Anda di halaman 1dari 20

INVERTED PAPILLOMA

DISUSUN OLEH :
DEWI KANIA MUSTIKA A
: 06310040
THRESA AIFAMA
: 07310277
PEMBIMBING :

DR. AMRAN S. Sp.THT.KL

Definisi
Inverted papilloma adalah tumor jinak primer dari hidung
dan sinus paranasal yang jarang terjadi. Inverted papilloma
merupakan tumor jinak yang berasal dari pseudostratified
cilliated columnar epithelium regio sinonasal, umumnya
dinding lateral rongga hidung, kebanyakan pada meatus
media, jarang pada septum nasi ataupun sinus paranasal.

Etiologi dan faktor Resiko


Penyebab pasti papiloma inverted belum diketahui.
Beberapa teori telah diajukan, meliputi alergi, inflamasi
kronik dan karsinogen berhubungan dengan pajanan serta
infeksi virus papiloma. Alergi merupakan penyebab yang
sudah agak ditinggalkan, dikarenakan pasien-pasien
penderita papiloma inverted mempunyai riwayat alergi
yang negatif, selain itu papiloma sinonasal biasanya
unilateral. Sinusitis paranasal sering ditemukan pada
penderita papiloma inverted dan ini disebabkan oleh
obstruksi tumor dibanding dengan menyebabkan
terbentuknya tumor

Beberapa virus telah lama dicurigai sebagai penyebab lesilesi neoplastik ini, dikarenakan virus-virus tersebut telah
diketahui
mempunyai
kecenderungan
membentuk
papiloma-papiloma di berbagai organ tubuh. Virus Human
Papiloma (HPV) merupakan epiteliotropik virus yang
berimplikasi pada kehamilan dan lesi malignansi pada
traktus anogenital. HPV 11, HPV 6, HPV 16, dan HPV 18
telah dapat diidentifikasi pada papiloma inverted.

Prevalensi
Inverted papilloma merupakan tumor yang jarang
ditemukan, sekitar 0,5 %- 4 % dari seluruh tumor hidung
primer.nAngka kejadian sekitar 0,74-1,5 kasus per 100.000
orang pertahun. Pada laki-laki cenderung lebih banyak dari
perempuan dengan perbandingan 4:1. Orang berkulit putih
adalah yang paling beresiko dibandingkan dengan orangorang dariras lain. Inverted papilloma umumnya mengenai
usia 6-90 tahun. Inverted papilloma jarang terjadi pada
anak-anak dan dewasa muda

Klasifikasi
Secara anatomi inverted papilloma dibagi dua yaitu
papilloma dinding lateral dan papilloma dinding septal
Secara histologi papilloma dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
(1) bentuk papillary atau bentuk fungiform, tipe ini
menunjukan proliferasi epitel dengan jaringan ikat sebagai
intinya inervasi dari epitel tidak terlihat pada jenis ini.
(2) Inverted papilloma (klasik) pada tipe ini pertumbuhan
epitel dominan berada dibawah stroma.
(3) Papilloma sel kolumnar merupakan varian dari
papilloma yang berada dikavum nasi, sel pada tipe ini
adalah sel kolumnar dan pada tipe ini angka rekurensi dari
keganasan lebih tinggi dari pada tipe lain.

Patofisiologi
Sinonasal hampir selalu unilateral
karakteristik klinis dari tumor yaitu,

(1)
(2)
(3)

Tiga

gejala

kecenderungan untuk kambuh


kemampuan untuk merusak struktur sekitarnya dan
kecenderungan untuk dihubungkan dengan keganasan.

Tingkat keganasan lesi neoplastik sangat bervariasi (078%), terutama tergantung pada jenis pendekatan
bedah dengan kelengkapan reseksi.

Gejala Klinis
Lamanya
timbul gejala inverted papilloma bervariasi
antara beberapa minggu sampai tahunan, tidak ada gejala
spesifik yang dapat membedakan IP dengan IP
keganasan.Gejala klinis pada IP adalah sebagai berikut.
Rinore, hal ini terjadi karena penumpukan sekresi dari
kavum nasi dan sekresi mukus yang berlebihan dari
kelenjar pada mukosa nasal
Epistaksis
Sakit kepala, hal ini terjadi karena adanya penyumbatan
drainase dari sinus,

Sinusitis dan bengkak pada kedua hidung, hal ini karena


adanya massa yang mengakibatkan obstruksi dari drainase
sinus.
Anosmia, hal ini jarang terjadi.
Gangguan pendengaran, hal ini disebabkan oleh adanya
massa yang meluas ke nasofaring dan melibatkan tuba
eustachius. Tinnitus juga datap terjadi tetapi sangat jarang.
Epifora, hal ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada
ductus nasolakrimalis pada meatus inferior
Kaku pada wajah, disebabkan oleh keterlibatan dari nervus
infraorbital.
Gangguan bicara, terjadi apabila massa telah melibatkan
nasofaring.
Proptosi, terlihat apabila lamina papyracea telah rusak

Diagnosa
Diagnosa dari inverted papilloma dapat ditegakan dari:
Anamnesa
Keluhan utama penderita umunya berupa hidung
tersumbat unilateral. Gejala lain berupa epistaksis, anosmia
dan rasa penuhdihidung, bersin-bersin, proptosis dan
lakrimasi yang berlebih. Gejala berupa hidung terseumbat
yang bersifat unilateral yang terjadi dalam jangka waktu
tertentu. Penderita mempunya riwayat nyeri kepala,
rhinorea, sinusitis atau epistaksis.
Pemeriksaan Fisik
Saat memeriksa pasien perhatikan wajah pasien apakah
ada asimetris atau distorsi. Jika ada proptosis perhatikan
arah pendorongan bola mata.jika mata terdorong ke atas
berarti tumor berasal dari sinus maksila jika terdorong
terbawah dan lateral berarti tumor berasal dari sinus frontal
atau etmoid

Pada pemeriksaan klinis didapatkan masa tumor mirip polip


hidung,tetapi biasanya unilateral,umumnya terdapat pada
dinding lateral kavum nasi.namun tidak jarang di temukan
divestibulum,septum nasi dasar nasofharing sinus frontal
dan spenoidal ,dan sakus lakrimal
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi
Papiloma terbagi atas 3 subtipe histologi, yaitu : tipe
inverted, tipe fungiform (everted) dan tipe silindrikal. Pada
papiloma inverted didapatkan pola pertumbuhan endofitik
yang hampir selalu ditemukan pada dinding lateral hidung

Radiologi
Pemeriksaan radiologi preoperatif mempunyai peran penting
pada penatalaksanaan papiloma inverted untuk menentukan
perluasan penyakit dan keterlibatan struktur yang
berdekatan
Penatalaksanaan
Terapi pada papiloma inverted adalah dengan pembedahan,
tetapi sampai saat ini belum didapatkan sebuah konsensus
untuk menentukan jenis dan sejauh mana intervensi operasi
yang terbaik.
Terdapat tiga tujuan operasi papiloma inverted, yaitu :
1 Dapat membuka dengan cukup sehingga dapat mereseksi
tumor keseluruhan.
2 Operasi menghasilkan lapangan pandang yang baik sehingga
memudahkan pengawasan pada kavitas pasca operasi.
3 Meminimalisir deformitas kosmetik dan ketidakmampuan
fungsional.

Pendekatan bedah dalam reseksi papiloma inverted dapat


dikategorikan sebagai berikut :
1.Pendekatan endonasal nonendoskopik
2.Pendekatan eksternal terbatas (contohnya Caldwell Luc)
3.Pendekatan eksternal radikal (contohnya maksilektomi
medial via rinotomi lateral atau pendekatan midfasial
degloving

Komplikasi
Komplikasi inverted papilloma adalah terjadinya
perdarahan dan malignasi dari papilloma tersebut.
Komplikasi dapat terjadi setelah reseksi bedah sinonasal
papilloma . Komplikasi yang paling serius adalah yang
berhubungan dengan orbita. Blepharitis, diplopia, dan
dacryocystitis intermiten telah dilaporkan pada pasien
dengan rhinotomi lateral dan masilektomi medial. Ektropion
terjadi secara sekunder akibat jaringan parut yang menarik
ke bawah kelopak mata bawah. Kebocoran CSF dapat
terjadi jika dasar tenggorokan terkena selama operasi.

Prognosis
Pada umunya prognosis kurang baik. Banyak sekali
faktor yang mempengaruhi prognosis keganasan nasal dan
sinus paranasa, cara tepat dan akurat. Faktor-faktor
tersebut seperti perbedaa diagnosa histologi, asal tumor
primer, perluasan tumor, pengobatan yang diberikan
sebelumnya, status batas sayatan, terapi adjuvan yang
diberikan, status imunologi dan banyak lagi faktor lain yang
berpengaruh terhadap agresifitas penyakit dan hasil
pengobatan yang tentunya berpengaruh juga terhadap
prognosis penyakit ini. Walaupun demikian pengobatan
yang agresif secara multimodalitas akan memberikan hasil
yang terbaik dalam mengontrol tumor primer dan akan
meningkatkan angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar
75% untuk seluruh stadium tumor.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai