Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan penulisan studi kasus yang
berisi tentang simpulan dan saran dari asuhan keperawatan yang diberikan pada
pasien dengan kasus Dengue Shock Syndrome (DSS).
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada tinjauan teori, resume kasus dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara umum data hasil pengkajian pada pasien n. ! tidak berbeda jauh
dengan pengkajian yang ada pada teori. "enulis menggunakan pengkajian
#eperawatan $awat Darurat menurut %ilkinson & Skinner ('(((, dalam
#risanty, '(()) dan menurut Emergency Nursing Association ('((*). Data
+okus yang ada dalam teori dan ditemukan dalam kasus nyata adalah :
#ulit dingin, terutama pada ujung jari kaki dan tangan, anak rewel dan
gelisah lambat laun kesadarannya menurun, perubahan nadi baik +rekuensi
maupun amplitudonya, oliguria, hepatomegali, perdarahan, nyeri perut,
e+usi pleura, ascites, ce+algia, oedema, trombositopenia, leukositosis dan
hiponatremia. Sedangkan data +okus yang ada dalam teori, tetapi tidak
ditemukan dalam kasus nyata adalah : tekanan nadi menurun menjadi '(
mm-g atau kurang dan tekanan sistolik menurun menjadi .( mm-g atau
kurang, peningkatan hematokrit, obstipasi, kejang/kejang, gambaran
elektrokardiogram (0#$) yang abnormal.
87
88
'. !idak semua diagnosa dalam teori muncul pada pasien. Dari tujuh
diagnosa menurut 1arpenito dan 22D, terdapat empat diagnosa yang
dapat dirumuskan, sedangkan diagnosa yang tidak dapat dirumuskan
berjumlah tiga. -al ini terjadi karena tidak ada tanda/tanda yang
mendukung dan tampak pada n.!, sehingga beberapa diagnosa tidak
dapat dirumuskan.
3. "ada penyusunan inter4ensi keperawatan n. ! penulis menambah
inter4ensi keperawatan kolaborasi sesuai kondisi pasien dan
penatalaksanaan medis. #arena perawat gawat darurat harus merumuskan
rencana asuhan keperawatan yang komperehensi+ untuk pasien 5$D dan
berkolaborasi dalam perumusan keseluruhan rencana perawatan pasien.
6. 7mplementasi dilakukan dengan mengacu pada inter4ensi yang telah
ditetapkan. !etapi dalam hal ini ada satu inter4ensi yang tidak dilakukan
karena tidak ada indikasi, yaitu pada masalah keempat.
8. 04aluasi keperawatan, tidak semua diagnosa dapat taratasi, pada diagnosa
pertama dan ketiga masalah belum teratasi, sehingga inter4ensi dilanjutkan
semua di ruang "715, sedangkan pada diagnosa kedua dan keempat
masalah teratasi sebagian, sehingga inter4ensi masih harus dilanjutkan di
ruang "715.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah disebutkan di atas ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
89
1. Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pasien dengan label merah harus
lebih cermat dan teliti sehingga dapat mengidenti+ikasi masalah
keperawatan gawat darurat yang dialami pasien dan menegakkan diagnosa
secara cepat dan tepat.
'. Dalam merumuskan diagnosa tetap harus mengkaji pasien secara berkala
karena kondisi pasien dapat berubah terus/menerus. Diagnosa keperawatan
bisa berubah atau bertambah setiap waktu.
3. Dalam merencanakan tindakan keperawatan perlu dilandasi teori dan
disesuaikan dengan kondisi pasien.
6. Dalam implementasi sebaikya dilakukan dengan cermat dan teliti dan
selalu mendokumentasikan tindakan yang telah kita lakukan terhadap
pasien.
8. Dalam penilaian e4aluasi harus dinilai dengan cermat dan teliti agar kita
bisa mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah kita lakukan dan
inter4ensi apa yang harus kita lakukan lagi, dihentikan atau diganti.
9. "enulis merekomendasikan untuk studi kasus dengue shock syndrome
(DSS) selanjutnya agar berpedoman pada penatalaksanaan terbaru dan ter/
update. #arena penatalaksanaan DSS ini selalu berkembang.

Anda mungkin juga menyukai