Anda di halaman 1dari 22

Pemeriksan fisik kepala

By: Didik Agus P


Pemeriksaan fisik rambut
Rambut dan kulit kepala : lesi, alopesia /hirsutisme
Pola penyebaran dan tekstur rambut seluruh tubuh
Hipotiroidisme rambut jarang dan kasar
Hipertiroidisme halus
Rontok anemia, keracunan logam berat,
hipopituitarisme, gangguan gizi
Rambut banyak pada Cushing, sindrom Stein-
Leventhal, neoplasma seperti tumor adrenal,
gonad.
SISTEM
PENGLIHATAN
Gejala utama penyakit mata :

Hilangnya penglihatan
Nyeri mata
Diplopia (penglihatan ganda)
Mata berair atau kering
Mengeluarkan sekret
Mata merah
Alat-alat Pemeriksaan
Mata
1) Oftalmoskop
2) Senter saku
3) Kartu ketajaman visual saku
4) Kertu berukuran 3 - 5
Pemeriksaan Fisik Mata
meliputi :
1) Tajam Penglihatan
2) Lapangan pandangan
3) Gerakan mata
4) Struktur mata interna dan
eksterna
5) Pemeriksaan oftalmoskopi
1. Tajam Penglihatan
Diungkapkan dalam rasio 20/20
Angka pertama : jarak baca pasien terhadap peraga
Angka kedua : jarak terbacanya peraga oleh mata normal
Istilah OD berarti mata kanan
OS mata kiri
OU berarti kedua mata
g) Memakai Kartu Snellen Standar :
- Pasien harus berdiri sejauh 6 meter dari kartu
- Jika memakai kacamata, biarkan dipakai terus selama pemeriksaan
- Pasien diminta untuk menutup satu matanya dengan telapak tangan dan
membaca baris terkecil yang mungkin
- Jika yang dapat ia baca ialah baris 6/60 maka visus mata itu ialah 6/60
- Berarti bahwa pada jarak 6 meter pasien dapat mebaca apa yang dapat
dibaca orang normal pada jarak 60 m
- Jika pasien pada jarak 6 meter tidak dapat membaca baris 6/60, maka
ia didekatkan pada kartu sampai baris itu terbaca
- Jika pasien baru dapat membaca pada jarak 1 m, maka tajam penglihatan
pasien ialah 1/60.
Memakai Kartu Snellen
Standar
Pasien harus berdiri sejauh 6 meter dari kartu
Jika memakai kacamata, biarkan dipakai terus selama
pemeriksaan
Pasien diminta untuk menutup satu matanya dengan telapak
tangan dan membaca baris terkecil yang mungkin
Jika yang dapat ia baca ialah baris 6/60 maka visus mata itu
ialah 6/60
Berarti bahwa pada jarak 6 meter pasien dapat mebaca apa
yang dapat dibaca orang normal pada jarak 60 m
Jika pasien pada jarak 6 meter tidak dapat membaca baris
6/60, maka ia didekatkan pada kartu sampai baris itu
terbaca
Jika pasien baru dapat membaca pada jarak 1 m, maka tajam
penglihatan pasien ialah 1/60.

Menilai Pasien dengan
Penglihatan Buruk
Diuji dengan kemampuan membaca jari tangan
Menunjukkan jari di depan mata pasien, mata sebelah
ditutup
Pasien ditanyakan jumlah jari yang terlihat
Jika pasien tetap belum dapat melihat, maka penting untuk
dinilai apakah memang masih ada persepsi terhadap cahaya
Hal ini dilakukan dengan menutup satu mata dan menyoroti
mata sebelah
Pemeriksa menanyakan apakah pasien dapat melihat lampu
yang nyala atau dimatikan
NLP (no light perception) adalah istilah yang dipakai bila
seorang tidak dapat menangkap cahaya.
Memeriksa pasien yang
tidak dapat membaca
Bagi mereka yang tidak dapat membaca,
seperti anak kecil atau yang buta huruf,
pemakaian huruf E dalam macam-macam
ukuran dan arah akan sangat bermanfaat
Pemeriksa meminta pasien menunjukkan
arah huruf itu: ke atas, ke bawah, ke kanan
dan ke kiri.
2. Lapangan Pandangan
Uji lapangan pandangan berguna untuk
menetapkan lesi pada jalur penglihatan
Teknik Uji lapangan pandangan konfrontasi
Pemeriksa membandingkan penglihatan
perifernya dengan penglihatan perifer
pasien
Menilai Lapangan Pandangan
dengan Uji Konfrontasi
Pemeriksa berdiri atau duduk 1 m di depan dan setinggi tatap
mata pasien
Pasien diminta menutup mata kanannya sedangkan pemeriksa
menutup mata kirinya, masing-masing melihat hidung yang
dihadapinya
Pemeriksa menjulurkan satu atau dua jari pada masing-masing
tangan secara serentak
Menanyakan pasien berapa jari tangan yang dilihatnya.
Tangan digerakkan dari kuadran atas ke kuadran bawah
dan dan pemeriksaan diulang kembali
Pemeriksaan diulangi dengan mata sebelah
Jika pemeriksa dapat melihat jari-jari- itu, maka pasien pasti
juga melihatnya, kecuali ada gangguan penglihatan berupa
kurang luasnya lapangan pandangan.
Daerah tanpa penglihatan disebut skotoma
3. Gerak Mata

Pemeriksaan kesesuaian mata
Melakukan Uji Tutup
Menilai posisi utama pandangan mata
Menilai refleks cahaya pupil
Menilai refleks dekat
3.A Pemeriksaan
kesesuaian mata
Mengawasi lokasi cahaya yang dipantulkan oleh kornea
Lampu senter diarahkan tepat dari depan pasien
Jika pasien memandang lurus jauh ke depan, pantulan cahaya
akan tampak tepat di pusat masing-masing kornea
Jika cahaya jatuh pada pusat satu kornea dan menyimpang
dari pusat pada kornea lain, maka terdapat mata berdeviasi.
Keadaan mata berdeviasi atau mata juling, disebut
strabismus atau tropia
Strabismus adalah ketidaksesuaian mata sehingga objek
yang diamati tidak diproyeksikan secara bersamaan pada
fovea masing-masing mata
Esotropia : deviasi mata ke arah nasal
Eksotropia : deviasi mata ke arah temporal
Heterotropia : deviasi ke atas
Tropia alternans : mata masing-masing mata berdeviasi
3.B Uji Tutup
Menetapkan apakah mata lurus (normal) atau ada
mata berdeviasi
Pasien diminta untuk melihat pada sasaran jauh
Satu matanya ditutup dengan karton 7,5 x 12,5 cm
Pemeriksa harus mengamati mata yang tidak
ditutupi
Jika mata yang tidak ditutupi itu bergerak
sewaktu berfiksasi pada titik dikejauhan itu, maka
mata itu tidak lurus sebelum mata sebelahnya
ditutupi
Jika mata itu tidak bergerak, maka ia lurus
Uji ini kemudian dilanjutkan dengan mata di
sebelahnya
4. Struktur Eksternal
dan Internal Mata
Kelopak mata
Konjungtiva
Sklera
Kornea
Pupil
Iris
Kamera okuli anterior
Aparatus lakrimal
4a.Pemeriksaan Kelopak
Mata
Kelemahan, infeksi, tumor, kelainan
Edema, membuka, menutup (lancar, simetris)
Xantelasma (plak kekuningan kelainan lipid)
Distribusi bulu mata
Mata terbuka kelopak atas menutupi tepian
atas iris
Mata tertutup kelopak saling merapat
Fisura palpebra : jarak kelopak atas - bawah
Pemeriksaan Konjungtiva

Radang, pigmentasi, nodi, pembengkakan,
perdarahan
Konjungtiva tarsal dapat dilihat dengan
membalikkan kelopak mata
Tahan sejumlah bulu mata dari kelopak
atas, tangkai aplikator ditekan pada tepian
atas lempeng tarsal
Normal : merah muda, sedikit pembuluh
darah
4b. Inspeksi Sklera
Nodul, hiperemia, perubahan warna
Normal : putih, kulit gelap agak
seperti lumpur
4c. Inspeksi Kornea
Jernih, tanpa kekeruhan / kabut
Cincin keputih-putihan pada perimeter kornea disebut arkus
senilis
Usia diatas 40 tahun, fenomena penuaan normal, dibawah 40
tahun mungkin hiperkolesterolemia
Cincin kuning kehijauan abnormal dekat limbus, kebanyakan
ditemukan di superior dan inferior adalah cincin Kayser-
Fleischer
Spesifik dari Wilson disease (degenerasi hepatolentikular
akibat kelainan yang diturunkan dari metabolisme tembaga)
Cincin Kayser-Fleischer disebabkan penimbunan tembaga
pada kornea
4d. Inspeksi Pupil
Ukuran sama, bereaksi terhadap cahaya dan akomodasi
Anisokoria : tidak sama kiri dan kanan penyakit neurologik
Pembesaran pupil (midriasis) obat-obatan simpatomimetik,
glaukoma, obat tetes dilatasi
Kontriksi pupil (miosis) obat parasimpato-mimetik,
peradangan iris, terapi obat glukoma
Pupil miotonik Adie : dilatasi pupil 3-6 mm yang sedikit
berkontraksi terhadap cahaya dan akomodasi
Pupil Argyll Robertson : pupil yang mengecil 1-2 mm, bereaksi
terhadap akomodasi, tidak bereaksi terhadap cahaya
neurosifilis
Sindrom Horner : paralisis simpatik dari mata yang disebabkan oleh
pemutusan pada rantai simpatik servikal.
4e.Inspeksi Iris

Iris diperiksa untuk warnanya, apakah
ada nodul, dan vaskularitas
Normalnya, pembuluh darah iris tidak
dapat terlihat dengan mata telanjang
Tekanan intra okuler
Tekanan intra okuler meningkat pada glukoma
TIO diukur dengan tonometer Schiotz
Palpasi bola mata untuk mengetahui tekanan
intraokuler merupakan teknik yang sensitivitas
sangat rendah.
Jika palpasi salah dapat menyebabkan kerusakan
seperti ablasi retina, oleh karena itu palpasi mata
tidak boleh dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai