Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian manajemen
Menurut Mary Parker Follet, manajemen diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan menurut Stoner, manajemen sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen sebagai wujud kerjasama orang-orang untuk menentukan,
menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-
fungsi:
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan (actuating) dan
4. Pengawasan (controlling)
B. Proses Manajemen












1. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-
asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang, untuk merumuskan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakukan.
a. Alasan diperlukan sebuah perencanaan
1) Protective bennefits, merupakan hasil dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2) Positive bennefits, peningkatan pencapaian tujuan organisasi.
b. Tahapan dalam perencanaan
1) Mengidentifikasikan segala peluang dan hambatan
2) Merumuskan keadaan saat ini dengan mengidentifikasikan kekuatan dan
kelemahan organisasi
3) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan dalam pencapaian tujuan
c. Langkah-langkah perencanaan
1) Mendefinisikan persoalan yang akan direncanakan dengan jelas dan baik, sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
2) Mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut
3) Melakukan analisa terhadap informasi yang telah dapat dikumpulkan dan
mengklarifikasinya atas dasar tingkat kepentingannya
4) Menetatapkan batasan-batasan perencanaan
5) Menentukan alternatif-alternatif rencana
6) Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada atau
alternatif dari tujuan yang hendak dicapai
7) Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan
pelaksanaannya
8) Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang diusulkan sebelum
rencana dilaksanakan
2. Pengorganisasian
Efektifitas suatu organisasi seringkali tergantung pada kemampuan manajernya
untuk mengarahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya. Semakin terpadu
dan semakin terarahnya pekerjaan berarti semakin efektiflah organisasi.
Proses pengorganisasian:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai
tujuan organisasi
b. Membagi beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat
dilaksanakan oleh setiap individu
c. Mengadakan dan mengembangkan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi
pekerjaan antara anggota organisasi dan bisa menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis.

3. Pengarahan
Actuating adalah suatu tidakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi. Actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja
dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki secara efektif dan efisien.
Ada beberapa cara-cara dalam pengarahan, yaitu:
a. Orientasi yaitu cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah yaitu permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk
melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
c. Pendelegasian wewenang yaitu pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahannya.
Pengarahan merupakan usaha untuk memobilisasi sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Dalam tahapan proses pengarahan ini terkandung usaha-usaha untuk memotivasi
orang agar mau bekerja dengan baik.
4. Pengawasan
Pengawasaan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan
perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan standard yang ditetapkan
sebelumnya.
Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan
cara paling efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
a. Tipe-tipe pengawasan
1) Pengawasan pendahuluan
Pengawasan jenis ini dirancang untuk mengantisipasiadanya penyimpangan dari
standar atau tujuan, dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
kegiatan tertentu diselesiakan.
2) Pengawasan serentak
Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan, suatu syarat
tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan.
3) Pengawasan umpan balik
Pengawasan ini mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
b. Proses pengawasan
1) Penetapan standart kegiatan
2) Penentuan pengukuran kegiatan
3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4) Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart dan penganalisa
penyimpangan-penyimpangan
5) Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu.
C. Manajemen Pendidikan Indonesia
Pengelolaan pendidikan nasional menggunakan pendekatan secara menyeluruh dari
sektor pendidikan (sector-wide approach). Manajemen pendidikan Indonesia mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Program kerja disusun secara kolaboratif dan sinergis untuk menguatkan implementasi
kebijakan pada semua tingkatan
2. Reformasi institusi dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program
pengembangan kapasitas
3. Perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan pada evaluasi kinerja
tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran pemangku
kepentingan yang lebih luas
Siklus Manajemen Pendidikan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai