Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan penulisan studi kasus yang berisi tentang simpulan dan saran dari asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan kasus Dengue Shock Syndrome (DSS). A. Kesimpulan Berdasarkan pada tinjauan teori, resume kasus dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum data hasil pengkajian pada pasien n. ! tidak berbeda jauh dengan pengkajian yang ada pada teori. "enulis menggunakan pengkajian #eperawatan $awat Darurat menurut %ilkinson & Skinner ('(((, dalam #risanty, '(()) dan menurut Emergency Nursing Association ('((*). Data +okus yang ada dalam teori dan ditemukan dalam kasus nyata adalah : #ulit dingin, terutama pada ujung jari kaki dan tangan, anak rewel dan gelisah lambat laun kesadarannya menurun, perubahan nadi baik +rekuensi maupun amplitudonya, oliguria, hepatomegali, perdarahan, nyeri perut, e+usi pleura, ascites, ce+algia, oedema, trombositopenia, leukositosis dan hiponatremia. Sedangkan data +okus yang ada dalam teori, tetapi tidak ditemukan dalam kasus nyata adalah : tekanan nadi menurun menjadi '( mm-g atau kurang dan tekanan sistolik menurun menjadi .( mm-g atau kurang, peningkatan hematokrit, obstipasi, kejang/kejang, gambaran elektrokardiogram (0#$) yang abnormal. 87 88 '. !idak semua diagnosa dalam teori muncul pada pasien. Dari tujuh diagnosa menurut 1arpenito dan 22D, terdapat empat diagnosa yang dapat dirumuskan, sedangkan diagnosa yang tidak dapat dirumuskan berjumlah tiga. -al ini terjadi karena tidak ada tanda/tanda yang mendukung dan tampak pada n.!, sehingga beberapa diagnosa tidak dapat dirumuskan. 3. "ada penyusunan inter4ensi keperawatan n. ! penulis menambah inter4ensi keperawatan kolaborasi sesuai kondisi pasien dan penatalaksanaan medis. #arena perawat gawat darurat harus merumuskan rencana asuhan keperawatan yang komperehensi+ untuk pasien 5$D dan berkolaborasi dalam perumusan keseluruhan rencana perawatan pasien. 6. 7mplementasi dilakukan dengan mengacu pada inter4ensi yang telah ditetapkan. !etapi dalam hal ini ada satu inter4ensi yang tidak dilakukan karena tidak ada indikasi, yaitu pada masalah keempat. 8. 04aluasi keperawatan, tidak semua diagnosa dapat taratasi, pada diagnosa pertama dan ketiga masalah belum teratasi, sehingga inter4ensi dilanjutkan semua di ruang "715, sedangkan pada diagnosa kedua dan keempat masalah teratasi sebagian, sehingga inter4ensi masih harus dilanjutkan di ruang "715. B. Saran Dari kesimpulan yang telah disebutkan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 89 1. Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pasien dengan label merah harus lebih cermat dan teliti sehingga dapat mengidenti+ikasi masalah keperawatan gawat darurat yang dialami pasien dan menegakkan diagnosa secara cepat dan tepat. '. Dalam merumuskan diagnosa tetap harus mengkaji pasien secara berkala karena kondisi pasien dapat berubah terus/menerus. Diagnosa keperawatan bisa berubah atau bertambah setiap waktu. 3. Dalam merencanakan tindakan keperawatan perlu dilandasi teori dan disesuaikan dengan kondisi pasien. 6. Dalam implementasi sebaikya dilakukan dengan cermat dan teliti dan selalu mendokumentasikan tindakan yang telah kita lakukan terhadap pasien. 8. Dalam penilaian e4aluasi harus dinilai dengan cermat dan teliti agar kita bisa mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah kita lakukan dan inter4ensi apa yang harus kita lakukan lagi, dihentikan atau diganti. 9. "enulis merekomendasikan untuk studi kasus dengue shock syndrome (DSS) selanjutnya agar berpedoman pada penatalaksanaan terbaru dan ter/ update. #arena penatalaksanaan DSS ini selalu berkembang.