Anda di halaman 1dari 19

32

DAFTAR PUSTAKA

Alnopri. 2004. Variabilitas Genetik Dan Heritabilitas Sifat-Sifat Pertumbuhan
Bibit Tujuh Genotipe Kopi Robusta Arabika. Jurnal Ilmu-ilmu pertanian.
6(2) : 91-96.

Anonymous. 2007a. Cabai Merah (Capsicum annuum L.).
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=212.
Diakses tanggal 15 September 2007.

Anonymous. 2007b. Metode Pengamatan Opt Tanaman Sayuran.
http://ditlin.hortikultura.go.id/berita_2007/pokja_llt_buah.htm.
Diakses tanggal 15 September 2007.

Anonymous. 2007c. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian Penyakit Virus Pada
Cabai. www.google.com. Diakses tanggal 15 September 2007.

Anonymous. 2008d. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian OPT Pada Tanaman
Tomat. www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008.

Anonymous. 2008e. Kenali Musuh-musuh Utama pada Tanaman Cabai.
www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008.

Anonymous. 2008f. Budidaya Hortikultura di Musim Hujan Kendala dan Kiat.
Mengatasinya. http://www.tanindo.com/abdi18/hal0401.htm. Diakses
tanggal 20 juli 2008.

Anonymous. 2008g. Kualitas Dan Produksi Bunga. www.google.com. Diakses
tanggal 20 juli 2008.

Anonymous. 2008h. Standar Nasional Indonesia Cabai Merah Segar.
http://www.agribisnis.web.id/layanan/data/04-MUTU-
STANDARDISASI/%5BSTANDAR%5D/Standar_nasional/SNI_Horti/Pr
oduk%20segar/S-16%20(horti).pdf. Diakses tanggal 02 Agustus 2008.

Ariffin. 2003. Dasar Klimatologi. Fakultas Pertanian Univarsitas Brawijaya.
Malang.

Aripin, K Dan Lubis L. 2003. Teknik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)
Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum) di Dataran Rendah. Fakultas
Pertanian Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas
Sumatera Utara.

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta. p. 237-242

33
Cahyono, B. 2003. Cabai rawit Teknik Budidaya Dan Analisa Usaha Tani.
Kanisius. Yogyakarta.

Detty. 1999. Cabai (Capsicum spp.). www.kpel.or.id/TTGP/komoditi.htm.
Diakses tanggal 25 April 2006.

Ganefianti, D. W; Yulian; dan N. Suprapti. 2006. Korelasi dan Sidik Lintas
Antara Pertumbuhan, Komponen Hasil dan Hasil. Jurnal Akta Agrosisia.
9(1): 1-6.

Gunadi, N. 1997. Pengaruh Ketinggian Tempat Dan Bahan Tanam Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Kentang Asal Biji Botani. J.Hort.7(2):642-652.

Keputusan Menteri Pertanian. 2003. Nomor : 345/Kpts/TP.240/6/2003.
Tentang Pelepasan Cabe Besar Hibrida Hpz Sebagai Varietas Unggul
http://dokumen.deptan.go.id/doc/BDD2.nsf/828b6c655a82612e472566610
0335d9e/e8183b59bafaa366c7257118002c1db0?OpenDocument Diakses
tanggal 30 November 2007.

Keputusan Menteri Pertanian. 2006a. Nomor : 312/Kpts/SR.120/4/2006.
Tentang Pelepasan Cabai Besar Hibrida Restu Sebagai Varietas Unggul.
http://dokumen.deptan.go.id/doc/BDD2.nsf/828b6c655a82612e472566610
0335d9e/d5a832cc55dbc9b2c72571e8000fba4e?OpenDocument Diakses
tanggal 30 November 2007.

Keputusan Menteri Pertanian. 2006b. Nomor: 163/Kpts/SR.120/3/2006.
Tentang Pelepasan Cabai Besar Hibrida Hot Beauty Sebagai Varietas
Unggul.http://dokumen.deptan.go.id/doc/BDD2.nsf/6342ec1c781e8e3247
256a48001c96ba/961731898364d663c72571cc0022706b?OpenDocument
Diakses tanggal 30 November 2007.

Koesriharti; Moch. Dawam Maghfoer; dan Nurul Aini. 1999. Pengaruh Tingkat
dan Fase Pemberian Air Terhadap Tingkat Kerontokan Buah Pada 10
Kultivar Tanaman Lombok Besar (Capsicum annuum L.). Agrivita.
21(1):1-4

Kumar Krishna. K; Munshi. A. D; Subodh Joshi; and Charanjit Kaur. 2003.
Correlation And Path Coeficient Analysis For Yield And Biochemical
Characters Chilli (Capsicum annuum L.). Capsicum and Eggplant
Newsletter. 22. 67-70.

Lakitan, B. (1995). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Grafindo Persada.
Jakarta.

Nasir, M. 1999. Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan Karakter Agronomi
Tanaman Lombok (Capsicum annuum L.). Habitat. 11(109):1-8
34

Nazaruddin. 1995. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran dataran rendah.
Penebar Swadaya. Jakarta. pp. 142.

Noorhadi dan Sudadi. 2003. Kajian Pemberian Air dan Mulsa Terhadap Iklim
mikro Pada Tanaman Cabai Di Tanah Entisol. Jurnal Ilmu-Ilmu dan
Lingkungan 4(1):41-49.

Pitojo, S. 2007. Benih Cabai. Kanisius. Yogyakarta.

Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Pemulian Tanaman. Pusat Antar Institut
Pertanian Bogor. Lembaga sumber Daya Informasi. IPB. Bogor.

Pracaya. 2003. Bertanam Lombok. Kanisius. Yogyakarta. p.11-19.

Prajnanta, F. 1998. Mengatasi Permasalah Bertanam Cabai. Penebar Swadaya.
Jakarta. pp. 88.

Prajnanta, F. 2005. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.

Purwati, E. (1991). Evaluasi Kultivar Tomat Di Dataran Rendah. Jurnal
Hortikultura. 1(2): 33-37.

Rukmana, R. 1996. Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius. pp. 92.

Semangun, H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah
Mada University Press. Jogjakarta.

Sitompul dan Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada
University Press. Jogjakarta.

Setiadi. 1990. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. pp 182.

Wijoyo, M. 2000. Keragaman Genotip Varietas Harapan Kedelai dan Implikasi
Seleksi Untuk Musim Hujan. Habitat 11(111):91-96.

Wiryanta, B T. W. 2002. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan. Agro Media
Pustaka. Jakarta. p. 10-23

Wiyono, S. 2007. Perubahan Iklim dan Ledakan Hama dan Penyakit.
http://www.rimbawan.com/APHI0611/KUMPULAN_TULISAN/2007/Jul
i_2007/Seminar28Juni2007/Perubahan%20Iklim_Ledakan%20hama%20d
an%20penyakit%20tanaman.pdf
Diakses tanggal 05 Juni 2008.

35

Lampiran 1.


Kultivar gada Kultivar Omega Kultivar Hot Beauty


Kultivar Hot Chili Kultivar Restu Kultivar Horizon


Kultivar Jetset

Gambar 1. Tanaman Cabai Menjelang Panen Pada Berbagai kultivar








36



Gambar 2. Areal Penanaman Tanaman Cabai




Gambar 3. Kualitas Hasil Buah Cabai Merah Besar Pada Berbagai Kultivar.
K1 = Gada, K2 = Omega, K3 = Hot beauty, K4 = Hot chili, K5 = Restu,
K6 = Horizon, K7 = Jetset.



37
Lampiran 2.

Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Gada (Pitojo, 2007).

Asal tanaman : persilangan antara induk jantan 2952 M dan induk betina
2952 F
Golongan : hibrida F1
Umur mulai berbunga : 45 hari
Umur panen : 90 95 hari
Tinggi tanaman : 75 cm 90 cm
Bentuk tanaman : tegak
Bentuk kanopi : bulat
Warna batang : hijau keunguan
Ukuran daun : 12 cm x 4,5 cm
Warna daun : hijau
Warna kelopak bunga : hijau
Warna tangkai bunga : hijau
Warna mahkota bunga: putih
Warna kotak sari : ungu
Jumlah kotak sari : 5 6
Warna kepala putik : ungu
Jumlah helai mahkota : 5 6
Bentuk buah : kerucut sempit, bagian ujung runcing
Kulit buah : mengkilap
Tebal kulit buah : 1,6 mm
Warna buah muda : hijau
Warna buah tua : merah cerah
Ukuran buah : 17 cm x 1,5 cm
Berat buah : 9 g/buah
Kekompakan buah : kompak
Rasa buah : pedas
Berat buah per tanaman: 1 kg 1,5 kg
Potensi hasil : 30 ton/ha
Ketahanan terhadap : tahan terhadap Potato Virus Y (PVY) tipe O dan tipe I,
serta hama dan penyakit tahan terhadap penyakit layu bakteri
Daerah adaptasi : dataran rendah sampai menengah




