Pada minggu ini , kita melakukan praktikum pegujian diabetes dan
antidiabetes terhadap stimulasi mencit menggunakan metode konvensional iaitu wet lab method . Percubaan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran insulin dalam tubuh dan pengaruhnya pada penyakit diabetes . Tindakan dianogsis yang bisa dilakukan untuk menentukan penderita diabetes mellitus adalah berdasarkan keluhan penderita yang khas berupa poliuria , polidipsia , polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya .
Insulin merupakan hormone polipeptida yang bekerja mengatur metabolism karbohidrat dalam tubuh badan makhluk hidup . Hormon in dibentuk di sel B pancrease yang berfungsi untuk menurun kandungan glukosa darah , asam lemak dan asam amino dalam darah yang akan dikonversi menjadi glikogen .
Untuk percobaan cara konvensional iaitu cara wet lab , kita menggunakan hewan uji iaitu mencit dengan bobot sekitar 15-20 g . Selain keseragaman kelamin , hewan uji iatu mencit haruslah mempunyai keseragaman dari segi bobot badan mencit . Hal ini bertujuan untuk memperkecilkan variabilitas biologis antar hewan uji yang digunakan , sehingga dapat memberikan respon yang relatif dengan lebih seragam terhadap rangsangan kimia yang digunakan dalam penilitian ini . Pengelompokan hewan uji , mencit dilakukan dengan secara acak , maksudnya adalah dari maisng-masing kelompok perlakuan memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai hewan uji .
Untuk cara wet lab , dipastikan hewan uji atau mencit dipuasakann dahulu selama 1 hari . Mencit tidak diberikan makan tetapi hanya diberikan minum sahaja . Hal ini untuk menghilangkan faktor makan , supaya kita dapat hasil yang jelas tentang efek obat uji dan efek menginduksi diabetes terhadap mencit .
Pertama sekali , mencit akan dibahagi kepada 3 kelompok iaitu kelompok kontrol negatif , kelompok uji dosis I , kelompok uji dosis II . Untuk kelompok kontrol uji negatif , mencit akan diberikan larutan suspense PGA , manakala untuk kelompok uji positif akan menggunakn obat Glibenklamid yang bervariasi dosisnya . Dosis tinggi dan dosis rendah . Glibenklamid adalah obat antidiabetes yang diberikan secara oral karena obat lebih mudah diabsorpsi pada salur pencernaan dan cepat mencapai peredaran darah apabila obat diberikan peroral .
Kita melakukan kelompok kontrol bertujuan untuk membandingkan efek glibenklamid pada hewan uji iaitu mencit yang mendapatkan zat uji dan yang tidak mendapatnya . Hal ini karena obat digantikan dengan larutan suspensi larutan PGA 2% . Selain itu , kelompok kontrol negatif digunakan untuk membandingkan Antara hewan uji yang diberikan antidiabetes dengan hewan uji yang tidak diberikan antidiabetes untuk menghilangkan variable-variable yang dapat mengganggu hasil praktikum yang kita lakukan .
Hewan uji iaitu mencit yang diberikan ditandai dan ditimbang bobot badannya. Setelah itu , dosis masing-masing mencit dihtiung dosisnya . Hal ini untuk memastikan dosis yang diberikan kepada mencit memadai dengan bobot badanya yang kita timbang . Jika terlebih atau terkurang akan dapat mempengaruhi efek obat pada mencit tersebut dan juga hasil data pengamatan yang kita peroleh setelah selesai pengujian .