Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI / DARAH TINGGI

Penyakit darah tinggi atau dikenal juga dengan nama hipertensi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang mengalami peningkatan di atas normal. Penyakit ini semakin
menghantui masyarakat , terutama perkotaan , dan menjadi penyebab penyakit stroke , serangan
jantung, gagal ginjal , bahkan kematian. Sebab , penyakit tekanan darah tinggi memaksa jantung
bekerja keras secara terus-menerus dan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah jantung ,
ginjal , dan otak.

Gangguan penyakit tekanan darah tinggi pada seseorang seringkali tidak diketahui secara pasti
penyebabnya. Namun , secara umum bisa diidentifikasi bahwa gangguan tersebut sebagai
dampak dari adanya gangguan ginjal atau gangguan hormon.

Secara alami , tekanan darah kita berubah-ubah. Pada usia bayi dan anak-anak, misalnya, secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa, Selain itu, aktivitas
fisik seseorang juga menimbulkan variasi tekanan darahnya. Pada saat seseorang melakukan
aktivitas fisik maka tekanan darahnya meningkat, dan saat beristirahat maka tekanan darahnya
menurun. Tekanan darah juga mengalami perubahan pada pagi, siang, dan malam hari.
Umumnya, tekanan darah di siang hari lebih tinggi dibandingkan tekanan darah di malam hari.

Berapakah angka normal untuk tekanan darah kita? Perhatikan penjelasan di bawah ini.

. Darah rendah atau hipotensi :
Siastolik : di bawah 90
Diastolik : di bawah 60

. Normal :
Siastolik : 90 - 120
Diastolik : 60 - 80

. Pra hipertensi :
Siastolik : 120 - 140
Diastolik : 80 - 90

. Hipertensi (stadium 1) :
Siastolik : 140 - 160
Diastolik : 90 - 100

. Hipertensi (stadium 2/berbahaya) :
Siastolik : di atas 160
Diastolik : di atas 100

. Hipertensi mendesak (tanpa disertai gejala kerusakan organ) :
Siastolik : di atas 180
Diastolik : di atas 110

. Hipertensi maligna (disertai gejala kerusakan organ) :
Siastolik : 220 mmhg atau lebih
Diastolik : 120 mmhg atau lebih

Siastolik : Tekanan siastolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Istilah
ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi
kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut
systole.
Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka
pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada
nilai 120 mmHg.

Diastolik : Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi
atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang
digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.

Orang awam sering menyebutnya tekanan atas dan bawah.
Siastolik : tekanan atas
Diastolik : tekanan bawah

Jantung adalah organ vital dalam tubuh kita yang sepanjang waktu memompa darah ke seluruh
tubuh melalui jaringan arteri. Bayangkan seperti selang air, semakin kecil penampang jaringan
maka akan semakin kuat tekanannya, Tekanan darah menjadi tinggi saat arteri besar kurang
lentur sehingga tidak bisa mengembang saat darah dipompa ke dalamnya. Darah dipaksa
melewati pembuluh yang sempit menyebabkan tekanannya meningkat.

Penyempitan arteri secara alami akan terjadi pada usia lanjut. Dinding arteri menebal dan kaku
karena arteriosklerosis. Tekanan darah juga bisa meningkat apabila cairan dalam sirkulasi
tersebut meningkat, seperti dalam kasus kelainan fungsi ginjal dimana ginjal tidak mampu
membuang sejumlah garam di dalam tubuh yang merangsang bertambahnya volume cairan
dalam sirkulasi darah.

Ginjal memiliki fungsi vital dalam sirkulasi tersebut. Ginjal memberikan reaksi terhadap tekanan
darah tinggi dengan cara menambah pengeluaran garam dan air, sehingga volume darah
berkurang dan tekanan kembali normal. Sebaliknya, saat tekanan darah menurun maka ginjal
akan mengurangi pembuangan garam dan air tersebut. Ginjal juga menghasilkan enzim renin
yang merangsang pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan
hormon aldosterone dan meningkatkan tekanan darah.

Penyakit darah tinggi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut,

1. Hipertensi primer

Hipertensi jenis ini terjadi apabila penyakit tersebut muncul sebagai akibat dari gaya hidup dan
lingkungan penderitanya. Misalnya pada orang yang tidak mengontrol pola makan, obesitas,
stree, kurang olahraga, dan sebagainya.

2. Hipertensi sekunder

Pada hipertensi jenis ini, penyakit muncul karena seseorang menderita penyakit lainnya seperti
gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Hal ini juga termasuk pada ibu
hamil, dimana secara umum tekanan darah akan naik saat usia kehamilan mencapai 20 minggu.

Penyakit tekanan darah tinggi mungkin timbul oleh faktor-faktor yang bisa kita kendalikan, bisa
jadi tidak. Faktor-faktor yang tidak bisa dikendalikan misalnya faktor keturunan. Sedangkan
untuk faktor-faktor yang bisa dikendalikan seperti gaya hidup, pola makan, dan lain sebagainya.
Sudah semestinya menjadi perhatian kita agar tehindar dari penyakit ini.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab penyakit tekanan darah tinggi.

1. Keturunan

Genetis atau keturunan adalah salah satu faktor yang tidak bisa dikendalikan. Faktor ini berkaitan
dengan struktur gen dalam tubuh kita. Apabila kedua orang tua sama-sama memiliki riwayat
penyakit tekanan darah tinggi, maka besar kemungkinan anak-anaknya akan mengidap penyakit
tersebut. Dunia kedokteran membuktikan bahwa ada bukti gen yang diturunkan sebagai faktor
pemicu penyakit tersebut. Di samping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa kembar identik
memiliki risiko lebih besar menurunkan penyakit tekanan darah tinggi dibandingkan kembar
tidak identik.

2. Usia

Tekanan darah seseorang meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia. Ini adalah faktor
yang tidak bisa dihindari. Namun, kita bisa mengendalikan agar jangan sampai tekanan darah
kita melebihi batas normal.

3. Garam

Kandungan garam di dalam tubuh memicu sistem metabolisme kita menambahkan air ke dalam
darah. Bertambahnya volume cairan tersebut menambah tekanan darah.

4. Kolesterol

Kolesterol bisa menumpuk di dinding pembuluh darah kita dan menimbulkan penyempitan.
Penumpukan kolesterol dipicu oleh timbunan lemak berlebih akibat makanan tinggi lemak atau
goreng-gorengan dan jarang berolahraga.

5. Stres

Stres dalam emosi yang tidak stabil menimbulkan kenaikan detak jantung. Berikutnya, akan
memicu munculnya penyakit tekanan darah tinggi.

6.Rokok

Penelitian medis membuktikan bahwa merokok memberikan kontribusi besar dalam menaikkan
denyut jantung, menaikkan tekanan darah, dan berbagai penyakit lainnya. Kafein yang
terkandung dalam minuman kopi, teh, dan sebagainya juga memberikan kontribusi naiknya
tekanan darah seseorang.

7. Alkohol

Banyak sekali fakta dan penelitian yang membuktikah bahwa alkohol memiliki dampak langsung
terhadap tekanan darah.

8. Kurang olahraga

Olahraga secara teratur dapat membantu jantung bekerja secara teratur. Dengan keteraturan
tersebut, denyut nadi juga menjadi teratur dan hal ini berdampak positif dalam menjaga
kelenturan pembuluh arteri. Lenturnya pembuluh arteri menyebabkan pembuluh tersebut bisa
mengembang dan mengerut sesuai kebutuhan, dan tekanan darah tetap stabil

Anda mungkin juga menyukai