Anda di halaman 1dari 27

TEHNIK & KEMAMPUAN SURVIVAL

PENGERTIAN SURVIVAL
Berasal dari kata survive, yang berarti berhasil/ mampu mempertahankan diri dari suatu
keadaan buruk / kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan dirinya
dalam keadaan yang buruk / krisis .
Sebelum melakukan survival kita lebih dahulu melakukan STOP yaitu :
S = Stop, berhenti
T = Thinking, mulai berfikir
O = Observasi, amati keadaan sekitar
P = Planning, buat rencana tentang tindakan atau usaha yang akan di lakukan
Huruf-huruf dalam kata Survival sendiri dapat kita jabarkan sebagai berikut
S Size Up the Situation.
Menyadari situasi, bahwa kita dalam kondisi bertahan hidup amatlah penting. Dengan
begitu setiap gerakan dan perbuatan yang kita lakukan hanyalah untuk tujuan tersebut
U Use All Your Senses,Undue Haste Makes Waste
Gunakanlah semua yang ada padamu. Namun janganlah bertindak terburu-buru tanpa
terpikirkan dengan matang, karena cenderung akan sia-sia.
R Remember Where You Are
Semakin kita mengingat dan mengenali dimana kita berada, makin mempercepat
proses kita keluar dari kondisi survival.
V Vanquish Fear and Panic
Kuasai diri anda dari rasa takut dan panik, karena jika tidak itu makin memperburuk
keadaan
I Improvise
Seorang survival dituntut pula bisa berimprovisasi. Baik dari benda yang ada di
sekitarnya atau pun yang masih terbawa
V Value Living
Haragi hidup. Dengan terus menyemangati jiwa anda bahwa anda harus terus hidup
A Act Like the Natives
Berusaha memahami adat, istiadat, tinglah laku sekitarnya juga sangat penting
L Learn Basic Skills
Dengan memahami kemampan dasar seorang penggiat alam, khusunya ilmu survival
akan sangat membantu kita lebih cepat mengatasi kondisi ini.
Factor factor yang menjadi penyebab terjadinya survival :
- Kehabisan makanan
- Kehabisan minuman
-Kecelakaan dalam perjalanan
-Tersesat di daerah asing atau tidak di kenal
Beberapa hal yang paling penting dlam survival adalah:
AIR
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi
(tubuh kekurangan cairan). Kita bisa bertahan hidup sampai 20 hari tanpa makan, tetapi
ketahanan manusia tanpa air hanya maksimal sampai 5 hari.
Mencari air
Seorang penggiat alam seharusnya juga memahami tehnik mendapatkan air, terutama bila
survive pada lokasi yang jauh dari air.
1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap
lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju.
2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
Sumber Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada
kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa
makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu
kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus
pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air
dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi
pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia?
Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak
langsung.

Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang
langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain
lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau.
Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air
langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah
tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya
diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.

Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk
diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan
-Tumbuhan beruas-ruas : rotan, liana dan keluarganya
-Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
-Tumbuhan khusus : kantong semar, sansievierra
Atau dengan cara kondensasi pada tanaman

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan
kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air
lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air
daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya
memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih
dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu
dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena
perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan
menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :

a) Hujan

Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan
sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita
dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.

b) Tanaman

Tanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba.
Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah
dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian
bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian
atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat
ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman
rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk
membasahi tenggorokan.

meminum langsung air dari Liana
c) Air sungai dan mata air

Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya,
apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa

Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang
masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila
kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena
apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau.
Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan
kebersihannya.

e) Kondensi Tanah

Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini
memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut;


1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik
tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah tengah lubang.
5. Biarkan seharian.

2. Air tidak langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih
dahulu.

a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau
dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan
cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan
lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih
lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini
biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan
tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor
dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.

2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya.
Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh
empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor,
maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk
mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Air yang dimurnikan
Air berlumpur
Air yang tidak memenuhi syarat fisik.
Penjernihan Air
Supaya air menjadi palatable water tahap-tahapnya :
1. Sedimentasi
yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
2. Koagulasi
yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non alkali
sama dengan Na2SO4.
3. Filtrasi
yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis

4. Sterilisasi
yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4 (kalium permanganate)
- Tablet halozone (untuk penjernih air)
- Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama jam.
5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalah dengan karbon aktif seperti : norit, aqua nuchar,
hidro darco
. Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
- Air bron/mata air
- Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari tanaman : * kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae diambil niranya
* ruas bambu, bonggol pisang, lumut
- Air tampungan dari embun

MAKANAN DALAM SURVIVAL
Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam teknik survival,bagaimana kita
mendapatkannya dialam dan yang manakah yang aman dikonsumsi adalah memerlukan
pengetahuan tersendiri
Oleh karena itu seorang penggiat alam terbuka harus paling tidak sedikit sedikit mengetahui ilmu
BIOLOGI DAN ZOOLOGI PRAKTISini akan sangat menolong ketika kondisi tertentu
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan
yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel
yang rusak. Sumber sumber makanan :
a. Makanan dari hewan
- binatang lunak ( cacing, siput, keong dll )
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang
b. Makanan dari tumbuhan
Tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan seratnya memperlancar pencernaan.
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
Tumbuhan yang tidak mengandung getah
Tumbuhan yang tidak berbulu
Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
Langkah langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :
Makan tumbuhan yang sudah dikenal
Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung
racun alkaloid
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke
tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman
kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit
apabila tidak ada reaksi berarti aman.
Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
a. umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah
b. bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu,rebung
c. buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll
d. biji : padi, jagung, rumput teki madura
e. bunga : turi, pisang
f. daun : rasamala, melinjo, tangkai dan daun begonia, selada air ( arnong )
g. tunas/pucuk : cemara

PERANGKAP (trap)
Dengan membuat perangkap,kita telah berusaha mencari makanan berupa hewan. Selain itu
membuat perangkap dapt membantu kita tetap fokus ketika dalam keadaan survival.
Jenis -jenis perangkap
-Perangkap yang menimpa (dead fall)
Jenis perangkap ini memanfaatkan beban berat (batu atau bongkah kayu) untuk menimpa hewan
yang melintas di bawahnya. Prinsip kerjanya jika hewan tersebut melintas atau mencoba
memakan umpan, tanpa sengaja ia menyentuh sistem perangkap, kemudian beban tersebut jatuh
menimpanya.

deadfall

trigger deadfall

Deadfall Snare

-Perangkap yang menjerat (snaring trap)
Perangkap ini memanfaat simpul geser (laso knot) pada tali perangkap. Umumnya untuk
binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang
diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada
dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi
kemana-mana lagi.


-Perangkap berupa lubang
Adalah perangkap yang dibuat denagn menggali tanah. Sistem kerjanya ketika hewan melintas
pada sistem trap, ia akan terperosok ke dalam lubang dan tak bisa keluar.
-Perangkap berupa pegas (spring trap)
Perangkap mosel ini memanfaatkan;

a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila
laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnyatali
kan menjerat





-Perangkap yang menusuk (spear)
Perangkap ini bekerja dengan menancapkan sesuatu yang tajam, hingga juga berbahaya bagi
manusia.

Atau merupakan beberapa gabungan di atas
Dibawah ini adalah beberapa tehnik penguncian trap



IMPROVISASI
Dalam kondisi survive, seorang survivor hendaknya juga dituntut dapt berimprovisasi. Terutama
dalam tehnik mencari makanan dengan membuat perangkap. Misal membuat drill bow, mata
kail, tombak, bubu (perangkap ikan tradisional) dsb

membuat busur panah

mata kail dari kayu, peniti dan tulang


bubu dari botol mineral

bubu dari bambu atau kayu
API
Api merupakan satu hal yang sangat penting dalam kondisi survival. Selain untuk memasak air
atau makanan , api juga berguna menjaga kondisi suhu tubuh kita dari dingin bahkan hipotermia.
dalam kondisi survival kita dituntut bisa membuat perapian dari bahan-bahan yang basah.
Bahkan kita dituntut bisa menyalakan api tanpa pemantik modern.
Ada tiga unsur, agar api dapat terus menyala
1. Angin
2. Bahan bakunya
Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan
dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat
digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.

Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian
kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut.
Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian
bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.

Tehnik mengergaji kayu (fire saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas
akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga
menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu
yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam
melakukan penggergajian.

Tehnik menarik-narik dengan tali kayu (fire thong)
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik
menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang
pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian
bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api

Tehnik mengebor dengan tangan (hand drill)

Tehnik dengan menggurat-gurat kayu (fire plow)

Tehnik membuat api dengan bor busur (fire bow)


cara membuat api dengan fire bow
Kita juga bisa memantik api dengan barang yang kita bawa, misalnya pemantik, atau jenis lensa
(teropong,kaca pembesar, sdsb)

dengan pemantik (flint)


dengan lensa
Urutan kerjanya adalah sebagai berikut;
a. Siapkan bahan bakar yang cukup, ambilah sebatang kayu yang berukuran sedang sebagai
tumpuan bawah (Gambar 1a).
b. Lalu dapat dipalangkan dua buah kayu yang juga berukuran sedang (Gambar 1b). Jangan
sampai jarak antara tanah dengan kayu kedua terlalu tinggi sehingga menyulitkan panas
api (pembakaran) sampai ke atas. Hal ini akan mengakibatkan kayu yang diatas sulit
terbakar dan menjadi bara sedangkan kayu yang telah menjadi bara dibawah akan cepat
habis jika tidak diberi umpan lagi.
c. Susun lagi ranting-ranting kecil dengan memalangkannya di atas kedua kayu yang dibuat
diatas (Gambar 1c). Pastikan ranting-ranting ini tidak mudah terjatuh/menggelincir ke
bawah. Oleh karena itu usahakan kedua palang kayu tersebut tidak terlalu miring.
d. Susunlah ranting-ranting yang paling kecil sehingga api yang muncul dapat dengan mudah
membakar ranting tersebut. Jangan menumpuk ranting secara berlebihan (Gambar 1d).
e. Nyalakan api dengan bantuan korek, atau pemantik (dalam bahasan ini memang kita tidak
akan membicarakan bagaimana membuat api dengan metoda-metoda yang ada tapi lebih
mengarah pada pembuatan perapian) di bagian paling dasar. Gunakan bantuan daun-daun
kering atau plastik sampah.
f. Jika api sudah menjilat ranting-ranting yang paling kecil, tetap lakukan perautan kayu
menjadi bagian-bagian yang kecil dan digunakan sebagai umpan. Usahakan agar lidah api
membakar ranting atau daun kering untuk memperbesar nyala api.
g. Apabila ranting terlalu ke sisi (sehingga tidak terbakar), pindahkanlah ke bagian yang
terjilatoleh lidah api.
h. Terus tumpuk ranting-ranting kayu sambil tetap memberi lubang sebagai sirkulasi udara
i. Perhatikan jarak antara sumber api dengan ranting/kayu yang dibakarnya. Jangan terlalu
jauh dan juga jangan sangat berdekatan
Agar api menyala dengan baik, kita juga harus mengetahui beberpa bentuk perapian. Antara lain,
tepee, lean-to, cross , dan pyramide.

Setelah api menyala dengan baik, kita dapat memasak atau sekedar menghangatkan tubuh.
Dengan sedikit improvisasi kita dapat memasak air atau merebus makanan dalam wadah yang
yang kita temukan, misalnya kaleng atau bambu.



BIVOUAC/SHELTER
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang
paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca
dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival.
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi
diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan. Atau denagn
memanfaatkan kondisi alam (seperti, ceruk, pohon roboh, lubang pada tanah, dsb)



2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll

3.Bivak perpaduan keduanya.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak
- Kondisi medan
tempat harus datar / rata / enak buat tidur
- kontruksinya kuat


- bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
- jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan
terlalu merusak alam sekitar
- dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat
itu tidak sehat dan kurang aman
- aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
Jejak dan Isyarat

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan
survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan
menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.

Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud
dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan
pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.

Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang
berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di
pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.

Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai.
Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari
korban.

Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau
pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai