Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
Tinnitus berasal dari bahasa latin tinnire yang berarti dering atau
membunyikan. Tinitus adalah persepsi suara yang bukan merupakan rangsangan
dari luar. Suara yang terdengar begitu nyata dan serasa berasal dari dal am t el i nga
at au kepal a. Pada s ebagi an bes ar kas us , gangguan i ni t i dak begi t u
menj adi masalah, namun bila terjadinya makin sering dan berat maka akan
menganggu juga. Tinitus dapat bersifat subjektif dan objektif. Tetapi hampir sebagian
besar kasus, tinnitus bersifat subjektif. Tinitus yang bersifat subjektif maksudnya hanya
penderita yang dapat mendengarkan suara tinitusnya. Tinitus dapat berlangsung
sementara ataupun intermitten. Tinitus bukanlah suatu diagnosis penyakit tetapi
merupakan gejala dari suatu penyakit. Tinitus mungkin dapat timbul dari
penurunan fungsi pendengaran yang dikaitkan dengan usia dan proses
degenerasi, trauma telinga ataupun akibat dari penyakit vaskular. Tinitus cukup banyak
didapati dalam praktek sehari-hari. utaan orang di duina menderita tinnitus dengan
derajat ringan sampai berat. !ari hasil penelitian, didapatkan satu dari lima orang
diantara usia "" dan #" tahun dilaporkan mengalami tinitus. $al ini menandakan bah%a
tinnitus adalah keluhan yang sangat umum yang diterima di kalangan usia lanjut. &unyi
yang diterima sangat bervariasi. 'eluhan tinitus dapat berupa bunyi
mendenging,menderu, mendesis atau berbagai macam bunyi lannya. &iasanya keluhan
tinitus selalu disertai dengan gangguan pendengaran. Penyebab tinitus sampai
sekarang masih belum diketahui secara pasti, sebagian besar kasus tidak
diketahui penyebabnya. Penatalaksanaan tinitus bersifat empiris dan sampai saat ini
masih menjadi perdebatan.
Tinnitus sendiri bukanlah suatu penyakit, namun merupakan salah satu gejala
dari suatu penyakit. Tinitus dapat memberikan masalah yang serius bagi penderita
karena dapat memberikan pengaruh dalam berkonsentrasi, memberikan perasaan cemas
dan depresi, sehingga mengganggu kualitas hidup penderita. Tinnitus berasal dari
bahasa latin tinnire yang berarti dering atau membunyikan. Tinnitus adalah salah satu
bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar,
dapat beruba sinyal mekanoakustik maupun listrik. 'eluhan ini dapat berupa bunyi
mendenging, menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi lainnya. Tinitus sendiri
dapat dirasakan terus-terusan ataupun hilang timbul.
(buku ijo,http)**%%%.aafp.org*afp*+,,-*,.,.*p.+,.html /
Sebanyak sepertiga dari populasi seluruh dunia setidaknya pernah mengalami
tinnitus sekali seumur hidup. Prevalensi di dunia diperkirakan sekitar .,,. 0 - .-,"0
dan sering terjadi pada usia ., 1 2, tahun. 3rang yang terpapar dengan suara mesin
lebih sering mengalami hal ini dibandingankan orang lainnya. Tinnitus menyerang
setidaknya 42 juta orang di 5merika, dan ., juta diantaranya sangat parah. Studi
epidemiologi mengatakan tinnitus dapat dialami baik perempuan maupun laki-laki dan
pada semua ras.
(http)**bestpractice.bmj.com*best-
BAB II
TINITUS
!efinisi
Ti ni t us adal ah s al ah s at u bent uk gangguan pendengar an ber upa
s ens as i s uar a t anpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal
mekanoakustik maupun listrik. 'eluhan suara y a n g d i d e n g a r s a n g a t
b e r v a r i a s i , d a p a t b e r u p a b u n y i me n d e n g i n g , me n d e r u ,
me n d e s i s , mengaum, atau berbagai macam bunyi lainnya. Suara yang
didengar dapat bersifat stabil atau berpulsasi. 'eluhan tinitus dapat dirasakan
unilateral dan bilateral. Ser angan t i ni t us dapat ber s i f at per i odi k at aupun
menet ap. 'i t a s ebut per i odi k j i ka s er angan yang dat ang hi l ang
t i mbul . 6pi s ode per i odi k l ebi h ber bahaya dan mengganggu
dibandingkan dengan yang berifat menetap. $al ini disebabkan karena otak
tidak terbiasa atau t i dak dapat mens upr es i bi s i ng i ni . Ti ni t us pada
beber apa or ang dapat s angat mengganggu kegiatan sehari-harinya.
Terkadang dapat menyebabkan timbulnya keinginan untuk bunuh diri.
.,4
Ti ni t us dapat di bagi at as t i nni t us obj ekt i f dan t i nni t us s ubj ekt i f .
!i kat akan t i nni t us s ubjektif jika suaranya juga dapat di dengar oleh
pemeriksa dan dikatakan tinnitus subjektif jika tinnitus hanya dapat didengar
oleh penderita.
.,+
'lasifikasi Tinitus
Tinitus terjadi akibat adanya kerusakan ataupun perubahan pada telinga luar,
tengah, telinga dalam ataupun dari luar telinga. &erdasarkan letak dari
sumber masalah, tinitus dapat dibagi menjadi tinitus otik dan tinitus
somatik. ika kelainan terjadi pada telinga atau saraf auditoris, kita sebut tinitus
otik, sedangkan kita sebut tinitus somatik jika kelainan terjadi di luar telinga dan saraf
tetapi masih di dalam area kepala atau leher.
.
&erdasarkan objek yang mendengar, tinnitus dapat dibagi menjadi tinnitus
objektif dan tinnitus subjektif.
a. Tinnitus 3bjektif
Tinnitus objektif adalah tinitus yang suaranya juga dapat di dengar oleh
pemeriksa dengan auskultasi di sekitar telinga. Tinnitus objektif biasanya
bersifat vibratorik, berasal dari transmisi vibrasi sistem muskuler atau
kardiovaskuler di sekitar telinga. 7mumnya tinnitus objektif disebabkan
karena kelainan vaskular, sehingga tinitusnya berdenyut mengikuti
denyut jantung. Tinnitus berdenyut ini dapat dijumpai pada pasien dengan
mal f or mas i ar t er i ovena, t umor gl omus j ugul ar dan aneur i s ma.
Ti ni t us obj ekt i f j uga dapat dijumpai sebagai suara klik yang
berhubungan dengan penyakit sendi temporomandibular dan karena
kontraksi spontan dari otot telinga tengah atau mioklonus palatal. Tuba
6ustachius paten juga dapat menyebabkan timbulnya tinitus akibat hantaran
suara dari nasofaring ke rongga tengah.
b. Tinnitus Subjektif
Tinnitus objektif adalah tinnitus yang suaranya hanya dapat didengar oleh
penderita saja. enis ini sering sekali terjadi.tinnitus subjektif bersifat
nonvibratorik, disebabkan oleh prosesiritatif dan perubahan
degeneratif traktus auditoris mulai sel-sel rambut getar sampai
pusat pendengaran. Tinnitus subjektif bervariasi dalam intensitas dan frekuensi
kejadiannya. &eberapa pasien dapat mengeluh mengenai sensasi
pendengaran dengan intensitas yang rendah, sementara pada orang
yang lain intensitas suaranya mungkin lebih tinggi.
+
&erdasarkan kualitas suara yang didengar pasien ataupun pemeriksa, tinnitus dapat
dibagi menjadi tinnitus pulsatil dan tinnitus nonpulsatil.
a. Tinnitus Pulsatil
adalah tinnitus yang suaranya bersamaan dengan suara denyut
jantung. Tinnitus pulsatil jarang dimukan dalam praktek sehari-hari.
Tinnitus pulsatil dapat terjadi akibat adanya kelainan dari vaskular
ataupun di luar vaskular. 'elaianan vaskular digambarkan dengan sebagai bising
mendesis yang sinkron dengan denyut nadi atau denyut jantung. Sedangkan
tinnitus nonvas kul ar di gambar kan s ebagai bi s i ng kl i k, bi s i ng
gor es an at au s uar a per napas an dal am telinga. Pada kedua tipe
tinitus ini dapat kita ketahui dengan mendengarkannya
menggunakanstetoskop.
b. Tinnitus 8onpulsatil
Tinitus jenis ini bersifat menetap dan tidak terputuskan. Suara yang dapat
didengar oleh pasien bervariasi, mulai dari suara yang berdering, berdenging,
berdengung, berdesis, suara jangkrik, dan terkadang pasien mendengarkan
bising bergemuruh di dalam telinganya. &i a s a n y a t i n i t u s i n i l e b i h
d i d e n g a r p a d a r u a n g a n y a n g s u n y i d a n b i a s a n y a p a l i n g
menganggu di mal am har i s e%akt u pas i en t i dur , s el ama s i ang
har i ef ek penut up kebi s i ngan lingkungan dan aktivitas sehari-hari dapat
menyebabkan pasien tidak menyadari suara tersebut.
-
6tiologi
Tinnitus paling banyak disebabkan karena adanya kerusakan dari telinga dalam.
Terutama kerusakan dari koklea. Secara garis besar, penyebab tinnitus dapat berupa
kelainan yang bersifat somatik, kerusakan 8. 9estibulokoklearis, kelainan
vascular, tinitus karena obat-obatan, dan t initus yang disebabkan oleh hal
lainnya.
.. Tinitus karena kelainan somatik daerah leher dan rahang
a. Trauma kepala dan :eher Pasien dengan cedera yang keras pada kepala
atau leher mungkin akan mengalami tinitus yang sangat mengganggu.
Tinitus karena cedera leher adalah tinitus somatik yang paling umum
terjadi. Trauma itu dapat berupa ;raktur tengkorak, <hisplash injury.
b. 5rtritis pada sendi temporomandibular (T=/ &erdasarkan hasil penelitian, +"0
dari penderita tinitus di 5merika berasal dari artritissendi temporomandibular.
-
&iasanya orang dengan artritis T= akan mengalami tinitus yang berat. $ampir
semua pasien artritis T= mengakui bunyi yang di dengar adalah bunyi menciut.
Tidak diketahui secara pasti hubungan antara artritis T= dengan terjadinya
tinitus.
+. Tinitus akibat kerusakan n. 9estibulokoklearis
Tinitus juga dapat muncul dari kerusakan yang terjadi di saraf yang
menghubungkanantara telinga dalam dan korte> serebri bagian pusat
pendengaran. Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan
kerusakan dari n. 9estibulokoklearis, diantaranya infeksi virus
padan.9???, tumor yang mengenai n.9???, dan =icrovascular compression
syndrome (=@9/. =@9 dikenal juga dengan vestibular paro>ysmal. =@9
menyebabkan kerusakan n.9??? karena adanya kompresi dari pembuluh darah.
Tapi hal ini sangat jarang terjadi.
4. Tinitus karena kelainan vascular
Tinitus yang di dengar biasanya bersifat tinitus yang pulsatil. 5kan didengar
bunyi yang simetris dengan denyut nadi dan detak jantung. 'elainan
vascular yang dapat menyebabkan tinitus diantaranya)
a. 5therosklerosis
!engan bertambahnya usia, penumpukan kolesterol dan
bentuk-bentuk deposit lemak lainnya, pembuluh darah mayor ke
telinga tengah kehilangan sebagian elastisitasnya. $al ini
mengakibatkan aliran darah menjadi semakin sulit dan kadang-kadang
mengalami turbulensi sehingga memudahkan telinga untuk mendeteksi
iramanya.
b. $ipertensi
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan gangguan vaskuler pada
pembuluh darah koklea terminal.
c. =alformasi kapiler Sebuah kondisi yang disebut 59 malformation yang
terjadi antara koneksi arteri dan vena dapat menimbulkan tinitus.d.
Tumor pembuluh darah Tumor pembuluh darah yang berada di daerah
leher dan kepala juga dapat menyebabkan tinitus. =isalnya adalah
tumor karotis dan tumor glomus jugulare dengan ciri khasnya
yaitu t i n i t u s d e n g a n n a d a r e n d a h y a n g b e r p u l s a s i
t a n p a a d a n y a g a n g g u a n p e n d e n g a r a n . ? n i merupakan
gejala yang penting pada tumor glomus jugulare.
-. Tinitus karena kelainan metabolic
'elainan metabolik juga dapat menyebabkan tinitus. Seperti keadaan
hipertiroid dan anemia (keadaan dimana viskositas darah sangat
rendah/ dapat meningkatkan aliran darah dan terjadi turbulensi. Sehingga
memudahkan telinga untuk mendeteksi irama, atau yang kita kenal dengan
tinitus pulsatil. 'elainan metabolik lainnya yang bisa menyebabkan
tinitus adalah defisiensi vitamin&.+, begitu juga dengan kehamilan dan
keadaan hiperlipidemia.
". Tinitus akibat kelainan neurologis.
Aang pal i ng umum t er j adi adal ah aki bat multiple sclerosis. =ultiple
sclerosis adalah proses inflamasi kronik dan demyelinisasi yang mempengaruhi
system saraf pusat. =ultiple sclerosis dapat meni mbul kan ber bagai
macam gej al a, di ant ar anya kel emahan ot ot , i ndr a penglihatan
yang terganggu, perubahan pada sensasi, kesulitan koordinasi dan bicara,
depresi, gangguan kogni t i f , gangguan kes ei mbangan dan nyer i ,
dan pada t el i nga akan t i mbul gej al a tinitus.
#. Tinitus akibat kelainan psikogenik
'eadaan gangguan ps i kogeni k dapat meni mbul kan t i ni t us
yang ber s i f at s ement ar a. Tinitus akan hilang bila kelainan
psikogeniknya hilang. !epresi, an>ietas dan stress adalah keadaan
psikogenik yang memungkinkan tinitus untuk muncul.
2. Tinitus akibat obat-obatan
3bat-obatan yang dapat menyebabkan tinitus umumnya adalah obat-obatan yang
bersifat ototoksik. !iantaranya)
a. 5nalgetik, seperti aspirin dan 35?8S lainnya
b. 5ntibiotik, seperti golongan aminoglikosid (mycin/, kloramfenikol,
tetrasiklin, minosiklin
c. 3bat-obatan kemoterapi (&elomisisn, @isplatin, =echlorethamine,
methotre>ate, vinkristind/, diuretik (&umatenide, 6thacrynic acid,
;urosemide/ lain-lain ('loroBuin, Buinine, =erkuri, Timah/
C. Tinitus akibat gangguan mekanik
Da n g g u a n me k a n i k j u g a d a p a t me n y e b a b k a n t i n i t u s
o b j e k t i f , mi s a l n y a p a d a t u b a eustachius yang terbuka sehingga
ketika kita bernafas akan menggerakkan membran timpani dan menjadi tinitus.
'ejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius serta otot-
otot palatum juga akan menimbulkan tinitus.
E. Tinitus akibat gangguan konduksi
Dangguan konduks i s uar a s eper t i i nf eks i t el i nga l uar ( s ekr et
dan oedem/ , s er umen impaksi, efusi telinga tengah dan otosklerosis
juga dapat menyebabkan tinitus. &iasanya suara tinitusnya bersifat suara
dengan nada rendah.
.,. Tinitus akibat sebab lainnya.
a. Tuli akibat bising disebabkan terpajan oleh bising yang cukup
keras dan dalam jangka %aktu yang cukup lama. &iasanya
diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. 7mumnya terjadi pada kedua
telinga.Terutama bila intensitas bising melebihi C"db, dapat
mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran korti di
telinga dalam. Aang sering mengalami kerusakan adalah alat korti
untuk reseptor bunyi yang berfrekuensi 4,,,$F sampai dengan #,,,$F.
Aang terberat kerusakan alat korti untuk reseptor bunyi yang
berfrekuensi -,,,$F.
b. PresbikusisTuli saraf sensorineural tinggi, umumnya terjadi mulai usia
#" tahun, simetris kanan dankiri, presbikusis dapat mulai pada frekuensi
.,,,$F atau lebih. 7mumnya merupakan akibat dari proses degenerasi.
!iduga berhubungan dengan faktor-faktor herediter, pola
makanan ,metabolisme, aterosklerosis, infeksi, bising, gaya
hidup atau bersifat multifaktor. =enurunnya fungsi pendengaran
berangsur dan kumulatif. Progresivitas penurunan pendengaran lebih
cepat pada laki-laki disbanding perempuan.
c. Sindrom =eniere
Penyakit ini gejalanya terdiri dari tinitus, vertigo dan tuli
sensorineural. 6tiologi dari penyakit ini adalah karena adanya
hidrops endolimf, yaitu penambahan volume endolimfa,karena gangguan
biokimia cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membrane
labirin.
.,-,",#

Patofisiologi
Pada tinitus terjadi aktivitas elektrik pada area auditoris yang menimbulkan
perasaana d a n y a b u n y i , n a m u n i m p u l s y a n g a d a b u k a n
b e r a s a l d a r i b u n y i e k s t e r n a l y a n g di t r ans f or mas i kan,
mel ai nkan ber as al dar i s umber i mpul s abnor mal di dal am t ubuh
pas i ensendiri. ?mpuls abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai
kelainan telinga. Tinitus dapatterjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus
dengan nada rendah seperti bergemuruh atau nadatinggi seperti berdenging.
Tinitus dapat terus menerus atau hilang timbul. Tinitus biasanya dihubungkan
dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karenagangguan konduksi.
Tinitus yang disebabkan oleh gangguan konduksi, biasanya berupa
bunyi dengan nada rendah. ika disertai dengan inflamasi, bunyi dengung ini terasa
berdenyut (tinitus pulsatil/.Ti ni t us dengan nada r endah dan t er dapat
gangguan konduks i , bi as anya t er j adi pada sumbatan liang telinga karena
serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis dan lain-lainnya. Tinitus
dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa gangguan pendengaran
merupakangejala dini yang penting pada tumor glomus jugulare. Tinitus objektif
sering ditimnbulkan oleh gangguan vaskuler. &unyinya seirama
dengandenyut nadi , mi s al nya pada aneur i s ma dan at er os kl er os i s .
Dangguan mekani s dapat j ugamengaki bat kan t i ni t us obj ekt i f ,
s eper t i t uba eus t achi us t er buka, s ehi ngga ket i ka ber napas membran
timpani bergerak dan terjadi tinitus. 'ejang klonus muskulus tensor timpani dan
muskulus stapedius, serta otot-otot palatumdapat menimbulkan tinitus objektif. &ila ada
gangguan vaskuler di telinga tengah, seperti tumor karotis (carotid body tumor /, maka
suara aliran darah akan mengakibatkan tinitus juga.Pada intoksikasi obat seperti
salisilat, kina, streptomisin, dehidro-streptomisin, garamisin,digitalis, kanamisin,
dapat terjadi tinitus nada tinggi, terus menerus atupun hilang timbul. Pada
hipertensi endolimfatik, seperti penyakit meniere dapat terjadi tinitus pada
nada rendah atautinggi, sehingga terdengar bergemuruh atau berdengung.
Dangguan ini disertai dengan vertigodan tuli sensorineural. Dangguan vaskuler
koklea terminal yang terjadi pada pasien yang stres akibat gangguankeseimbangan
endokrin, seperti menjelang menstruasi, hipometabolisme atau saat hamil
dapat juga timbul tinitus dan gangguan tersebut akan hilang bila keadaannya sudah
normal kembali.
.,-,#

!iagnosis
7ntuk mendiagnosis pasien dengan tinitus, diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang yang baik.a. 5namnesis5namnesis adalah hal yang sangat
membantu dalam penegakan diagnosis tinitus. !alamanamnesis banyak sekali hal yang
perlu ditanyakan, diantaranya)
- 'ualitas dan kuantitas tinnitus- :okas i , apakah t er j adi di s at u t el i nga
at aupun di kedua t el i nga
- Si f at bun. yi yang di dengar , apakah mendengi ng, mendengung,
mender u, at aupunmendesis dan bunyi lainnya
- 5pakah bunyi yang di dengar semakin mengganggu di siang atau malam hari-
De j a l a - g e j a l a l a i n y a n g me n y e r t a i s e p e r t i v e r t i g o d a n
g a n g g u a n p e n d e n g a r a n s e r t a gangguan neurologik lainnya.- :ama
s er angan t i ni t us ber l angs ung, bi l a ber l angs ung hanya dal am s at u
meni t dan s et el ahitu hilang, maka ini bukan suatu keadaan yang patologik,
tetapi jika tinitus berlangsungselama " menit, serangan ini bias dianggap
patologik.- Gi %a y a t me d i k a s i s e b e l u mn y a y a n g b e r h u b u n g a n
d e n g a n o b a t - o b a t a n d e n g a n s i f a t ototoksik - 'ebi as aan s ehar i - har i
t er ut ama mer okok dan memi num kopi
-
Gi%ayat cedera kepala, pajanan bising, trauma akustik - Gi %a y a t i n f e k s i
t e l i n g a d a n o p e r a s i t e l i n g a
7mur dan j eni s kel ami n j uga dapat member i kan kej el as an dal am
mendi agnos i s pas i endengan tinitus. Tinitus karena kelainan vaskuler
sering terjadi pada %anita muda, sedangkan pasien dengan myoklonus palatal
sering terjadi pada usia muda yang dihubungkan dengankelainan neurologi. Pada
tinitus subjektif unilateral perlu dicurigai adanya kemungkinan neuroma
akustik atautrauma kepala, sedangkan bilateral kemungkinan intoksikasi obat,
presbikusis, trauma bising dan penyakit sistemik. ika pasien susah untuk
mendeskripsikan apakah tinitus berasal dari telingakanan atau telinga kiri, hanya
mengatakan di tengah kepala, kemungkinan besar terjadi kelainan patologis di saraf
pusat, misalnya serebrovaskuler, siringomelia dan sklerosis multipel. 'elainan
patologis pada putaran basal koklea, saraf pendengar perifer dan sentral
padaumumnya bernada tinggi (mendenging/. Tinitus yang bernada rendah
seperti gemuruh ombak adalah ciri khas penyakit telinga koklear (hidrop
endolimfatikus/.
.
b. Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik pada pasien dengan tinitus dimulai dari pemeriksaan auskultasi
denganmenggunakan s t et os kop pada kedua t el i nga pas i en. $al i ni
di l akukan dengan t uj uan unt uk menentukan apakah tinitus yang didengar
pasien bersifat subjektif atau objektif. ika suara tinitus juga dapat didengar oleh
pemeriksa, artinya bersifat subjektif, maka harus ditentukan sifat darisuara tersebut.
jika suara yang didengar serasi dengan pernapasan, maka kemungkinan
besar tinitus terjadi karena tuba eustachius yang paten. ika suara yang di dengar sesuai
dengan denyutnadi dan det ak j ant ung, maka kemungki nan bes ar t i ni t us
t i mbul kar ena aneur i s ma, t umor vaskular, vascular malformation, dan venous
hum. ika suara yang di dengar bersifat kontinua, maka kemungkinan tinitus
terjadi karena venous hum atau emisi akustik yang terganggu. Pada tinitus subjektif,
yang mana suara tinitus tidak dapat didengar oleh pemeriksa saat auskultasi,
maka pemeriksa harus melakukan pemeriksaan audiometri. $asilnya dapat beragam,di
antaranya)- 8ormal, tinitus bersifat idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya.- Tuli
konduktif, tinitus disebabkan karena serumen impak, otosklerosis ataupun otitis kronik.

- Tuli sensorineural, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan &6G5 (
&rainstem 6voked Gesponse 5udiometri
/ . $as i l t es &6G5, bi s a nor mal at aupun abnor mal . i ka nor mal ,
maka t i ni t us mungkin disebabkan karena terpajan bising, intoksikasi obat
ototoksik, labirinitis, meniere,fistula perilimfe atau presbikusis. ika hasil
tes &6G5 abnormal, maka tinitus disebabkankarena neuroma akustik, tumor atau
kompresi vaskular.ika tidak ada kesimpulan dari rentetan pemeriksaan fisik
dan penunjang di atas, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa @T scan
ataupun =G?. !engan pemeriksaantersebut, pemeriksa dapat menilai ada
tidaknya kelainan pada saraf pusat. 'elainannya dapat berupa multipel
sklerosis, infark dan tumor.
2
Penatalaksanaan
Pengobat an t i ni t us mer upakan mas al ah yang kompl eks dan
mer upakan f enomena psikoakustik murni, sehingga tidak dapat diukur. Perlu
diketahui penyebab tinitus agar dapatdiobati sesuai dengan penyebabnya.
=isalnya serumen impaksi cukup hanya dengan ekstraksi s er umen. Tet api
mas al ah yang s er i ng di hadapi pemer i ks a adal ah penyebab t i ni t us
yangterkadang sukar diketahui. 5da banyak pengobatan tinitus objektif tetapi
tidak ada pengobatan yang efektif untuk tinitus subjektif. Pada umumnya
pengobatan gejala tinitus dapat dibagi dalam - cara yaitu )..6lektrofisiologik yaitu
dengan membuat stimulus elektro akustik dengan intensitas suara yang lebih
keras dari tinitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau tinitus masker.+.Psikologik,
dengan memberikan konsultasi psikologik untuk meyakinkan pasien
bah%a penyakitnya tidak membahayakan dan dengan mengajarkan relaksasi setiap
hari.4.Terapi medikamentosa, sampai saat ini belum ada kesepakatan yang
jelas diantaranyauntuk meningkatkan aliran darah koklea, tranBuiliFer,
antidepresan, sedatif, neurotonik, vitamin, dan mineral.
-.
Ti ndakan bedah di l akukan pada t i ni t us yang t el ah t er bukt i
di s ebabkan ol eh akus t i k neuroma. Pada keadaan yang berat, dimana
tinitus sangat keras terdengar dapat dilakukan
@o c h l e a r n e r v e s e c t i o n .
=e n u r u t l i t e r a t u r , d i k a t a k a n b a h % a t i n d a k a n i n i d a p a t
menghilangkan keluhan pada pasien. 'eberhasilan tindakan ini sekitar ",0.
@ochlear nerve section
merupakan tindakan yang paling terakhir yang dapat dilakukan.Pasien tinitus sering
sekali tidak diketahui penyebabnya, jika tidak tahu penyebabnya, pemberian
antidepresan dan antiansietas sangat membantu mengurangi tinitus. $al inidikemukakan
oleh !obie G5, .EEE. 3bat-obatan yang biasa dipakai diantaranya :oraFepam
atauklonaFepam yang dipakai dalam dosis rendah, obat ini merupakan obat golongan
benFodiaFepineyang bi as anya di gunakan s ebagai pengobat an gangguan
kecemas an. 3bat l ai nnya adal ahami t r i pt yl i ne at au nor t r i pt yl i ne
yang di gunakan dal am dos i s r endah j uga, obat i ni adal ah golongan
antidepresan trisiklik.
-
Pasien yang menderita gangguan ini perlu diberikan penjelasan yang baik, sehingga
rasatakut tidak memperberat keluhan tersebut. 3bat penenang atau obat tidur
dapat diberikan saatmenjelang tidur pada pasien yang tidurnya sangat terganggu oleh
tinitus itu. 'epada pasien harusdijelaskan bah%a gangguan itu sukar diobati dan
dianjurkan agar beradaptasi dengan gangguantersebut. Penat al aks anaan
t er ki ni yang di kemukakan ol eh as t r ebof f , ber das ar pada
model neurofisiologinya adalah kombinasi konseling terpimpin, terapi akustik dan
medikamentosa biladiperlukan. =etode ini disebut dengan
Tinnitus Getraining Therapy.
Tujuan dari terapi ini adalahmemi cu dan menj aga r eaks i habi t uas i dan
per s eps i t i ni t us dan at au s uar a l i ngkungan yang mengganggu. $abituasi
diperoleh sebagai hasil modifikasi hubungan system auditorik ke sisteml i mb i k d a n
s y s t e m s a r a f o t o n o m. TGT %a l a u t i d a k d a p a t me n g h i l a n g k a n
t i n i t u s d e n g a n s empur na, t et api dapat member i kan per bai kan yang
ber makna ber upa penur unan t ol er ans i terhadap suara.TGT bi as anya
di gunakan j i ka dengan medi kas i t i ni t us t i dak dapat di kur angi
at audihilangkan. TGT adalah suatu cara dimana pasien diberikan suara lain sehingga
keluhan telinga berdenging tidak dirasakan lagi. $al ini bisa dilakukan dengan
mendengar suara radio ;= yang
.C

sedang tidak siaran, terutama pada saat tidur. &ila tinitus disertai dengan gangguan
pendengarandapat diberikan alat bantu dengar yang disertai dengan masking.
C
TGT di mul ai dengan anamnes i s a%al unt uk mengi dent i f i kas i
mas al ah dan kel uhan pasien. =enentukan pengaruh tinitus dan penurunan
toleransi terhadap suara sekitarnya,mengevakuasi kondisi emosional pasien,
mendapatkan informasi untuk memberikan konselingyang tepat dan membuat
data dasar yang akan digunakan untuk evaluasi terapi.
.,-


menghilangkan keluhan pada pasien. 'eberhasilan tindakan ini sekitar ",0.
Cochlear nerve section
merupakan tindakan yang paling terakhir yang dapat dilakukan. Pasien tinitus sering
sekali tidak diketahui penyebabnya, jika tidak tahu penyebabnya, pemberian
antidepresan dan antiansietas sangat membantu mengurangi tinitus. $al ini
dikemukakan oleh !obie G5, .EEE. 3bat-obatan yang biasa dipakai diantaranya
:oraFepam atau klonaFepam yang dipakai dalam dosis rendah, obat ini merupakan obat
golongan benFodiaFepine yang bi as anya di gunakan s ebagai pengobat an
gangguan kecemas an. 3bat l ai nnya adal ah ami t r i pt i l i ne at au
nor t r i pt i l i ne yang di gunakan dal am dos i s r endah j uga, obat i ni
adal ah golongan antidepresan trisiklik.
Pasien yang menderita gangguan ini perlu diberikan penjelasan yang baik, sehingga rasa
takut tidak memperberat keluhan tersebut. 3bat penenang atau obat tidur
dapat diberikan saat menjelang tidur pada pasien yang tidurnya sangat terganggu
oleh tinitus itu. 'epada pasien harus dijelaskan bah%a gangguan itu sukar diobati
dan dianjurkan agar beradaptasi dengan gangguan tersebut. Penat al aks anaan
t er ki ni yang di kemukakan ol eh as t r ebof f , ber das ar pada model
neurofisiologinya adalah kombinasi konseling terpimpin, terapi akustik dan
medikamentosa biladiperlukan. =etode ini disebut dengan Tinnitus Getraining Therapy.
Tujuan dari terapi ini adalah memi cu dan menj aga r eaks i habi t uas i dan
per s eps i t i ni t us dan at au s uar a l i ngkungan yang mengganggu. $abituasi
diperoleh sebagai hasil modifikasi hubungan sistem auditorik ke sistem l i mb i k d a n
s i s t e m s a r a f o t o n o m. T GT %a l a u t i d a k d a p a t me n g h i l a n g k a n
t i n i t u s d e n g a n s empur na, t et api dapat member i kan per bai kan yang
ber makna ber upa penur unan t ol er ans i terhadap suara. TGT bi as anya
di gunakan j i ka dengan medi kas i t i ni t us t i dak dapat di kur angi at au
dihilangkan. TGT adalah suatu cara dimana pasien diberikan suara lain sehingga
keluhan telinga berdenging tidak dirasakan lagi. $al ini bisa dilakukan dengan
mendengar suara radio ;= yang sedang tidak siaran, terutama pada saat tidur. &ila
tinitus disertai dengan gangguan pendengarandapat diberikan alat bantu dengar yang
disertai dengan masking.
TGT di mul ai dengan anamnes i s a%al unt uk mengi dent i f i kas i
mas al ah dan kel uhan pasien. =enentukan pengaruh tinitus dan penurunan
toleransi terhadap suara sekitarnya, mengevakuasi kondisi emosional pasien,
mendapatkan informasi untuk memberikan konseling yang tepat dan membuat
data dasar yang akan digunakan untuk evaluasi terapi.
Terapi edukasi juga dapat kita berikan ke pasien. !iantaranya)- $indari suara keras
yang dapat memperberat tinitus.- 'urangi makanan bergaram dan berlemak karena
dapat meningkatkan tekanan darah yang merupakan salah satu penyebab tinitus.-
$indari faktor-faktor yang dapat merangsang tinitus seperti kafein dan nikotin- $indari
obat-obatan yang bersifat ototoksik - Tetap biasakan berolah raga, istarahat yang cukup
dan hindari kelelahan.
&erdasarkan @hi cago !i FFi nes s and $ear i ng 5s s oci at i on d e n g a n
v e r s i y a n g t e l a h diperbaharui pada tanggal +# oktober +,,C, berikut diagram
penatalaksaan tinitus) 5n>ious,depressed
Tinnitus =anagement ;lo% Sheet
@hicago !iFFiness and $earing, 9ersion 3ct +#, +,,C
Tinnitus (noise in ear/$ad diagnostic %orkupH

?ntervie%5udiogram,Tinnitus matching,3565&G 6@3D=G? if unilateral5n>ious,
depressed, sleeplessHPatient %ishes to try=edication, TGT, devices6ar
meds&etahistine!yaFide
5n>iolytics
('lonaFepam,5plraFolam/
5ntidepressants
(6ffe>or, 8ortriptyline, Pa>il/
Sedatives
(:unesta, 'lonaFepam,TraFedone/
!evices)
=asking (household noises, Tinnitus@!s/$earing aid=asker @onditioning device
(8euromonics,similar/5nticonvulsan 8eurontin,Topama>,3>carbamaFineSchedule for
TGT

&5& ?9'6S?=P7:58
Telinga dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya telinga luar, tengah dan dalam.
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran
timpani. Telinga tengah terdiri dari membran timpani, tulang-tulang
pendengaran dan muara tuba eustachius. Telinga dalam terdiri dari koklea dan 4
kanalis semisirkularis. Secara garis besar, fisiologi pendengaran dimulai dari
gelombang bunyi yang ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan ke dalam
liang telinga. Delombang bunyi akan diteruskan ketelinga tengah dengan
menggetarkan gendang telinga. Detaran ini akan diteruskan oleh ketiga
tulang dengar, maleus, incus dan stapes. 3leh tulang-tulang pendengaran, getaran
diteruskan ke koklea, sehingga menggetarkan endol i mf a, yang nant i akan
menyebabkan t er j adi nya depol ar i s as i yang mengubah get ar an
menjadi energi listrik. ?mpuls tadi akan diteruskan kekorteks serebri dan
diterjemahkan oleh otak. Terdapat gangguan dari persepsi suara yang didengar,
diantaranya adalah tinitus. Tinitus adalah persepsi suara yang bukan merupakan
rangsangan dari luar. Suara yang terdengar begitunyata dan serasa berasal dari dalam
telinga atau kepala. Pada sebagian besar kasus, gangguan ini t i d a k b e g i t u
me n j a d i ma s a l a h , n a mu n b i l a t e r j a d i n y a ma k i n s e r i n g d a n
b e r a t ma k a a k a n menganggu juga. Tinitus dapat bersifat otik dan somatik. 3tik
berarti penyebab tinitus berasal dari telingadan somatik berarti penyebab tinitus
berasal dari luar telinga. Tinitus juga ada yang bersifatsubjektif dan
objektif. Subjektif berarti tinitus hanya dapat didengar oleh pasien dan
objektif berarti tinitus dapat didengar juga oleh pemeriksa. &erdasarkan kualitas suara
yang didengar,t i ni t us ada yang ber s i f at pul s at i l yang ber ar t i ber denyut
dan nonpul s at i l yang ber ar t i t i dak berdenyut. $ingga sekarang, penyebab
dari tinitus masih banyak dibicarakan. Tetapi banyak sekali pendapat
mengenai etiologi tinitus diantaranya)
.. Tinitus karena kelainan somatik daerah leher dan rahang, seperti trauma kepala
dan :eher dan artritis pada sendi temporomandibular (T=/
+. Ti ni t us aki bat ker us akan n. 9es t i bul ocochl ear i s
4. Tinitus karena kelainan vaskular, seperti atherosclerosis, hipertensi, malformasi
kapiler dan tumor pembuluh darah
-. Tinitus karena kelainan metabolik
". Ti ni t us aki bat kel ai nan neur ol ogi s
#. Ti ni t us aki bat kel ai nan ps i kogeni k
2. Ti ni t us aki bat obat - obat an, s eper t i obat gol ongan anal get i k,
ant i bi ot i k, obat - obat an kemoterapi dan diuretik
C. Ti ni t us aki bat gangguan mekani k
E. Tinitus akibat gangguan konduksi, seperti saat infeksi telinga
.,. Tinitus akibat sebab lainnya seperti tuli akibat bising, presbikusis, dan penyakit
meniere

!al am mendi agnos i s t i ni t us di per l ukan anamnes i s , pemer i ks aan
f i s i k dan pemer i ks aan penunjang yang efektif dan lengkap. !engan melakukan
anamnesis yang efektif, maka di har apkan dapat menget ahui gar i s bes ar
et i ol ogi dar i t i ni t us yang di al ami pas i en. 'ar ena penatalaksanaan yang
baik dari tinitus akan dapat berlangsung jika etiologinya dapat diketahui dengan baik.
Secara garis besar, penatalaksanaan tinitus terdiri dari)
.. 6lektrofisiologik
+. Psikologik
4. Terapi medikamentosa
-. Tindakan bedah
". T e r a p i y a n g t a k k a l a h p e n t i n g n y a a d a l a h t e r a p i
e d u k a s i . 6 d u k a s i y a n g d i b e r i k a n mencakup masalah diet, olah
raga, menghindarkan obat-obatan ototoksik, dan lainnya.
!engan begitu, diharapkan tinitus pada pasien dapat berkurang bahkan
menghilang.
Penatalaksanaan terkini yang dikemukakan oleh astreboff, berdasarkan
pada model neurofisiologinya adalah kombinasi konseling terpimpin, terapi akustik
dan medikamentosa bila diperlukan. =etode ini disebut dengan ITinnitus Getraining
TherapyJ.
Tujuan dari terapi ini adalah memi cu dan menj aga r eaks i habi t uas i dan
per s eps i t i ni t us dan at au s uar a l i ngkungan yang mengganggu.
Penatalaksanaan TGT banyak dipakai de%asa ini. Pasien yang menderita gangguan ini
perlu diberikan penjelasan yang baik, sehingga rasa takut tidak memperberat
keluhan tersebut. 3bat penenang atau obat tidur dapat diberikan saat
menjelang tidur pada pasien yang tidurnya sangat terganggu oleh tinitus itu. 'epada
pasien harus dijelaskan bah%a gangguan itu sukar diobati dan dianjurkan agar
beradaptasi dengan gangguantersebut.

!5;T5G P7ST5'5
.. Soepar di 65, ? s kandar ? , &as hi r uddi n , Ges t ut i G!. &uku
? l mu 'es ehat an Tel i nga $idung Tenggorok 'epala K :eher. 6disi
keenam. akarta ) &alai Penerbit ;'7?. +,,C
+. $ain T@. Tinnitus.
http)**%%%.diFFiness-and-balance.com*disorders*hearing*tinnitus.htm.
4. $ai n T@. =i cr ovas cul ar compr es s i on s yndr ome, 9es t i bul ar
Par o>ys mi a, and Lui ck Spins.
http)**%%%.diFFiness-and-balance.com*disorders*unilat*microvascular.htm.
- . T i n n i t u s a n d ! e a f n e s s .
http)**%%%.%rongdiagnosis.com*%*%olframsMdisease*book- diseases--a.htm.
". Saunders <&.http)**%%%.bi>by.org*faB*tinnitus*diagnose.html.
#. Syar t i ka :. Ti ni t us Tel i nga &er dengi ng. http)**%%%.santosa-
hospital.com*document*tinnitusMdrlisaM"MpageMC.pdf .
2. $ain T@. Tinitus =anagement. http)**%%%.diFFiness-
and- balance.com*disorders*hearing*pdfs*tinnitus0+,management.pdf.

Anda mungkin juga menyukai