Anda di halaman 1dari 2

Activity 2

Pasien berusia 45 tahun, berkulit putih, berat badan 100 kg, datang ke klinik kardiovaskular untuk
melakukan pemeriksaan. Riwayat penggunaan tembakau (rokok) 30 bungkus/tahun dan tidak
mengonsumsi alkohol. Memiliki tekanan darah 138/82 mmHg dan denyut nadi 74/menit. Hasil
laboratorium menunjukkan kadar natrium 144 mEq/L, kalium 4,2 mEq/L, Blood Urea Nitrogen
(BUN) 12 mg/dL, dan serum creatinine (SCr) 1,0 mg/dL. Total kolesterol 239 mg/dL, high-density
lipoprotein (HDL) 50 mg/dL, dan trigliserida 140 mg/dL.
2. Kemungkinan risiko kardiovaskular pada pasien 10 tahun mendatang?
Risiko kardiovaskular yang akan timbul adalah Penyakit Jantung Koroner. Penyebabnya karena
pasien termasuk dalam kategori obesitas dan memiliki total kolesterol yang tinggi yaitu 239
mg/dL. Terlalu banyak kolesterol yang bersirkulasi dalam darah dapat secara perlahan-lahan
tertimbun dalam dinding pembuluh darah arteri yang mensuplai oksigen ke jantung. Kolesterol
dapat membentuk plak dan akhirnya menyumbat pembuluh darah arteri dan menyebabkan
Ateriosklerosis yang menyebabkan aliran darah terganggu.
Ditambah lagi pasien adalah seorang perokok. Nikotin dalam rokok menyebabkan vasokontriksi
pada pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, hal ini tentu saja memperburuk aliran
darah. Dapat disimpulkan bahwa 10 tahun yang akan datang pasien kemungkinan akan menderita
Penyakit Jantung Koroner (PJK).
3. Rekomendasi rencana penurunan tekanan darah untuk pasien ?
Farmakologi Menggunakan ACE-inhibitor (Penghambat Angiotensin Converting Enzim)
ACE-inhibitor mengambat secara spesifik enzim konversi yang memutuskan ikatan
peptidildipeptida pada angiotensin I sehingga tidak terbentuk angiotensin II, sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu degradasi bradikinin
juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek
vasodilatasi ACE-inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah.
Alasan memilih ACE-inhibitor, karena ACE-inhibitor mencegah vasokontriksi pembuluh darah
akibat formasi hormon angiotensin II dengan cara memblokade enzim ACE sehingga mencegah
pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II.
Non-Farmakologi
1. Penurunan berat badan
2. Peningkatkan aktivitas fisik olahraga teratur
3. Perubahan gaya hidup
4. Terapkan pola makan sehat yaitu diet rendah lemak dan rendah garam.
5. Berhenti merokok
6. Makan buah-buahan, kacang-kacangan, gandum sesuai dengan takaran yang dianjurkan.
7. Periksa kadar kolesterol setiap enam bulan

Anda mungkin juga menyukai