Anda di halaman 1dari 9

Chemistry Education Study Program

Faculty of Teacher Training and Education


Sriwijaya University
2014
7th Group:
Amaliah Agustina (06111010021)
Sri Dwiwati (06111010023)
Amalia Agtyana Putri (06111010028)
Dwi Zulaiha Muharami (06111010032)
Kimia Anorganik Fisik

Pendahuluan

Sebagian besar reaksi kimia secara luas dilakukan di dalam
larutan. Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut
(solute). Pelarut (solvent) pada umumnya adalah zat yang
berada pada larutan dalam jumlah yang besar, sedangkan zat
lainnya dianggap sebagai zat terlarut (solute).
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda
padat, cair atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan.
Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah air. Pelarut lain yang juga umum digunakan
adalah bahan kimia organik (mengandung karbon) yang juga
disebut pelarut organik.




1. Aseton

Aseton [(CH
3
)
2
C=O] adalah zat tidak
berwarna dan mempunyai bau yang
sengit yang menjadi tandanya.

Sifat Fisika :
1. Berat jenis 0,787 g/mL
2. Titik didih 56
o
C
3. Titik beku -95
o
C
4. Tidak berwarna
5. Baunya sengit
6. Memiliki berat molekul 58 g/mol


Kegunaan Aseton :

1. sebagai pelarut dalam senyawa karbon, plastik, lilin
2. sebagai bahan dasar sintesis kloroform dan
iodoform
3. sebagai bahan pembuat cat
4. sebagai bahan pembuat parfum
5. sebagai pembersih cat kuku atau kuteks
6. sebagai pembuat tinner
7. pelarut dalam selulosa asetat, yang menghasilkan
crayon.


2. Benzena
Benzena adalah senyawa organik dengan rumus
molekul C
6
H
6
.

Sifat Fisik
Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.
Benzena berwujud cair pada suhu ruang (27C).
Titik didih benzena : 80,1C, Titik leleh benzena : -
5,5C
Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam
pelarut nonpolar
Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar

Benzena digunakan untuk menaikkan angka oktana
bensin. Benzena digunakan sebagai pelarut untuk
berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga digunakan
sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan
membuat sejenis karet sintetis) dan nilon66.



Toluena adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus metil (-CH
3
). Nama lain
toluena adalah metil benzena. Dengan demikian toluena
mempunyai rumus molekul C
6
H
5
CH
3
. Toluena digunakan
untuk pelarut dalam industri, thinner cat, lem, tinta, resin, dan
sebagainya.Toluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun
fenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut
dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau
harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik
yang digunakan secara luas sebagai pelarut.

Sifat Toluena
Rumus molekul : C
7
H
8
(C
6
H
5
CH
3
)
Massa molar : 92,14 g/mol
Penampilan : Cairan tak berwarna
Densitas : 0,8669 g/mL, zat cair
Titik leleh : -93 C
Titik didih : 110,6 C
Kelarutan dalam air : 0,47 g/l (20-25 C)

3. Toluena

Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana
dengan rumus kimia C
6
H
14
. N-heksana merupakan jenis
pelarut organik. Sebagai pelarut non polar. Fungsi dari
heksana adalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk
melarutkan lemak, sehingga merubah warna dari
kuning menjadi jernih (Mahmudi 1997).

Karakteristik n heksana :
Nama lain : caproyl hydride, hexyl hydride
Berat molekul : 86,17 kg/mol
Warna : berwarna
Titik Leleh: 94
o
C
Titik Didih: 69 ( P = 1 atm)
Kelarutan dalam 100 bagian air : 0,014 ( 15
o
C )
4. n- Heksana


Dietil eter, yang juga dikenal sebagai eter dan
etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang
jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah
serta berbau khas. Anggota paling umum dari
kelompok campuran kimiawi yang secara umum
dikenal sebagai eter ini merupakan sebuah
isomernya butanol. Berformula CH
3
-CH
2
-O-CH
2
-
CH
3
, dietil eter digunakan sebagai pelarut biasa
dan telah digunakan sebagai anestesi umum.

5. Dietil Eter

Anda mungkin juga menyukai