Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM


PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN
NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL

A. Pendahuluan
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) merupakan kumpulan data
penyelenggaraan Pendidikan Tinggi seluruh Perguruan Tinggi yang terintegrasi
secara nasional. PDPT menjadi salah satu instrument pelaksanaan penjaminan
mutu.
Dalam pasal 56 ayat 2 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
menyebutkan bahwa Pangkalan Data Pendidikan Tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai sumber informasi bagi:
1. Lembaga akreditasi, untuk melakukan akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi;
2. Pemerintah, untuk melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan,
pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi; dan
3. Masyarakat, untuk mengetahui kinerja Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Pencantuman PDPT dalam bab secara khusus pada UU No. 12 Tahun 2012
menunjukkan bahwa eksistensi PDPT ini sangat penting. Dalam sistem PDPT
diinformasikan tentang Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), Nomor Urut
Pendidik Nasional (NUPN), data transaksi akademik dosen dan mahasiswa, dan
lain-lain
Penyusunan panduan teknis integrasi data PTAI pada sistem PDPT ini
dimaksudkan sebagai panduan bagi PTAI tentang mekanisme pengelolaan data
PTAI dan pengelolaan NIDN.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undangan-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah dengan PP No. 32 Tahun 2013.

C. Ketentuan Umum PDPT
a. Data yang diunggah dalam data PDPT, yang meliputi dosen tetap, dosen
tidak tetap, pimpinan perguruan tinggi dan unit kerja, adalah dosen/pegawai
tetap yang home base-nya pada PTAI pengaju.
b. Ketentuan mengenai dosen tetap mengacu kepada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 84 Tahun 2013 tentang Pengangkatan
Dosen Tetap Non Pegawai Negeri Sipil pada Perguruan Tinggi Negeri dan
Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta.
c. Bagi Dosen atau PNS yang diperbantukan (DPK) agar diajukan oleh
perguruan tinggi tempat dosen tersebut bertugas. Sedangkan bagi dosen
DPK yang saat ini sudah mempunyai NIDN agar mengajukan perpindahan
home base dari PTAIN asal ke PTAI/PTU/PTN tempat dosen bertugas.
d. Status dosen DPK adalah dosen tetap pada program studi di
PTAI/PTU/PTN tempat bertugas.







D. Pengajuan Identitas Dosen pada PDPT.

Dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 disebutkan bahwa yang disebut
dengan dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Mengingat pentingnya posisi tersebut,
pemberian identitas menjadi sangat diperlukan.

Identitas dosen dibagi menjadi dua bentuk, yaitu: Pertama, Nomor Induk
Dosen Nasional, disingkat NIDN. NIDN diberikan kepada dosen tetap pada
perguruan tinggi. Yang disebut dengan dosen tetap adalah dosen yang bekerja
penuh waktu, yang memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus,
yaitu:

1. Persyaratan Umum Dosen Tetap
a. usia paling tinggi 50 tahun;
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. setia pada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
d. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. sehat jasmani, rohani, dan dapat menjalankan tugas sebagai dosen; dan
f. tidak terikat sebagai dosen PNS/dosen tetap non PNS pada perguruan
tinggi lain dan/atau sebagai pegawai tetap pada lembaga lain.
2. Persyaratan Khusus
a. memiliki kualifikasi akademik minimum lulusan program magister atau
setara dalam bidang ilmu dan teknologi yang sesuai dengan bidang
penugasannya; dan
b. lulus seleksi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan/atau Badan
Penyelenggara PTS.
Kedua, Nomor Urut Pendidik Nasional, disingkat NUPN. NUPN diberikan
kepada dosen yang berstatus tidak tetap.

Ketentuan pengajuan kedua jenis identitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)
NIDN berfungsi sebagai identitas dosen se Indonesia. Untuk itu, bagi
semua dosen yang mengajar baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta
harus mempunyai NIDN. NIDN juga menjadi identitas untuk segala urusan
yang menyangkut dengan statusnya sebagai dosen. Mekanisme
pengajuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika dosen berstatus sebagai PNS, dokumen yang
disertakan/dilampirkan adalah sebagai berikut;
1) Kartu identitas dosen berupa KTP/NIK (kartu tanda
penduduk/nomor induk kependudukan) asli terbaru. Jika photo
copy, harus dilegalisir pihak berwenang.







2) Ijazah Asli atau foto copy yang telah dilegalisir, minimal Ijazah S-
1/D-4 dan S-2. Jika telah menyelesaikan Program Doktor, agar
dilampirkan juga ijazah doktoralnya.
Jika ijazah diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Luar Negeri agar
disertakan juga SK Penyetaraan yang ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang.
3) SK Awal sebagai CPNS.
4) SK Fungsional sebagai Dosen/Tenaga Edukatif.
5) SK terakhir sebagai dosen. Bagi dosen yang telah mutasi/pindah
dari instansi sebelumnya, agar mencantumkan SK mutasi.
6) Surat Pernyataan sebagaimana format A.1.
7) Dokumen pendukung lainnya.

b. Jika dosen berstatus sebagai pegawai Non PNS, dokumen yang
disertakan/dilampirkan adalah sebagai berikut:
1) Kartu identitas dosen berupa KTP/NIK (Kartu Tanda
Penduduk/Nomor Induk Kependudukan) asli terbaru. Jika photo
copy, harus dilegalisir pihak berwenang.
2) Ijazah Asli atau foto copy yang telah dilegalisir, minimal Ijazah S-
1/D-4 dan S-2. Jika telah menyelesaikan Program Doktor, agar
dilampirkan juga Ijazah doktoralnya. Jika ijazah diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi Luar Negeri agar disertakan juga SK
Penyetaraan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
3) SK sebagai dosen tetap, yang dikeluarkan oleh yayasan/lembaga
penyelenggara dibuktikan di dalamnya hak dan kewajiban dosen
antara lain: beban kerja dosen dan gaji, sebagaimana tertuang
dalam Permendikbud 84 Tahun 2013 dengan format A.2
sebagaimana terlampir. Jika jabaran hak dan kewajiban tidak
terdapat dalam SK, agar disertakan bukti tanda terima/gaji sebagai
dosen tetap minimal 3 bulan terakhir, yang ditandatangani pejabat
berwenang.
4) SK Jabatan Fungsional sebagai Dosen dari Kopertais.
5) SK terakhir sebagai dosen PTAI bersangkutan. Bagi dosen yang
telah mutasi/pindah dari instansi sebelumnya atau lainnya, agar
mencantumkan SK mutasi.
6) Surat Pernyataan sebagaimana lampiran format A.1.
7) Dokumen pendukung lainnya.

c. Bagi Dosen Asing, dokumen yang diunggah adalah sebagai berikut:
1) Menyertakan surat perjanjian (MoU, LoA, atau sejenis) yang
menyatakan dosen asing tersebut diterima di PTAI.
2) SK sebagai dosen yang dikontrak minimal 2 tahun
3) Photocopy Pasport dan Visa
4) Ijasah lengkap minimal S3/Doktor

2. Pengajuan Nomor Urut Pendidik Nasional (NUPN)
a. SK dari Yayasan/Pimpinan PT sebagai Dosen Kontrak/Tidak Tetap
yang menyatakan hak dan kewajiban dosen, sebagaimana tertuang
dalam Permendikbud 84 Tahun 2013 tentang Pengangkatan Dosen
Tetap Non PNS pada PTN dan Dosen Tetap PTS.
b. Ijazah lengkap (mulai S-1/D-4), bagi lulusan PT luar negeri disertakan
SK penyetaraan dari pihak yang diberi kewenangan.



c. Surat pernyataan dosen yang bersangkutan yang sesuai dengan SK
Dirjen Dikti Nomor : 108/DIKTI/Kep/2001.
d. Melampirkan SK jabatan fungsional dosen (jika ada)

E. Perpindahan Home Base

Yang dimaksud dengan perpindahan home base adalah perpindahan status
dosen sebagai dosen tetap pada program studi ke program studi lainnya, baik
dalam satu perguruan tinggi maupun antar perguruan tinggi.
Tatacara dan dokumen yang dilampirkan dalam pergantian home base
dijelaskan sebagai berikut:

1. Pindah Homebase Antar PT (extern)
a. SK Lolos Butuh dari PT lama tempat bertugas. Bagi dosen DPK, agar
melampirkan Keputusan sebagai dosen DPK yang menyebut/menunjuk
PTAI tempat tugas.
b. SK Dosen Tetap pada PT baru yang memuat hak dan kewajiban antara
calon dosen dengan yayasan.
c. Surat Pernyataan sesuai dengan lampiran A.1.
d. Rekomendasi Kopertais. Jika berbeda atau antar Kopertais maka surat
rekomendasinya dikeluarkan oleh kedua Kopertais tersebut (Kopertais
awal dan tujuan).
2. Pindah Homebase Intra PT (intern)
a. Surat Keputusan penempatan dari pimpinan perguruan tinggi/yayasan
yang memuat hak dan kewajiban dari dosen yang bersangkutan.
b. Surat pernyataan sebagai dosen tetap pada progran studi baru sesuai
dengan lampiran A.1
3. Pindah dari Guru ke Dosen
a. Melampirkan surat lolos butuh dan penerimaan dari PTAI tempat tugas
sebagaimana diatur dalam : SE MENPAN RI : SE/15/M.PAN/4/2004
dan SE Ditjen Pendis : SE/DJ.I/Kp/07.6/13/2009 tanggal 05 Agustus
2009.
b. Guru yang telah mempunyai NUPTK dan atau tersertifikasi pada saat
perpindahan ke dosen, harus melampirkan surat keterangan lolos butuh
dari unit pengelola pendidikan dari Kantor Wilayah Kemenag setempat,
dan keterangan pencabutan NUPTK dari Dinas Pendidikan setempat
atau lembaga yang menerbitkan NUPTK.

F. Penutup
1. Seluruh dokumen tersebut pada poin D dan E di-scan dan disimpan dengan
format jpg, png, atau pdf.
2. Dokumen yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana disebut di atas akan
ditolak, yang berakibat data pemerolehan NIDN menjadi tertunda.
3. Demikian panduan teknis ini disusun agar dijadikan pedoman.

Direktur Pendidikan Tinggi Islam

ttd

Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A
NIP: 19571005 198703 1 003
Format A.1: Surat Pernyataan Dosen Tetap


SURAT PERNYATAAN DOSEN TETAP

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Pendidikan
(Sebutkan nama PT-nya)
a. Dalam Negeri :
b. Luar Negeri :
Pekerjaan :
Pengkat/Golongan :
Jabatan :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Saya tidak bekerja penuh waktu pada instansi negeri/swasta atau perguruan
tinggi swasta lainnya;
2. Saya bersedia bekerja secara penuh waktu sebgai dosen tetap pada
.. dalam mata kuliah :
a. ..
b. ..
c. ..
3. Ijazah yang kami peroleh didapatkan dari proses pendidikan yang benar;
Bersama ini turut saya lampirkan :
(1) Fotocopy ijazah S1 dan yang lebih tinggi (S2,S3);
(2) Fotocopy SK Penyetaraan ijazah lulusan dari Luar Negeri dari Ditjen Dikti;
(3) Fotocopy SK jabatan akademik dari Pemerintah (bagi yang sudah memiliki);
(4) Fotocopy SK Pensiun (bagi pensiunan)
(5) Riwayat hidup.
,. 200
Yang menyatakan,

Ttd dan meterai 6000

(..)




Format A.2: Contoh SK Dosen Tetap Yayasan


KOP
-----------------------------------------------------------------------------------------------
KEPUTUSAN KETUA YAYASAN/LEMBAGA
Nomor:
TENTANG
PENGANGKATAN DOSEN TETAP
a.n.


KETUA YAYASAN/LEMBAGA,

Menimbang :
Mengingatkan :
Memperhatikan :

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Pengangkatan sebagai Dosen Tetap atas nama
PERTAMA : Mengangkat Saudara sebagai Dosen Tetap pada Program
Studi Jurusan/Fakultas . dengan beban kerja minimal setara
dengan12 SKS dengan gaji pokok sebesar Rp (dalam huruf)
perbulan serta tunjangan lainnya terhitung mulai tanggal

KEDUA : Memberikan tugas akademik kepada yang bersangkutan sesuai tri
dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
KETIGA : Menentukan masa kerja yang bersangkutan terhitung sejak tanggal

KEEMPAT : Mewajibkan yang bersangkutan untuk tunduk dan menaati
peraturan yang berlaku.
KELIMA : Melarang yang bersangkutan bekerja sebagai pegawai tetap pada
institusi lain.
KEENAM : Jika di kemudian hari terdapat kesalahan dan/atau kekeliruan, maka
Keputusan ini akan ditinjau kembali.
KETUJUH : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ..
Pada tanggal : ..

Rektor/Ketua,



(Nama, tanda tangan dan
stempel basah)

Anda mungkin juga menyukai