Anda di halaman 1dari 8

Material komposit merupakan gabungan secara makroskopis dari dua jenis

material atau lebih.Gabungan secara mikroskopik tidak dapat dikatakan komposit


karena istilahnya adalah senyawa ataupun paduan.Komposit dibentuk dari
penguat (reinforced) dan pengikat (matrix). Material komposit dapat dibagi
berdasarkan jenis penguat dan jenis matriksnya.Berdasarkan jenis penguatnya,
komposit dibedakan menjadi Particle-reinforced Composite, Fiber-reinforced
Composite, dan Structural-reinforced Composite.
Sedangkanberdasarkanjenismatriksnya, kompositdibedakanmenjadiPolymer
Matrix Composite (PMC), Metal Matrix Composite (MMC), dan Ceramic Matrix
Composite (CMC).Dari semuajenispembagiantersebut PMC yang
diperkuatfibermenjadijeniskomposit yang paling seringdigunakan. Hal
inidisebabkan PMC memilikikeunggulandalamkemudahan proses
produksinyadansifatmekanikspesifik yang tinggidibandingkanjeniskomposit yang
lain.
PMC
dapatdibagiberdasarkanjenismatriksnyayaitupolimertermosetdantermoplast.
Pembagian ini akan berpengaruh pada beberapa factor antara lain proses
manufaktur (tekanan, temperature, danwaktu) dansifat yang akandihasilkan.
Berikutadalahperbandingan proses manufakturtermosetdengantermoplast:
JenisMatriks T (temperature) P (tekanan) waktu
Termoset
Termoplastik

Namun,secaralebihkomprehensifberikutperbandingansemua properties
daripolimertermosetdantermoplastik:
Material Properties
Thermosets Thermoplastics
Stiffness + -
Strength + -
Toughness - +
Fatigue life + -
Creep resistance + -
Thermal expansion + -
Chemical resistance - +
Temperature tolerance + -

Manufacturing/Processability
Thermosets Thermoplastics
Simplicity of chemistry - +
Low viscosity + -
Processing temperature + -
Processing pressure + -
Processing time - +
Processing environment - +
Reformability - +
Recycling - +

Pada percobaan kali ini, ada juga istilah berupa preform. Preform adalah
pembentuk komposit, terbuat dari serat dengan susunan arsitektur tertentu (dengan
atau tanpa polimer) untuk mempermudah proses manufaktur dan atau
memperoleh sifat komposit yang diinginkan. Preform sendiri terbagi menjadi dua,
yaitu dry preform dan wet preform.Prepreg (pre impregnation) merupakan salah
satu dari wet preform. Prepreg ini merupakan serat yang sudah diimpregnasikan
oleh suatu polimer tetapi masih belum curing.
Sifat mekanik dari suatu komposit bisa dipengaruhi oleh beberapa macam
faktor, yakni :
1. Jenis serat(penguat) dan polimer (matriks)
Jenis serat dan matriks yang digunakan akan mempengaruhi sifat mekanik
kompositnya karena serat dan polimernya mempunyai kekuatan dan kekakuan
yang berbeda-beda. Rentang kekakuan dan kekuatan komposit bisanyanya berada
diantara serat dan polimernya.
2. Fraksi Volum
Jumlah volume serat atau matriks per jumlah volume komposit dari suatu
komposit akan mempengaruhi sifat mekanik serat pula. Semakin besar fraksi
volume seratnya, semakin baik pula sifat mekaniknya.
3. Arah orientasi serat
Arah pembebanan suatu komposit akan dipengaruhi arah orientasi serat. Biasanya
komposit akan memiliki sifat mekanik yang lebih baik jika diberikan tengangan
sesuai dengan arah seratnya (longitudinal) dibanding arah tegak lurus seratnya
(transversal).
4. Ikatan antar muka (Interface)
Ikatan antara serat dan matriks akan mempengaruhi sifat mekanik dari komposit
juga. Jika interface baik, sifat mekaniknya baik pula. Jika interface buruk, sifat
mekaniknya juga akan buruk pula. Faktor interface ini sulit untuk dihitung atau
diperhitungkan. Biasanya dalam aplikasinya, interface diasumsikan sudah bagus
karena memprediksikannya yang relatif sulit. Padahal, faktor ini sangatlah
mempengaruhi sifat mekanik komposit. Sedikit saja ada cacat pada interface, akan
menurunkan sifat mekanin secara signifikan khususnya di kekuatan komposit.
5. Jenis Preform
Preform mempunyai macam-macam jenis. Bermacam-macam jenis preform
tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Jadi, jenis
preform juga akan mempengaruhi sifat mekanik komposit.

Padapercobaan kali inidigunakanjenis PMC yang
matriksnyaadalahpolimertermosetdan proses manufaktur yang
akandilakukanadalahwet hand lay-up dancompressiommolding. Proses
manufaktur lainnya adalah spray-up, VARI, dan Pultrution.
Wet Hand Lay-Up
Pada proses wet hand lay-up, dry reinforcement dan resin (+ katalis)
ditaruhpadapermukaancetakan. Resin
ditekandenganmenggunakanroluntukdiimpregnasi.
Beberapalapisandapatditambahkansecarabertahapsesuaikebutuhan.Setelahdiimpre
gnasikompositakanmengalami
curingdanmengeras.Metodeinidiaplikasikandalampembuatantangkipenyimpanan
air, badanperahu, dan bath-up.






Gambar proses manufaktur dengan metode wet hand lay-up.

Compression Molding
Pada compression molding, preform
seratdiletakkanpadacetakan.Ketikapanasdantekanandiberikanolehcetakan, preform
mengalirsesuaibentukkomponen yang diinginkan.Kemudianterjadi curing
dansetelahterjadipengerasan yang cukup, didapatkomposit yang diinginkan.
Compression moldingmemerlukanpemanasandantekanan yangtinggi.
Metodeinidigunakanuntukpembuatanpintumobil.













Gambar proses manufaktur dengan metode compression molding
Spray-Up
Spray up adalah metode manufaktur dengan menggunakan serat
diskontinu (pendek) dicampur polimer dan katalisnya yang digabungkan pada
suatu alat spray kemudian disemprotkan ke cetakan yang sudah dirancang sesuai
dengan rancangan komposit yang ingin dibuat.





Gambar proses manufaktur dengan metode spray-up

VARI (Vacuum Assisted Resin Injection)
VARI dilakukanpadakondisivakumdantekanan yang relative
konstandantidakterlampaubesarsehinggajumlahudara yang
terjebakdidalamkompositbisadiminimalisir yang berimplikasipadajumlah void yang
bisadiminimalisirjuga. Semakinkecilfraksivolume
voidmakaimpregnasiakansemakinbaikdangayaantarmukaantaramatriksdanseratdapatterjadide
nganbaik.Implikasinyapadasifatmekanikadalahkekuatan yang
dihasilkansertakekakuannya.Sifatmekanik yang dihasilkandari proses VARI akan paling
tinggikarenapada proses manufakturnya. Cara kerja VARI ini adalah dengan mengadakan
lapisan ruang vakum untuk men-impregnasi menggunakan driving force resin ke serat
(penguat) dengan prinsip dasar adanya perbedaan tekanan di bagian runag vakum dan di
udara luarnya. Ruang vakum memiliki tekanan yang lebih besar dibanding udara bagian luar.

Gambar manufaktur degan metode VARI

Pultrusion

Gambar proses manufaktur dengan metode pultrusion

Dalam pultrution ini ada istilah yang disebut com-link. Com-link adalah polimer
thermoplast yang dibuat menjadi seperti serat dan manufakturnya kemudian menjadi
bersamaan dengan seratnya agar terdispersi secara sempurna. Ini dilakukan agar difusinya
sedekat mungkin.
Selain proses manufaktur, karakterisasi komposit juga penting dilakukan untuk
keperluan desain dan control kulaitas. Karakterisasi komposit mencakup sifat fisik, mekanik,
hingga termal. Untuk karakterisasi sifat mekanik komposit, dapat dilakukan pengujian tarik
dengan menggunakan mesin uji universal. Hasil pengujian tarik dapat diperoleh kekuatan
tarik komposit, modulus elastisitas, dan regangan maksimum komposit. Sedangkan,
karakterisasi sifat fisik dapat dilakukan dengan metode uji fraksi volum. Dengan metode ini
dapat diperoleh fraksi volum untuk tiap komponen penyusun komposit maupun jumlah
voidnya.
Fraksivolumjugadapatdigunakanuntukmemperkirakankekakuanmaupunkekuatantarik
komposit.MetodeinidisebutRule of Mixture.PersamaanRule of Mixturetersebut:
=
f
x V
f
+
m
x (1-V
f
)
E = E
f
x V
f
+ E
m
x (1-V
f
)
Dimana
f
merupakankekuatantarikserat,
m
kekuatantarikmatriks, E
f
adalah modulus
elastisitasserat, E
m
adalah modulus elastisitasmatriks, danV
f
adalahfraksivolumserat.


1. Berdasarkan literatur, jelaskan perbedaan sifat fisik dan mekanik komposit matrix
termoset yang diperoleh dari metode berikut : wet hand lay up, compression molding,
dan VARI!
Dengan menggunakan metode compression molding dan VARI, void yang timbul
akan lebih rendah dibandingkan dengan metode wet hand lay up. Karena metode
VARI dilakukan pada kondisi vakum dan pada compression molding diberikan
tekanan selama prosesnya. Sedangkan untuk fraksi volume serat, metode VARI
memiliki fraksi volume serat lebih rendah dibandingkan dengan metode wet hand lay
up dan compression molding. Hal ini dikarenakan pada metode VARI banyaknya
matriks yang masuk sulit dikontrol sehingga fraksi volume matriks besar. Dan fraksi
volume serat dengan metode compression molding lebih tinggi dibandingkan dengan
metode wet hand lay up karena walaupun kedua metode ini sama-sama memberikan
tekanan pada prosesnya, tetapi tekanan yang diberikan pada metode compression
molding lebih tinggi karena menggunakan alat dalam memberikan tekanannya. Untuk
sifat mekanik, sifat mekanik yang dihasilkan oleh metode wet hand lay up akan paling
rendah dibandingkan dengan metode VARI dan compression molding karena
kemungkinan adanya void dan impregnasi yang tidak merata tinggi dikarenakan
pengerjaan oleh tangan. Walaupun fraksi volume serat yang dihasilkan metode
compression molding lebih tinggi dibandingkan dengan metode VARI, sifat mekanik
dari metode VARI lebih bagus. Hal ini dikarenakan pada metode compression
molding ketika diberi tekanan tinggi orientasi seratnya berubah, sedangkan pada
metode VARI orientasi serat tidak akan berubah.

2. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan sifat mekanik komposit!
- Jenis preform
- Jenis matriks
- Fraksi volume preform dan matriks
- Orientasi preform
- Interface

Anda mungkin juga menyukai