“(iaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (QS. Ar Ra’d [13]: 28)
Dan bukan generasi yang berhati batu akibat jauh dari nilai-nilai Islam,
sebagaimana firman Allah swt.:
ataupun generasi bangkai bernyawa yang tidak bermanfaat tetapi menebar bau
busuk kemana-mana. Firman Allah swt:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari
padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am [6]: 122)
2. Dalam menghadapi kesulitan dan tentangan, maka para pemuda harus sabar
dan terus berjuang menegakkan Islam, hendaklah mereka berprinsip bahawa
jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan dapat diharungi.
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An
Nahl [16]: 96)
Para musuh Islam sangat menyedari akan hal tersebut, sehingga mereka
berusaha sekuat tenaga untuk mematikan potensi yang besar tersebut dari
awalnya dan menghancurkan para pemuda dengan berbagai kegiatan yang
laghwun (bersifat santai dan melalaikan), dan bahkan destruktif.
Pemuda yang baik adalah pemuda yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang menyerah diri?’” (QS Haa Miim [41]: 33)
3. Dan mereka memahami bahawa orang yang baik adalah orang yang paling
bermanfaat untuk umat dan masyarakatnya,
“Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (QS At Taubah
[9]: 105).
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan memuliakan para pemuda,
al-Qur’an menceritakan tentang potret pemuda ashaabul kahfi sebagai kelompok
pemuda yang beriman kepada Allah SWT dan meninggalkan majoriti kaumnya
yang menyimpang dari agama Allah SWT, sehingga Allah SWT menyelamatkan
para pemuda tersebut dengan menidurkan mereka, kemudian mereka
dibangunkan kembali namun keimanan mereka tetap utuh dan yakin dengan
janji Allah swt.
”(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua,
lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari
sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami
(ini)." (QS 18/10).
Sifat-sifat yang menyebabkan para pemuda tersebut dicintai Allah SWT dan
mendapatkan darjat yang tinggi sehingga kisahnya diabadikan dalam al-Qur’an
dan dibaca oleh jutaan manusia dari masa ke masa, adalah sebagai berikut :
”Dan di antara orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi
petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan
keadilan.”(QS 7/181)
”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-
Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS 5/54)
dan tidak sebagaimana para pemuda yang menjadi musuh Allah SWT
Mereka adalah para pemuda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT 20.
”(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,”
(QS 13/20)
Mereka tidak ragu-ragu dalam berkorban diri dan harta mereka untuk
kepentingan Islam
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-
ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan
Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (QS 49/15)