Anda di halaman 1dari 9

CUACA DAN IKLIM EKSTRIM

DAFTAR ISI .................................................................................................


BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1. Atmosfer Atau Lapisan Udara .................................................
1.2. Cuaca Dan Iklim .......................................................................
1.3. Dampak Cuaca Ekstrim ............................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
BAB III. PENUTUP ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................




















BAB I
PENDAHULUAN

Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan
ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi. Lapisan udara ini
terdiri dari beberapa gas yang merupakan unsur-unsur dan senyawa
kimia. Komposisi gas-gas lapisan udara didominasi oleh empat macam
gas, yaitu: Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon (Ar), dan Karbondioksida
(CO2). Secara keseluruhan keempat gas tersebut menempati 98,93 %
dari isi keseluruhan udara.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang
terdapat di dalam atmosfer, yaitu di antaranya Ozon. Walaupun ozon ini
jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi.
Karena ozonlah yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan
sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai
di permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon,
maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang
ada di bumi.
Beberapa lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi, yaitu: troposfer,
stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer atau desifasister.
Pada awal tahun 2011, sejumlah bencana terjadi disebabkan oleh
cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim terjadi karena suhu permukaan air laut
meningkat sehingga mempercepat terjadinya penguapan yang
membentuk awan hujan. Akibatnya hujan terus menerus terjadi sepanjang
tahun. Penyebab utama cuaca ekstrim adalah adanya ekspansi vertikal
awan, curah hujan yang meningkat dan berpeluang menyebabkan puting
beliung. Cuaca ekstrim terjadi karena siklus basah dan kering yang terlalu
cepat akibat La Nina dan pemanasan global.
Beberapa cuaca ekstrim seperti La Nina, Angin kencang, tanah
longsor, angin putting beliung. Sedangkan dampak dari cuaca ekstrim
tersebut yaitu kondisi kesehatan, kondisi sosial dan kondisi lingkungan.




BAB II
PEMBAHASAN

1. Atmosfer atau Lapisan Udara
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan
ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi. Lapisan udara ini
terdiri dari beberapa gas yang merupakan unsur-unsur dan senyawa
kimia. Komposisi gas-gas lapisan udara didominasi oleh empat macam
gas, yaitu: Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon (Ar), dan Karbondioksida
(CO2). Secara keseluruhan keempat gas tersebut menempati 98,93 %
dari isi keseluruhan udara.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang
terdapat di dalam atmosfer, yaitu di antaranya Ozon. Walaupun ozon ini
jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi.
Karena ozonlah yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan
sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai
di permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon,
maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang
ada di bumi.
Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di bumi. Hal ini
disebabkan karena segala peristiwa cuaca terjadi pada ketinggian antara
0 sampai 10 km dari permukaan bumi. Seperti terjadinya badai, angin
topan, dan banjir yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan
manusia. Dengan adanya atmosfer juga dapat menyelamatkan kehidupan
mahkluk hidup dari bahaya sinar ultra violet yang dipancarkan bersama
radiasi matahari. Atmosfer juga terdiri dari gas-gas yang dibutuhkan
tumbuhan, hewan, dan manusia. Oleh karena itu, pemahaman tentang
fenomena atmosfer terutama di lapisan sampai 10 km sangat diperlukan,
sehingga kita dapat mengetahui atau memanfaatkannya untuk
kesejahteraan manusia.
Beberapa lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi, yaitu:

a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di ataspermukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-
rata 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar
16 km dengan temperatur rata-rata 80C.
Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap
kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Karena pada lapisan ini selain
terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat
pada lapisan ini.

b. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu,
artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian.
Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada
puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara
sekitar 0C. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan
mesosfer. Lapisan ini terletak pada
ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai
ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis.
Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah
lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga
ketinggian 45 km. Kenaikan temperature pada lapisan ini disebabkan
oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang
dipancarkan sinar matahari.

c. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari
jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Lapisan mesosfer
ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4C
per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan
karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif.
Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81C. Bahkan di puncak
mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer
dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -
100C.

d. Termosfer (ionosfer)
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari
permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel
yang dapat memberikan efek pada perambatan/ refleksi gelombang radio,
baik gelombang panjang maupun pendek.
Pada termosfer, kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari
- 100C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius. Lapisan yang paling
tinggi dalam termosfer adalah termopause. Temperatur termopause
konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena
pengaruh osilasi. Temperatur pada malam hari berosilasi antara 300C
dan 1200C, sedangkan pada siang hari berosilasi antara 700C dan
1700C.

e. Eksosfer atau Desifasister
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari
permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan
atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling
panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian
3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan
ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya,
karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.

2. Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu
terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya
beberapa jam saja.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama ( minimal 30 tahun)
dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim dapat terbentuk karena adanya:
Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian
matahari dan tahunan.
Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini
menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi
sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu
daerah atau
wilayah, yaitu:
Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas
molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara
atau derajat panas disebut Thermometer. Biasanya pengukuran suhu
atau temperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R),
dan Fahrenheit (F).
Tekanan Udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat
dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu
saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin
rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya
udara yang menekan.

Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi
ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting tentang
angin, yaitu meliputi:
1) Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a) Besar kecilnya gradien barometrik.
b) Relief Permukaan Bumi
c) Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
d) Tinggi dari Permukaan Tanah
2) Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin
bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort
seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan
kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran.
3) Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys
Ballo mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari
daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi,
udara/angin berkelok ke kana dan di belahan selatan berkelok ke kiri.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam
massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur
kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer.
Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan
disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan
tahunan.




2. Cuaca Ekstrim
Pada awal tahun 2011, sejumlah bencana terjadi disebabkan oleh
cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim terjadi karena suhu permukaan air laut
meningkat sehingga mempercepat terjadinya penguapan yang
membentuk awan hujan. Akibatnya hujan terus menerus terjadi sepanjang
tahun. Penyebab utama cuaca ekstrim adalah adanya ekspansi vertikal
awan, curah hujan yang meningkat dan berpeluang menyebabkan puting
beliung. Cuaca ekstrim terjadi karena siklus basah dan kering yang terlalu
cepat akibat La Nina dan pemanasan global.
Beberapa cuaca ekstrim:
1. La Nina
Curah hujan yang tinggi dan terus menerus terjadi disebabkan oleh
fenomena La Nina. fenomena La Nina muncul karena suhu air laut di
Pasifik bagian Timur lebih dingin dari biasa. Ketika La Nina muncul,
bagian sebelah barat pasifik mengalami peningkatan curah hujan
sementara bagian sebelah timur pasifik mengalami pengurangan curah
hujan.
2.Angin Kencang
a. Angin siklon
Angin siklon adalah angin yang gerakannya berputar ke dalam,
mengelilingi daerah tekanan minimum.
b. Tornado
Angin tornado terjadi disebabkan oleh perubahan lapisan udara
yakni ketika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas. Pada
saat bersamaan udara panas naik dengan kecepatan 300-an km/jam.
Udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar
sehingga membentuk tornado. Rata-rata kecepatan angin tornado
mencapai hingga 400 km/jam serta lebar cerobong antara 15 - 365 meter.
Angin tornado memiliki potensi daya rusak yang sangat dahsyat dan dapat
menyebabkan kerusakan segala benda yang dilaluinya.


3. Tanah Longsor
Tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi pada daerah yang
rawan tanah longsor seperti perbukitan atau gunung yang gundul.
4. Angin Putting Beliung
Gejala awal angin puting beliung adalah udara terasa panas dan
gerah (sumuk), di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan
putih bergerombol yang berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu
jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu
menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol, awan tiba-tiba
berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan
Cumulonimbus), ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup
angin disertai angin kencang, durasi fase pembentukan awan, hingga fase
awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam.

3. Dampak Cuaca Ekstrim
Beberapa dampak dari cuaca ekstrim yaitu:
a. Kondisi kesehatan
Munculnya berbagai gangguan kesehatan. Serangan heatstroke,
kematian akibat tersambar petir, busung lapar akibat gagal panen yang
disebabkan perubahan pola hujan, dan gangguan kesehatan lainnya
membutuhkan penanganan istimewa, tidak bisa disamakan dengan
kejadian penyakit biasa.
b. Kondisi sosial
Salah satu contoh akibat perubahan iklim adalah banjir. Banjir yang
menenggelamkan tempat tinggal manusia membuat manusia mengungsi.
Dalam kondisi darurat seperti itu, akan timbul kepanikan. Selain itu, pada
kondisi darurat manusia tidak lagi memikirkan orang lain. Yang menjadi
prioritas utamanya adalah bagaimana caranya agar dirinya, keluarganya,
dan hartanya dapat diselamatkan. Tidak jarang manusia menginjak hak
orang lain asal kebutuhan keluarganya dapat dipenuhi, walaupun hak
orang yang diinjak tersebut adalah hak tetangganya.

c. Kondisi lingkungan
Perubahan Iklim terjadi karena perubahan keseimbangan
lingkungan. Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (uap air, CO2,
NOx, CH4, dan O3) di atmosfer akibat aktifitas pembakaran bahan bakar
fosil oleh manusia menyebabkan terbentuknya semacam selimut tak
tampak mata yang mengurung gelombang panas sinar matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Efeknya adalah permukaan bumi
semakin memanas dan pada akhirnya memicu perubahan iklim.
















BAB III
KESIMPULAN

Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan
ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi.
Beberapa lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi, yaitu:
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer atau
desifasister.
Beberapa cuaca ekstrim seperti La Nina, Angin kencang, tanah
longsor, angin putting beliung.
Dampak dari cuaca ekstrim tersebut yaitu kondisi kesehatan,
kondisi sosial dan kondisi lingkungan.

















DAFTAR PUSTAKA
http://www.blogster.com/tegarrezavie/perubahan-iklim-dan-dampaknya
http://green.kompasiana.com/iklim/2011/01/27/cuaca-ekstrim-dan-
epidemiologi-bencana/
http://mbojo.wordpress.com/2007/04/15/cuaca-dan-iklim/
http://www.tnol.co.id/id/health/6655-dampak-cuasa-ekstrim-bagi-
kesehatan.html
http://tomy-toms-speed.blogspot.com/2011/03/dampak-perubahan-cuaca-
yg-ekstrim.html

Anda mungkin juga menyukai