Anda di halaman 1dari 16

ANGINA PECTORIS

A. DEFINISI
Angina Pectoris adalah perasaan tercekik di dada. Angina pectoris juga merupakan
istilah yang umum digunakan dalam kesehatan untuk menggambarkan rasa dari nyeri dada
yang disebabkan oleh iskemia miokard. (Perrin, 2009). Istilah angina berasal dari bahasa latin
yang artinya tersumbat. Angina pectoris adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan nyeri dada atau ketidaknyamanan akibat penyakit arteri koronari. (orton.
2009).
Angina pectoris memiliki arti nyeri dada intermiten yang disebabkan oleh iskemia
miokardium yang re!ersibel dan sementara ("obbins, 200#). Angina pectoris adalah nyeri
hebat berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak
adekuat ke sel$sel miokardium. %yeri bisa menyebar dilengan kiri ke punggung, ke rahang
atau ke daerah abdomen (&or'in, 2009). (adi berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan angina pectoris adalah nyeri hebat yang menyebar ke lengan kiri, ke punggung,
ke rahang, atau ke daerah abdomen dan terjadi sebagai akibat suplai oksigen yang tidak
adekuat ke sel$sel miokardium.
B. KLASIFIKASI
) Stable Angina
(uga disebut angina klasik. *erjadi se'aktu arteri koroner yang aterosklerotik tidak dapat
berdilatasi untuk meningkatkan aliran darah saat terjadi peningkatan kebutuhan oksigen.
Peningkatan kerja jantung dapat menyertai akti!itas !isik seperti berolah raga, naiktangga,
atau bekerja keras. Pajanan dingin, terutama bila disertai bekerja seperti menyekop salju.
+tres mental termasuk stress yang terjadi akibat rasa marah serta tugas mental seperti
berhitung, dapat mencetuskan angina klasik. %yeri pada angina jenis ini, biasanya
menghilang, apabila indi,idu yang bersangkutan menghentikan akti,itasnya.
) Unstable Angina
erupakan jenis angina yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan segera.
-ijumpai pada indi,idu dengan penyakit arteri koroner yang memburuk. Angina ini biasanya
menyertai peningkatan beban kerja jantung. .al ini tampaknya terjadi akibat aterosklerosis
koroner, yang ditandai perkembangan thrombus yang mudah mengalami spasme. *erjadi
spasme sebagai respon terhadap peptida ,asoakti! yang dikeluarkan trombosit yang tertarik
ke area yang mengalami kerusakan. +eiring dengan pertumbuhan thrombus, !rekuensi dan
keparahan serangan angina tidak stabil meningkat dan indi,idu beresiko mengalami
kerusakan jantung irre,ersible. Unstable angina dapat juga dikarenakan kondisi kurang darah
(anemia) khususnya jika anda telah memiliki penyempitan arteri koroner sebelumnya *idak
seperti stable angina, angina jenis ini tidak memiliki pola dan dapat timbul tanpa akti,itas
!isik berat sebelumnya serta tidak menurun dengan minum obat ataupun istirahat. Angina
tidak stabil termasuk gejala in!ark miokard pada sindrom koroner akut.
C. ETIOLOGI
Angina pektoris dapat terjadi bila otot jantung memerlukan asupan oksigen yang lebih
pada 'aktu tertentu, misalnya pada saat bekerja, makan, atau saat sedang mengalami stress.
(ika pada jantung mengalami penambahan beban kerja, tetapi supplai oksigen yang diterima
sedikit, maka akan menyebabkan rasa sakit pada jantung. /ksigen sangatlah diperlukan oleh
sel miokard untuk dapat mempertahankan !ungsinya. /ksigen yang didapat dari proses
koroner untuk sel miokard ini, telah terpakai sebanyak #0 $ 00 1, sehingga 'ajar bila aliran
koroner menjadi meningkat. Aliran darah koroner terutama terjadi se'aktu diastole pada saat
otot ,entrikel dalam keadaan istirahat.
2aktor$ !aktor yang mempengaruhi pemakaian oksigen pada jantung, adalah
) -enyut (antung
Apabila denyut jantung bertambah cepat, maka kebutuhan oksigen tiap menitnya akan
bertambah.
) 3ontraktilitas
-engan bekerja, maka akan banyak mengeluarkan katekolamin (adrenalin dan nor
adrenalin) sehingga dapat meningkatkan kontraksi pada jantung.
) *ekanan +istolik 4entrikel 3iri
akin tinggi tekanan, maka akan semakin banyak pemakaian oksigen.
) 5kuran (antung
(antung yang besar, akan memerlukan oksigen yang banyak.
2aktor$!aktor penyebab lainnya, antara lain adalah 6
7. Aterosklerosis
2. -enyut jantung yang terlalu cepat
8. Anemia berat
9. 3elainan pada katup jantung, terutama aortic stenosis yang disebabkan oleh
sedikitnya aliran darah ke katup jantung.
:. Penebalan pada di dinding otot jantung $ hipertropi$ dimana dapat terjadi pada
penderita tekanan darah tinggi sepanjang tahun
;. +pasme arteri koroner
D. PATOFISIOLOGI
Angina pectoris terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen
miokardium dan suplai oksigen miokardium. .al ini dikarenakan adanya aterosklerotik pada
arteri koroner menyebabkan kekakuan<penyempitan pada arteri koroner sehingga arteri
koroner tidak mampu berdilatasi dan suplai /2 ke miokard juga berkurang (tidak adekuat).
Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan energi, sel$sel miokardium melakukan proses glikolisis
anaerob yakni proses pembentukan energy tanpa menggunakan oksigen, pada proses ini juga
terjadi penimbunan asam laktat yang kemudian menyentuh ujung$ujung sara! an sebagai
nyeri.
Apabila kebutuhan oksigen miokard berkurang, suplai oksigen menjadi adekuat,
sehingga proses pembentukan asam laktat tidak terjadi. -engan menghilangnya penimbunan
asam laktat, nyeri angina pectoris mereda. -engan demikian, angina pectoris merupakan
suatu kondisi yang berlangsung singkat.
Pathway
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Angina Stabil
$ "asa tidak nyaman sering menyebar ke leher, bahu dan punggung.
$ +esak pada saat berakti!itas, kelelahan
$ erasa tidak nyaman pada sternum seperti rasa tertekan
2. Angina tidak stabil
$ &iri khas ketidaknyamanan di dada pada angina ini berupa6 nyeri dada retrosternal atau
percordial yang tertekan, sering menyebar ke leher, lengan kiri, dan bahu.
$ ual, muntah, palpitasi dan sesak napas
$ =ejala terjadi pada saat istirahat atau pada saaat berakti!itas ringan
3. Angina Varians
$ 3etidaknyamanan retrosternal mungkin menyebar ke lengan, leher atau rahang
biasanya terjadi pada saat istirahat, sering terjadi pada 'aktu pagi hari.
F. DATA PENUNJANG
a. EKG
>3= merekam adanya nyeri mungkin disebabkan iskemia dengan
menggambarkan tanda +* ele,asi atau depresi. "ekaman >3= selama episode
nyeri memberi kesan adanya kekakuan arteri koroner dan meluasnya otot jantung
menandakan adanya atau terjadinya iskemia.
b. Latihan EKG
+elama stress tes, pasien berlatih dengan treadmill atau sepeda yang tidak berjalan
sampai mencapai 0:1 dari !rekuensi jantung. >3= atau ,ital sign mungkin
mengindikasikan adanya iskemia
c. EBCT (Electron Bea Co!"ted Teogra!h#$
*indakan non in,asi,e ini memungkinkan mendeteksi jumlah dari kalsium dalam
arteri koroner. 3arena klasi!ikasi terjadi dengan adanya pembentukan dari plak
aterosklerosis dikoroner. *ingginya nilai kalsium koroner mempunyai hubungan
dengan penyakit sumbatan koroner.
d. Koroner Angiogra!h#
Angiography merupakan tes atau pemeriksaan diagnostic yang paling akurat
dalam menegakkan diagnose adanya sumbatan pada arteri koroner karena adanya
aterosklerosis.
e. %oto Thoraks
2oto thorak adalah teknik yang mudah untuk melihat atau mendeteksi adanya
cardiomegaly dan penyebab nyeri dada yang bukan pada bagian jantung
(misalnya? pleuritis atau pneumonia).
