Anda di halaman 1dari 11

KIMIA ANALITIK INSTRUMENT

KROMATOGRAFI KERTAS

DISUSUN OLEH:

Novi Yulianti 0907033057

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan tugas yang harus diselesaikan mahasiswa Program Studi D3 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau selama menjalani pengajaran mata kuliah Kimia Analitik Instrument. Adapun makalah ini berisi tentang kromatografi kertas. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Pekanbaru, 12 April 2012

Novi Yulianti

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI..... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan Penulisan.. 3 3

1 2

1.3 Rumusan Masalah. 4 1.4 Mekanisme Penulisan... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kromatografi kertas......................... 2.2 Prinsip Kerja.................... 2.3 Jenis Kertas yang Digunakan.................. 2.4 Metode Kromatografi Kertas ...................................................................................... 2.5 Nilai Rf......................................................................................................................... 2.6 Kromatografi Kertas Dua Arah.................................................................................... 5 5 6 6 6 7

BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 9 3.2 Saran. 9 DAFTAR PUSTAKA 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama.

Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.

1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan proses pemisahan menggunakan kromatografi kertas.

1.3 Rumusan Masalah Apa Pengertian dari kromatografi kertas? Bagaimana Prinsip kromatogarfi kertas? Apa Jenis kertas yang digunakan? Apa yang dimaksud nilai Rf? Bagaimana kerja kromatografi kertas dua arah?

1.4 Mekanisme Penulisan 3

Dalam menulis makalah ini kami menggunakan metode pengumpulan data dari beberapa sumber serta mengambil kesimpulan dari buku yang mendukung penyusunan makalah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kromatografi Kertas Kromatografi kertas merupakan bentuk kromatografi yang paling

sederhana,mudah dan murah. Kromatografi kertas termasuk pada kromatografi partisi cair-cair Jenis kromatografi ini banyak di gunakan untuk identifikasi kualitatif maupun analisa kuantitatif.

2.2. Prinsip Kerja

Prinsip kromatografi partisi cair-cair adalah distribusi sampel antara fase cair diam dan fase cair bergerak dengan membatasi kemampuan pencampuran Fasa diamnya air dan fasa penyokongnya adalah selulosa. fasa geraknya biasanya merupakan campuran dari salah satu pelarut-pelarut organik atau air.

setelah elusi selesai, noda ditandai dengan penanda. bila noda tidak berwarna maka harus dideteksi secara fisika dan kimia.

1. secara fisika dengan menggunakan uap iodium, lampu UV 2. secara kimia dengan menggunakan pereaksi cerium sulfat, dragendrof, liberman burchard.

Kecepatan elusi pada kromatografi kertas dipengaruhi oleh: 1. ketebalan kertas 2. kekentalan eluen 3. pelarut, jangan menggunakan pelarut yang terlalu cepat menguap.

2.3. Jenis Kertas yang Digunakan 5

Kertas kromatografi yang sering digunakan adalah kertas whatmann yang beredar bermacam-macam seperti ukuran: 1. Ukuran 20 x 20 cm 2. Ukuran 5 x 100 cm 3. Ukuran 50 x 50 cm.

2.4. Metode Kromatografi kertas Salah satu metode kromatografi yang umum digunakan adalah kromatografi kertas. Pada tahun 1944, Consden, Gordon,dan Martin memperkenalkan teknik dengan menggunakan kertas penyaringan sebagai panunjang fase diam dan fase bergerak, berupa cairan yang terserap di antara struktur pori kertas. Sampel sebanyak lebih kurang 1L didepositkan pada kertas saring dan akan mengalir bersama system pelarut. Meskipun zat yang ter-recovery tidak betul-betul murni, teknik ini dapat dimanfaatkan untuk uji kualitatif dan kuantitatif. Keterbatasan metode ini adalah waktu yang realtif lama dan resolusinya rendah. 2.5. Nilai Rf Beberapa senyawa dalam campuran bergerak sejauh dengan jarak yang ditempuh pelarut; beberapa lainya tetap lebih dekat pada garis dasar. Jarak tempuh relative pada pelarut adalah konstan untuk senyawa tertentu sepanjang anda menjaga segala sesuatunya tetap sama, misalnya jenis kertas dan komposisi pelarut yang tepat.

Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf. Untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut: Rf=jarak yang ditempuh oleh senyawa jarak yang ditempuh oleh pelarut Misalnya, jika salah satu komponen dari campuran bergerak 9.6 cm dari garis dasar, sedangkan pelarut bergerak sejauh 12.0 cm, jadi Rf untuk komponen itu:

2.6. Kromatografi kertas dua arah

Kromatografi kertas dua arah dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf yang sangat serupa. Kromatogram dibuat dari bercak tunggal dari campuran yang ditempatkan kedepan dari garis dasar. Kromatogram ditempatkan dalam sebuah pelarut sebelum dan sesudah sampai pelarut mendekati bagian atas kertas. Contoh: Dalam gambar, posisi pelarut ditandai dengan pinsil sebelum kertas kering. Posisi ini ditandai sebagai SF1 yaitu pelarut depan untuk pelarut pertama. Kita akan menggunakan dua pelarut yang berbeda

Jika melihatnya lebih dekat, bercak pusat besar dalam kromatogram sebagian biru dan sebagian hijau. Dua pewarna dalam campuran memiliki nilai Rf yang hampir sama. Tentunya, nilai-nilai ini bisa saja sama, keduanya memiliki warna yang sama; dalam hal ini anda tidak dapat mengatakan bahwa ada satu atau lebih pewarna dalam dalam bercak itu. Setelah menunggu kertas kering seluruhnya, dan putar 90o . Perlakukan kromatogram kembali dengan pelarut yang berbeda. Hal yang sangat tidak dipercaya bahwa dua bercak yang membingungkan akan memiliki nilai Rf dalam pelarut kedua sama halnya dengan pelarut yang pertama, dengan demikian bercak-bercak akan bergerak dengan jumlah yang berbeda.

Gambar berikutnya menunjukkan apa yang mungkin terjadi pada berbagai bercak pada kromatogram awal. Posisi pelarut kedua juga ditandai. Tentunya anda tidak dapat melihat bercak-bercak dalam posisi awal dan akhir; Bercak-bercak telah bergerak! Kromatogram akhir akan tampak seperti ini: 7

Kromatografi dua arah secara seluruhnya terpisah dari campuran menjadi empat bercak yang berbeda.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 1. Kromatografi kertas merupakan bentuk kromatografi yang paling

sederhana,mudah dan murah. Kromatografi kertas termasuk pada kromatografi partisi cair-cair Jenis kromatografi ini banyak di gunakan untuk identifikasikualitatif maupun analisa kuantitatif..

Prinsip kromatografi partisi cair-cair adalah distribusi sampel antara fase caie diam dan fase cair bergerak dengan membatasi kemampuan pencampuran

3.2 Saran Telitilah dalam pemisahan agar dapat dilakukan dengan baik dan pilih pelarut yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Ed. IV. Depkes RI. Jakarta. Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta. 9

Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai