Anda di halaman 1dari 10

IV.

PEMBAHASAN

Peta yang saya ambil yaitu peta lembar Makale dengan

skala 1: 50.000. Makale merupakan pusat pemerintahan dari

kabupaten Tanah Toraja. Tanah Toraja dikenal sebagai kawasan

yang indah yang mempunyai banyak kawasan wisata. Tanah Toraja

merupakan daerah pedalaman yang berbukit dan lembah.Karena

merupakan daerah pegunungan, maka di Toraja bersuhu dingin dan

sejuk.Terdapat banyak gunung, bukit, dan lembah sehingga pada

umumnya berkonturdan lempung berpasir. Jenis tanahnya banyak

ditumbuhi oleh hutan-hutan bambu,pinus, cemara, dan lain-lain.

Daerah datarnya sedikit sekali luasnya. Secarageografis terletak

pada daerah tropis, tetapi bila ditinjau dari segi tingginya dari

permukaan laut, daerah ini mempunyai ketinggian 700 – 2889 meter

berarti daerah ini mempunyai hawa yang dingin.

LETAK GEOGRAFIS

Tanah Toraja merupakan daerah pedalaman yang berbukit

dan lembah.Karena merupakan daerah pegunungan, maka di Toraja

bersuhu dingin dan sejuk. Terdapat banyak gunung, bukit, dan

lembah sehingga pada umumnya berkonturdan lempung berpasir.

Jenis tanahnya banyak ditumbuhi oleh hutan-hutan bambu, pinus,

cemara.
Secara geografis wilayah makale terletak sekitar 311 km

sebelah utara kota Makassar atau pada koordinat 119 o19’05” –

120o09’16” BT dan 02o36’03”-03o24’13” LS.

TOPOGRAFI

Topografi kabupaten tanah toraja makale yaitu Daerah Makale

merupakan daerah yang berupa dataran tinggi yang dikelilingi oleh

pegunungan tinggi . Keadaan lerengnya umumnya sedang (Curam)

yaitu rata-rata kemiringan lerengnya diatas 25%. . Dari segi

ketinggian dari Permukaan Laut yaiti berada pada 700-2889 meter.

IKLIM

Daerah Makale berada di daerah berhawa sejuk dan kondisi

geografisnya berupa pegunungan, dengan temperatur antara 16,5 oC-

28oC

PENGGUNAAN LAHAN

Penggunaan lahan yang ada pada lembar peta makale

tersebut yaitu berupa Hutan,sekitar 800 ha, Belukar sekitar 950 ha,

Sawah sekitar 1250 ha dan Tegalan sekitar 800 ha.

Di daerah Tanah Toraja Sumber daya alam hutan masih luas

yang terdiri dari hutan lindung dan dan hutan produksi. Selain hutan

Negara Tanah Toraja juga mempunyai hutan rakyat, dari hutan

rakyat inilah Masyarakat Toraja dapat memenjuhi kebutuhan akan


tanaman kayu-kayuan. Kondisi hutan rakyat ini masih baik bila

dipelihara dengan baik.

Di Sektor Pertanian Sawah bagi masyarakat Toraja secara

simbiolik merupakan hal yang sangat penting. Semakin luas sawah

yang dimiliki sweseorang, semakin tinggi status social yang

disandang.Sistem pertanian sawah ini sangat terkait dengan

ketersediaan air.

Sektor Perkebunan juga sangat penting bagi masyarakat

Toraja. Kebun biasanya ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman,

mulai dari berbagai jenis kayu seperti buangin, banga, berbagai jenis

bamboo dan berbagai jenis perkebunan seperti kopi dan kakao dan

juga vanili serta tanaman sayur-sayuran dan kacang-kacangan.

Pendapatan paling banyak di dapat dari tanaman kopi dan kakao


I.PENDAHULUAN

Peta merupakan representasi atau gambaran unsur-unsur

atau kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau

yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda

angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan

diperkecil atau diskalakan.

Peta Rupa Bumi dapat berupa :Dokumen Negara,

menggambarkan sumberdaya, informasi kenampakan

permukaan bumi secara detil , bersifat baku (hanya isinya) tidak

untuk desain dan tata letak, berdasarkan interpretasi data

penginderaan jauh.

Berdasarkan isinya peta terbagi sebagai berikut :

– Peta umum (atlas peta geografi, peta topografi)

– Peta khusus (tematik) (Peta curah hujan, peta

kemiringan lereng, peta kepadatan penduduk, peta daerah

rawan bencana, dll)

- Peta navigasi (chart) (peta route jalan, navigasi laut, peta

perjalanan, peta penerbangan


Sedangkan berdasarkan Skala peta dapat terbagi atas :

– Peta skala sangat besar : > 1 : 10.000

– Peta skala besar : 1 : 100.000 – 1 : 10.000

– Peta skala sedang : 1 : 100.000 – 1 : 1.000.000

– Peta skala kecil : > 1 : 1.000.000

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui cara mengukur dari

dimensi panjang, lebar, dan luas dari suatu peta rupa bumi dari suatu

poligon serta kita dapat mengetahui interpretasi peta.

Kegunaannya adalah agar mahasiswa lebih mahir dalam pembacaan dan

interpretasi rupa bumi serta mampu mengaplikasikannya dalam bidang

pertanian khususnya dalam bidang ilmu ukur tanah


LAMPIRAN

Peta Lembar : Makale

Skala : 1 : 50.000
II. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam penentuan luas wilayah yaitu


metode manual. Peta yang digunakan yaitu peta rupa bumi skala 1 :
50.000 lembar Batu-batu (2011 – 64).Adapun cara perhitungannya
adalah sebagai berikut :

a. Rumus untuk mencari detik dalam menentukan koordinat


geografis yaitu

Detik = Panjang Mistar (Cm) x 60 menit

Panjang Karvak

Sedangkan untuk koordinat UTM yaitu :

Koordinat UTM = Panjang Mistar (Cm) x 1.000 meter

Panjang Karvak
b. Penentuan Jarak

Untuk mengukur suatu jarak baik jarak lurus ataupun tidak


lurus bisa diukur dengan menggunakan benang, dengan cara
benang diletakkan diatas dan mengikuti garis yang ingin diukur dan
kemudian dicocokkan dengan skala misalnya skala yang kita
gunakan adalah skala 1 : 50.000 artinya satu cm dipeta mewakili 500
meter dilapangan

Jarak = jarak dipeta x jarak dilapangan

c. Penentuan luasan suatu fenomena di peta

Banyak cara untuk menghitung luasan suatu fenomena


dimensi, misalnya luas areal pertanian, danau dan sebagainya. Cara
yang paling sederhana untuk menghitung luas adalah dengan
menggunakan metode grid atau metode bujur sangkar. Dimana luas
grid = ½ Cm x ½ Cm, artinya luas Grid (dilapangan) = 50 m x 50 m =
250 m2

d. Cara perhitungan dimensi luas adalah metode grid dengan


prosedur kerja yaitu :

1. Poligon yang telah dibuat sebelumnya dibuatkan grid


berdasarkan garis UTM (garis karvak)
2. Kemudian menghitung dimensi luas dengan menggunakan
rumus :
A + P/2 x L

Dimana : A = Jumlah karvak yang utuh


L = Luas per satuan grid

Cara menetukan luas persatuan grid skala 1 :


50000

Pajang sisi grid = 2cm = 1000 m

2cm 100 ha Jadi : S2 = 1000 x 1000 = 1.000.000 m2

2cm 10000 m2

= ± 100 ha

e. Cara Menetukan Dimensi Panjang :

1. Menentukan dua buah titik yang dianggap mewakili dimensi


panjang dimensi dari poligon yang telah dibuat sebelumnya
dan kemudian tentukan titik koordinatnya dalam UTM
2. Mengukur panjang mistar antara kedua titik tersebut lalu
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus

PANJANG MISTAR x SKALA

f. Cara Menentukan Dimensi Lebar :

1. Menentukan dua buah titik yang dianggap mewakili


dimensi panjang dari poligon yang telah dibuat sebelumnya
dan kemudian menentukan titik koordinatnya dalam UTMP
= Jumlah grid yang tidak utuh yang sebahagian grid dilewati
batas poligon
2. Mengukur panjang mistar antara kedua titik tersebut lalu
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus

Panjang Mistar x Skala

Anda mungkin juga menyukai