DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 3
Latar Belakang........................................................................................ 3
Rumusan Masalah.................................................................................... 4
Tujuan................................................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan manusia yang berkaitan dengan bahan pangan sangatlah penting,
hal ini dikarenakan merupakan kebutuhan primer (dasar) bagi manusia untuk
dapat bertahan hidup, dan juga untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Makanan yang sehat, dan lengkap kebutuhan gizinya akan membuat tubuh kuat
dan juga sehat sehingga dalam melakukan aktivitas akan lebih maksimal.
Kebutuhan gizi manusia ialah karbohidrat, protein, lemak (asam lemak), vitamin
dan mineral yang merupakan senyawa-senyawa kimia.
Lipid berbeda dengan karbohidrat maupun protein dikarenakan bukan
merupakan suatu polimer. Suatu molekul dikategorikan ke dalam lipid
dikarenakan mempunyai kelarutan yang rendah dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik seperti eter dan kloroform. Ada banyak sekali manfaat dan fungsi
lipid bagi manusia. Seperti lipid yang dibutuhkan, vitamin dan mineral juga
memiliki peranan yang penting di dalam tubuh.
Istilah vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang
bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu
suatu amina yang sangat vital, dan dari fakta tersebut lahirlah istilah vitamine dan
kemudian menjadi vitamin. Vitamin dikenal sebagai kelompok seyawa organik
yang tidak masuk dalam golongan protein, karbohirat, maupun lemak. Vitamin
merupakan komponen penting di dalam bahan pangan walaupun terdapat dalam
jumlah sedikit, karena berfungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup serta
pertumbuhan. Vitamin diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat dalam jumlah yang
cukup oleh tubuh, oleh karena itu harus diperoleh bahan pangan yang dikonsumsi.
Makalah ini akan membahas bahan kimia dalam makanan atau pangan
sehingga dapat menghilangkan anggapan bahwa bahan-bahan kimia yang terdapat
dalam makanan selalu berbahaya karena pada kenyataannya banyak bahan kimia
yang juga memiliki manfaat bagi manusia dengan syarat digunakan dalam takaran
yang sesuai. Masalah khusus yang akan dibahas pada makalah ini dibatasi pada
Lipid, Vitamin dan Mineral.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kami
dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu Lipid, Vitamin dan Mineral?
2. Bagaimana fungsi Lipid, Vitamin dan Mineral bagi tubuh?
3. Darimana sumber Lipid, Vitamin dan Mineral yang dapat ditemukan?
4. Bagaimana dampak bila kekurangan Lipid, Vitamin, dan Mineral?
5. Bagaimana dampak penggunaan Lipid, Vitamin dan Mineral secara
berlebihan?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah untuk mengetahui dan
memahami:
1. Makna Lipid, Vitamin dan Mineral
2. Fungi Lipid, Vitamin dan Mineral bagi tubuh
3. Sumber Lipid, Vitamin dan Mineral yang dapat ditemukan
4. Dampak bila kekurangan Lipid, Vitamin, dan Mineral
5. Dampak penggunaan Lipid, Vitamin dan Mineral secara berlebihan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lipid, Vitamin dan Mineral
Meskipun analis lipid cenderung memiliki pemahaman yang kuat tentang
apa yang dimaksud dengan istilah "lipid", tidak ada definisi yang diterima secara
luas. Lipid (senyawa kimia yang terdiri dari C, H, dan O) berbeda dengan
karbohidrat maupun protein dikarenakan bukan merupakan suatu polimer. Suatu
molekul dikategorikan ke dalam lipid dikarenakan mempunyai kelarutan yang
rendah dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, benzen,
hidrokarbon dan kloroform. Lipid termasuk beragam senyawa, seperti asam lemak
dan turunannya, karotenoid, terpene, steroid dan asam empedu. Pada
kenyataannya, definisi semacam ini adalah menyesatkan, karena banyak zat yang
sekarang secara luas dianggap sebagai lipid mungkin hampir sama larut dalam air
seperti dalam pelarut organik.
Definisi yang lebih spesifik lipid tidak didasarkan hanya pada kelarutan ini
diperlukan, dan kebanyakan ilmuwan aktif dalam bidang ini akan dengan senang
hati membatasi penggunaan "lipid" untuk asam lemak dan turunannya yang terjadi
secara alamiah (ester atau amida). Definisi bisa dikembangkan untuk menyertakan
senyawa yang berkaitan erat dengan turunan asam lemak melalui jalur biosintesis
(misalnya eter alifatik atau alkohol) atau dengan biokimia atau fungsional sifat
mereka (misalnya kolesterol).
Lipid adalah asam lemak dan turunannya, dan zat terkait biosintesis atau
fungsional kepada senyawa ini. Lipid adalah molekul kecil hidrofobik atau
amphipathic yang mungkin berasal seluruhnya atau sebagian oleh kondensasi
berbasis carbanion dari thioesters (asam lemak, poliketida, dan lain-lain) dan /
atau dengan kondensasi berbasis karbokation unit isoprena (prenols, sterol, dan
lain-lain). Kelas lipid yang paling umum di alam terdiri dari asam lemak yang
dihubungkan oleh ikatan ester dengan alkohol trihydric - gliserol, atau alkohol
lain seperti kolesterol, atau obligasi amida untuk sphingoid basa, atau sesekali
untuk amina lainnya. Selain itu, mungkin mengandung gugus alkil selain asam
lemak, asam fosfat, basa organik, karbohidrat dan lebih banyak komponen, yang
dapat dikeluarkan oleh berbagai prosedur hidrolitik.