Deming, Juran dan Crosby merupakan orang-orang penting dibalik mutu. (mereka bermutu karena telah menjadikan mutu sebagai orientasi). Mereka berkonsentrasi dalam mutu industri produksi meskipun kemudian juga diterapkan dalam industri jasa. Juga bahwa mereka tidak menyinggung atau mencoba menerapkannya dalam pendidikan. Tetapi eksplorasi terhadap pemikiran mereka memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Sebab berbeda antara produksi industri dan pendidikan. Produksi industri menghasilkan barang sedangkan pendidikan mempengaruhi manusia. Filsafat Mutu Deming Penerbitan buku Deming, Out of the Crisis, bertujuan untuk mengubah gaya manajemen Amerika. Kritik Deming tentang manajemen Amerika adalah pada perencanaan masa depan dan peramalan berkaitan dengan persoalan-persoalan yang belum muncul. Misalnya tentang pemadam kebakaran. Bagi Deming, mereka justru menerapkan prinsip jangka pendek. Efeknya adalah pada pemborosan biaya produki dan meningkatnya harga yang harus dibayarkan kepada pelanggan. Konsekuensinya adalah hilangnya pelanggan dan mengorbankan para pekerja. Deming kemudian memberikan diagnosanya bahwa masalah mutu ada pada masalah manajemen. Manajemen sebagai sumber permasalahan. Deming juga menemukan ada tujuh penyakit mematikan bagi organisasi. Ketujuh penyakit tersebut adalah: 1. kurang konstannya tujuan 2. Pola pikir jangka pendek 3. Evaluasi prestasi individu melalui proses penilaian atau tinjauan kerja tahunan 4. Rotasi kerja yang terlalu tinggi 5. Manajemen menerapkan prinsip angka yang tampak (ini catatan penting untuk pendidikan: bahwa jika sekolah-sekolah hanya menekankan pada daftar hasil ujian maka menurut Deming, mereka akan merasakan bahaya yang sama. Baginya, kita tidak dapat mengukur kesuksesan dengan menggunakan indikator prestasi; sebaiknya adalah kegembiraan dan kepuasan pelanggan). Pada akhirnya Deming memberikan hal-hal penting berkaitan dengan mutu yang disebut poin Deming: 1. Ciptakan usaha peningkatan produk dan jasa. Tujuannya bisa bersaing dan tetap menyediakan lowongan kerja. 2. Adopsi falsafah baru. Realnya dalam metode dan cara kerja baru 3. Hindari ketergantungan inspeksi massa untuk mencapai mutu. 4. Akhiri praktek dengan menghargai bisnis dengan harga. Harga mengikuti mutu. 5. Tingkatkan secara konstan sistem produksi dan jasa untuk meningkatkan mutu dan produktivitas 6. Lembagakan pelatihan kerja. Tidak tergiur menggunakan tenaga ahli secara cepat. 7. Lembagakan kepemimpinan 8. Hilangkan rasa takut 9. Uraikan kendala-kendala antar departemen 10. Hapuskan slogan, desakan dan target 11. Hapuskan standar kerja yang menggunakan quota numerik 12. Hilangkan kendala-kendala yang merampas kebanggaan karyawan atas keahliannya. 13. Lembagakan aneka program pendidikan yang meningkatkan semangat dan peningkatan kualitas kerja. Filafat Mutu Juran Filsafat mutu Juran lebih dikenal dengan 85/15 atau prinsip 85/15. Angka 85 mengacu pada 85 persen kesalahan ada pada desain proses. Dan bahwa permasalahan merupakan tanggungjawab manajemen karena manajemen memiliki 85 persen kontrol terhadap sistem. Dalam konteks pendidikan adalah bahwa dewan rektor sebagai manejer senior bertugas menyusun visi, prioritas dan kebijakan universitas; manejer menengah, para dekan bertanggungjawab atas jaminan mutu dengan melibatkan diri dalam penyusunan pembelajaran dan secara sistematis memeriksa serta menyampaikan hasil tersebut kepada tim penyusun; low manajemen, guru, staff beroperasi mendesain karakteristik dan standar program studi. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan peserta didik. Filsafat Mutu Crosby Selain Deming, Crosby menawarkan 14 langkah untuk meraih mutu, yakni: 1. Komitmen manajemen - management commintment 2. Membangun tim peningkatan mutu quality improvement team 3. Pengukuran mutu quality measurement 4. Mengukur biaya mutu the cost of quality 5. Membangun kesadaran mutu quality awareness 6. Perbaikan - corrective action 7. Perencanaan tanpa cacat zero defects planning 8. Pengawas supervisor training 9. Menyelenggarakan hari tanpa cacat zero defects day 10. Penyusunan tujuan goal seating 11. Penghapusan sebab kesalahan error cause removal 12. Pengakuan - recognation 13. Mendirikan dewan-dewan mutu quality councils 14. Lakukan lagi do it over again Tanggapan Semua komponen dalam pendidikan, baik di tingkat sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi harus terlibat aktif dalam pencapaian mutu sesuai tanggungjawab. Menciptakan sistem merupakan hal sangat penting sebab jika sistem sudah berjalan semestinya maka akan memudahkan di dalam proses dan kontrol, dapat melakukan rekayasa dan hasil dapat di rencanakan. Sebaliknya jika terdapat kesalahan maka dengan mudah dapat mendeteksi kesalahan dan melakukan perbaikan. Permasalahan utamanya adalah sistem. Bila sistem dapat diciptakan dan berjalan, seyogyanya mutu dapat diprediksi.