Anda di halaman 1dari 5

Gaya friksi kendaraan = cos f W

Gaya aksi kendaraan akibat perlambatan = sin W



Komponen berat kendaraan =
g
a W

Ketiga hubungan di atas disubstitusikan kedalam persamaan keseimbangan gaya (Hukum
Newton II), a m F =



Sehingga didapat persamaan sbb:
g
a W
f W W

= cos sin (1)
Perlambatan menyebabkan kendaraan dalam keadaan melawan gaya kebawah, didapat
persamaan:
X
V
a
2
2
= (2)

Dimana X adalah jarak perjalanan kendaraan dalam bidang datar selama mengerem dan
persamaan (1) dapat ditulis menjadi:
X g
V W
f W W


=
2
cos sin
2
(4)

Jarak pengereman = cos = X Db atau
cos
Db
X =

Sehingga persamaan 4 dapat ditulis : cos
2
cos sin
2



=
Db g
V W
f W W (5)

Apabila W kita eliminasi, maka akan menjadi:
Db g
V
f

=
2
tan
2


Diketahui bahwa tan adalah kemiringan atau kelandaian G (dalam %) sehingga persamaan 5
dapat ditulis seperti :
( ) G f g
V
Db

=
2
2
(6)
Atau:
( ) G f
V
Db

=
254
2
(7)

Untuk kendaraan di tanjakan atau di turunan dari persamaan 7 dapat ditulis :
( ) G f
V
Db

=
254
2

Dimana :
Tanda (+) digunakan untuk kendaraan naik.
Tanda (-) digunakan untuk kendaraan menurun.

Sehingga persamaan akhir untuk Jarak Pandang Henti (JPH) kita dapatkan:
( ) G f
V
t V Db Dp JPH

+ = + =
254
278 . 0
2

Dimana:
V = kecepatan kendaraan
t = waktu persepsi & reaksi
f = koefisien friksi antara ban dan permukaan jalan
g = sudut jalan terhadap horizontal
a = perlambatan kendaraan saat direm
Db = jarak horizontal selama mengerem sampai berhenti
g = percepatan gravitasi
u = kecepatan saat mengerem
G = tg g (% kemiringan/100)































ALINYEMEN HORISONTAL
( )
n
e e m B Ls + =
( ) s R Yc p u cos 1 =
s R Xc k u sin =
|
|
|
|
.
|

\
|

A
=
A
= 1
2
cos
1
2
cos
R R
R
Es
R R L A =
A
= 01745 . 0 2
360
t
|
|
.
|

\
|

=
maks maks
maks
D
D
D
D e
e 2
rencana
R
D
4 . 1432
=
min
4 . 1432
R
D
maks
=
C
e V
C R
V
LS

= 727 . 2 022 . 0
2
min

( )
n
e e m B LS + =
min

T
V
LS
6 . 3
min
=

relatif landai
1
= m

P R R b = "
R
V
Z
5 10 . 0
=

B = n ( b + b + c ) + (n -1)Td + Z

(

( )


( )


( )

( )









ALINYEMEN VERTIKAL

Lengkung Cembung

S<L
( )
2
2 1
2
2 2 100 h h
S A
Lv
+

=

S>L
( )
A
h h
S Lv
2
2 1
200
2
+
=

Lengkung Cekung
S<L
S
S A
Lv
+

=
5 . 3 150
2

S>L
A
S
S Lv
+
=
5 . 3 150
2

Kenyamanan:
a
V A
Lv

=
1300
2


Kontrol bawah lintasan:
S<L
( )
2 1
2
4 8 h h C
S A
Lv
+

=
S>L
Kontrol panjang lengkung lintasan bawah
Kontrol panjang lengkung lintasan bawah adalah panjang lengkung
yang disyaratkan untuk lintasan dimana terdapat penghalang
bangunan di atas jalan.
1. Jarak pandangan lebih kecil dari panjang lengkung (S < Lv)


2. Jarak pandangan lebih besar dari panjang lengkung (S > Lv)


Dari rumus-rumus di atas sudah disederhanakan dalam bentuk
grafik sebagai berikut :
( )
A
h h C
S Lv
2 1
4 8
2
+
=












PERKERASAN LENTUR
CBRsegmen = CBRrata-rata (CBRmaks CBRmin)/R


( )

Anda mungkin juga menyukai