38
Lampiran 3.

Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Jet Set
(Keputusan Menteri Pertanian, 2003)
Asal tanaman : persilangan (HPZ A x HPZ B) x HPZ C
Golongan : hibrida
Tinggi tanaman : 82 - 96 meter
Umur tanaman : mulai berbunga 30 hari - mulai panen 82 hari
Bentuk kanopi : tegak agak memayung
Warna batang : hijau dengan buku ungu
Ukuran daun : panjang 10 cm, lebar 4,5 cm
Warna daun : hijau tua
Warna kelopak bunga : putih
Warna tangkai bunga : hijau
Warna mahkota bunga: putih
Warna kotak sari : ungu
Jumlah kotak sari : 5 - 6
Warna kepala putik : putih
Jumlah helai mahkota : 5 - 6
Bentuk buah : pangkal besar dengan ujung meruncing
Ukuran buah : panjang 13 - 15 cm, diameter 1,4 - 2 cm
Kulit buah : halus mengkilat
Tebal kulit buah : 0,1 - 0,15 cm
Warna buah muda : hijau tua
Warna buah tua : merah
Berat per buah : 9,7 - 10,5 gram
Rasa buah : pedas
Berat buah per tanaman : 1,5 - 2 kg
Produksi : 14 - 23 ton buah segar/ton
Keterangan : daerah adaptasi pada dataran menengah sampai tinggi
(400 -1.300 m di atas permukaan laut)
Pengusul/peneliti : P.T. Benih Inti Subur Intani/Kim In Tae, Mulyantoro Ni
Made Rahayu, Tauchid.




39
Lampiran 4.

Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Restu (Keputusan Menteri Pertanian, 2006)
Asal : PT Benihinti Suburintani, Indonesia
Silsilah : HP 1037 A (FM steril) x HP 1037 B (pelestari) x HP 1037
C (M)
Golongan varietas : hibrida silang ganda
Umur mulai panen : 79 - 82 hari setelah tanam
Bentuk tanaman : tegak
Tinggi tanaman : 80 cm
Lebar tajuk : 70 cm
Bentuk kanopi : agak tegak (semi errect)
Kerapatan kanopi : rapat
Warna batang : hijau bergaris ungu
Warna daun : hijau
Bentuk daun : bulat memanjang
Ukuran daun : panjang 19 cm, lebar 5 cm
Tepi daun : rata sedikit bergelombang
Ujung daun : lancip
Permukaan daun : halus
Umur mulai berbunga : 26 - 30 hari setelah tanam
Warna mahkota bunga : putih
Jumlah helai mahkota bunga : 5 helai
Warna kotaksari : ungu
Jumlah kotaksari : 5 buah
Warna kepala putik : putih
Warna kelopak bunga : putih
Warna tangkai bunga : hijau
Warna buah muda : hijau gelap
Warna buah tua : merah cerah
Bentuk buah : silindris
Ukuran buah : panjang13,6 - 16,1cm, diameter1,2 - 1,5 cm
Permukaan kulit buah : halus
Tebal kulit buah : 0,21 mm
Berat per buah : 10,6 - 15,3 g
Berat buah per tanaman : 0,7 - 1,5 kg
Jumlah buah per tanaman : 85 - 101 buah
Berat 1.000 biji : 6 g
Rasa buah : pedas
Hasil cabai segar : + 20,6 ton/ha
Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai tinggi
dengan ketinggian 300 - 1.050 m dpl
Pengusul : PT. Benihinti Suburintani
Peneliti : Mulyantoro, Andi Wahyono, Danang Widhiarso, Tauchid.




40
Lampiran 5.

Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Hot Beauty
(Keputusan Menteri Pertanian, 2006)
Asal : Known You Seed Pte. Ltd, Taiwan.
Silsilah : HP 44 (F) x F 56-3 (M)
Golongan varietas : hibrida silang tunggal
Tinggi tanaman : 87-95 cm
Umur mulai berbunga : 44 - 50 hari setelah tanam
Umur mulai panen : 87 - 90 hari setelah tanam
Kerapan kanopi : rapat berbentuk bulat
Warna batang : hijau
Bentuk daun : jorong memanjang (lanceolate)
Tepi daun : rata
Ujung daun : runcing
Permukaan daun : halus, licin
Ukuran daun : panjang 8 - 13; lebar 2,0 - 3,5 cm
Warna daun : hijau
Warna kelopak bunga : hijau
Warna tangkai bunga : hijau
Warna kelopak bunga : putih
Warna helai mahkota bunga : putih
Jumlah helai mahkota bunga : 5 - 6 helai
Warna kotaksari : ungu
Jumlah kotaksari : 5 - 6 buah
Warna kepala putik : putih
Bentuk buah : bulat panjang
Ukuran buah : panjang 11,5 - 14,1 cm; diameter 0,78 - 0,85 cm
Permukaan kulit buah : halus
Tebal kulit buah : 1,9 - 2,1 mm
Warna buah muda : hijau tua
Warna buah tua : merah
Berat per buah : 17 - 18 g
Berat buah pertanaman: 1,05 - 1,20 kg
Berat 1000 biji : 5,4 g
Rasa : pedas
Hasil : 16 - 18 ton/ha
Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang
dengan ketinggian 1 - 600 m dpl.
Pengusul : Chang Kuang Hsien (Known You Seed Distribution
(S.E.A) Pte.Ltd. Indonesia Representative Office).
Peneliti : Huang Kuang Hsien (Known You Seed Pte.Ltd).





41
Lampiran 6.
a. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Kultivar Horizon.
Golongan varietas : hibrida
Bentuk buah : lurus
Permukaan kulit buah : halus
Jumlah buah per Tanaman : 90->100 buah
Rasa : pedas
Keterangan : cocok ditanam pada musim kemarau dan
penghujan
Pengusul : PT. Benih Inti Subur Intani

Sumber: dari berbagai sumber diolah.

b. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Kultivar Hot Chili.
Asal : Introduksi dari Hungnong Korea
Golongan varietas : hibrida
Bunga Terbentuk : terus menerus
Umur mulai panen : 80 hst di dataran rendah dan 90 hst di dataran tinggi.
Percabangan : Kekar
Bentuk buah : lurus panjang
Ukuran buah : panjang 13-14 cm, diameter 1.5-1.6 cm
Tekstur buah : halus
Berat per buah : rata-rata 17-19 g
Hasil pertanaman : 1.2-1.4 kg
Rasa : pedas
Pertumbuhan : kuat
Keterangan : tahan terhadap layu bakteri, Phytopthora, dan
berbagai penyakit yang menyerang daun.
Daerah Adaptasi : daerah dataran rendah sampai tinggi,
Cocok ditanam : di daerah dengan ketersediaan air yang memadai

Sumber: dari berbagai sumber diolah.

c. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Kultivar Omega.
Golongan varietas : hibrida
Umur mulai panen : 71-78 hst
Ukuran buah : besar dengan panjang 16 cm, diameter 1.5 cm
Permukaan kulit buah : halus
Warna buah tua : merah mengkilat
Rasa : pedas
Hasil : 33 ton/ha
Keterangan : tahan terhadap layu bakteri
Daerah adaptasi : dataran rendah sampai tinggi.
Cocok ditanam : di daerah dengan ketersediaan air yang memadai

Sumber: dari berbagai sumber diolah.



42
Lampiran 7.

HUJAN TAHUNAN (mm)

PETA NO :
COORDINAT :
KECAMATAN : Bumiaji
NAMA STASIUN : Ngujung
No. STASIUN 7D KETINGGIAN 1134 M SEKSI BATU TAHUN 2008

TANGGAL JAN FEB MAR APR
1 23 1 20
2 4 4 14
3 3 38 12
4 14 2 4
5 39 10 24 11
6 4 2 10 1
7 5 3 39 41
8 8 4 8 18
9 4 16
10 12 2 11 62
11 20 4
12 1 5
13 4
14 16 33 7
15 11 2
16 7 5 9
17 1 4 48
18 5 12
19 18 4 13
20 3 17
21 3 4
22 8
23 12
24 10
25 1
26 7
27 26
28 4 1
29 6 47
30 29
31 41
TOTAL 246 248 287 140
HARI HUJAN 22 28 19 6
MAX 41 47 48 62
TOTAL PER TAHUN 921 MM








43
Lampiran 8.

Standar Mutu Cabai
Standar Nasional Indonesia
SNI No. 01 - 4480 1998

Persyaratan mutu cabai merah segar
Satuan
Persyaratan
Jenis Uji
Mutu I Mutu II Mutu III
1. Keseragaman warna
%
merah
(95)
merah
(95)
merah
(95)
2. Keseragaman % Seragam
(98)
Seragam
(96)
Seragam
(95)
- Bentuk % 98 normal 96 normal 95 normal
3. Keseragaman ukuran
a. Cabai merah besar
- Panjang buah cm 12-14 9-11 < 9
- Garis tengah pangkal cm 1,5-1,7 1,3-<1,5 < 1,3
b. Cabai merah kering
- Panjang buah cm >12-17 10-<12 < 10
- Garis tengah pangkal cm >1,3-1.5 1,0-<1,3 <1,0
4. Kadar kotoran % 1 2 5
5. Tingkat kerusakan dan
busuk

a. Cabai merah besar % 0 1 2
b. Cabai merah kering % 0 1 2

Catatan :
Mutu II : 5 % dari jumlah buah atau panjang dan diameter buah boleh tidak
memenuhi syarat Mutu I, tetapi masih memenuhi syarat Mutu II.

Mutu III : 10 % dari jumlah buah atau panjang dan diameter buah boleh tidak
memenuhi syarat Mutu II, tetapi memenuhi syarat Mutu III.

(Anonymous, 2008h)
43
Lampiran 9.

Tabel 12. Analisis Ragam Variabel Tinggi Tanaman.
JK KT
SK

db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
Ulangan 3 21.87 41.36 81.95 53.00 27.06 47.81 7.29 13.79 27.32 17.67 9.02 15.94
Perlakuan 6 63.83 258.42 150.74 384.64 733.73 1251.36 10.64 43.07 25.12 64.11 122.29 208.56
Galat 18 33.55 65.82 229.49 584.78 570.37 515.62 1.86 3.66 12.75 32.49 31.69 28.65
Total 27 119.25 365.60 462.17 1022.42 1331.15 1814.80

F hitung
SK

db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
F tabel
5 %
Ulangan 3 3.91 3.77 2.14 0.54 0.28 0.56 3.16
Perlakuan 6 5.71** 11.78** 1.97 1.97 3.86* 7.28** 2.66
Galat 18
Total 27

4
4




44
Tabel 13. Analisis Ragam Variabel Jumlah Daun Per Tanaman.
JK KT
SK

db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
Ulangan 3
19.89 47.40 726.79 1077.12 1671.05 403.94 6.63 15.80 242.26 359.04 557.02 134.65
Perlakuan 6
11.79 83.64 964.56 6260.37 8212.08 10609.76 1.97 13.94 160.76 1043.39 1368.68 1768.29
Galat 18
10.79 77.87 952.19 3546.28 6321.17 14319.83 0.56 4.33 52.90 197.02 351.18 795.55
Total 27
42.48 208.91 2643.54 10883.76 16204.30 25333.53


F hitung
SK

db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
F tabel
5 %
Ulangan 3
3.28 3.65 4.58 1.82 1.59 0.17
3.16
Perlakuan 6
11.06* 3.22* 3.04** 5.30** 3.90* 2.22
2.66
Galat 18


Total 27






4
5





45
Tabel 14. Analisis Ragam Variabel Jumlah Ranting Per Tanaman.
JK KT
SK

db 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
Ulangan 3
2.13 157.20 4618.65 2323.53 929.39 0.71 52.40 1539.55 774.51 309.80
Perlakuan 6
78.48 1378.00 2335.88 3695.17 8985.93 13.71 229.67 389.31 615.86 1497.66
Galat 18
41.04 1142.90 6847.11 12268.44 8290.25 2.28 63.49 380.39 681.58 460.57
Total 27
121.65 2678.09 13801.64 18287.14 18205.57


F hitung
SK

db 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
F tabel
5 %
Ulangan 3
0.31 0.83 4.05 1.14 0.67
3.16
Perlakuan 6
5.74** 3.62* 1.02 0.90 3.25*
2.66
Galat 18


Total 27

Tabel 15. Analisis Ragam Variabel Saat Muncul Bunga.
SK db JK KT F hit F tabel 5%
Ulangan 3 23.54 7.85 3.35 3.16
Perlakuan 6 673.21 112.20 47.84** 2.66
Galat 18 42.21 2.35
Total 27 738.96

4
6




46
Tabel 16. Analisis Ragam Variabel Jumlah Bunga Per Tanaman.
KT JK F hitung
SK

db 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
F tabel
5 %
Ulangan 3 0.45 62.89 2193.44 398.30 0.15 20.96 731.15 132.77 0.27 0.78 1.97 0.36 3.16
Perlakuan 6 64.86 1710.89 8407.96 12095.39 10.81 285.15 1401.33 2015.90 19.35** 10.57** 3.77* 5.50** 2.66
Galat 18 10.05 485.65 6693.69 6601.10 0.56 26.98 371.87 366.73

Total 27 75.36 2259.43 17295.09 19094.79


Tabel 17. Analisis Ragam Variabel Jumlah Buah Per Tanaman.
KT JK F hitung
SK

db 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst
F
tabel
5 %
Ulangan 3 3.63 164.76 1235.57 724.48 1.21 54.92 411.86 241.49 1.97 2.04 1.44 0.42 3.16
Perlakuan 6 29.75 758.83 6261.79 8873.48 4.96 126.47 1043.63 1478.91 8.08** 4.70** 3.65* 2.57 2.66
Galat 18 11.04 484.48 5146.85 10377.30 0.61 26.92 285.94 576.52

Total 27 44.42 1408.07 12644.21 19975.26




4
7




47
Tabel 18. Analisis Ragam Variabel Fruitset.
SK
db JK KT F hit F tabel 5%
Ulangan 3 174.28 58.09 0.34 3.16
Perlakuan 6 1240.84 206.81 1.19 2.66
Galat 18 3115.87 173.10
Total 27 4530.99

Tabel 19. Analisis Ragam Variabel Bobot Kering Total Tanaman.
SK db JK KT F hit F tabel 5%
Ulangan 3 99.93 33.31 1.81 3.16
Perlakuan 6 502.15 83.69 4.54** 2.66
Galat 18 331.82 18.43
Total 27 933.90

Tabel 20. Analisis Ragam Variabel Luas Daun Per Tanaman.
SK db JK KT F hit F tabel 5%
Ulangan 3 304.08 101.36 0.44 3.16
Perlakuan 6 5811.96 968.66 4.20** 2.66
Galat 18 4148.85 230.49

Total 27 10264.89

4
8




48
Tabel 21. Analisis Ragam Variabel Hasil Panen.
JK KT
SK

db Diameter
Buah
Panjang
Buah
Bobot
Segar
Buah
Jumlah
Buah
Panen
Bobot
Segar Per
Tanaman
Jumlah
Buah
Rontok
Diameter
Buah
Panjang
Buah
Bobot
Segar
Buah
Jumlah
Buah
Panen
Bobot
Segar
Per
Tanaman
Jumlah
Buah
Rontok
Ulangan 3
0.03 2.24 11.87 94.68 7793.00 460.71 0.01 0.75 3.96 31.56 2597.67 153.57
Perlakuan 6
1.04 17.80 252.58 1177.93 443987.30 12265.64 0.17 2.97 42.10 196.32 73997.89 2044.27
Galat 18
0.17 16.30 59.77 246.07 28160.94 9398.48 0.01 0.91 3.32 13.67 1564.50 522.14
Total 27
1.24 36.34 324.22 1518.68 479941.30 22124.82


F hitung
SK

db Diameter
Buah
Panjang
Buah
Bobot
Segar
Buah
Jumlah
Buah
Panen
Bobot
Segar
Per
Tanaman
Jumlah
Buah
Rontok
F tabel
5 %
Ulangan 3
1.02 0.82 1.19 0.02 1.66 0.29
3.16
Perlakuan 6
18.56** 3.28* 12.68** 14.36** 47.30** 3.92
2.66
Galat 18
Total 27

4
9





49
Tabel 22. Analisis Ragam Variabel Persentase Tanaman Yang Mati Akibat Serangan Penyakit.
JK KT F hitung
SK

db Penyakit
Layu
Penyakit
Lain
Total
Tanaman
Mati
Penyakit
Layu
Penyakit
Lain
Total
Tanaman
Mati
Penyakit
Layu
Penyakit
Lain
F tabel
Total 5 %
Tanaman
Mati
3 Ulangan
395.43 6.39 520.29 131.81 2.13 173.43 2.96 2.87 4.23 3.16
Perlakuan 6
236.00 7.21 280.86 39.33 1.20 46.81 0.88 1.62 1.14 2.66
Galat 18
800.57 13.36 737.71 44.48 0.74 40.98

27 Total
1432.00 26.96 1538.86


Keterangan:
* = Berbeda nyata,
** = Berbeda sangat nyata
HST = Hari setelah tanam



5
0

Anda mungkin juga menyukai