Anda di halaman 1dari 4

Persamaan Navier-Stokes

Abstrak. Persamaan Navier-Stokes merupakan diferensial dari hukum II Newton tentang gerak.
Persamaan Navier-Stokes adalah persamaan yang mendeskripsikan tentang pergerakan fluida.
Persamaan ini menjelaskan bahwa perubahan dalam momentum partikel-partikel fluida
bergantung pada gaya viskos internal/ gaya gesek dan gaya viskos eksternal yang bekerja pada
fluida sehingga dalam persamaan Navier-Stokes menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada
fluida. Gaya-gaya tersebut adalah gaya-gaya benda (body forces) dan gaya-gaya permukaan (
surface forces ). Persamaan Navier-Stokes diperoleh dari mensubtitusikan tegangan normal dan
tegangan geser pada gaya-gaya yang bekerja yang kemudian diperoleh keseimbangan gaya-gaya
yang bekerja pada elemen fluida, setelah itu di subtitusikan ke persamaan kontinuitas dan
viskositas kinematik. Persamaan ini berlaku untuk fluida dengan viskositas tidak sama dengan
nol.

Persamaan Navier-Stokes dirumuskan oleh Claude Louis Marie Navier dan Sir George
Gabriel Stokes yang melibatkan persamaan viskositas. Persamaan Navier-Stokes sendiri
menjelaskan tentang pergerakan fluida yaitu bahwa perubahan dalam momentum partikel-
partikel fluida bergantung pada gaya viskos internal/ gaya gesek dan gaya viskos eksternal yang
bekerja pada fluida sehingga dalam persamaan Navier-Stokes menjelaskan gaya-gaya yang
bekerja pada fluida.
Persamaan Navier-Stokes sendiri merupakan diferensial dari hukum II Newton.
m

= F
dimana m merupakan massa elemen fluida dan F adalah gaya total yang bekerja pada elemen
fluida. Andaikan kerapatan massa fluida adalah dan terdapat dua buah gaya yang bekerja pada
elemen fluida yaitu gaya yang menghubungan elemen fluida dengan lingkungan luar dan gaya
interaksi antar fluida yang berdekatan. Gaya tiap satuan volume yang behubungan dengan kedua
gaya tersebut dinyatakan sebagai

dan

.
Oleh karena V= dx
1
dx
2
dx
3
, maka m = dx
1
dx
2
dx
3
dan F =(

) dx
1
dx
2
dx
3

Dengan demikian persamaan hukum II Newton dapat dirumuskan :
dx
1
dx
2
dx
3

=(

) dx
1
dx
2
dx
3

=(

)

Maka ( Vx

+ Vy

+ Vz

) =(

)
= (

) = (

)
Persamaan Navier-Stokes diperoleh dari mensubtitusikan tegangan normal dan tegangan geser
pada gaya-gaya yang bekerja yang kemudian diperoleh keseimbangan gaya-gaya yang bekerja
pada elemen fluida, setelah itu di subtitusikan ke persamaan kontinuitas dan viskositas
kinematik.
Pada system koordinat kubus, ke enam permukaan kubus ini mengalami gaya interaksi
dengan elemen fluida terdekat. Gaya pada permukaan kubus ditentukan pula arahnya oleh arah
normal terhadap permukaan. Diketahui

adalah gaya tiap satuan luas yang bekerja pada


permukaan yang arah normalnya di sepanjang subu Xi, jadi gaya-gaya yang bekerja pada sumbu
x,y, dan z adalah

dan (

) , Untuk gaya yang bekerja pada sumbu x

dan (

), untuk gaya yang bekerja pada sumbu y

dan (

), untuk gaya yang bekerja pada sumbu z


Total gaya yang bekerja pada kubus melalui interaksinya dengan elemen fluida
disebelahnya adalah :

dx
1
dx
2
dx
3
= (

) dx
1
dx
2
dx
3


Dimisalkan F
1
= ( P
11
, P
12
, P
13
) ; F
2
= ( P
21
, P
22
, P
23
); dan F
3
= ( P
31
, P
32
, P
33
)

Maka

1
= - (

) ;

2
= - (

) ;

3
= - (

)

Sehingga

= - . P
Dari persamaan di atas dapat disubtitusikan ke dalam persamaan (

) = (

)
Sehingga didapatkan (

) =

- . P
Menurut Stokes, tegangan normal yang bekerja untuk fluida Newtonian adalah :

Tegangan normal tersebut kemudian disubtitusikan kedalam gaya yang bekerja dalam
elemen fluida sehingga didapatkan kesetimbangan gaya yang bekerja.
Kesetimbangan gaya yang bekerja dirumuskan :


Untuk mendapatkan persamaan Navier-Stokes, kesetimbangan gaya yang bekerja di atas
di subtitusikan ke dalam persamaan kontinuitas dan viskositas kinematik.
F = 6rv

Persamaan Navier-Stokes ini digunakan untuk untuk menjelaskan fenomena yang sedehana
contohnya adalah laminar. Persamaan dapat untuk mencari persamaan Bernoulli yang belaku
untuk fluida yang memiliki kecepatan relatif rendah. Apabila kecepatan fluida ditambah maka
garis arus fluida akan pecah dan timbul arus eddy yang dikenal sebagai fenomena turbulensi.
Untuk memecahkan fenomena laminar dan turbulensi digunakan bilangan Reynolds. Bilangan
Reynold ini berbanding lurus dengan kecepan, massa jenis fluida dan diameter pipa yang dilalui
fluida dan berbanding terbalik dengan viskositas.

Anda mungkin juga menyukai