Anda di halaman 1dari 38

Kimia Organik

Alkena dan Alkuna


KELOMPOK I
Rarah Ariana (15020130008)
Muh. Ilham (15020130009)
Renita BM (15020130010)
Dewi Tridarmawati (15020130020)
Melisa (15020130021)
Rini Andriani (15020130032)
Muammar Khadafi (15020100287)
Asmawati A (150201000xx)
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Tata nama
Gugus fungsi
Sifat fisika dan kimia
Cara pengujian
Pendahuluan
ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap C =
C .
Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena dst.
Rumus umum alkena :

Diena dan poliena
a. Diena : alkena dengan dua ikatan rangkap.
b. Poliena : alkena yang mempunyai banyak ikatan rangkap dua.
CnH2n
Lanjutan
Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil.
Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh.
Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari
alkana karena terdapatnya ikatan rangkap karbon-karbon. Ikatan rangkap ini
lebih kuat dari ikatan tunggal alkana, akan tetapi sebagian besar reaksi alkena
terjadi pada ikatan rangkap yang menghasilkan 2 ikatan tunggal.

ALKUNA
Alkuna tergolong dalam hidrokarbon alifatik tak jenuh
mempunyai satu ikatan rangkap tiga C = C .
Rumus umum :

Alkuna mengikat 4 atom H lebih sedikit dari alkana, oleh karena itu alkuna lebih
tidak jenuh dibanding alkena.
Pada alkuna, 4 elektron digunakan untuk membentuk ikatan rangkap 3.
CnH2n-2
Lanjutan
Alkuna merupakan hidrokarbon yang memiliki minimal 1 ikatan ganda tiga
karbon-karbon.
Alkuna juga dinamakan deret asetilena.
Alkuna sangat tidak stabil dan sangat reaktif.

Tata nama
IUPAC
1. Rantai utama adalah rantai atom karbon terpanjang yang mempunyai ikatan
rangkap.
2. Nama rantai utama sama dengan alkana, akhiran -ana pada alkana diganti
dengan -ena untuk alkena dan - una untuk alkuna.
3. Penomoran rantai utama dicari agar atom C yang mengandung ikatan
rangkap bernomor kecil.
4. Penamaan dan penomoran gugus cabang sama dengan alkana
Letak cabang nama cabang letak ikatan rangkap alkena/alkuna
Lanjutan
5. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk dan ikatan rangkap
mendapat nomor terkecil.
contoh : 7C 6C 5C 4C 3C = 2C - 1C
6. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor atom
karbon yang berikatan rangkap yang paling pinggir (nomor terkecil)
contoh : 1CH2 = 2CH 3CH2 4CH3 1-butena
TRIVIAL
Alkuna
1) Dalam pemberian nama umum, alkuna dianggap sebagai turunan asetilena yang
satu atau dua atom hidrogennya diganti oleh gugus alkil.
2) Nama sistem trivial biasanya digunakan untuk alkuna sederhana.
Alkena
1) Biasanya digunakan untuk alkena suku rendah.
2) Untuk rantai bercabang, adanya gugus antara lain :

Examples


Sifat-Sifat
Sifat Fisik
a. Alkena adalah senyawa nonpolar.
b. Gaya tarik antar molekul adalah gaya dispersi.
c. Alkena dengan 2-4 atom karbon berwujud gas pada temperatur kamar.
d. Alkena dengan atom karbon lebih dari 4 berwujud cair pada temperatur
kamar.
e. Alkena tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam alkena lain, pelarut
nonpolar, dan etanol.

ALKENA
ALKENA
Sifat Kimia
1. Adisi
a. Adisi hidrogen halida
Alkena dapat bereaksi adisi dengan hidrogen halida menghasilkan alkil
halida.
b. Adisi air
Hidrolisis alkena akan menghasilkan suatu alkohol.
c. Adisi hidrogen
Hidrogenasi suatu alkena akan menghasilkan alkana.


d. Adisi Klor dan Brom
Pada suhu kamar, bromin dan klorin dapat mengadisi alkena membentuk
dibromida atau diklorida.
e. Adisi Diborana
Alkena dan diborana dapat bereaksi adisi dalam pelarut eter pada suhu
kamar.
f. Adisi Nitrosil Halida
Alkena dan nitrosil halida dapat beradisi membentuk senyawa nitroso
halida.


Lanjutan
Lanjutan
2. Polimerisasi
Alkena dapat melakukan reaksi polimerisasi dengan suatu katalis.
3. Substitusi
Alkena dapat tersubstitusi oleh halogen pada suhu tinggi. Hasil samping
yang diperoleh adalah hidrogen klorida.
4. Reaksi Oksidasi
Alkena dapat teroksidasi oleh ion permanganat menghasilkan suatu glikol.

Lanjutan
5. Adisi Ozon (Ozonolisis)
Reaksi alkena dengan ozon akan menghasilkan aldehida atau keton.
6. Isomerisasi
Pemanasan alkena pada suhu 500-700oC atau pada suhu 200-3000C dengan katalis
AlCl3 mengakibatkan isomerisasi alkena.
7. Alkilasi
Alkilasi alkena dapat dilakukan dengan mereaksikan isobutena dan isobutana
dengan katalis asam sulfat
ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa nonpolar.
Alkuna tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
Berat jenis alkuna lebih kecil dari air.
Alkuna dengan atom karbon 2-4 berwujud gas pada suhu kamar.
Alkuna dengan atom karbon lebih dari 4 berwujud cair pada suhu kamar.
Titik didih alkuna makin tinggi dengan bertambahnya jumlah atom karbon.
Adanya percabangan atom karbon pada alkuna dapat menurunkan titik didih.
Sifat Fisik
Lanjutan
1. Hidrogenasi
Hidrogenasi alkuna dengan 2 mol hidrogen akan menghasilkan alkana.
2. Halogenasi
Alkuna dapat beradisi dengan halogen menghasilkan suatu dihaloalkena.
3. Hidrohalogenasi
Alkuna dapat bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkena.
4. Hidrasi
Alkuna dapat terhidrolisis dengan katalis raksa(II) sulfat menghasilkan suatu keton.
Sifat Kimia
Lanjutan
5. Oksidasi oleh kalium permanganat
Alkuna teroksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan senyawa diketon.
6. Oksidasi oleh ozon
Alkuna teroksidasi oleh ozon yang jika terhidrolisis akan menghasilkan suatu
asam karboksilat.
7. Reaksi pembentukan asetilida
Alkuna bereaksi dengan natrium amida menghasilkan suatu natrium alkunida dan
amonia.


Reaksi-Reaksi
1. Reaksi Pembakaran.
Pembakaran alkena umumnya tidak sempurna, karena kadar C nya tinggi. Agar
pembakaran berlangsung sempurna memerlukan O
2
lebih banyak.
2. Reaksi Adisi (penambahan/penjenuhan)
a. Adisi gas Hidrogen:



CH
CH
3
CH
2

H
2
+ CH
2
CH
3 CH
3

b. Adisi klorin :
CH CH
3
CH
2
Cl
2

+ CH
CH
3
CH
2
Cl
Cl
REAKSI
c. Adisi asam Halida

Pada adisi alkena dengan asam halida (HX) berlaku aturan Markovnikov,
Atom H dari asam halida akan diikat oleh atom C ikatan rangkap yang mengikat H
lebih banyak. (atom C yang lebih dekat dengan ujung)
CH CH
3
CH
2
HCl + CH CH
3
CH
2
H Cl
Propena
2-kloro Propana
CH
3
CH CH
2
CH
3
CH
H
CH HCl +
CH
3
CH
CH
2
CH
3
Cl
2-Pentena
2-Kloro Pentana
ADISI ANTI MARKOVNIKOV dari HBr
Adisi HBr pada alkena kadang-kadang berjalan mematuhi aturan markovnikov, tetapi
kadang-kadang tidak.
(efek ini tak dijumpai pada HCl dan HI)
CH
3
- CH = CH
2
= HBr CH
3
- CHBr CH
3

(tanpa peroksida atau oksigen)
CH
3
- CH = CH
2
= HBr CH
3
CH
2
- CH
2
Br
(Anti Markovnikov terjadi karena
adanya peroksida atau oksigen)
Pembuatan
PEMBUATAN
Pembuatan alkena :
Dehidrohalogenasi alkil halida
Dehidrasi alkohol
Dehalogenasi dihalida
Reduksi alkuna
Pembuatan alkuna :
Dehidrohalogenasi alkil halida
Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer


Pengujian
Analisis Alkena
Pembelahan sikloalkena mengikuti pola yang sama persis tetapi struktur siklik dari alkena
tercermin dalam sifat khusus dari produk alam.
Ozonolisis dari sikloheksena tidak merusak molekul menjadi dua aldehida yang lebih rendah
jumlah karbonnya tetapi hanya menjadi senyawa enam karbon yang berisi dua kelompok aldehida.
Alkena bereaksi cepat dengan Br2 dalam larutan CCl4, terjadi perubahan warna larutan dari
larutan berwarna merah menjadi tidak berwarna (decolorization of bromine).
Alkena juga bereaksi dengan larutan permanganat encer yang dingin (Baeyer test) menghasilkan
endapan coklat dari mangan dioksida.
Alkena larut dalam H2SO4 pekat yang dingin dengan cepat, reaksi ini
menghasilkan garam oxonium yang larut dan senyawa sulfonat, sedangkan
alkana, alkil halida tidak larut sehingga uji ini digunakan untuk membedakan
alkena dari alkana dan alkil halida.


Struktur dari alkena dapat ditentukan dengan reaksi ozonolisis (pemaksapisahan
dengan ozon), berdasarkan identifikasi dari senyawa yang dihasilkan.
Analisis Alkuna
Ikatan-ikatan rangkap tiga telah menjadi bangunan penting untuk blok sintesis organik. Keasaman
alkuna memungkinkan dengan mudah dikonversi menjadi acetylide logam, karena acetylide ini
mempunyai ikatan rangkap tiga yang di kenal dengan berbagai jenis khususnya dalam ikatan
rangkap dua dan dengan tingkat tinggi stereoselektivitas.
Dalam uji karakterisasi alkuna yang menyerupai alkena dapat membuat bromin menjadi tidak
berwarna dalam karbon tetraklorida tanpa evolusi hidrogen bromin dan kromat anhidrida tidak
teroksidasi oleh dingin, netral, maupun permanganat encer. Properti ini dapat dideteksi dengan
penentuan rumus molekul (CnH2n - 2 ) dan hidrogenasi kuantitatif.

Aplikasi dan
penerapannya
Kegunaan Alkena
Dapat digunakan untuk obat bius (dicampur dengan O
2
)
Dapat digunakan sebagai bahan baku untuk polyetilen, etanol, asam asetat, etilen glikol,
dan vynil klorida.
Untuk memasakkan buah-buahan
Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
Kegunaan Alkuna
Pada pengelasan : dibakar dengan O
2
memberi suhu yang tinggi (+- 3000
o
C), dipakai
untuk mengelas besi dan baja
Untuk penerangan
Untuk sintesis senyawa lain
Thanks for your
attention

Anda mungkin juga menyukai