Anda di halaman 1dari 2

Gejala dan Tanda

1. Nasal sign :
Pilek lama yang tidak sembu
Epistaksis. Keluarnya darah ini biasanya berulang-ulang umlanya
sedikit dan seringkali bercampur dengan ingus seingga berarna merah
jambu
Ingus dapat seperti nana encer kental dan berbau
2. Ear sign :
Tinitus tuor enekan uara tuba eustaii sehingga terjadi tuba oklusi
karena uara tuba eustacii dekat dengan fossa rosenmulleri. Tekanan
dala kavum timpani menjadi turun seingga terjadila tinitus
Gangguan pendengaran
Rasa tidak nyaman di telinga (otalgia)
3. Eye sign :
Diplopia, tumor merayap masuk foramen laseratum dan menimbulkan
gangguan N.IV dan N.VI. bila terkena chiasma opticus akan
menimbulkan kebutaan
4. Tumor sign :
Pembesaran kelenjar limfoid leer ini merupakan penyebaran atau
metastase dekat secara limfogen dari arsinoma nasofaring
5. Cranial sign :
Sakit kepala terus menerus rasa sakit ini merupakan metastase secara
hematogen
Sensibilitas daerah pipi dan hidung berkurang
Kesukaran pada saat menelan
Afoni
Patofisiologi Karsinoma Nasofaring
Virus Epstein Bar (EBV) merupakan virus DNA yang memiliki kapsid icosahedral
dan termasuk dalam famili Herpesviridae. Infeksi EBV dapat berasosiasi dengan beberapa
penyakit seperti limfoma Burkitt limfoma sel T mononukleosis dan karsinoma nasofaring
(KNF). KNF merupakan tumor ganas yang teradi pada sel epitel di daerah nasofaring yaitu
pada daera cekungan Rosenmulleri dan tempat bermuara saluran eustachii. Banyak faktor
yang diduga berhubungan dengan KNF yaitu :
1. Adanya infeksi EBV
2. Faktor lingkungan
3. Genetik

1) Virus Epstein Barr
Virus Epstein Barr bereplikasi dalam sel-sel epitel dan menadi laten dalam
limfosit B. Infeksi virus Epstein Barr teradi pada dua tempat utama yaitu sel
epitel kelenar saliva dan sel limfosit. EBV memulai infeksi pada limfosit B
dengan cara berikatan dengan reseptor virus yaitu komponen komplemen C3d
(CD21 atau CR2). Glikoprotein pada kapsul EBV berikatan dengan protein

Anda mungkin juga menyukai