Anda di halaman 1dari 2

Alergi dan Penyebabnya

Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang
tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya,
pada orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut
alergen. Alergen bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan
berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui
suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit seperti; kosmetik,
logam perhiasan atau jam tangan, dll.
Zat yang paling sering menyebabkan alergi:
Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu; jenis pohon yang berkulit halus dan
tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang panjang, kacang tanah,
kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan tepung
jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu. Yang juga tidak
kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan
pengawet.
Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara berikut:
* Menghindari zat yang dicurigai sebagai allergen, kemudian setelah gejala
hilang mencoba kembali zat tersebut. Misalnya saja, bila yang dicurigai
sebagai allergen adalah makanan, maka sebaiknya berhenti memakan makanan
tersebut. Setelah gejalanya hilang, coba kembali memakannya dan melihat
apakah terjadi reaksi yang sama.
* Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi
serangan terjadi. Bila salah satu dari orang tua menderita alergi, maka
kemungkinan risiko penyakit tersebut diturunkan pada anak sekitar 25%-
30%. Sementara itu, bila kedua orang tua adalah penderita, maka risiko
meningkat menjadi 60%-70%. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan penunjang antara lain tes alergi pada kulit, foto rontgen,
pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan.
Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana untuk
mendiagnosa alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit
seseorang, dapat diketahui zat yang merupakan allergen pada orang tersebut.
Zat dalam jumlah kecil disuntikkan. Bila terjadi pembengkakan pada bagian
yang diberi suntikan, maka zat tersebut adalah merupakan allergen.
Mengatasi Alergi
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi:
* Menjaga kelembaban ruangan dengan mengatur sirkulasi angin dan udara.
* Menjaga kebersihan pakaian dan mengganti sprei sedikitnya seminggu
sekali.
* mebersihkan pekarangan dan memastikan tidak ada tumpukan sampah dan
genangan air yang akan menjadi tempat timbulnya jamur.
* Konsultasi dengan dokter dan melakukan tes alergi untuk mengetahui
allergen-allergen yang harus dihindari.

Gejala yang mungkin terjadi akibat alergi adalah: rasa gatal pada
tenggorokan; gatal pada mulut; gatal pada mata; gatal pada kulit atau bagian
tubuh lainnya; sakit kepala; hidung tersumbat atau hidung meler; sesak napas;
bengek; kesulitan menelan; mendadak pilek dan bersin-bersin, dll.
Pengobatan alergi tergantung pada jenis dan berat gejalanya.
Tujuan pengobatannya bukanlah menyembuhkan melainkan mengurangi gejala
dan menghindari serangan yang lebih berat di masa yang akan datang. Gejala
yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan
menghilang beberapa saat kemudian. Pemberian Antihistamin dapat
membantu meringankan berbagai gejala.
High-Desert Aller Bee-Gone
Penanganan alergi yang paling tepat bukanlah dengan obat-obatan melainkan
dengan cara menghindari allergen. Secara teoritis, alergi memang tidak bisa
dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dan berat serangannya. Namun
sering sekali dalam keseharian, allergen sulit dihindari. Untuk itu, diperlukan
sistem kekebalan tubuh untuk mencegah alergi.

Anda mungkin juga menyukai