1. Pemeri!aa" La#$rat$ri%m
3etika sel miokardium mengalami kerusakan karena adanya in!ark, biokimia
dalam aliran darah dapat dideteksi dengan tes laboratorium.
1. Kreatinin Kinase
3reatinin kinase adalah en@im yang ditemukan di jantung dan otot skeletal. 3etika
otot jantung mengalami kerusakan, kreatinin kinase beredar dalam darah. *ingkat
kreatinin kinase menjadi tidak normal ketika ;$0 jam setelah onset in!ark,
memuncak pada 72$20 jam, dan berkurang atau menurun atau kembali normal
dalam 29$8; jam. Isoen@im dari kreatinin kinase adalahttindakan yang
menentukan apakah kreatinin kinase berasal dari jantung (A) atau dari otot
skeletal. *ingginya &3$A menandakan adanya indikasi dari kerusakan
miokardium. 5ntuk pasien I, &3$A terlihat dalam serum, dalam 8$72 jam,
memuncak pada 29 jam, dan kembali normal dalam 90$#2 jam. &3$A positi!
ketika lebih besar 81 dari total kreatinin kinase.
%ilai normal6 *otal kreatinin kinase Pria6 ;0 B 900 u<C
*otal kreatinin kinase 'anita6 90 B 7:0 u<C
&3$A D 81 atau 0 B #,: ng<ml
2. Tro!onin
*roponin adalah komponen dasar dari otot jantung yang menyebabkan kontraksi
dari otot jantung. *roponin tidak ditemukan pada orang yang sehat. *roponin
dibagi menjadi 2 yaitu troponin I dan troponin *. *roponin I dan troponin *
sangat bagus untuk digunakan dalam diagnose IA.
$ *roponin I? meningkat dalam 8$72 jam, memuncak 29 jam, dan tetap meningkat
dalam :$70 hari. *roponin I sangat spesi!ik dan sensiti,e indikasi dari IA dan
tidak meempengaruhi dari penyakit lainnya atau injuri dari otot lain kecuali otot
jantung.
$ *roponin *? mirip dengan &3$A, meningkat dalam 8 B ; jam setelah nyeri,
dan tetap meningkat dalam 79 B 27 hari. *roponin dapat ditemukan sampai ; jam
setelah gejala dimulai. /leh karena itu, A.A merekomendasikan bah'a pasien
yang meempunyai troponin negati,e pada ; jam dari gejala onset hingga 0 B 72
jam setelah onset.
%ilai "ujuk? *roponin I D 0,; ng<ml
E 7,: ng<ml konsisten dengan I
*roponin * E 0,7$0,2 ng<ml konsisten dengan I
-apat dideteksi pada batas rendah 0,00 ng<ml
3. &#oglobin
yoglobin adalah protein yang mengikat oksigrn yang ditemukan pada tulng dan
otot jantung. Pengeluaran myoglobin dari otot yang mengalami iskemia lebih dulu
darri pada pengeluaran kreatinin kinase. +ehingga peningkatan serum myoglobin
dapat diketahui segera setelah gejala onset. yoglobin meningkat dalam 7$9 jam
dari IA dan memuncak dalam ; B # jam. 3arena myoglobin juga berada dalam
otot skeletal maka peningkatan myoglobin tidak dapat mendiagnosa I secara
spesi!ik.
%ilai rujuk? yoglobin :0 B 720 ug<ml
G. KOMPLIKASI
1. Stable Angina 'ectoris
3ebutuhan metabolik otot jantung dan energi tak dapat dipenuhi karena
terdapatstenosis menetap arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis. 3eluhan
nyeri dada timbul bila melakukan suatu pekerjaan. sesuai dengan berat ringannya pencetus
dibagi atas beberapa tingkatan 6
7. +elalu timbul sesudah latihan berat.
2. *imbul sesudah latihan sedang ( jalan cepat 7<2 km)
8. *imbul 'aktu latihan ringan (jalan 700 m)
9. Angina timbul jika gerak badan ringan (jalan biasa)
-iagnosa
7. Pemeriksaan >3=
2. 5ji latihan !isik (>Fercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan radionuclide)
8. Angiogra!i koroner.
*erapi
7. enghilangkan !aktor pemberat
2. engurangi !aktor resiko
8. +e'aktu serangan dapat dipakai
) Penghambat Aeta
) Antagonis kalsium
) 3ombinasi
2. (nstable Angina 'ectoris
-isebabkam primer oleh kontraksi otot polos pembuluh koroner sehingga mengakibatkan
iskemia miokard. patogenesis spasme tersebut hingga kini belum diketahui, kemungkinan
tonus alphaadrenergik yang berlebihan (.istamin, 3atekolamin, Prostagglandin). +elain dari
spame pembuluh koroner juga disebut peranan dari agregasi trobosit. penderita ini mengalami
nyeri dada terutama 'aktu istirahat, sehingga terbangun pada 'aktu menjelang subuh.
ani!estasi paling sering dari spasme pembuluh koroner ialah ,ariant (prin@mental).
>lektrokardiogra!i tanpa serangan nyeri dada biasanya normal saja. Pada 'aktu serangan
didapati segmen +* ele,asi. (angan dilakukan uji latihan !isik pada penderita ini oleh karena
dapat mencetuskan aritmia yang berbahaya. -engan cara pemeriksaan teknik nuklir kita
dapat melihat adanya iskemia saja ataupun sudah terjadi in!ark.
*erapi
7. Inhibitor trombosit6 Pasien angina yang tidak stabil e!ekti! terhadap aspirin selama !ase
akut maupun kronis
2. Antikoagulan6 .eparin dapat mencegah miokard in!ark dan mengurangi iskemia dan
depresi +* segmen.
8. Anti trombotik6 preparat yang paling banyak digunakan adalah aspirin dimana dengan
pemberian aspirin angka kematian dapat diturunkan sampai 2:1. -isamping itu aspirin
dapat juga mencegah re$in!ark
9. %itrogliserin6 hasilnya masih kontro,ersi akan tetapi dapat diberikan intra,ena pada
angina yang tidak stabil disepakati untuk mencegah timbulnya angina
:. Aeta blocker6 engurangi kecepatan jantung, kontraksi miokard dan kebutuhan oksigen
oleh miokard. >!ekti! untuk mengurangi nyeri dada. +ebaiknya diberikan intra,enous
dilanjutkan dengan beta blocker sampai dengan denyut jantung ;0 F<menit
;. 3alsium Antagonis6 >!ekti! sebagai ,asodilatasi. -alam hal ini yang banyak digunakan
adalah diltia@im juga menyebabkan pengurangan denyut jantung dan ,erampamil. *idak
mengurangi in!ark akan tetapi dapat mengurangi serangan angina. Gang banyak
digaunakan adalah ni!edipine, nikardipin yang biasa dikombinasikan dengan beta
blocker.
#. Percutanous *ransluminal coronary angioplasty (P*&A) atau coronary by Pass =ra!!
+urgery (&A=+)
&. Aritmia
Adalah suatu kelainan ireguler dari denyut jantung yang disebabkan oleh pembentukan
impuls yang abnormal dan kelainan konduksi impuls atau keduanya. -epolarisasi terlambat
disebabkan oleh meningginya kalsium intrasel. 3alsium intoksikasi adalah salah satu contoh
terjadinya depolarisasi tipe ini.
'. Kematia" Ja"t%"( Me")a)a *S"dden Cardiac )eath+
-ide!inisikan sebagai kematian yang terjadi kurang dari 7 jam dari kesadaran tanpa diketahui
terlebih dahulu adanya penyakit jantung primer atau tidak. +ecara umum penyebab dari
kematian jantung lebih dari 901 disebabkan oleh koroner (4* dan 42 ;01), in!ark akut
(7:1), iskemi akut (701), spasme koroner (2$:1)
*erapi
*idakan darurat yang dilakukan pada pasien yang selamat dari jantung6
7. Cangkah pertama, stabilisasi, resusitasi, nilai status neurologi, dan lakukan ekstubasi
2. Cangkah kedua, cari !actor penyebab yang pada umumnya adalah in!ark akut, hipokalemi,
dan obat$obatan
8. Cangkah ketiga, ketahui sttus jantung dengan tes eFercise, talium scan, ekokardiogra!i
9. Cangkah ke empat, ketahui apakah terdapat 4*<42 baik melalui holter monitor maupun
tes treadmill
:. Cangkah kelima, lakukan salah satu terapi, implantable de!ibrillator, &AA= dengan atau
tidak de!ibrillator, amiodaron atau mungkin juga pemberian sotasol
,. PENATALAKSANAAN
Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris 6
encegah terjadinya in!ark miokard dan nekrosis, dengan demikian meningkatkan
kuantitas hidup.
engurangi symptom dan !rek'ensi serta beratnya ischemia, dengan demikian
meningkatkan kualitas hidup.
Prinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah6 meningkatkan pemberian oksigen (dengan
meningkatkan aliran darah koroner) dan menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi
kerja jantung).
1. Tera-i Farma$.$(i! %"t% a"ti a"(i"a )a" a"ti i!hemia
a. Pe"yeat Beta
obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan
oksigen miokard dengan cara menurunkan !rek'ensi denyut jantung, kontraktilitas, tekanan
di arteri dan peregangan pada dinding ,entrikel kiri. >!ek samping biasanya muncul
bradikardi dan timbul blok atrio,entrikuler. /bat penyekat beta antara lain6 atenolol,
metoprolol, propranolol, nadolol.
#. Nitrat )a" Nitrit
erupakan ,asodilator endothelium yang sangat berman!aat untuk mengurangi symptom
angina pectoris, disamping juga mempunyai e!ek antitrombotik dan antiplatelet. %itrat
menurunkan kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan preload sehingga terjadi
pengurangan ,olume ,entrikel dan tekanan arterial. +alah satu masalah penggunaan nitrat
jangka panjang adalah terjadinya toleransi terhadap nitrat. 5ntuk mencegah terjadinya
toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu 0 B 72 jam.
/bat golongan nitrat dan nitrit adalah 6 amil nitrit, I+-%, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.
/. Ka.!i%m A"ta($"i!
obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran kalsium, yang
akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga terjadi ,asodilatasi pada
pembuluh darah epikardial dan sistemik. 3alsium antagonis juga menurunkan kabutuhan
oksigen miokard dengan cara menurunkan resistensi ,askuler sistemik. =olongan obat
kalsium antagonis adalah amlodipin, bepridil, diltia@em, !elodipin, isradipin, nikardipin,
ni!edipin, nimodipin, ,erapamil.
0. Re1a!%.ari!a!i Mi$ar)
Angina pectoris dapat menetap sampai bertahun$tahun dalam bentuk serangan ringan yang
stabil. %amun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius, episode nyeri dada menjadi
lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang jelas. Aila gejala tidak dapat dikontrol
dengan terapi !armakologis yang memadai, maka tindakan in,asi,e seperti P*&A
(angioplasty coroner transluminal percutan) harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi
koronaria.
&. Tera-i N$" Farma$.$(i!
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara
lain 6 pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya
tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. /rang obesitas dianjurkan
menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. engurangi stress untuk
menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan ,asokontriksi pembulu darah.
Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetiti!,
agresi! atau ambisius.
'. Pe"ata.a!a"aa" Ke-erawata"
a. Aerikan posisi semi!o'ler
b. Aerikan oksigen konsentrasi tinggi (;$70 liter<menit)
c. 3olaborasi pemberian nitrogen, bete bloker dan kalsium anatagonis)
d. onitor tekanan darah, nadi dan pernapasan
e. Cakukan >=&
!. /bser,asi bunyi jantung
g. /bser,asi adanya mual, muntah dan konstipasi
( +melt@er, 20076 #00)
I. PENGKAJIAN KEPERA2ATAN
a. Pe"(a3ia" Primer
Pengkajian dilakukan secara cepat dan sistemik,antara lain 6
) Airway
7) Cidah jatuh kebelakang
2) Aenda asing< darah pada rongga mulut
8) Adanya sekret
) Breathing
7) pasien sesak na!as dan cepat letih
2) Perna!asan 3usmaul
) Circulation
7) *- meningkat
2) %adi kuat
8) -isritmia
9) Adanya peningkatan (4P
:) &apillary re!ill E 2 detik
;) Akral dingin
) Disability 6 pemeriksaan neurologis H =&+ menurun
A 6 Allert : sadar penuh, respon bagus
4 6 Voice Respon : kesadaran menurun, berespon thd suara
P 6 Pain Respons : kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, berespon thd rangsangan
nyeri
5 6 Unresponsive : kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, tdk bersespon thd nyeri
#. Pe"(a3ia" Se%")er
Pemeriksaan sekunder dilakukan setelah memberikan pertolongan atau penenganan pada
pemeriksaan primer.
Pemeriksaan sekunder meliputi 6
7. APC> 6 alergi, meication, past illness, last meal, event
2. Pemeriksaan seluruh tubuh 6 !ea to toe
8. Pemeriksaan penunjang 6 lebih detail, e,aluasi ulang
A"am"e!e
-iagnosa angina pectoris terutama didapatkan dari anamnese mengenai ri'ayat penyakit,
karena diagnosa pada angina sering kali berdasarkan adanya keluhan sakit dada yang
mempunyai ciri khas sebagai berikut 6
Cetak
+eringkali pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum atau di ba'ah sternum
(substernal), atau dada sebelah kiri dan kadang$kadang menjalar ke lengan kiri, ke punggung,
rahang atau leher. +akit dada juga dapat timbul di tempat lain seperti di daerah epigartrium,
gigi dan bahu
3ualitas sakit dada
Pada angina, sakit dada biasanya seperti tertekan benda berat (pressure like), diperas
(sIuee@ing), terasa panas (burning), kadang$kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest
discom!ort) karena pasien tidak dapat menjelaskan sakit dada tersebut dengan baik, lebih$
lebih bila pendidikan pasien rendah.
.ubungan dengan akti,itas
+akit dada pada angina pektoris biasanya timbul pada 'aktu melakukan akti,itas,
misalnya sedang berjalan cepat, tergesa$gesa, atau sedang menaiki tangga. Akti,itas ringan
seperti mandi, menggosok gigi, makan terlalu kenyang atau emosi juga dapat menimbulkan
angina pektoris. +akit dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan akti,itasnya.
+erangan angina pektoris dapat timbul pada 'aktu istirahat atau pada 'aktu tidur malam.
Camanya serangan sakit dada
+erangan sakit dada biasanya berlangsung 7 sampai : menit, 'alaupun perasaan tidak
enak di dada masih dapat dirasakan setelah sakit dada hilang. Aila sakit dada berlangsung
lebih dari 20 menit, kemungkinan pasien mendapat serangan in!ark miokard akut dan bukan
disebabkan angina pektoris biasa.
Pada pasien angina pektoris, dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan
lelah, kadang$kadang sakit dada disertai keringat dingin.
-engan anamnese yang baik dan teliti sudah dapat disimpulkan mengenai tinggi rendahnya
kemungkinan penderita tersebut menderita angina pectoris stabil atau kemungkinan suatu
angina pectoris tidak stabil. +etelah semua deskripti! nyeri dada tersebut didapat, pemeriksa
membuat kesimpulan dari gabungan berbagai komponen tersebut. 3esimpulan yang didapat
digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu angina yang tipikal, angina yang atipikal atau nyeri
dada bukan karena jantung. Angina termasuk tipikal bila 6 rasa tidak enak atau nyeri
dirasakan dibelakang sternum dengan kualitas dan lamanya yang khas, dipicu oleh akti,itas
atau stress emosional, mereda bila istirahat atau diberi nitrogliserin.
Angina dikatakan atipikal bila hanya memenuhi 2 dari 8 kreteria diatas. %yeri dada dikatakan
bukan berasal dari jantung bila tidak memenuhi atau hanya memenuhi 7 dari tiga kreteria
tersebut.
Pemeriksaan 2isik
Pemeriksaan !isik biasanya normal pada penderita angina pectoris. *etapi pemeriksaan !isik
yang dilakukan saat serangan angina dapat memberikan in!ormasi tambahan yang berguna.
Adanya gallop, mur$mur regurgitasi mitral, split +2 atau ronkhi basah basal yang kemudian
menghilang bila nyerinya mereda dapat menguatkan diagnosa P(3. .al$hal lain yangn bisa
didapat dari pemeriksaan !isik adalah tanda$tanda adanya !actor resiko, misalnya tekanan
darah tinggi.
J. Dia("$!a Ke-erawata" ya"( M%"(i" M%"/%.
7. %yeri (akut) berhubungan dengan respon otomatis
3riteria hasil 6 $ enyatakan < menunjukkan nyeri hilang.
$ elaporkan episode angina menurun dalam !rekuensi, durasi dan beratnya.
Inter,ensi 6
a. 3aji dan catat respons pasien < e!ek obat.
". memberikan in!ormasi tentang kemajuan penyakit.
b. *inggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek.
". memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan napas pendek berulang.
c. Aerikan penyuluhan tentang angina pektoris.
". memberikan pengetahuan tentang penyakit yang diderita pasien.
d. Aerikan oksigen tambahan sesuai indikasi
". meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard < mencegah iskemia.
(-oenges, 79996 #:)
2. &urah jantung menurun berhubungan dengansuplai darah dan oksigen berkurang
*ujuan 6 curah jantung pasien normal dan tidak gelisah lagi.
3riteria hasil 6 berpartisipasi pada perilaku < akti!itas yang menurunkan kerja jantung.
Inter,ensi 6
a. Pantau tanda ,ital, contoh !rekuensi jantung, *-
". *akikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia dan menurunnya curah jantung.
b. Aerikan periode istirahat adekuat, bantu dalam < melakukan akti,itas pera'atan diri, sesuai
indikasi.
". penghematan energi, menurunkan kerja jantung.
c. Aerikan penyuluhan tentang anatomi jantung kepada pasien.
". untuk memberikan pengetahuan tentang organ$organ dan !ungsi dari jantung.
d. Aerikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan.
". meningkatkan kesediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk memperbaiki
kontraktilitas, menurunkan iskemia dn kadar asam laktat.
(-oenges, 79996 ##)
8. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
*ujuan 6 pasien tidak cemas lagi
3riteria hasil 6 menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat sesuai.
Inter,ensi 6
a. (elaskan tujuan tes dan prosedur, contoh tes stres.
". menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognasis.
b. *ingkatkan ekspresi perasaan dan takut, contoh 6 menolak, depresi dan marah.
Aiarkan pasien < orang terdekat mengetahui ini sebagai reaksi normal. &atat pernyataan
masalah, contoh 6 Jserangan jantung tak dapat terelakkanK.
". perasaan tidak di ekspresikan dapat menimbulkan kekacauan internal dan gambaran diri.
c. -orongan keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperti sebelumnya.
". meyakinkan pasien bah'a peran dalam keluarga kerja tidak berubah.
d. Aerikan sedati!, tranIuili@er sesuai indikasi.
". mungkin diperlukan untuk membantu pasien rilek sampai !isik mampu untuk membuat
strategi koping adekuat.
(-oenges, 79996 #9)
DAFTAR PUSTAKA
Arunner L +uddarth. 2002. "eperawatan #eical$Beah Vol %. (akarta 6 >=&
&arpenito, C.(. 2000. Diagnosa "eperawatan, Apli&asi paa Pra&ti& "linis, eisi
'. (akarta6>=&
&or'in, >(. 2009. Bu&u Sa&u Pato(isiologi, ) *isi Revisi. (akarta6 >=&
2inarga. 2070. Angina. -imuat dalam http6<<!inarga.blogspot.com< (diakses pada 77 aret
2072)
ansjoer, A dkk. 200#. "apita Sele&ta "eo&teran, +ili , eisi ). (akarta6 edia
Aesculapius
"ab, *. 2000. Agena -awat Darurat .Critical Care/. Aandung6 Penerbit P* Alumni
+antosa, Audi. 200#. Panuan Diagnosa "eperawatan 0A0DA %112$%11'. (akarta6 Prima
edika
+met@er, +u@anne &. 2007. Bu&u A3ar "eperawatan #ei&al$Beah4(akarta 6 >=&.
&arpenito, Cynda (uall. 7999. Rencana Asuhan an Do&umentasi "eperawatan4 (akarta6>=&

Anda mungkin juga menyukai