorang) yang belum
mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nafs (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan
Dia lepaskan nafs yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran) ALLaah bagi kaum yang berpikir.
[QS. Surat Az-Zumar (39): 42]

Dalam akhir ayat itu ada isyarat bahwa peristiwa yang terkait dengan aktifitas nafs itu ada hal-
hal yang bisa diamati dan menjadi tanda-tanda bagi mereka yang berakal (yang menggunakan
akalnya).

Penyebutan Nafs di dalam Al-Quran itu dalam penyebutan umum sehari-hari bisa beberapa
maksud, diantaranya
1. Bermakna ruh yang jika unsur itu tidak ada disebut mati.
2. Bermakna jiwa/sukma jika lepas disebut tidur/pingsan tetapi ruh masih ada.
3. Bermakna lebih dekat kepada qolb. Yang biasanya ada dalam istilah tazkiyatun nafs. Maka
nafs disini lebih dekat bermakna qolb.
4. Bermakna syakshun, sosok pribadi atau personal. Manusia atau jin sebagai pribadi.

Dalam pembahasan di sini lebih dekat kepada nafs sebagai unsur materi seperti Point 1 dan 2.
Tetapi dalam aplikasinya tetap memiliki makna ke 3 dan ke 4.

Nafs dalam pengertian 1 dan 2 itu sebagaimana yang dijelaskan oleh As-Syaikh Izzudin
Abdussalaam dengan menyebutkan nafs di QS. Azzumar (39) ayat 42 itu sebagai ruh yaqzhah
dan ruh hayat.

Ruh yaqzhah (ruh bangun/sadar) itu melekat dengan fungsi yang ada dalam diri manusia saat
terjaga atau dalam keadaan sadarnya.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 2 of 30]
Sedangkan ruh hayat itu adalah ruh yang tetap ada di badan saat manusia tertidur dan ruh itu
tidak ikut mati pada saat matinya badan.

‫وقال الشيخ عز الدين بن عبد السالم في كل جسد روحان أحدهما روح اليقظة التي أجرى هللا العادة إنها إذا كانت في الجسد‬
‫كان اإلنسان مستيقظا فإذا خرجت من الجسد نام اإلنسان ورأت تلك الروح المنامات واْلخرى روح الحياة التي أجرى إليه هللا‬
‫العادة أنها إذا كانت في الجسد كان حيا فإذا فارقته مات‬

Berkata asy-syaikh 'Izzuddin Abdussalaam: Di dalam jasad manusia ada dua ruh. Salah satunya
adalah Ruh Yaqzhah yang ALLaah swt telah jalankan fungsinya yaitu jika ruh itu ada di dalam
jasad maka manusia itu dalam keadaan terjaga (bangun/sadar). Dan apabila ruh itu keluar dari
jasad, manusia itu tidur dan itu dipandang sebagai ruh yang tidur. Dan satunya lagi adalah Ruh
Hayat yang ALLaah swt jalankan terhadapnya ketetapan yaitu apabila ada di dalam jasad maka
jasad itu hidup dan jika terpisah dari jasad maka matilah dia.

Selanjutnya Asy-syaikh 'Izzudin menjelaskan,

‫ويدل على وجود روحي الحياة واليقظة قوله تعالى {هللا يتوفى اْلنفس} اَلية تقديره يتوفى اْلنفس التي لم تمت أجسادها في‬
‫نومها فيمسك اْلنفس التي قضى عليها الموت ع نده وال يرسلها إلى أجسادها ويرسل اْلنفس اْلخرى وهي أنفس اليقظة إلى‬
‫أجسادها إلى إنقضاء أجل مسمى وهو أجل الموت فحينئذ تقبض أرواح الحياة وأرواح اليقظة جميعا من اْلجساد وال تموت‬
‫أرواح الحياة بل ترفع إلى السماء حية‬

Dan menjelaskan tentang adanya dua ruh (yaitu) Hayat dan Yaqzhah adalah firman ALLaah swt
{‫}هللا يتوفى اْلنفس‬,
Menjadi takdirNya, Dia memegang nafs yang belum mati jasadnya yaitu dalam keadaan
tidurnya. Dan DIA menahan nafs yang diputuskan kematian atasnya dan nafs itu tidak
dikirimkan kembali kepada jasadnya. Dan dikirimkan nafs yg lain ke jasadnya dan itu adalah nafs
yaqzhah hingga tiba ketetapan ajal yang sudah ditentukan dan itulah ajal kematian dan saat
itulah dicabutnya arwah yaqzhah dan arwah hayat dari jasad secara bersamaan. Dan arwah
hayat tidaklah mati bahkan dia naik menuju langit dalam keadaan hidup.

(٣٢١ .‫) كتاب شرح الصدور بشرح حال الموتى والقبور لإلمام جالل الدين السيوطي ص‬

(Kitab Syarhush Shudur Bisyarahi Haalil Mawtaa walqubuur - Imam Jalaluddin As-Suyuthi, hal
321)

Adapun ruh yaqzhah inilah yang lebih dekat dengan pengertian yang disebut oleh Ibnul Qoyyim
sebagai ‫ القوى التي في البدن‬Kekuatan yang terdapat di badan yang masing-masing di setiap
fungsinya ada ruh tersendiri. Dan dalam pengertian inilah pembahasan Nafs yang kita
maksudkan.

‫ى‬
ً ‫ فهذه اْلرواح قو‬.‫ فيقال الروح الباصر والروح السامع والروح الشا ّم‬،‫وأما القوى التي في البدن فإنها تسمى أيضا أرواحا‬
‫ وهي غير الروح التي ال تموت بموت البدن وال تبلى كما يبلى‬،‫ تموت بموت اْلبدان‬،‫مودعة في البدن‬
(٦٢٠.‫)كتاب الروح إلبن قيم الجوزية ص‬

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 3 of 30]
..adapun kekuatan (energi) yang terdapat di badan maka itu disebut juga dengan arwaahan
(ruh-ruh), maka disebut _ruh penglihatan, ruh pendengaran, ruh penciuman_. Dan ruh-ruh ini
sebagai kekuatan yang tersimpan di badan. Ruh itu mati bersama dengan kematian badan dan
ruh-ruh tersebut bukanlah ruh (lainnya) yang tidak mati bersama kematian badan dan tidak
rusak binasa bersama rusak binasanya badan. (Kitab Ar-Ruh - ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, hal
620).
_____________________

NAFS YANG TERLEPAS DAN TERTAWAN

ALLaah swt berfirman,

َ ‫علَ ْي َها ْال َم ْوتَ َوي ُْر ِسلُ ْاْل ُ ْخ َر ٰى إِ َل ٰى أ َ َج ٍل ُم‬


َّ‫س ًّمى ۚ إِن‬ َ ‫ت فِي َمنَامِ َها ۖ فَي ُْم ِسكُ الَّتِي َق‬
َ ‫ض ٰى‬ ْ ‫س حِ ينَ َم ْوتِ َها َوالَّتِي لَ ْم ت َ ُم‬
َ ُ‫اّٰلل يَت ََوفَّى ْاْل َ ْنف‬
ُ َّ
َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَ َّك ُرون‬ ٰ
ٍ ‫فِي ذَلِكَ ََليَا‬

ALLaah memegang nafs (seseorang) pada saat kematiannya dan nafs (seseorang) yang belum
mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nafs (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan
Dia lepaskan nafs yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran) ALLaah bagi kaum yang berpikir.
[QS. Surat Az-Zumar (39): 42]

Diantara doa menjelang tidur,

َ‫صالِحِ يْن‬
َّ ‫ظ بِ ِه ِعبَادَكَ ال‬ ْ ‫س ْلت َ َها فَاحْ ف‬
ُ َ‫َظ َها بِ َما تَحْ ف‬ َ ‫ار َح ْم َها َو ِإ ْن أ َ ْر‬
ْ َ‫ي ف‬ َ ‫ي َوبِكَ أ َ ْرفَعُهُ ِإ ْن أ َ ْم‬
ْ ‫س ْكتَ نَ ْف ِس‬ ْ ِ‫ض ْعتُ َج ْنب‬
َ ‫ي َو‬
ْ ِّ‫بِسْمِ كَ َرب‬

Bismika Rabbiy wadho’tu janbiy, wa-bika arfa’uhu in amsakta nafsiy farhamhaa wa-in
arsaltahaa fahfazh-haa bi-maa tahfazhu bihi ‘ibaadaKas shaalihiin

Dengan nama-Mu ya Rabb, aku membaringkan tubuhku, dan dengan (nama)-Mu aku bangun,
jika Engkau menahan jiwaku (mematikanku) maka curahkanlah kepadanya rahmat, dan jika
Engkau mengirimnya kembali (yaitu memasukkannya ke dalam tubuhku) maka perilaharalah
dia seperti Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih). (Muttafaq ’alaih)

ALLaah 'Azza wa Jalla telah memberitakan bahwa seorang hamba itu terpenjara, tertawan,
tersandera lantaran perbuatannya, sebagaimana firman ALLaah 'Azza wa Jalla.

Ada yang dengan penyebutan ‫ أبسلو‬ubsiluu (terpenjara, dijebloskan penjara) karena


perbuatannya (kasab-nya) dan ada juga dengan penyebutan ‫ رهينة‬rohiinah
(tertawan/tersandera) karena perbuatannya.

Dan semua perbuatan yang dimaksudkan oleh ayat-ayat tersebut adalah perbuatan buruk atau
jahat.
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 4 of 30]
ALLaah swt berfirman,

ْ َ‫سب‬
‫ت‬ َ ‫س بِ َما َك‬ َ ‫َوذَ ّك ِْر بِ ِه أ َ ْن ت ُ ْب‬
ٌ ‫سلَ نَ ْف‬

Dan ingatkanlah dengan (Al-Qur'an) ini bahwa nafs itu bisa tubsala - terjebloskan ke penjara
(neraka) karena kasab perbuatannya

َ ‫ۗ أُو ٰلَئِكَ الَّذِينَ أ ُ ْب ِسلُوا بِ َما َك‬


‫سبُوا‬

Mereka itulah orang-orang yang ubsiluu - dijebloskan masuk penjara (neraka) karena
perbuatan mereka sendiri.
[QS. Surat Al-An'am (6): 69-70]

Di dalam ayat lain ALLaah swt menyebutkan,

ٌ‫ت َرهِينَة‬ َ ‫ُك ُّل نَ ْف ٍس بِ َما َك‬


ْ َ‫سب‬

Setiap nafs atas apa yang telah dilakukannya rohiinah


[QS. Al-Muddatstsir (74): 38]

Dalam Tafsir Muyassar disebutkan,

‫كل نفس بما كسبت من أعمال الشر والسوء محبوسة مرهونة بكسبها‬

Setiap nafs lantaran kasab perbuatan amal buruk dan jahat ditahan ditawan lantaran kasab
perbuatannya itu.

Dalam sebuah hadits disebutkan,

‫غالَ ٍم َرهِينَةٌ بِعَقِيقَتِ ِه‬


ُ ‫ُك ُّل‬

Setiap bayi "rohiinatun" tertawan/tergadaikan dengan aqiqahnya


([HR Abu awud: 2838, at-Tirmidzi: 1522, Ibnu Majah: 3165 dll, dari sahabat Samurah bin Jundub
radhiyaLLaahu 'anhu, shahih menurut Al-Hakim dan Al-Albani)

Dari sahabat Samurah bin Jundub radliallahu ‘anhu, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

ُ ْ‫ع ْنهُ يَ ْو َم السَّا ِبعِ َويُحْ لَ ُق َرأ‬


َ ُ‫سهُ َوي‬
‫س َّمى‬ َ ‫غالَ ٍم ُم ْرت َ َهنٌ ِب َعقِيقَتِ ِه تُذْبَ ُح‬
ُ ‫ُك ُّل‬

Setiap anak murtahanun - tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelihkan pada hari ketujuh,
dicukur gundul rambutnya, dan diberi nama.
(HR. Ahmad 20722, at-Turmudzi 1605, dan dishahihkan al-Albani).

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 5 of 30]
Pembahasan para ulama terkait dengan tergadaikan ‫ ُم ْرت َ َهن‬ada beberapa pendapat. Dan saya
memilih pendapat yang seiring dengan isyarat Al-Quran Az-Zumar (39) :42, beberapa ayat
dinatas dan hadist tentang bacaan doa.

Ibnul Qoyim rahimahuLLaah menyebutkan tafsir hadits di atas,

‫المرتهن هو المحبوس إما بفعل منه أو فعل من غيره … وقد جعل هللا سبحانه النسيكة عن الولد سببا لفك رهانه من الشيطان‬
‫الذي يعلق به من حين خروجه إلى الدنيا وطعن في خاصرته فكانت العقيقة فداء وتخليصا له من حبس الشيطان له وسجنه في‬
‫أسره ومنعه له من سعيه في مصالح آخرته التي إليها معاده‬

Tergadai artinya tertahan, baik karena perbuatannya sendiri atau perbuatan orang lain… dan
ALLaah jadikan aqiqah untuk anak sebagai sebab untuk melepaskan kekangan dari syaitan, yang
dia selalu mengiringi bayi sejak lahir ke dunia, dan menusuk bagian pinggang dengan jarinya.
Sehingga aqiqah menjadi tebusan untuk membebaskan bayi dari jerat setan, yang
menghalanginya untuk melakukan kebaikan akhiratnya yang merupakan tempat kembalinya.
(Tuhfah al-Maudud bi ahkaamil mauluud hlm 74 - Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)

Yang ditawan, disandera bahkan dipenjara itu adalah nafs.


• Dan itu bisa sejak bayi (hadits di atas tadi), karena proses ambil paksa oleh syaitan.
• Bisa juga tertawan dan terjebloskan karena kasab perbuatan yang jahat dan buruk.

Ada juga kasab perbuatan buruk lainnya yang menjual nafs-nya sebagai transaksi dengan ilmu
batil. Dalam hal ini nafsnya sengaja dengan sadar tergadaikan dan menjadi tawanan syaitan.

Dalam QS Al-Baqoroh (2):102, sangat jelas diterangkan bahwa mempelajari, mengamalkan ilmu
batil/sesat hakikatnya telah melakukan perjanjian yang merusak nafs-nya.. menukar nafs-nya
dengan unsur syaitan.

َ‫س ُه ْم* ۗ لَ ْو کَانُ ْوا يَ ْعلَ ُم ْون‬


َ ُ‫س * َما ش ََر ْوا ِب ٖۤه ا َ ْنف‬
َ ْ‫ق ۗ َولَ ِبئ‬
ٍ ‫مِن خ ََال‬ ٰ ْ ‫ع ِل ُم ْوا لَ َم ِن *ا ْشت َٰرٮهُ* َما لَهٗ فِى‬
ْ ِ‫االخِ َرة‬ َ ْ‫ۗ َولَقَد‬

Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (sihir) itu, niscaya tidak akan
mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang
menjual nafs-nya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."
[QS. Al-Baqarah (2): 102]

Proses jual-beli itu ada ikatan perjanjian.


Perjanjian batil hakikatnya terjadinya jual beli antara syaitan dengan nafs tersebut. Jika
dilakukan di saat hidupnya itu berarti kasabnya. Dan itu memberi peluang keturunannya
terjerat/terikat juga dengan perjanjian tersebut. Dan ini semakin memberi alasan kemudahan
bagi syaithan mengambil nafs lainnya untuk ditahan.

Artinya, mereka yang punya nasab leluhur sebagai pelaku kasab-kasab perjanjian ilmu-ilmu batil
berpotensi terambil lagi nafs-nafs-nya selain nafs yang terambil oleh syaitan pada saat lahirnya
yang perlu ditebus dengan 'aqiqah itu.
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 6 of 30]
Kalau nafs yang terambil dan tertawan oleh syaitan yang perlu ditebus dengan 'aqiqah, maka
itu pasti mutlak terjadi pada setiap bayi. Kecuali Isa bin Maryam.

‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ رضي هللا عنه‬ َ ‫ج‬ ِ ‫ع ِن ْاْلَع َْر‬ ّ ِ ‫ع ْن أَبِي‬
َ ‫الزنَا ِد‬ َ
ْ ‫َب َي‬
ُ‫ط ُعن‬ َ ‫ه‬َ ‫ذ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ب‬
َ َ ْ َ َ‫َ ْن‬‫ا‬ ‫ى‬‫س‬ ‫ِي‬
‫ع‬ َّ
‫ال‬ ‫إ‬ ُ ‫د‬َ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ي‬
ِ ُ َ‫َ ِ ِ حِ ين‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ْ
‫ن‬ ‫ج‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ص‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ِ َ ْ ِ ‫طانُ ِبإ‬ ْ ‫سلَّ َم قَا َل ُكلُّ َبنِي آد ََم َي‬
َّ ‫ط ُعنُ ال‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫اّٰلل‬ ّ ‫ع ْن النَّ ِب‬
َ ِ‫ي‬ َ
‫ب‬ ْ
ِ ‫طعَنَ فِي الحِ َجا‬ َ َ‫ف‬

Dari Abu Hurairah radhiyaLLaahu 'anhu dari Nabi shallaLLaahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Setiap anak Adam yang dilahirkan ditusuk oleh setan pada bagian sisi badannya
(rusuknya) dengan jari, kecuali Isa putra Maryam, ia mencoba menusuk, tetapi dia menusuk
dibalik tabir."
(HR. Ahmad: 10355)

Catatan:
Maka pembersihan diri (tazkiyyah) dari segala perjanjian ilmu batil dan jejak-jejaknya itu juga
akan terkait sebagai upaya pencegahan dan pemutusan terhadap segala peluang terikatnya
nafs keturunan kita terhadap perjanjian kasab-kasab masa lalu itu.

_______________

RANGKUMAN DARI PAPARAN


ِ ‫ِبس ِْم ه‬
‫اّٰلل الرَّ حْ مٰ ِن الرَّ حِ ي ِْم‬

Ada beberapa hal yang ingin disampaikan terkait uraian

1. Fenomena yang ada terkait dengan sukma yang keluar dan orangnya masih sadar ~
contoh para dukun, peng-elmu raga sukma.

2. Fenomena yang ada terkait dengan sukma/nafs yang keluar dan orangnya tidak sadar
tapi masih hidup ~ tidur, pingsan.

3. Fenomena amnesia: hidup, sadar dan beraktifitas tetapi kehilangan fungsi ingatannya:
ada yang total dan ada yang sebagian.

4. Fenomena mati rasa (emotional numbness), kehilangan rasa emosional: senang, sedih,
takut, marah.

5. Syaitan menculik sebagian unsur dari setiap bayi terlahir untuk dijadikan tawanannya
dengan cara menusuk pinggang/rusuknya. Dan bisa bebas jika ditebus dengan
menyembelih aqiqahnya. (Ibnul Qoyyim). Dan bagian unsur yang diculik itu adalah nafs-
nya.
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 7 of 30]
6. Nafs/sukma/ruh itu terbagi dua kelompok besar: nafs yaqzhah dan nafs hayat. Yang
yaqzhah tersebut adalah nafs yang menjalankan fungsi tubuh. Jika posisi yaqzhah-nya
keluar dari jasad sementara hayat-nya masih ada, maka manusianya tetap hidup tapi
mati secara fungsi: tidur/pingsan. ~ Syaikh Izzuddin Abdussalaam.

7. Nafs yaqzhah terdiri dari banyak bagian sesuai dengan fungsi-fungsi yang melekat pada
diri seseorang. Baik itu fungsi anggota tubuh maupun fungsi emotional spiritual ~ Ibnul
Qoyyim.

8. Nafs bisa terlepas dari tubuh dan bisa kembali. Jika lepas nafs hayat maka nafs yaqzhah
juga ikut lepas bersamanya dan itu disebut maut, kematian. Prosesnya bisa bersamaan
atau diawali dulu dengan lepasnya nafs yaqzhah bagian demi bagian.

9. Jika hanya nafs yaqzah-nya saja secara total, maka orang tersebut dalam keadaan hidup
tetapi tidak sadar: tidur atau pingsan. Sebagian ulama menyebutnya dengan maut
sughra.

10. Nafs yaqzhah bisa dengan sadar dan sengaja dikeluarkan dari tubuh seseorang: meraga
sukma.

11. Nafs yaqzhah bisa merasakan/mengalami peristiwa kehidupan tanpa disertai jasadnya.
Dan keadaan jasadnya ada dua macam:
a. tidak sadar sama sekali seperti orang tidur. Ini berarti nafs yaqzhah-nya tidak ada
yang tersisa, keluar semua.
b. masih bisa dalam keadaan sadar dan bisa berkomunikasi tetapi keadaannya
lemah. Ini berarti sebagian nafs yaqzhah-nya keluar dan sebagian masih tinggal
di dalam tubuhnya.

12. Keadaan kehilangan fungsi total atau sebagian, baik fungsi anggota tubuh maupun
fungsi emotional-nya berarti terlepasnya sebagian Nafs yaqzhah tepatnya pada fungsi
yang hilang tersebut.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 8 of 30]
PROSES TERGANGGUNYA NAFS

PROSES MELEMAH hingga TERLEPASNYA NAFS (yaqzhah) baik sebagian kecil, sebagian besar
maupun keseluruhan bisa disebabkan karena 5 keadaan:

1. Perjanjian dengan syaitan (Kasab maupun Nasab): ~ Nafs menjadi jaminan atau tumbal.
Jumlah dan ukurannya sesuai dengan kadar perjanjiannya.
2. Paksaan: tusukan syaitan pada saat awal terlahir, sihir.: ~ bagian Nafs ditahan menjadi
tawanan. Jumlah dan ukurannya sesuai dengan kadar target sasaran dan kemampuan
aksesnya.

3. Tekanan dan rusaknya fisik: siksaan fisik, kecelakaan.: ~ bagian Nafs


terlepas/tercecer, biasanya di lokasi peristiwa. Yang terlepas bagian yang terkena
tekanan fisik tersebut.

4. Tekanan mental: teror/intimidasi/bully, musibah.: ~ bagian Nafs


terlepas/tercemar, biasanya di lokasi peristiwa. Dan biasanya melepas nafs yaqzhah
bagian fungsi emotional.

5. Ketertarikan yang amat sangat kepada sesuatu, baik yang diharamkan maupun yang
awalnya mubah tetapi tidak dengan rambu syariat (berlebihan, mubadzir).: ~ bagian
Nafs tertahan di "dunia" ketertarikan itu.
Misal:
a. Hubungan kholwat / saling suka dengan lawan jenis yang bukan mahram, maka ada
bagian nafs-nya yang diikat oleh syaitan bersama nafs lawan jenisnya. Biasanya nafs
yaqzhah bagian emotional perasaan.

b. Hobi yang sampai mendekati isrof bahkan tabdzir. Maka nafs yaqzhah terlepas di
dunia yang disukainya itu.
Untuk anak-anak, ini sangat rawan dan mudah terlepasnya. Ekstra hati-hati dengan
Game.
_____________________________

NAFS ITU SATU KESATUAN YANG TERPARTISI

Nafs (jiwa/sukma) itu satu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian yang jumlahnya banyak,
sebanyak fungsi-fungsi yang ada di dalam diri kita. Jika ada bermasalah karena
cedera/terluka/terkontaminasi atau bahkan ada yang terlepas, maka itu akan melemahkan
fungsi pada yang bermasalah tersebut.

Apalagi jika tempat/ruang sukma itu digantikan oleh jin, maka kendali secara penuh dilakukan
oleh mereka di bagian fungsi itu. Sukma ada yang primer dan sekunder, berdasarkan fungsinya.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 9 of 30]
Unsur Ghaib Yang Di Dalam Diri Manusia
Secara keberadaannya, unsur ghaib yang masuk ke dalam diri manusia, ada dua kemungkinan:
1. Menempel di sukma tertentu (bagian/fungsi tertentu di tubuh). Ini biasanya benda-
benda ghaib yang dipasangkan (sesuk, santet).
2. Menempati/menguasai ruang sukma yang hilang/terlepas. Ini biasanya jin atau sukma
orang lain.

Sukma Yang Terlepas Sejak Kecil

Ada sukma yang terlepas sejak kecil bahkan sejak lahir (baca kembali tentang: Jiwa Yang
Tergadai). Bahkan ada juga yang sejak masih dalam kandungan ibunya.

Biasanya yang terlepas sejak kecil, itu karena sebab 1 (perjanjian Nasab) dan secara khusus
seperti ditumbalkan dan karena perlakuan ritual (adat) yang tidak sesuai dengan syariat.
Akhirnya semakin memudahkan para jin menempati ruang kosong yang ditinggalkan sukmanya
itu.

Sukma (bagian nafs) yang lepas, jika tidak kembali sementara jin-jin sudah pergi maka
kemungkinan ada dua keadaan:
1. Kondisi fisik/mental akan (cepat/berangsur) melemah,
2. Ruang sukma itu akan dimanfaatkan/diisi oleh jin (kafir/fasiq) lainnya.

__________________________________

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 10 of 30]
Ayat Tentang Nafs

َ ‫علَ ْي َها ْال َم ْوتَ َوي ُْر ِسلُ ْاْل ُ ْخ َر ٰى ِإ َل ٰى أ َ َج ٍل ُم‬


َّ‫س ًّمى ۚ ِإن‬ َ ‫ض ٰى‬ َ ‫ت فِي َمنَامِ َها ۖ َفي ُْم ِسكُ الَّتِي َق‬
ْ ‫س حِ ينَ َم ْوتِ َها َوالَّتِي لَ ْم ت َ ُم‬
َ ُ‫اّٰلل َيت ََوفَّى ْاْل َ ْنف‬
ُ َّ
َّ
َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَك ُرون‬ َ َ ٰ
ٍ ‫فِي ذلِكَ َليَا‬

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di
waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia
melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[Qs. Az-Zumar (39): 42]

Setidaknya ada 4 hal di ayat itu:


1. Posisi Nafs saat maut (mati), terlepas total dan tertahan —— ‫حِ ينَ َم ْوتِهَا‬
2. Posisi Nafs saat tidur (bukan saat kematian), terlepas sebagian dan tertahan sementara —
— ‫فِي َمنَامِ هَا‬
3. Posisi Nafs saat bangun (sadar), dikirim kembali masuk ke tubuh ——— ‫س ُل ْاْلُ ْخ َرى‬ ِ ‫َو ُي ْر‬
َٰ
ٍ ‫ِإنَّ فِي ذَ ِلكَ ََليَا‬
4. Isyarat agar kita memikirkannya —— َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَك َُّرون‬

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berfikir.

Karakter/sifat dan keadaan nafs boleh kita telaah, analisa dan disimpulkan.
________________________

Terkait Antara JIN Yang Masuk Dan Unsur SUKMA/NAFS Yang Lepas

Bagi yang sering meruqyah, bisa dipraktekkan..

Jika ditakdirkan reaksi jin-nya aktif, ekspresif, bicara-dialog..


Setelah urusan dakwahnya selesai (ALLaah swt izinkan berIslam), kemudian bacakan lagi untuk
menguat/menambahkan imannya:

َ‫ع ٰلى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُ ْون‬


َ ‫علَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتُهٗ زَ ادَتْ ُه ْم اِ ْي َمانًا َّو‬ ْ َ‫ت قُلُ ْوبُ ُه ْم َو ِاذَا ت ُ ِلي‬
َ ‫ت‬ ُ ‫ِا َّن َما ْال ُمؤْ مِ ُن ْونَ الَّ ِذيْنَ ِاذَا ذُك َِر ه‬
ْ َ‫اّٰلل َو ِجل‬
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat)
imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
[QS. Al-Anfal (8): Ayat 2]

Sekaligus sekedar mengujinya..


setelah "yakin" mantap,
sebelum keluar agar ditanya:
• Sejak kapan?
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 11 of 30]
• Selama ini bertempat di posisi mana?
• Apakah ruang itu kosong / berongga?
• Unsur sukma/nafs yang menempati posisi itu ke mana / ada di mana?

Baik jin wirotsah/nasab, kasab (ilmu-ilmu batil yang dipelajari, pengobatan yang tidak syar'i
yang pernah dijalani), maupun sihir, biasanya menempati jawf (rongga) yang kosong yang
memang tersedia atau ditinggalkan unsur sukma/nafs-nya yang terlepas.

Tidak setiap jin yang sudah keluar dari tubuh seseorang, otomatis unsur sukma/nafs-nya
kembali ke asal ruangnya. Kadang masih tertahan di suatu tempat.

Keberadaan mereka (para jin) di sana secara mapan karena memang tersedia tempatnya.

• Ketika sukma/nafs terlepas di salah satu bagian fungsi tubuh maka emisi energi (dalam TCM
disebut dengan Qi/Chi) di tubuh tersebut hilang, maka tubuh terasa menjadi dingin.
Kemungkinannya akan terjadi penurunan fungsi tubuh secara cepat atau bertahap, dan selain
itu rongga itu berpotensi ditempati makhluk lain, yaitu jin.

• Dan ketika jin (yang tercipta dari api) itu masuk atau muncul sifat aslinya maka terjadi
peningkatan emisi energi lebih dari seharusnya. Maka tubuh terasa menjadi panas.

**beberapa kasus kemasukan jin jenis tertentu kondisinya menjadi sangat dingin.

Solusi
Keadaan dingin-panas yang tidak fitrah ini bisa diimbangi dengan:
1. Asupan herbal (nabati-hewani) unsur panas-dingin yang sesuai untuk organnya,
dan atau disertai stimulasi,
2. Dengan pembukaan melalui cup hijamah serta torehannya (sesuaikan keadaan dingin-
panasnya) atau
3. Dengan tekanan/stimulasi pada titik-titik meridian tertentu baik jalur "accu" maupun
"refleksiologi" untuk membuka jalurnya dan memberikan keseimbangan.

Jika stadium kemapanan jin itu baru atau melemah dan asupan dan stimulasi tadi tepat
mengenai sasaran maka akan hilanglah gangguan penyakit itu dengan izin ALLaah ( ‫ْب‬ ِ ُ ‫فَإذا أ‬
َ ‫صي‬
‫)د ََواء الدَّاء برئ بإذن هللا‬.

Jika stadium kemapanan jin itu sudah lama dan tambah menguat di organ tertentu (keadaan
kronis), maka biasanya akan menguasai dan memiliki lapisan-laposan barikade yang tidak
mudah ditembus dengan perlakuan material di atas (asupan dan stimulasi).

Idealnya, semua terapi menyertakan AL-QURAN yang sudah jelas terjamin SYIFA` dan DO'A
sebagai terapi inti dan menyertakan pendamping terapi lainnya yang halal sesuai dengan
permasalahannya.
_________________________________
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 12 of 30]
Tentang 'Ain, Intinya adalah Gejolak Jiwa
DAMPAK 'AIN/NAFS ADALAH NYATA
Banyak, Kuat, Cepat dan Tepatnya Bekerja

'Ain adalah salah satu penyebutannya saja

Kalau kita menyimak berbagai penjelasan dan contoh bagaimana dampak dari 'Ain/Nafs bisa
berakibat mencelakakan hingga kematian dan bagaimana "teknik" terapi akibat dampak dari
'Ain/Nafs tersebut, kita bisa sedikit memahaminya.

Cepat dan tepatnya 'Ain/Nafs bekerja

َ‫ي ِ أَنَّهُ قَال‬ ّ ‫ع ْن ُح َم ْي ِد ب ِْن قَي ٍْس ْال َم ِ ّك‬ َ ‫ع ْن َمالِك‬ َ ‫َحدَّثَنِي‬
‫اضنَت ُ ُه َما‬ ِ ‫ت َح‬ ْ َ‫عي ِْن فَقَال‬
َ ‫ار‬ ِ ‫ض‬ َ
َ ‫اضنَتِ ِه َما َما لِي أ َرا ُه َما‬ ِ ‫ب فَقَا َل ِل َح‬ ٍ ‫طا ِل‬ َ ‫ي َج ْعف َِر ب ِْن أَبِي‬ ْ َ‫سلَّ َم بِا ْبن‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫اّٰلل‬ ِ َّ ‫علَى َرسُو ِل‬
َ ‫اّٰلل‬ َ ‫دُخِ َل‬
‫اّٰلل‬
ُ َّ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬
َ َّ ِ ‫اّٰلل‬ ُ‫ول‬ ‫س‬
ُ َ‫ر‬ ‫ل‬
َ ‫ا‬ َ ‫ق‬ َ ‫ف‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ ‫ذ‬ ْ
‫مِن‬ َ‫ك‬ ُ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ُو‬
ِ َ َ ِ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ر‬ْ ‫د‬‫ن‬
َ َ
‫ال‬ ‫ا‬ َّ ‫ن‬َ ‫أ‬ َّ
‫ال‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫م‬
ِ َُ َ ْ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ِي‬ ‫ق‬ ‫َر‬ ‫ت‬ ‫س‬
ْ ‫ن‬
َ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬
َ ‫م‬ ‫ي‬ ‫م‬َ ‫ل‬ ‫و‬
ْ َْ ْ َ َ َ ِ ِ َ ُ‫ْن‬
‫ي‬ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ع‬
ُ ‫ْر‬
‫س‬ َ ‫ت‬ ُ ‫ه‬ َّ ‫ن‬ ‫إ‬ ِ
ِ َّ‫اّٰلل‬ ‫ل‬
َ ‫ُو‬
‫س‬ ‫ر‬َ ‫َيا‬
ْ ْ
ُ‫سبَقَتهُ العَيْن‬ َ
َ ‫ي ٌء القَد ََر ل‬ْ ْ ‫سبَقَ َش‬ َ َ ُ
َ ‫سل َم ا ْست َْرقوا ل ُه َما فَإِنَّهُ ل ْو‬ َّ َ ‫عل ْي ِه َو‬ َ َ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Humaid bin Qais Al Makki berkata; "Suatu ketika
dua anak Ja'far bin Abu Thalib dibawa ke hadapan Rasulullah ‫ﷺ‬. Beliau bertanya kepada
perawatnya: "Kenapa aku melihat keduanya sangat kurus?" penjaganya menjawab, "Wahai
RasuluLLaah, penyakit 'ain telah menyerang mereka berdua dengan cepat. Tidak ada yang
menghalangi kami untuk meminta mereka diruqyah, hanya saja kami tidak mengetahui apakah
anda menyetujuinya.' RasuluLLaah ‫ ﷺ‬lalu bersabda: 'Ruqyahlah mereka, karena sesungguhnya
jika ada yang dapat mendahului takdir, niscaya penyakit 'ain-lah yang akan mendahuluinya.
(HR. Malik: 1473)

‫سبَقَتْهُ ْالعَيْنُ َوإِذَا ا ْست ُ ْغس ِْلت ُ ْم‬


َ ‫سابَقَ ْالقَد ََر‬
َ ‫ي ٌء‬ َ َ‫س َّل َم قَا َل ْالعَيْنُ َح ٌّق َولَ ْو َكان‬
ْ ‫ش‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫اّٰلل‬ ّ ِ‫ع ْن النَّب‬
َ ِ‫ي‬ َ ‫َّاس‬
ٍ ‫عب‬ َ ‫ع ْن أَبِي ِه‬
َ ‫ع ْن اب ِْن‬ َ
ُ
‫فَا ْغ ِسلوا‬
Dari Ibnu 'Abbas dari Nabi ‫ ﷺ‬bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh 'Ain memang ada.
Seandainya ada yang dapat mendahului qadar, tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena
itu apabila kamu disuruh mandi, maka mandilah!
(HR. Muslim: 4058)

Bahkan Ain/Nafs termasuk kategori kasus terbanyak Penyebab Kematian

‫ي ِب ْال َع ْي ِن‬
ْ ِ‫اّٰلل َوقَد َِر ِه ِب ْاْل َ ْنفُ ِس يَ ْعن‬ ْ ِ‫اّٰلل ﷺ قَا َل أ َ ْكث َ ُر َم ْن يَ ُم ْوتُ مِ ْن أ ُ َّمت‬
َ َ‫ي بَ ْعدَ ق‬
ِ ‫ضاءِ ه‬ ِ ‫ع ْن َجا ِب ٍر أَنَّ َرس ُْولَ ه‬
َ

Dari sahabat Jabir radliyaLLaaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah ‫ ﷺ‬: Kebanyakan
yang meninggal dari umatku setelah qadha dan qadar ALLaah adalah karena An-Nafs yaitu Al-
‘Ain.
(HR. Bukhari dlm At-Taarikh Al-Kabiir 4/360, Shahiihul-Jaami’ no. 1206).

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 13 of 30]
Kisah dampak 'Ain "tidak sengaja" diniatkan dari seorang sahabat Nabi ('Amir bin Rabi'ah
veteran Badr) kepada sahabat lainnya (Sahl bin Hunaif) yang nyaris "membunuh" Sahl. Adalah
salah satu bukti kuat, cepat dan tepatnya 'Ain bekerja. (Hadits Malik, Ahmad, Nasai).

'Ain atau Nafs


Disebut 'Ain karena gejolak jiwa itu umumnya disalurkan lewat penglihatan. Dan penglihatan itu
cepat (kecepatan cahaya) dan tepat, sesuai obyek yang dijangkaunya.
Dampak gejolak nafs (jiwa) itu bisa juga disalurkan lewat bayangan (batin)nya atau lewat kata-
kata. Dan pemilik gejolak jiwa itu tidak harus berada di lokasi obyek yang menjadi sasarannya.

Ibnul Qoyyim menyebutkan,

‫ وكثير من‬، ‫ بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره‬، ‫ونفس العائن ال يتوقف تأثيرها على الرؤية‬
‫العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية‬

Dan pengaruh jiwa pemilik 'ain bukan hanya dengan jalan melihat (dengan mata). Bahkan
orang buta pun yang membayangkan sesuatu bisa memberi dampak dengan jiwanya itu
sekalipun dia tidak melihatnya (sesuatu itu). Dan banyak kasus yang diakibatkan pemilik 'ain
yang menimpa ma'yun (orang yang di'ain-i) dengan cara membayangkannya
(mendeskripsikannya) saja tanpa melihat.

Hati-hati dengan Gejolak Jiwa


Gejolak jiwa bisa menjadi bahan bakar 'ain. Baik gejolak "positif maupun negatif".

Gejolak Positif seperti: Kagum, empati, angan-angan, gembira (yang tidak


disertai tabrik ungkapan/doa keberkahan)
Gejolak negatif seperti: Hasad, benci, prasangka, marah, sedih, malu/minder, takut, angan-
angan.
Yang keduanya (positif/negatif) itu bisa berpotensi mencelakakan bahkan kepada dirinya
sendiri.

Jika gejolak jiwa yang kadang disertai ucapan atau kadang hanya membatin saja itu tersalurkan
melalui pandangan mata maka itu disebut sebagai 'Ain. Jika tidak melalui media mata maka
disebut Nafs (saja).

"Diantara" terapi efektifnya adalah dengan menyentuhkan "bekas" dari pihak yang terkait
dengan gangguan 'ain-nya tersebut kepada dirinya. Yang terbaik adalah bekas kebaikannya. Jika
tidak ada maka bekas apapun yang berasal dari bagian pihak yang terkait dengan gangguan
'ain-nya tersebut disentuhkan kepada pihak yang terkena gangguan.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 14 of 30]
Sumber 'Ain/Nafs itu ada tiga:
1. Manusia,
2. Jin,

‫اإلنس‬
ِ ِّ ‫عي ِْن ْال َج‬
‫ان َوعي ِْن‬ َ ‫اّٰلل صلى هللا عليه وسلم يَتَعَ َّوذُ مِ ْن‬ َ ‫ع ْن أَبِي‬
ِ َّ ‫سعِي ٍد قَا َل َكانَ َرسُو ُل‬ َ َ ‫ففي سنن النسائي َع ْن أَبِي نَض َْرة‬
َ‫َان أ َ َخذَ ِب ِه َما َوت ََركَ َما س َِوى ذَلِك‬
ِ ‫ت ْال ُم َع ّ ِوذَت‬
ِ َ‫فَلَ َّما نَزَ ل‬.

