Rangkuman Diskusi Mailing List Migas Indonesia April 2003
Pertanyaan : (Marga Budiwijaya Unindo Alstom) Permasalahannya begini, saat ini saya sedang mendesain LV panel sebuah enclosure hubung bagi yang didalamnya terdapat beberapa meter dan relay proteksi. Saat saya akan mulai mewiring KWH meter merk: schlumberger, type:!"!##, two rate$. saya terke%ut dengan adanya rating current &''(()!, yg tertulis dalam tag*plate yg terpampang pada inter+ace KWH meter tersebut. Karena hal inilah saya ragu untuk menginstalnya, karena ratio ,- yang terpasang saat ini adalah #.''*"''(()*)! double ratio$. Padahal setahu saya, untuk menginstal KWH meter ataupun meter. lain, tidak bergantung pada ratio primer dari ,-(P- yang dipakai. melainkan bergantung pada ratio sekundernya sa%a, yg mana dalam ratio sekunder sendiri masih %uga dibagi dengan . ratio yang sama namun beda class, yang biasa dipakai sebagai acuan untuk membedakan +ungsi sekunder ,- mana yg dipakai untuk proteksi dan mana yg dipakai untuk metering. /ah...kurang lebihnya begitu permasalahannya. Pertanyaannya, apakah masih layak bila saya tetap menginstall KWH meter tersebut dg rating &''(()!$ pada ,- dg ratio #.''*"''(()*)!00 !dakah pengaruh yang bisa berakibat +atal nanti bila saya tetap menginstallnya dg kondisi yang demikian00 -anggapan # : (Erwin Guci Petrosea) Saya pemakai !LS-12 Product dan pernah beli product tersebut, Kayak nya kalau tetap di instal sih gak apa apa asal out put dari Primer ,- tidak melebihi &'' ! waktu ter%adi o3erload, tapi ini si+at nya temporari....dan %angan di gunakan untuk beban motor motor industri yang beban nya naik turun dan hidup mati.......................tapi kalau Panel tersebut akan di %ual nah ini akan men%adi masalah besar sebab client kamu pasti tidak suka akan hal ini, sebab ini akan muncul di komponent list yang akan kamu attached sebagai kelengkapan panel tersebut dan berakibat men%atuhkan nama perusahaan anda, %adi saran nya kalau untuk di %ual lebih baik cari ,- yang perbandingan nya sesuai dengan KWH meter atau cari KWH meter yang sesuai dengan Primer ,- nya.ya tinggal pilih lah.......................................Sa+ety 4irst......1kay..00 -anggapan . : (M. Harisman - ntegra !e"ni") Konstanta 5atio mutlak dibutuhkan pada meter yang menggunakan ,- dan(atau P-. Konstanta tersebut diperlukan untuk kalkulasi perhitungan internal di 2eter, karena output data ( pembacaan yang ditampilkan adalah data di sisi primer. 6alam hal suatu meter sudah di +i7*kan ratio*nya dalam kasus 8apak ratio arus &''()$, maka untuk hasil pembacaan yang benar haruslah menggunakan ,- dengan ratio yang sama9 %ika ratio*nya tidak sama, hasil tampilan di meter akan salah tentunya. 6ari sisi sa+ety instalasi, sama sekali tidak akan ada masalah, karena meter*nya hanya akan menerima arus aktual ' * ) ! sisi sekunder ,-$. :ang bermasalah cuma hasil pembacaan di meter sa%a. -anggapan ; : (Berlian #ya"o P! #o$resid) Sebenarnya lebih tepat hubungannya ke <akurasi< bukan <sa+ety<. !kurasi dari alat ukur yg menggunakan proses induksi listrik akan terganggu ketelitiannya bila ter%adi saturasi magnet. Kwh meter &''()!, itu berarti dia didesign untuk mengukur arus sampai &''!, di atas &''! akan mengalami saturasi sehingga pengukurannya tidak teliti. =dealnya ,- yg di pakai %uga harus &''()!. -api kalau ,- yg dipakai "''* #.''()*)! %uga tidak menyebabkan kerusakan apa.. !pabila ,- tsb di tap di "''! berarti ,- tsb akan mengalami saturasi bila arus mengalir diatas "''!, dan arus sekundernya tetap )! terus, padahal primernya sudah diatas "''!, sehingga tidak terukur lagi actualnya. =ngat yg diukur oleh kwh adalah arus sekundernya )!$. kwh meter mengukur arus bersama dengan tegangan dan dikon3ersikan men%adi kWh. -anggapan & : (Erwin Guci Petrosea) Setau saya ...%ika kenaikan arus di busbar..akan menaikan arus di ,-.dan atomatis arus di ,- akan naik......dan ini akan mempengaruhi kopel ke KWH...%ika arus yang di i>inkan ) ! dengan input &'' ! otomatis akan berubah %ika input nya "'' ! dan sekunder nya akan ?.) !....nah bisa di lihat di kwh meter ada interaksi arus dan tegangan, dan ini akan membuat o3erload di @ulungan ,oil $ Piringan KWH Aika Kon3ensional $....dan saya pernah mengalami nya .KWH meter itu 6emage ,o3er @lass nya Pecah dan piringannya terbakar $.......%adi ini saya persembahkan sebagai pengalaman pribadi dan sedikit analisa.....tetapi %ika ada rekan rekan yang mau mencoba.............nya dengan analisa yang lebih sederhana silahkan..........selamat .2encoba dan semoga berhasil..........usahakan %angan beker%a di +lamable area atau combustible area ............,uma saran..0B -anggapan ) : (Marga Budiwijaya Unindo Alstom) -erimakasih sebelumnya atas respon rekan*rekan sekalian. memang pada dasarnya yang paling saya ragukan dalam kasus ini adalah +actor akurasi pengukurannya sa%a. seperti halnya pen%elasan bapak 8erlian Syako. 6alam hal ini pengukuran dari sisi sekunder ,-(pun P-, adalah pengukuran melalui hasil kon3ersi dari sisi primer, yang notabene adalah keadaan aktual %aringan yang diukur. memang untuk KWH itu sendiri, setahu saya ada . %enis ratio yang dipakai. 5atio yang pertama adalah uni3ersal ratio, dalam hal ini yang diutamakan adalah kon3ersi sisi sekundernya. bisa )! atau #!, tergantung ratio sekunder ,- yang dipakai. 5atio yang kedua adalah +i7ed ratio, dalam hal ini selain kon3ersi sekundernya yang utama, besaran aktual pada sisi primer %uga harus diperhatikan. Sedangkan KWH dalam kasus ini adalah KWH %enis +i7ed ratio, dg ratio KWH &''()!, yang idealnya diinstall menggunakan ,- dengan ratio yang sama, &''(()! %uga. Kalaupun tidak demikian, maka harus kita tetapkan +aktor koreksik$ dari pembacaan data hasil pengukuran. Aika tidak, maka pembacaan data hasil pengukuran yang kita dapat, akan salah seperti pendapat bapak Harisman$. !dapun dalam kasus berbedanya ratio primer antara ,- dan KWH, yang berdampak pada hasil pengukuran, meski kon3ersi disisi sekundernya sama*sama )! untuk ,-(pun KWH. dapat dibayangkan arti )!sisi sekunder$ itu sendiri bagi masing masing instrumen. Pada ,- )! akan diperoleh dari hasil kon3ersi arus aktual "''! posisi tap pada sisi primerC"''!$. Sedangkan pada KWH sendiri, )! akan dibaca sebagai hasil kon3ersi dari arus actual &''!. Sehingga perbedaan ini, akan berpengaruh pada proses induksi magnet yang ter%adi pada KWH. 6i mana pada saat arus sekunder ,-C)!, proses induksi magnet yang seharusnya ter%adi adalah "''!, namun berhubung ratio KWH hanya &''!, maka daya hasil pengukuran yang didapat adalah hasil dari pengalian tegangan terhadap arus aktual yg terukur KWH yakni &''!. Sehingga besar daya dari hasil pengukuranpun akan berbeda lebih kecil$, %ika disbanding dengan besar daya aktualnya. 8erikutnya adalah +aktor koreksi.... mungkin pemberian +aktor koreksi k$ yang berbanding lurus dengan besar daya hasil pengukuran,dapat di%adikan solusi dalam kasus seperti ini. Seperti misal, kita ambil perbandingan terbalik dari daya aktual pada ,- terhadap KWH "'':&''C#.)$, sehingga daya aktualnya Cdaya terukur 7 k#.)$. 2ungkinkah hal ini diterapkan000 2engingat %uga arus aktual pada system diproteksi untuk arus "''!, sesuai dengan tap primer ,-nya. sehingga tidak mungkin ter%adi saturasi karena melebihi arus maksimum pada ,- itu sendiri. Kalau masalah sa+ety sendiri saya %uga belum DngehD dimana hubungannya 9$ ,ukup sekian dulu tanggapan saya, kalaupun ada yang salah mohon dibenarkan.... terimakasih semua... -anggapan " : (Marga Budiwijaya Unindo Alstom) Waaah...menariiik 9$ 6ari kasus bapak, mungkin sa%a ter%adi bila terdapat ketidak samaan antara arus sekunder ,- yang diinputkan pada KWH, dengan ratio arus input pada KWH. 2isal dalam hal ini ratio sekunder pada KWH ...(#!, diberi input arus dari ,- dengan ratio ...()!. 2emang saat arus input masih E#!, KWH masih aman. sa%a. /amun saat #!Esedikit....waah...bisa %adi kemungkinan ter%adinya resiko damage pada KWH, karena o3erload. /amun akan berbeda kasusnya bila ratio ,- sekunder sama dengan ratio KWH #! atau )!$. Karena hal ini tidak ada beda yang signi+ikan pada sisi sekunder, %ika dibanding dengan sisi primer. Aika misal sisi sekunder ,- "''()! terukur arus )!, maka arus aktualnya adalah "''! arus pada busbar(%aringan$. 8eda dengan KWH dengan ratio &''()!, bila arus input yang masuk adalah )!, besar pengukuran KWH adalah hasil dari kon3ersi arus aktual &''! sedangkan pada busbar "''!$. /ah...mungkin ini yang %adi alasan kenapa tidak direkomendasikan untuk hal yang demikian ini. selain itu, damage dapat %uga dikarenakan kesalahan wiring, sehingga berakibat induksi pada coil tidak sempurna. bagaimanapun...terimakasih atas peringatannya mas.... -anggapan ? : (Berlian #ya"o P! #o$resid) ,-: #.''*"''()*)! yg dipakai oleh sdr.2arga tsb masih bisa dipakai. !pabila di tap di "''! dan arus primernya "''! maka sekundernya )! bukan ?.)!, Kwh meter hanya melihat arus sekundernya yg )! tsb. -api karena kwh meter yg dipakai sdr.2arga tsb di design pada ratio &''()! maka keakurasiannya sa%a yg terganggu, tidak bahaya ke instalasinya. Sedangkan kasus nya sdr.Frwin, itu bisa %adi kwh meter nya rusak karena ,- nya dipasang untuk beban yg melebihi rating ,- nya. 2isalnya ,- "''()! dipasang pada beban yg %auh diatas "''! tentunya rusak kWH meter nya. Gntuk sdr.2arga masih bisa pakai ,- tsb siapa tau client nya gak tau, tapi kalo client nya tau yah mu+akat lah sama client, cincai. lah, kan gak bahaya ke instalasi, paling akurasinya bisa terganggu sedikit kalo arus beban melebihi &''!. -api kalau saya inspectornya awas akan saya ri%ek, he..he.. -anggapan H : (%atur &an'ari Petrosea) 2enambahkan sedikit, ,- "''() ! bisa digunakan tapi ketika order ,- , rating +aktornya %angan # tapi #.., #.) atau ., tergantung dana yang tersedia dan kemampuan dari alat yang digunakan untuk arus yang diperbolehkan. bukan KWH nya $.