Anda di halaman 1dari 1

Kisah Hidup Seorang Amirul Mukminin

KEUTAMAAN USAMAH IBNU ZAID RA


Meskipun sejarah telah berlalu secara cepat dan
telah mencatat nama nama para pelakusejarah yang
hingga kini nama mereka masih disebut orang,
diantaranya dalah Usamah Ibnu Zaid ra.
Umar memberinya santunan lebih banyak dari yang
pernah diberikan Umar kepada putranya Abdullah,
shingga ia berkata.
Wahai ayah, mengapa engkau memberi santunan
kepada Usamah sebanyak empat ribu dirham,
sedangkan aku hanya tiga ribu dirham, padahal
ayahnya tidak lebih mulia darimu dan ia tidak lebih
mulia dariku
!ungguh ucapanmu adalah salah, sebenarnya
ayahnya lebih dicintai oleh "asulullah dari ayahnya dan
ia lebih dicintai oleh beliau lebih darimu, ja#ab Umar.
Maka Abdullah putra Umar merasa puas dengan
ja#aban Umar dan ia rela dengan dilebihkannya
Usamah Ibnu Zaid dari dirinya.
ENGKAU MENJAGA DIRI KARENA
ITU RAKATMU JUGA DEMIKIAN
Ketika pedang Kaisar Persia yang dihiasi
dengan emas dan batu batu mulia diserahkan
kepada Umar, maka ia berkata, Sungguh aku
kagum melihat kaumku jujur dengan amanah
seperti ini.
Ali bin Abi Thalib yang ketika itu berada di
sisinya berkata, Engkau selalu menjaga dirimu
dari kecurangan, maka rakyatmu juga demikian.
A!A ANG AKAN ENGKAU KATAKAN
KE!ADA TUHANMU""
Ada serang lelaki yang berteriak dengan
suara keras, !ahai Amirul "ukminin, ikutlah
bersamaku dan adililah akun atas serang yang
telah menganiayaku.
"endengar ucapan lelaki itu , maka Umar
mengangkat cemetinya dan memukul kepala lelaki
itu seraya berkata, "engapa engkau memanggil
Umar, sedangkan ia masih sibuk menyelesaikan
berbagai urusan kaum muslimin#
"aka lelaki itu pergi dengan perasaan marah.
Ketika Umar sadar, maka ia memanggil lelaki
itu dan memberikan cemetinya kepadanya seraya
berkata, $ambuklah aku dengan cemeti ini.
Tidak, akan tetapi, aku biarkan masalah ini
agar Allah yang membalasmu, kata lelaki itu.
%angan engkau berlaku demikian terhadapku,
sebaiknya engkau mencambukku, sehingga tidak
aa tuntutan lagi darimu, kata Umar.
Tidak, aku akan tetap menyerahkan masalah
ini kepada Allah, ja&ab lelaki itu.
Setelah Umar mengusir rang itu, maka ia
masuk ke dalam rumahnya dan ia diikuti leh
rang banyak. Kemudian ia masuk ke dalam
kamarnya dan melakukan shalat dua raka'at,
kemudian ia duduk sambil menangis, !ahai
putra Al Khattab, bukankah dulunya engkau
adalah serang yang hina, kemudian Allah
memeuliakanmu, bukankah dulunya engkau
adalah serang yang sesat, kemudian Allah
memberimu petunjuk dan bukankah dulunya
engkau adalah seramng yang tidak berharga,
kemudian Allah memberimu kedudukan sebagai
serang khali(ah, lalu ada serang datang
kepadamu untuk minta pembelaan, tetapi engkau
tidak membelanya, bahkan engkau memukulnya,
maka apa yang hendak engkau katakan kelak di
hadapan Tuhanmu#
"aka Umar menyesali perbuatannya dengan
sungguh sungguh, sehingga aku merasa bah&a ia
adalah rang yang terbaik di muka bumi. kata
Ahna(.
#$ Annisa%%%

Anda mungkin juga menyukai