Dari Abu Nadhroh dari abi Sa'id al-Khudri radhiyaLLaahu 'anhu berkata, bahwa RasuluLLaah
shallaLLaahu 'alaihi wasallam senantiasa berlindung dari kejahatan 'ain jin dan 'ain manusia.
Kemudian tatkala turun dua surat perlindungan (Al-Falaq dan An-Naas) maka Nabi mengambil
(beralih) kepada kedua surat itu dan meninggalkan selainnya.
(Sunan an-Nasai)

3. Hewan.
'Ain Hewan

‫ فالقوا لهن فإن لها نفسا‬،‫ فإذا غشيتكم عند طعامكم‬،‫ الكالب من الجن‬: ‫عن ابن عباس رضي هللا عنهما قال‬
(‫) والقاضي بدر الدين الشبلي في اكام المرجان في أحكام الجان‬229/14( ‫)ذكره اإلمام عبدالبر في التمهيد‬

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyaLlaahu 'anhumaa bahwa beliau berkata: anjing adalah bagian dari
bangsa jin maka apabila ia mengerumunimu saat makan lemparkanlah sesuatu ke arahnya
karena memiliki (pengaruh) jiwa/al-‘ain.
(Al-Imam Abdul Baarr - di kitab At-Tamhid jilid 14 hal.229, Al-Qadhi Badrud Dien Asy-Syibliy - di
kitab Akaamul Marjan Fii aahkaamil Jaan)

‫قال ابن القيم رحمه هللا تعالى‬


... ‫ كما قال النبي صلى هللا عليه‬،‫ ومنها ما تؤثر في طمس البصر‬،‫فمنها ما تشتدُّ كيفيتُه ا وتقوى حتى تؤثر في إسقاط الجنين‬
‫ زاد المعاد‬."َ‫ ويُسقطان ال َحبَل‬،‫ص َر‬
َ َ‫سان الب‬ ُّ ‫ وذي ال‬،‫( وسلم في اْل َ ْبت َر‬4/149).
َ ِ‫ "إنَّه َما يَلتَم‬:‫ط ْفيَتَيْن مِنَ الحيَّات‬

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan :


“(Ada jenis jiwa buruk) yang kuat karakternya bisa memberi dampak menimpa membahayakan
hingga membuat janin gugur dari kandungan, dan ada yang membuat mata menjadi buta,
sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai AL-ABTAR (ular yang pendek
buntutnya/ ular buntung) dan mengenai DZU THUFYATAIN (ular yang memiliki 2 garis hitam di
punggungnya)…

Diantara ular : “”Sesungguhnya dua jenis ular itu membutakan mata manusia, dan
menggugurkan kandungan”.
(Zaadul Ma’aad jilid 4 hal. 149).

____________________________

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 15 of 30]
Thoyyibun Nafs vs Khobiitsun Nafs
‫ْث النَّ ْف ِس‬
ُ ‫ َخبِي‬vs ‫ب النَّ ْف ِس‬ َ
ُ ِ‫طي‬

‫ع ْن ُه‬
َ ‫اّٰلل‬
ُ َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ َر‬ َ
َ َ ْ ُ َ
َ ‫َام ث َال‬ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ َّ َّ ‫أَنَّ َرسُو َل‬
ٌ‫عليْكَ ليْل‬ َ ٍ‫عقدَة‬ ُ ‫عقَ ٍد يَض ِْربُ ك َّل‬ ُ ‫ث‬ َ ‫على قَافِيَ ِة َرأ ِس أ َح ِدك ْم ِإذا ه َُو ن‬ َ ُ‫ش ْيطان‬ َّ ‫سل َم قَا َل يَ ْع ِقدُ ال‬ َ ‫عل ْي ِه َو‬ َ ‫اّٰلل‬
ُ َّ ‫صلى‬ َ ‫اّٰلل‬
‫ب النَّ ْف ِس َو ِإ َّال‬ َ ‫طا‬
َ ‫ط ِّي‬ ْ َ ‫ع ْقدَة ٌ فَأ‬
ً ‫ص َب َح نَشِي‬ ُ ‫ت‬ ْ َّ‫صلَّى ا ْن َحل‬
َ ‫ع ْقدَة ٌ فَإ ِ ْن‬ ْ َّ‫ع ْقدَة ٌ فَإ ِ ْن ت ََوضَّأ َ ا ْن َحل‬
ُ ‫ت‬ ُ ‫ت‬ ْ َّ‫اّٰلل ا ْن َحل‬
َ َّ ‫ظ فَذَك ََر‬ َ َ‫ارقُدْ فَإ ِ ْن ا ْست َ ْيق‬ َ
ْ َ‫ط ِوي ٌل ف‬
َ‫يث النَّ ْف ِس َكس َْالن‬ َ ‫صبَ َح َخ ِب‬ْ َ‫أ‬
Dari Abu Hurairah radhiyaLLaahu 'anhu bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: "Syaitan mengikat
tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan dan syaitan
mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu
(dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak.
Jika dia bangun dan mengingat ALLaah maka lepaslah satu tali ikatan.
Jika kemudian dia berwudhu' maka lepaslah tali yang lainnya
dan
Jika ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan sehingga pada pagi harinya ia akan aktif
bersemangat yang baik jiwa (thoyyibun nafsi). Namun bila dia tidak melakukan seperti itu,
maka pagi harinya menjadi buruk jiwa (khobiitsun nafsi) yang malas beraktifitas."
(HR. Bukhari: 1074, Muslin: 1295, Abu Dawud: 1111)

‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫اّٰلل‬ َ ‫اّٰلل‬ ِ َّ ‫ع ْن َرسُو ِل‬ َ ُ‫ع ْنه‬ َ ‫اّٰلل‬
ُ َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ت َر‬ ِ ِ‫صام‬ َّ ‫عبَادَة ُ بْنُ ال‬ ُ ‫ع ْن‬ ُ َّ ‫مِن اللَّ ْي ِل فَقَا َل َال إِلَهَ إِ َّال‬
َ ‫اّٰلل َوحْ دَهُ َال‬ ْ ‫ار‬َّ َ‫قَا َل َم ْن تَع‬
‫اّٰلل أ َ ْكبَ ُر َو َال َح ْو َل َو َال قُ َّوة َ إِ َّال‬ ُ َّ ‫اّٰللِ َو ْال َح ْمدُ ِ َّّٰللِ َو َال إِلَهَ إِ َّال‬
ُ َّ ‫اّٰلل َو‬ َّ َ‫س ْب َحان‬ ٌ ‫يءٍ قَد‬
ُ ‫ِير َو‬ ْ ‫علَى ُك ِّل َش‬ َ ‫ش َِريكَ لَهُ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ َوه َُو‬
‫ص َالتُهُ قَا َل أ َبُو‬ َ ‫ت‬ ْ َ‫صلَّى قُ ِبل‬َ ‫عزَ َم فَت ََوضَّأ َ ث ُ َّم‬ َ ‫يب لَهُ فَإ ِ ْن‬ َ ‫عا ا ْست ُ ِج‬ َ َ‫اّٰلل ث ُ َّم قَا َل َربّ ِ ا ْغف ِْر لِي أ َ ْو قَا َل ث ُ َّم د‬
ِ َّ ‫ِب‬

َ ٌ‫سن‬
ٌ‫صحِ ي ٌح غ َِريب‬ ٌ ‫سى َهذَا َحد‬
َ ‫ِيث َح‬ َ ‫عِي‬
Dari ,Ubadah bin Shamit radhiyaLLaahu 'anhu dari Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
"Barang siapa yang terjaga pada malam hari kemudian mengucapkan,
LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA
HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WA SUBHAANALLAAH, WAL HAMDU LILLAAH, WA LAA
ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA
BILLAAH - (Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tak ada sekutu bagiNya,
milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian dan Dia Maha Mampu melakukan segala
sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah, Allah Maha Besar dan tak ada daya serta kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah)

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 16 of 30]
Kemudian mengucapkan,
RABBIGHFIRLII - (Ampunilah aku, Ya Robb) atau beliau mengatakan: kemudian berdoa, maka
doanya dikabulkan. Apabila ia bertekad untuk wudhu kemudian melakukan shalat maka
shalatnya diterima." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. (HR At-
Tirmidzi no 3336)
Upaya membentuk Nafs kita menjadi Thoyyib dan menghilangkan segala unsur khobiits-nya
1. Bangun tidur dengan dzikruLLaah
2. Berwudhu
3. Sholat dua rokaat atau lebih, perbanyak istighfar dan berdoa (sekitar waktu sahur)
4. Sholat Shubuh dengan sholat sunnah dua rokaat sebelumnya
5. Sholat Isyroq
____________________

Berlindung Dari Nafs Jahat Diri Sendiri

Untuk kita semua..


Perseringlah dengan doa perlindungan seperti ini...

‫سيْتُ فَقَا َل‬ َ ‫صبَحْ تُ َو ِإذَا أ َ ْم‬ ْ َ ‫ع ِلّ ْم ِني َما أَقُو ُل ِإذَا أ‬ ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫اّٰلل‬ ُ ‫ع ْنهُ أَنَّهُ قَا َل َيا َر‬ َ ُ‫اّٰلل‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ِ ‫صدِّيقَ َر‬ّ ِ ‫ب ِۗي َب ْك ٍر ال‬ ِ َ ‫ع ْن أ‬ َ
ُ‫عوذ‬ َُ ‫ش َهادَ ِة َال إِلَهَ ِإ َّال أ َ ْنتَ َربَّ ُك ِّل ش َْي ٍء َو َم ِلي َكه ُ أ‬ َّ ‫ب َوال‬ ِ ‫ي‬
ْ َ ‫غ‬ ْ
‫ال‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ض‬ ‫ر‬ َ ‫اْل‬ ْ ‫و‬ ‫ت‬
َ ِ َ ِ ْ َ ِ َ َ َّ َ ِ َّ ُ ‫ا‬ ‫و‬‫م‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ر‬‫اط‬ َ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ه‬َّ ‫الل‬ ْ
‫ل‬ ُ ‫ق‬ ‫ر‬ ْ
ٍ َ َ ‫َيا‬
‫ك‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ب‬َ ‫أ‬
‫سو ًءا أ َ ْو أ َ ُج َّرهُ ِإلَى ُم ْس ِل ٍم‬ ُ ‫علَى نَ ْف ِسي‬ َ ‫ف‬َ ‫ان َو ِش ْر ِك ِه َوأ َ ْن أ َ ْقت َِر‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫ِبكَ ِم ْن ش ِ َّر نَ ْف ِسي َو ِم ْن ش ِ َّر ال‬
‫س ٌن غ َِريبٌ ِم ْن َهذَا ْال َوجْ ِه‬ َ ‫ِيث َح‬ ٌ ‫سى َهذَا َحد‬ َ ‫قَا َل أَبُو ِعي‬
Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiaLLaahu 'anhu bahwa beliau berkata wahai RasuluLLaah,
ajarkan kepadaku apa yang aku ucapkan apabila aku berada pada pagi hari dan apabila aku
berada pada sore hari. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Bakr, ucapkanlah:

ALLaahumma faathiros samaawaati wal ardhi, 'aalimal ghaibi wasy syahaadah, laa ilaaha illaa
Anta, Robba kulli syai-in wa maliikah, a'uudzu biKa min syarri nafsii, wa min syarrisy
syaithaani wa syirkihi wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim

Ya ALLaah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib dan yang
nyata, tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, Robb segala sesuatu dan
Pemiliknya, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafs-ku, kejahatan syaitan dan sekutunya
serta (aku berlindung) melakukan keburukan atas diriku atau (keburukan yang) aku antarkan
kepada seorang muslim.
(HR. Tirmidzi: 3452)
* Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 17 of 30]
Tidak sedikit beberapa nafs kita yang "terperangkap dan terekrut lalu kemudian terbina" oleh
pihak kebatilan. Sehingga tanpa sadar ada unsur "nafs syar" (nafs jahat) diantara bagian-bagian
nafs kita yang sangat berpotensi merusak diri kita sendiri dan saudara-saudara kita.

Proses terperangkap, terekrut lalu terbina/terkadernya bagian-bagian dari nafs kita itu bisa
terjadi melalui:
1. Jalur nasab,
2. Saat-saat kita pernah berada pada pihak batil,
3. Saat diri kita (nafs) dijadikan tumbal.

Sering-seringlah pula mentazkiyyah jiwa dan membacakan doa untuk jiwa-jiwa:

‫ أ َ ْنتَ َو ِليُّ َها َو َم ْو َالهَا‬،‫ َو َّز ِ ّك َها فَأ َ ْنتَ َخي ُْر َم ْن زَ َّكاهَا‬،‫سنَا ت َ ْق َواهَا‬
َ ُ‫ت أ َ ْنف‬
ِ ‫ٱلله ُه َّم آ‬.

ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta
waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah
yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah
penguasanya.
______________________________________

Serial Nafs: Berbagi Pengalaman

Berikut merupakan pengalaman salah satu yang berkonsultasi mengenai Nafs dengan Ustadz
Riyadh Rosyadi melalui Whattsapp. Semoga Nafs-nya sudah kembali.

[14/10 20.39] "km":


Salam, Ustadz mau tanya. Semalam saya bermimpi di jalan raya dekat rumah yang biasa saya
lewati jika hendak ke kios dan mengantar anak.

Di dalam mimpi itu,


1. Saya kok bisa berniat ingin menemui orang yang dulu suka kepada saya.
2. Di jalan raya itu saya bersama teman berkendaraan, tapi disitu kami dihadang 3 ekor anjing,
2 berukuran tanggung (agak besar-red) matanya biru, 1 anjing besar warna hitam. Saya
memutuskan belok untuk kembali, saat berbalik ada 1 lagi anjing, tapi saya lari tidak terkejar,
lalu saya terbangun.

Katanya salah satu gangguan itu bertemu hewan-hewan buas. Apakah mimpi saya termasuk
gangguan nafs atau hanya sekedar mimpi? sebab saya tidak lupa sampai sekarang.

[14/10 21.51] R. Rosyad:


_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 18 of 30]
Wa'alaikumusalam. wr wb.
Kemungkinan nafs (soul) "km" ada di tempat itu atau bersama dia. Dan nafs itu tertawan.
Mohon kepada ALLaah swt untuk membebaskan nafs itu dan mengembalikannya.

[14/10 21.52] R. Rosyad:


Bacakan Ruqyah Nafs (ikhtiar nafs)

[14/10 23.03] "km":


maaf saya tertidur karena belum sehat betul.
berkali-kali/sering mimpi saya itu. Kalaul tempat pasti berubah-ubah, tapi selalu ada kesamaan
yaitu pasti hadirnya orang itu terus. Padahal kenyataannya saya memikirkan orang tersebut
juga tidak. Di mimpi itu juga dia sepele tp mengapa di mimpi itu saya selalu berharap dan
merasa lelah. Sering sekali.

[20/10 08.34] "km":


salam, ustadz, AlhamduliLLaah perdarahannya sudah berhenti. Namun pagi ini saya sangat
lemes, berkunang-kunang dan saya merasa ketakutan lagi. Saya sudah makan dan minum tetap
lemes.

Saya meniatkan Ruqyah dengan Alfatihah, ayat kursi dan 3 Qul. Baru sekali selesai bacaan,
untuk baca 3x saya menguap terus, Mengantuk sekali, sambil mual.

Begitu selesai saya usap ke badan. Awalnya semakin lemea tapi mata sudah mulai tidak
berkunang-kunang dan takutnya berkurang.
Ini masih agak lemas, mau baca lagi seperti tidak ada kekuatan. Mengantuk, menguap terus
ustadz.

[20/10 08.39] R. Rosyad:


Wsalam.wrwb. Mohon kepada ALLaah swt mengembalikan nafs-nafs yang terlepas. Baca ikhtiar
Nafs.

[20/10 08.41] "km":


Iya ustadz. Meskipun menguap terus tetap dilanjutkan?

[20/10 08.48] R. Rosyad:


Kalau begitu, dengarkan ini, sambil minta kepada ALLaah: ketenangan hati, disertakan dengan
junuduLLaah dan dikumpulkan nafs-nafs yang terlepas itu.

‫ع ِلي ًما َحكِي ًما‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬


ُ َّ َ‫ض ۚ َو َكان‬
َ ‫اّٰلل‬ ِ َّ ِ ‫ب ْال ُمؤْ مِ نِينَ ِليَ ْزدَادُوا ِإي َما ًنا َم َع ِإي َمانِ ِه ْم َو‬
َّ ‫ّٰلل ُج ُنودُ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ َّ ‫ه َُو الَّذِي أ َ ْنزَ َل ال‬
ِ ‫سكِينَةَ فِي ُق ُلو‬
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan
Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, [Qs.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 19 of 30]
Al-Fath (48): 4].

ٌ ‫يءٍ قَد‬
‫ِير‬ َ ‫علَ ٰى ُك ِّل‬
ْ ‫ش‬ َ َّ َّ‫اّٰلل َجمِ ي ًعا ۚ ِإن‬
َ ‫اّٰلل‬ ِ ْ ‫أَيْنَ َما ت َ ُكو ُنوا َيأ‬
ُ َّ ‫ت ِب ُك ُم‬
Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Qs. Al-Baqoroh (2) :148].

[20/10 09.04] "km":


AlhamduliLLaah ustadz, ayat dari ustadz bisa saya baca 1x, juga doa Nafs-nya, sambil saya
mendengar kiriman audio Quran dari ustadz itu. Langsung nangis terus ustadz.

AlhamduliLLaah mata saya tidak berkunang-kunang lagi, pusingnya hilang dan saya merasa
bertenaga lagi. AlhamduliLLaah ALLaah mengabulkan doa-doa. Terima kasih ustadz.

[20/10 09.06] "km":


Sejak saya tahu TQ saya hampir tidak pernah makan obat-obatan. Terima kasih.
Ini tadi orang rumah sebelumnya sudah sibuk mencari dokter/bidan untuk ke
rumah. AlhamduliLLaah.

[20/10 09.28] R. Rosyad:


AlhamduliLLaahi Robbil 'Aalamiin.
_______________________________

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 20 of 30]
SERIAL TANYA JAWAB
SEPUTAR NAFS
Tanya Jawab Ustadz Riyadh Rosyadi dengan anggota group whatssApp Terapi Quran yang
beliau asuh.

www.terapiquran2015.blogspot.com
==============================================================

Pertanyaan :
Ustadz maksud sukma itu jiwa ya ustadz?

Jawab:
Iya. Tepatnya bagian-bagian dari jiwa (nafs).
Jiwa itu satu. Terdiri dari bagian-bagiannya yang banyak sekali sejumlah fungsi-fungsi di dalam
tubuh kita.

Ada juga bagian nafs yang melekat dengan nyawa, contoh fungsi otot-otot syaraf otonom:
Jantung, pupil mata, dan sebaainya.

Dan nyawa itu letaknya ada pada ruh kita. Jika ruhnya ditarik maka nyawanya juga melayang.
Sedangkan jiwa atau nafs yang ketarik maka dia bisa tidak sadar walaupun masih hidup.
_______

Pertanyaan :
kalau nafs yang diambil oleh jin, bagaimana keadaan manusianya? Apa tidak sadar?

Jawaban:
Tergantung yang diambil itu yang bagian mananya. Apakah sukma yang primer/sekunder atau
keseluruhannya secara utuh.
Kalau keseluruhan, iya bisa tidak sadar.
_________

Pertanyaan:
Oya Ustadz, setelah beberapa kali mengulang materi tentang sukma, ada beberapa kesimpulan
yang muncul. Mohon diluruskan jika salah.
1. Semua bentuk perjanjian dengan jin, akan menuntut manusia (yang melakukan perjanjian)
untuk menggadaikan sukmanya.
2. Sukma ini termasuk dirinya dan keturunannya (kasab dan nasab).

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 21 of 30]
3. Besarnya sukma yang digadaikan bergantung pada seberapa besar nilai Kontrak perjanjian
tersebut.
4. Mengapa jin menginginkan sukma? Saya mengaitkan dengan sejarah terusirnya iblis dari
surga, dan ia bersumpah untuk menyesatkan sebanyak-banyaknya manusia untuk menjadi
temannya di neraka (satu-satunya alasan iblis minta diberi tangguh oleh Allah).
5. Dengan tergadainya sukma, maka jin mempunyai porsi penguasaan atas alam bawah sadar
manusia dan dengannya akan berpeluang lebih besar mengarahkan alam sadar manusia
untuk menjadi pengikut kekafiran.
(Ini juga saya kaitkan dengan hadits yang pernah Ustadz sampaikan tentang jin yang
berusaha menyesatkan seorang ahli ibadah).
Apakah benar demikian Ustadz?

Jawaban:
Iya. Betul sekali.
Untuk yang no. 4 saya tambahkan,
Sukma-sukma (baik hewan atau manusia) yang dipersembahkan (ditumbalkan) itu menjadi
sumber tambahan energi bagi mereka.

Sebagaimana sesaji (sajen) dalam bentuk lainnya. Hanya saja sukma lebih berkualitas. Sukma
manusia lebih berharga daripada hewan. Jika tumbalnya nyawa berarti kemungkinan sukmanya
(nafs) secara utuh mereka dapatkan.

Dengan menyesatkan sebanyak banyaknya maka peluang persembahan, kontrak perjanjian juga
semakin banyak. Dan itu artinya jatah energi mereka semakin besar.
__________

Pertanyaan:
Misalnya, ada seorang yang melakukan perjanjian dengan jin, bisakah ia menumbalkan nyawa
orang lain (keturunan, orang serumah, dll) sekehendak hatinya? Atau kah ada batasan
tertentu?
Misal, seorang yang meminta pesugihan, maka ia hanya bisa menumbalkan nyawa orang yang
ikut memakan harta dari pesugihan tersebut.

Jawaban:
Iya. Itu sangat mungkin dan banyak sekali terjadi. Menumbalkan:
keluarganya, keponakannya, menantunya, karyawannya, bahkan hingga rakyatnya sendiri.
___________

Pertanyaan:
Assalamualaikum saya mau bertanya tentang nafs, saya sudah baca blog terapi al quran
(terapiquran2015.bogspot.com), saya mau tanya tentang nafs.

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 22 of 30]
1. Bermimpi tentang seseorang yang dekat dengan kita atau misalnya orang yang kita
sukai, itu termasuk bisikan nafs kan?
2. Apakah itu juga gangguan jin karena terlalu memikirkan sesuatu dengan begitu berat
hingga menyebabkan salah satu nafs hilang dan terbawa mimpi?

Jawaban:
1. Alam mimpi adalah alam nafs.
Salah satu type mimpi itu karena kuatnya interaksi jia (nafs) kita di saat terjaga. Apakah karena
sangat suka, sangat takut, sedih, marah, malu dst bisa muncul keadaan nafs kita di alam mimpi.
Contohnya termasuk yang ditanyakan itu.

2. Belum tentu itu gangguan jin. Tetapi bisa ganguan jin bisa juga gangguan nafs itu sendiri.

3. Ada juga kombinasi antara nafs khobits (kotor) dengan jin kafir/fasiq dalam dirinya yang
mengendalikan nafs khobits itu.

Yang jelas, jika interaksi nafs di alam jaga (bukan tidur) berlatar belakang hal yang tidak sesuai
syariat maka unsur yang terlibat adalah jin kafir/fasiq dan atau nafs yang kotor.

WaLLaahu a'lam.
___________________

Pertanyaan:
1. Misalnya ada orang yang kita kagumi kemudian nasehat dan perkataannya selalu teringat
bahkan terbawa mimpi.
2. Ustadz interaksi jiwa itu bagaimana? Maksud saya apakah ada banyak jiwa? Atau
mungkinkah ada interaksi jiwa antara dua orang?

Jawaban:
1. Selama kagum dalam batas syariat dan materi nasihatnya juga sesuai, maka itu interaksi nafs
(dalam mimpi) yang boleh-boleh saja.

2. Tergantung yang muncul. Kalau contohnya seperti di atas itu, kalau sosok orgnya juga muncul
maka bisa jadi itu interaksi antar nafs tapi bisa jadi sosok orang itu adalah jin yang
menyerupainya.
__________________

Pertanyaan:
1. Apa bedanya gangguan jin dengan gangguan nafs?
2. Apakah orang gila berarti kehilangan nafs?

Jawaban:
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 23 of 30]
1. Gangguan secara mimpi atau bukan mimpi?
Kalau ganguan mimpi: hampir tidak bisa dibedakan. Karena jin bisa saja menyerupai wujud
manusia.

Kalau gangguan di alam bukan mimpi:


a. kalau gangguan jin, ciri-ciriya seperti yang banyak diuraikan dalam Cek List
(http://terapiquran2015.blogspot.co.id/2015/07/penting-untuk-dipelajari-bagi-
peruqyah.html?m=1)
b. kalau gangguan nafs, tergantung apakah nafs dirinya yang terganggu atau ada gangguan dari
nafs orang lain, perlu penelusuran terhadap kasusnya.

2. Iya, orang gila itu jiwanya lepas (mgkin ditawan, atau tercecer) dan ruang sukma/nafs-nya
ditempati oleh jin.
______________

Pertanyaan:
Maksud dari gangguan dari nafs orang lain seperti apa ya?
Apakah maksudnya ada orang yang lagi sensitif kemudian mempengaruhi emosi orang
sekitarnya?

Jawaban:
Pernah malaikat Jibril 'alaihis salaam meruqyah RasuluLLaah ‫ﷺ‬, kemudian beliau
menyampaikan kepada para sahabat. Kemudian kalimat ruqyah itu dikenal sebagai Ruqyah
Jibril. Kalimat ruqyah tsb diantaranya yg diriwayatkan oleh sahabat Abu Sa'id Al-Khudri
radhiyaLLaahu 'anhu berikut.

‫هللا أ َ ْرقِيْك‬
ِ ‫س ٍد وهللا يَ ْش ِف ْيكَ ِباس ِْم‬ َ ‫س أ َ ْو‬
ِ ‫عي ِْن حَا‬ ٍ ‫مِن ك ُِل نَ ْف‬
ْ ‫يءٍ يُؤْ ِذيْكَ َو‬ َ ‫مِن ُك ِّل‬
ْ ‫ش‬ ُ ‫ِباسْم هللاِ أَ ْرقِيْك َو‬
ْ َ‫هللا يَ ْش ِفيْك‬

Dengan menyebut Nama ALLaah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan
dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki. Semoga ALLaah menyembuhkanmu.
Dengan menyebut nama ALLaah, aku mengobatimu dengan meruqyahmu.
(HR.Muslim no. 2186)

Jika orang tersebut disadarinya atau tidak memiliki nafs yang jahat, maka dengan pancaran
pandangan mata maupun secara batin (jawa: mbatin) yang disertai dengki atau kagum (tapi
tidak disertai doa/menyebut nama ALLaah) atau marah maka itu bisa mencelakakan pihak lain
(makhluk hidup ataupun barang) yang ditujunya.
_________________

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 24 of 30]
Pertanyaan:
Ustadz bagaimana mengenali seseorang memiliki nafs yang jahat? atau sifat nafs itu memang
selalu berubah berubah?

Jawaban:
Mengenali Nafs jahat (syarr atau khobits) itu dari kecenderungannya ke arah
perbuatan fujur dan suu`.

ALLaah swt berfirman,

َ ‫َونَ ْف ٍس َو َما‬
‫س َّواهَا‬
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

َ ‫َوتَقْ َواهَا فَأ َ ْل َه َم َها فُ ُج‬


‫ور َها‬
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) fujurnya (keburukan/tdk sesuai dg syariat)
dan ketakwaannya.

‫قَدْ أ َ ْفلَ َح َم ْن زَ َّكاهَا‬


sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

َ ‫َوقَدْ خ‬
‫َاب َم ْن دَسَّاهَا‬
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
[Qs. Asy-Syams (91) :7-10]

َ ‫س َْل َ َّم‬
ِ‫ارة ٌ ِبالسُّوء‬ ُ ‫ور َرحِ ي ٌم َو َما أُبَ ِ ّر‬
َ ‫ئ نَ ْفسِي ۚ إِنَّ النَّ ْف‬ َ ‫إِ َّال َما َرحِ َم َربِّي ۚ إِنَّ َربِّي‬
ٌ ُ‫غف‬
Dan aku (Yusuf) tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafs itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafs yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
[QS. Yusuf (12): 53]

Pengaruh nafs syarr/khobits sepertu itu bisa didapat melalui jalur nasab, kasab, dan
lingkungan (interaksi pergaulan, teman) yang semuanya mengarah kepada kemaksiatan dan
kelalaian.

-- Nafs syarr/khobits dari seseorang yang saat sekarangnya (sadarnya) berada dalam fujur dan
suu` maka kita perlu membentengi diri secara khusus dari orang tersebut baik dengan ilmu dan
akhlaq maupun dengan Dzikir/doa.

-- Sedangkan pengaruh nafs syarr/khobits dari seseorang yang karena masa lalunya (dari nasab,
kasabnya) maka kita perlu membantu mentazkiyyah org tersebut dengan cara:

1. Tadzkirah (mengingatkan) dan taushiyyah (nasihat) untuk terus membersihkan diri dan untuk
sering mendoakan orang lain,
2. Mendoakan atau meruqyahnya,
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 25 of 30]
3. Menutup pintu-pintu prasangka buruk terhadap dirinya.
___________________

Pertanyaan:
Ustadz apakah orang yang berinteraksi dengan jin misalnya meminta dengan sengaja atau tidak
sengaja meminta bantuan jin, jin selalu akan meminta balasan baik ada ikatan perjanjian
maupun tidak ada perjanjian dari orang yang bersangkutan.

Jawaban:
Jika ada perjanjian di era nasabnya, maka jin-jin itu terikat tugas. Sesuai isi perjanjiannya. Jika
menjaga/membantu maka mereka bekerja "membantu" sekalipun tidak diminta oleh
keturunan (anak cucu)nya. Bagi mereka cukup dengan perjanjian awal saja karena dengan itu
mereka mendapatkann jalan untuk mengakses keturunannya.

Bagi mereka, mendapatkan akses langsung adalah "balasan" besar. Apalagi seseorang yang
terakses itu lebih mudah digiring ke arah yang keliru, suka dengan ilmu-ilmu yang mengaktifkan
jin-jin nasab, suka dengan kesenangan-kesenangan yang menyeret kepada nafsu dunia,
popularitas, kesombongan, hasad, dsb. Hingga sekalipun menjalankan suatu yang asalnya
adalah kebaikan akan terselipkan dorongan-dorongan menyimpang seperti di atas.

Sehingga jika sudah masuk kepada ketertarikan kuat semua itu, maka syaitan jin itu akan
memperoleh jatah "jiwa" orang itu untuk dimilikinya (jenis sebab no 1 dan 4 lepasnya sukma).

Maka sungguh banyak, dimana saat sukma (jiwa-jiwa) yang terlepas itu diikat dan "dibina" oleh
syaithan sesuai dengan harapannya, dan jika sudah "jadi" akan dikembalikan lagi ke orang yang
bersangkutan menjalankan misi syaithan itu tanpa disadarinya.

ِ ‫اّٰلل ۘ َو َقا َل َْل َتَّخِ ذَنَّ مِ ْن ِعبَادِكَ ن‬


‫َصيبًا َم ْف ُروضًا‬ ُ َّ ُ‫لَعَنَه‬
(Syaitan) yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "aku benar-benar akan mengambil
dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah dijatahkan (untukku)
[QS. An-Nisa (4): 118]

Saat sukma pernah terlepas di masanya (dengan sebab salah satu dari empat hal itu), dan jika
jatuhnya sukma itu di kelompok sesat (apakah nasab atau kasab) maka sangat mungkin sukma
itu dibina dengan pembinaan kesesatannya itu. Sukmanya ada di tempat sesat dan dibina di
sana, sementara ruang sukma yg ditubuhnya dihuni oleh jin dari kelompok sesat tsb. Sukmanya
legam/kotor dan ruang sukmanya juga demikian.

Jika ada manusia yang salah satu/beberapa sukmanya yg terbina itu akhirnya menjadi agen
sesat yg dikelilingi jin-jin sesat, maka peluangnya manusia itu tersesat menjadi sangat besar.
Dan manakala alam sadarnya (seolah) tidak sesat atau ybs sudah bertaubat, sementara unsur-
unsur bawah sadarnya (sukma-sukma dan jin-jin nasab-kasab) masih berpolutan pekat maka

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 26 of 30]
sangat dimungkinkan sukma-sukma dan jin-jin itu masih ikut bekerja dengan tujuan-tujuan
penyesatannya.

Semoga kita termasuk yang bersungguh-sungguh menengok latar belakang diri masing-masing
baik secara nasab-kasab, lalu memohon pertolonganNya dengan mujahadah (bersungguh-
sungguh) mentazkiyyah diri. Sehingga polutan-polutan berbahaya itu tidak menyertai setiap
langkah gerak kita dalam kebaikan.
Aamiin.
_________________

Pertanyaan:
Apa hubungannya nafs dengan ruh ustadz?

Jawab:
Jika jiwa terlepas dari diri kita, belum tentu bersamaan dengan nyawa. Misalnya, saat tidur itu
disebut jiwanya (nafs) terlepas. Dan saat meninggal dunia (maut), jiwa (nafs) secara sempurna
berikut nyawanya terlepas. dan itulah RUH. WaLLaahu a'lam.

َ ‫علَ ْي َها ْال َم ْوتَ َوي ُْر ِسلُ ْاْل ُ ْخ َر ٰى إِ َل ٰى أ َ َج ٍل ُم‬


َّ‫س ًّمى ۚ إِن‬ َ ‫ض ٰى‬ َ ‫ت فِي َمنَامِ َها ۖ فَي ُْم ِسكُ الَّتِي َق‬
ْ ‫س حِ ينَ َم ْوتِ َها َوالَّتِي لَ ْم ت َ ُم‬
َ ُ‫اّٰلل يَت ََوفَّى ْاْل َ ْنف‬
ُ َّ
َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَ َّك ُرون‬ ٰ
ٍ ‫فِي ذَلِكَ ََليَا‬

Allah memegang (mewafatkan) jiwa/nafs (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang)
yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan (mengirim kembali) jiwa yang lain (yang belum diwafatkan)
sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. [Qs. Az-Zumar (39): 42]

Jadi, waLLaahu a'lam - menurut saya, RUH itu adalah seluruh bagian-bagian nafs termasuk
fungsi zat hidup (nyawa) yang ada pada diri seseorang.

Adapun nafs itu sendiri adalah satu kesatuan yang jumlah-nya banyak sekali sejumlah fungsi
yang ada di dalam diri kita. Baik fungsi fisik maupun non fisik.

——————————

Ada contoh yang sedikit mewakili untuk memahaminya.

Komputer, bekerja ketika berbagai fungsinya normal. Ada sisi hardware dan software-nya.
Kematian itu seperti saat di SHUT DOWN, bahkan dicabut dari pasokan listriknya dan diambil
semua emisi RAM dan data-data Hard Disk-nya.

Secara software, intinya ada di SYSTEM. Dan system itu ada di Folder penting dari partisi inti
hard disk (secara default itu di partisi C). Di partisi C itu khususnya folder SYSTEM berisi

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 27 of 30]
Operating system dan berbagai aplikasi yang diinstalkan. Dan jika kapasitas HD-nya besar,
dibuatkan partisi-partisi khusus untuk menyimpan data. Di partisi data itu terdiri dari folder-
folder khusus yang dikelompokkan dengan nama-nama tertentu sesuai dengan jenisnya.

Jika yang rusak adalah partisi selain partisi C, maka data-datanya hilang tidak bisa dipanggil
(contoh: amnesia) walaupun tetap normal dalam aktifitas keseharian. Tapi jika yang rusak atau
terganggu bagian C -nya maka akan banyak fungsi lain juga terganggu.

Gangguan bisa karena hardware atau softwarenya.


Kalau trafo powernya jebol, yaa mati. Kalo hardisknya pecah yaa tidak bisa muncul sistemnya,
hidup tapi seperti mati. Kalo prosessor-nya rusak yaa BIOS-nya tidak akan jalan. RAM-nya kecil
tidak bisa kerja kuat atau jika RAM-nya rusak yaa bahkan tidak bisa loading.

• Hal-hal lain yang terkait dengan nafs mungkin agak mirip kalau kita coba memahami
keadaan komputer dalam keadaan: Stand by, Hibernate, Sleep Mode dan Shut down.
• Termasuk komputer yang dikombinasikan dengan mekanik (robotic), itu juga bekerja
dengan prinsip yang sama.
__________________

Pertanyaan:
Ustadz, Al-Nafs itu padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia apa ya? Jiwa, Nafsu, Diri
atau tergantung konteks kalimatnya? Ana kadang masih bingung, mohon pencerahannya.

Jawaban:
Yaa personal, diri, jiwa, sukma, semuanya benar. Dan saling menjelaskan.
Makanya kita sebut saja dengan nafs nanti tinggal disesuaikan dengan konteksnya.

Yang terkait dengan personal dan jati diri itu kami menyebutnya dengan nafs inti (primer). Nafs
itulah yang menggerakkan "unsur-unsur nafs" lainnya apakah untuk urusan Haq dan kebaikan
maupun batil dan kejahatan.

Jika terkait dengan alam sadar - akal sehat, maka letak nafs inti itu di kepala.
Kadang ingatan juga masuk dalam kategori ini.

Jika terkait dengan alam bawah sadar - keinginan, maka letak nafs inti itu di sekitar jantung.
Kadang perasaan juga masuk dalam kategori ini.
___________________

Pertanyaan:
Apa yang menyebabkan nafs inti dikuasai syaitan ustadz? Dan bagaimana cara menutupnya?
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 28 of 30]
Jawaban:
Penyebab utamanya adalah SYUBHAT dan SYAHWAT yang diperturutkan.

Syubhat:
Segala informasi yang mengecoh.
Yang batil seolah haq dan yang haq seolah batil.
Bahkan mencampur adukkan keduanya juga bagian dari syubhat.

Syahwat:
Segala dorongan keinginan.
Asalnya boleh tetapi menjadi menyimpang ketika sudah di luar batas-batas syariat.

Dan syaitan menggiring kita perlahan-lahan menuju pinggir batas pagar larangan hingga
akhirnya betul-betul menjadi keluar dari batas-batas syariat.

Program-program syaitan terdiri dari dua kategori itu.

ALLaah swt melarang kita mengikutinya. Tapi mereka licik dengan menjadikan program-
programnya bukan sebagai bahaya ancaman tapi menjadi menarik seolah sebagai kebutuhan
yang dicari. Dan mereka banyak masuk dari urusan kebutuhan hidup.

َ ‫ان ۚ إِنَّهُ لَ ُك ْم‬


ٌ‫عدُ ٌّو ُمبِين‬ ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ت ال‬ ُ ‫س ِْل ِم كَافَّةً َو َال تَتَّبِعُوا ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬ ّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ادْ ُخلُوا فِي ال‬
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
[Qs. Al-Baqoroh (2): 208]

َ ‫ان ۚ ِإنَّهُ لَ ُك ْم‬


ٌ‫عد ٌُّو ُمبِين‬ ِ ‫ط‬َ ‫ت ال َّش ْي‬ ُ ‫طيِّبًا َو َال تَتَّبِعُوا ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ِ ‫اس ُكلُوا مِ َّما فِي ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض َح َال ًال‬
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.
[Qs. Al-Baqoroh (2): 168]

Menutup celahnya dengan:


1. Menjauhi semua program-program mereka.
Perkuat daya Furqon (pembeda antara yang haq dan yang batil).
2. Membersihkan segala yang masih melekat bersama kita (secara nasab dan kasab).
Persering dan tingkatkan dosis Tazkiyyah.

‫علَ ْي ُك ْم‬ ْ َ‫ان فَإِنَّهُ يَأ ْ ُم ُر بِ ْالفَحْ شَاءِ َو ْال ُم ْنك َِر ۚ َولَ ْو َال ف‬
ِ َّ ‫ض ُل‬
َ ‫اّٰلل‬ ِ ‫ط‬َ ‫ت ال َّش ْي‬ِ ‫ط َوا‬ ُ ‫ان ۚ َو َم ْن يَتَّبِ ْع ُخ‬
ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ت ال‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا َال تَتَّبِعُوا ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬
ٰ
‫علِي ٌم‬ ُ َّ ‫اّٰلل يُزَ ّكِي َم ْن يَشَا ُء َو‬
َ ‫اّٰلل َسمِ ي ٌع‬ َ َّ َّ‫مِن أَ َح ٍد أَبَدًا َولَ ِكن‬
ْ ‫َو َرحْ َمتُهُ َما زَ ك َٰى مِ ْن ُك ْم‬

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa
yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh
_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 29 of 30]
mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah
dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Qs. An-Nur (24): 21]

Semoga ALLaah swt senantiasa menolong kita dan memudahkan kita selalu dalam jalan
kebenaran.
_________________

Pertanyaan:
Ustad mau tanya; kalau anak kecil 3 tahun punya kecintaan yang sangat kepada mainan
tertentu (misal pesawat) apakah itu aku berpengaruh pada sukmanya? kapan kita perlu
"mengganti" kecintaannya tersebut?

Jawaban:
Secara prinsip Nafs itu harus dilindungi dan dikembangkan potensi kebaikannya. Ada 4 hal yang
perlu penyikapan sesuai dengan keadaannya,

1. Setiap keadaan yang sudah berada pada sesuatu yang diharamkan/kebatilan harus
dihentikan dan dibersihkan bekasnya dengan taubat dan kaffarah.
2. Setiap hal yang menuju ke arah yang diharamkan maka harus dicegah sedini mungkin dan
dialihkan ke arah yang lebih aman.
3. Setiap keadaan pada sesuatu yang mubah harus dikendalikan dan diarahkan sesuai dengan
bimbingan syariat.
4. Setiap keberadaan pada sesuatu yang utama kebaikannya sesuai agama harus disupport
(didukung dan difasilitasi), dikembangkan secara proporsional, bertahap dan seimbang
menuju puncak capaian tertingginya.

** Jika pesawat mainan itu secara karakter dan simbolnya aman, maka itu masuk kriteria 3.
Kendalikan agar tidak isrof (berlebihan dalam hal waktu dan kecintaan kepada obyek), arahkan
dengan memahamkannya bahwa itu adalah teknologi sebagai anugerah ilmu ALLaah swt untuk
menjadi sarana kita beribadah kepada ALLaah dan meninggikan agamaNya.

______________________

_____________________________________________________________________________________________
[Terapi Quran, Serial Nafs 30 of 30]

Anda mungkin juga menyukai