Anda di halaman 1dari 5

2. Peralatan sistem pemyemprot pemadam kebakaran.

Di kota Kalifornia Amerika serikat, departemen pemadam kebakaran mengalami


masalah cukup sulit dimana debit air alat system penyemprot turun walau tekanan cukup
besar, setelah diselidiki maka di dalam alat penyemprot terjadi suatu korosi yang disebabkan
oleh aktifitas mikroba dipermukaan dinding bagian dalam yang terbuat dari baja karbon dan
tembaga saat beberapa bulan pembelian.
Hal ini disebabkan adanya biodeposit (turbucle) yang tumbuh di di dinding bagian
dalam, kemudian di dalam biodeposit tersebut terjadi aktifitas degradasi lokal berupa korosi
pitting sehingga mengurangi tebal pipa dan aktifitas ini menghasilkan senyawa H2S di lubang
pit yang mengakibatkan keadaan asam dan mempercepat kelarutan logam.

G. Korosi dan Cara Pencegahannya
Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi. Besi merupakan logam yang
mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu
berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus kimia
dari karat besi adalah Fe
2
O
3
.xH
2
O. Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi
karat.
Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh nyata adalah
keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi lainnya.Siapa di
antara kita tidak kecewa bila bodi mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena
korosi. Pasti tidak ada. Karena itu, sangat penting bila kita sedikit tahu tentang apa korosi
itu, sehingga bisa diambil langkah-langkah antisipasi.
Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan /
reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai
kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif
(elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah
peristiwa korosi.


Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi (III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi (karat besi), Fe
2
O
3
.xH
2
O.
Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air. Karena itu,
besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat
yang lembab. Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat
keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang
kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu sendiri (kerapatan
atau kasar halusnya permukaan).

H. Pencegahan korosi
Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut :
1. Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa
korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam
lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom). Penggunaan logam lain
yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng
cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.
2. Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan
membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanya
sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan
mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain
(sebagai anoda, dikorbankan). Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya
masih ada / belum habis. Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah
lazim digunakan logam magnesium, Mg. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan
diganti.
3. Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat, misalnya besi dicampur
dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).









BAB III
KESIMPULAN

1. Korosi merata dapat terjadi pada logam dan paduan logam karena reaksi oksidasi dan
reduksinya tersebar secara merata pada logam dengan laju korosi yang relatif sama.
2. Logam yang terkorosi merata terjadi akibat seluruh permukaan logam kontak dengan
lingkungannya.
3. Aktivitas mikroba khususnya bakteri reduksi ,oksida sulfat dan mangan oksidasi
mengakibatkan degradasi fungsi peralatan yang memakai bahan dasar logam dengan kondisi
lingkungan kritis dan temperatur tertentu. Maka pencegahan dengan pemilihan lingkungan
kerja material yang tidak memberikan nutrisi dan temperatur untuk berkembang dan
perlindungan korosi berupa pengecatan dan proteksi katodik.





















DAFTAR PUSTAKA

http://www.angelfire.com/ak5/process_control/kor_merata.html
http://kimia123sma.wordpress.com/2010/04/20/korosi-dan-cara-pencegahannya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
http://www.scribd.com/doc/22075509/Degradasi-Fungsi-Sistem-Industri-Akibat-Korosi-
Mikrobiologi
http://www.scribd.com/doc/17226684/Korosi-




Diposkan oleh senkrex di 22:51
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
2011 (2)
2010 (2)
o Oktober (1)
o September (1)
makalah korosi
Mengenai Saya

senkrex
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai