Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

HIDROLIS

























OLEH :
1. LUTFI MALIA ROSSA (20)
2. MARIA ELIZABETH Y. (21)
3. MAYA MAULIDIA (22)
4. MAYA MUVIDA (23)
5. MOCH. ZAINAL ADIM (25)

XI IA 4
SMA NEGERI 1 BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014





Hidrolisis Larutan Garam

A. Tujuan

Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis.

B. Alat dan Bahan

1. Pelat tetes
2. Pipet tetes
3. Kertas lakmus merah
4. Kertas lakmus biru
5. Indikator Fenolftalein
6. Indikator Bromtimol Biru
7. Indikator Metil Merah
8. Larutan Al
2
(SO
4
)
3
1 M
9. Larutan CH
3
COONa 1 M
10. Larutan Na
2
CO
3
1 M
11. Larutan NH
4
Cl 1 M
12. Larutan KCl 1 M
13. Larutan Na
3
PO
4
1 M
14. Larutan CH
3
COONH
4
1 M

C. Cara Kerja

1. Siapkan semua larutan. Teteskan setiap larutan ke dalam pelat tetes sebanyak 3
tetes.
2. Uji tiap larutan dengan indikator kertas lakmus merah, kertas lakmus biru,
fenolftalein, bromtimol biru, metil merah.
3. Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing indikator dan catat hasilnya
dalam tabel pengamatan.

D. Hasil Pengamatan
No Larutan
Garam
Perubahan Warna dengan Indikator Sifat
Garam
pH
Lakmus
Merah
Lakmus
Biru
Fenolf
talein
(PP)
Bromtimol
Biru (BTB)
Metil Merah
(MM)
1. Al
2
(SO
4
)
3
Merah Merah TB Kuning Merah Asam MM = 4,4 6,2
BTB = 6,0 7,6
2. CH
3
COONa Biru Biru Merah
muda
Biru Kuning Basa PP = 8,3 10,0
3. Na
2
CO
3
Biru Biru Merah
muda
Biru Kuning Basa 8,3 10,0
4. NH
4
Cl Merah Merah TB Kuning Kuning Asam MM = 4,4 6,2
BTB = 6,0 7,6
5. KCl Merah Biru TB Hijau Kuning Netral 7
6. Na
3
PO
4
Biru Biru Merah
Muda
Biru Kuning Basa 8,3 10,0
7. CH
3
COONH
4
Merah Merah TB Kuning Merah Asam MM = 4,4 6,2
BTB = 6,0 7,6
E. Pertanyaan Dan Diskusi
1. Sebutkan garam-garam yang bersifat netral, asam, dan basa!
2. Sebutkan senyawa asam-basa pembentuk garam-garam tersebut beserta jenisnya!
3. Garam apa saja yang mengalami hidrolisis? Sebutkan jenis hidrolisisnya!
4. Bagaimana sifat garam yang terhidrolisis?
5. Apa kesimpulan praktikum ini?

Jawab
1. a. Garam bersifat netral : KCl
b. Garam bersifat asam : Al
2
(SO
4
)
3
, NH
4
Cl, CH
3
COONH
4

c. Garam bersifat basa : CH
3
COONa, Na
2
CO
3
, Na
3
PO
4

2. a. Netral : KCl
Persamaan Reaksinya :
HCl(aq) + KOH(aq) KCl(aq) + H
2
O
(

)

b. Asam : Al
2
(SO
4
)
3

Persamaan Reaksinya :
3H
2
SO
4
(aq) + 2Al(OH)
3
(aq) Al
2
(SO
4
)
3
(aq) + 3H
2
O()
NH
4
Cl
Persamaan Reaksinya :
HCl(aq) + NH
4
OH(aq) NH
4
Cl(aq) + H
2
O()
CH
3
COONH
4

Persamaan Reaksinya :
CH
3
COOH(aq) + NH
4
OH(aq) CH
3
COONH
4
(aq) + H
2
O()

c. Basa : CH
3
COONa
Persamaan Reaksinya :
NaOH(aq) + CH
3
COOH(aq) CH
3
COONa(aq) + H
2
O()
Na
2
CO
3

Persamaan Reaksinya :
2NaOH(aq) + H
2
CO
3
(aq) Na
2
CO
3
(aq) + 2H
2
O()
Na
3
PO
4

Persamaan Reaksinya :
3NaOH(aq) + H
3
PO
4
(aq) Na
3
PO
4
(aq) + 3H
2
O()

3. Garam yang mengalami hidrolis yaitu garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa lemah.
a) Garam yang mengalami hidrolisis total atau sempurna, yaitu:
CH
3
COONH
4
CH
3
COONH
4(aq)
CH
3
COO
-
(aq)

+ NH4
+
(aq)
Ion yang terhidrolisis:

CH
3
COO
-
(aq)

+ H
2
O() CH
3
COOH
(aq)
+ OH
-
(aq)

NH
4
+
(aq)
+ H
2
O() NH
4
OH
(aq)
+ H
+
(aq)

b) Garam yang mengalami hidrolis parsial atau sebagian yaitu:
Al
2
(SO
4
)
3
Al
2
(SO
4
)
3(aq)
2Al
3+
(aq)

+ 3SO
4
2-
(aq)
Ion yang terhidrolisis:

Al
3+
(aq)

+ 3H
2
O() Al(OH)
3(aq)
+ 3H
+
(aq)

NH
4
Cl
NH
4
Cl
(aq)
NH
4
+
(aq)

+ Cl
-
(aq)
Ion yang terhidrolisis:

NH
4
+
(aq)

+ H
2
O() NH
4
OH
(aq)
+ H
+
(aq)


CH
3
COONa
CH
3
COONa
(aq)
CH
3
COO
-
(aq)

+ Na
+
(aq)
Ion yang terhidrolisis:

CH
3
COO
-
(aq)

+ H
2
O() CH
3
COOH
(aq)
+ OH
-
(aq)


Na
2
CO
3
Na
2
CO
3(aq)
2Na
+
(aq)

+ CO
3
2-
(aq)
Ion yang terhidrolisis:

CO3
2-
(aq)

+ 2H
2
O() H
2
CO
3(aq)
+ 2OH
-
(aq)


Na
3
PO
4
Na
3
PO
4(aq)
3Na
+
(aq)

+ PO
4
3-
(aq)
Ion yang terhidrolisis:

PO
4
3-
(aq)

+ 3H
2
O() H
3
PO
4(aq)
+ 3OH
-
(aq)


c) Garam yang tidak mengalami hidrolisis sama sekali, yaitu:
KCl
KCl
(aq)
K
+
(aq)
+ Cl
-
(aq)


Tidak ada ion yang terhidrolisis.


4. Sifat garam yang terhidrolis :
Tidak terhidrolis yaitu apabila garam dilarutkan dalam air, harga [H+] dan
[OH-] tidak berubah, sehingga pH tetap 7 atau netral.

Terhidrolisis sebagian atau parsial yaitu hidrolis yang dialami garam hanya
sebagian saja.
Ada 2 garam, yaitu garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat
dan asam kuat dengan basa lemah.
Dalam asam lemah dengan basa kuat, pelarutan garam ini dalam air
mengakibatkan berkurangnya ion [H+] dan bertambahnya ion [OH-] dalam
air sehingga mengakibatkan larutan bersifat basa atau mempunyai ph > 7.
Sedangkan dalam asam kuat dengan basa lemah, pelarutan garam ini dalam
air mengakibatkan berkurangnya ion [OH-] dan bertambahnya ion [H+]
dalam air sehingga larutan bersifat asam atau mempunyai pH < 7.

Terhidrolis total atau sempurna yaitu peristiwa hidrolisis dari seluruh
garam, baik ion positifnya maupun ion negatifnya membentuk basa dan
asamnya kembali.

5. Kesimpulan:
Pada suatu larutan, bila salah satu unsurnya (ion-ionnya) memiliki sifat
lemah (asam lemah atau basa lemah) bereaksi dengan ion yang bersifat kuat
(asam kuat atau basa kuat), maka akan terjadi hidrolisis sebagian. Jika kedua
ion yang bereaksi menjadi garam berasal dari ion yang bersifat lemah dan
lemah, maka akan terjadi hidrolisis total. Tetapi jika suatu ion yang bersifat
kuat bereaksi dengan ion yang bersifat kuat pula, maka tidak akan terjadi
hidrolisis sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai