Anda di halaman 1dari 13

ENERGI ANGIN

I. PENDAHULUAN
Penggunaan tenaga angin sebagai sumber tenaga untuk membangkitkan energi listrik mengundang suatu
pembahasan mengenai untung ruginya penggunaan energi ini. Keuntungan utama dari penggunaan tenaga
ini adalah karena alam menyediakannya secara cuma-cuma, dengan demikian hanya diperlukan biaya
perawatan selama operasinya.Karena angin terdapat dimana-mana sehingga secara teoritis pembangkit
listrik tenaga angin ini dapat digunakan dimana saja, tempat-tempat yang tidak mungkin dicapai oleh
jaringan distribusi tenaga listrik dapat dipasang generator angin.
Pada kenyataannya, meskipun sumber tenaga angin tersedia secara cuma-cuma, tetapi tenaga angin
terdistribusi secara tidak merata di udara. Hal ini disebabkan kepadatan udara yang tidak sama dan
diperlukannya sejumlah besar udara untuk menghasilkan output yang cukup. Diketahui bahwa tenaga
angin sebanding perkalian antara luas penampang melintang dari aliran udara dengan pangkat tiga dari
kecepatannya, dan tenaga maksimun yang dapat diserap oleh kincir angin adalah 59,!
Dengan demikian peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk memam"aatkan tenaga angin dan
mengubahnya kedalam bentuk energi lain menjadi lebih mahal. Kesulitan lain adalah karena kecepatan
generator berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kecepatan angin. Dengan demikian "rekwensi
yang dihasilkan oleh generator juga berubah-ubah sehingga tidak dapat digunakan secara langsung. Hal
ini dapat ditanggulangi dengan dengan memasang alat pengatur kecepatan. #egangan yang dihasilkan oleh
generator juga berubah-ubah sesuai dengan kecepatan angin, maka untuk menghindari ketidak stabilan
tegangan generator, harus dipasang pengatur tegangan. Dengan demikian mengakibatkan seluruh
peralatan menjadi mahal.
$leh karena itu program pengembangan tenaga angin harus dilakukan, termasuk pengembangan teknologi
untuk mengkombinasikan unit pembangkit tenaga angin dengan pembangkit lainnya.
II. SIFAT -SIFAT ANGIN
II.1 Hal-hal yang Mempengaruhi Aliran Angin
Pada umumnya aliran udara dipengaruhi oleh %
&. Ketinggian tempat peninjauan
'. (entuk #opogra"is daerah
. Kepadatan udara
II.1.1 e!inggian !empa! Penin"auan
Pegunungan sering merupakan penghambat aliran udara, tetapi sering pula merupakan penambah
kecepatan aliran udara. Hal ini baru dapat diketahi secara pasti apabila besarnya aliran udara bebas yang
betul-betul tidak terganggu oleh bentuk pegunungan tersebut. #etapi sangat sukar untuk menentukannya,
karena hampir tidak mungkin dapat ditemukan aliran udara bebas yang )tidak terganggu pada setiap titik
peneinjauan diatas permukaan tanah.
Dari hasil peneitian oleh para ahli, didapatkan bahwa kecepatan angin bertambah dengan bertambahnya
ketinggian tempat peninjauan. Pergerakan lapisan udara yang dekat dengan permukaan bumi akan
mengalami perlambatan oleh adanya gesekan antara udara dan permukaan tanah. *akin besar jarak
dengan permukaan tanah, makin kecil pula gaya gesek itu, sehingga kecepatan aliran udara makin besar.
Perubahan kecepatan angin terhadap perubahaan ketinggian dapat dituliskan sebagai berikut %
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
21

zo
h
zo
z
h V
z V
ln
ln
) (
) (
= +++++. '.&
Dimana %
-,-./ 0 kecepatan angin pada ketinggian .
- ,-h/ 0 kecepatan angin pada ketinggian h
- .o 0 Parameter kekasaran
1ntuk tanah datar .o 0 ).))& cm
Padang pasir .o 0 ),) cm
Padang rumput .o 0 ).5 2 &.) cm
3autan .o 0 ).))& 2 ).5 m
4ontoh % diambil h 0 &) meter, untuk daerah dengan .) berkisar ))& 2 &) cm, maka
3 , 1 12 , 1
) 10 (
) 40 (
=
V
V
Kecepatan angin pada ketinggian 5) m bisa mencapai &, kali kecepatan angin pada ketinggian &) m.
3okasi penempatan generator angin pada daerah rata, dengan sedikit rintangan lebih disukai. (ila lokasi
pada daerah dengan .o yang tinggi tidak dapat dihindari, maka generator haruslah ditempatkan jauh diatas
permukaan tanah.
II.1.& 'en!u( T$p$gra)i# *aerah
(ila angin bertiup melalui daerah yang tidak rata, maka akan terjadi perubahan arah dan kecepatan angin
tergantung tergantung dari bentuk permukaan daerah yang dialaluinya. Daerah yang tidak rata ini
merupakan penghalang bagi bagi jalannya angin, tetapi ada kalanya memprcepat angin dana ada kalanya
memantulkan angin sehingga memprlambat kecepatan angin dan membentuk pusaran-pusaran angin.
(entuk yang mempecepat aliran angin dinamakan aero"oil.
Penyelidikan "luid-dinamics menunjukkan bahwa bentuk-bentuk aero"oil ternyata mempercepat kecepatan
angin yang melalui bagian atasnya, dan makin tinggi punggung bentuk aero"oil, makin besar percepatan
angin yang dapat dicapai pada puncak punggungnya.
(erdasarkan penyelidikan ini, para akhli berharap agar bentuk-bentuk bukit tertentu dapat ber"ungsi sebagai
aero"oil. Dalam kenyataannya sukar ditemukan pnggung bukit yang berbentuk aero"oil.
*akin curan lereng-lereng suatu pegunungan, makin besar pengaruhnya pada aliran udara. 3ereng yang
hampir tegak lurus akan menyebabkan sebagian angin mengalir melalui puncaknya, sedang sebagian yang
lain akan berputar pada lereng curang tadi.
6ngin yang mengalir melalui puncak pegunungan akan menyebabkan perubahan kecepatan angin pada
puncaknya.
Pada bentuk aero"oil, kecepatan angin maksimum dicapai tepat pada puncak punggung aero"oil itu. (entuk-
bentuk penanmpang pegunungan yang tidak teratur, sukar ditentukan dimana letak pada puncak yang
mempunyai kecepatan angin yang paling tinggi. Hal ini karena adanya pusaran-pusaran angin akibat
mengalirnya angin melalui tebing-tebing yang curan, hutan-hutan atau celah-celah pegunungan.
III. ENERGI +ANG DIHASILAN ANGIN
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
22

6ngin merupakan perpindahan udara yang disebabkan berbagai pengaruh atmos"er. 1dara itu bergerak
dengan kecepatan tertentu dan dalam keadaan itu akan mengikuti semua hukum mekanika yang paling
sederhana. Kita ketahui dari mekanika, bahwa energi gerakan sebuah benda adalah sama dengan stengah
massa dikalikan kecepatan pangkat dua. 6tau dalam rumus %
7 0
2
1
m
2
v
++++++++++..&
Dalam sebuah tabung udara bergaris tengah & m, udarah bergerak dengan kecepatan v m8det, sehingga
tiap detik dipindahkan v m

udara melalui tabung itu. Dalam bentuk rumus %


m 0
v A. .
+++++++++++.'
7nergi tiap detik dan tiap m' permukaan harus dihasilkan oleh angin itu pada kecepatan 9 m8det adalah %
7 0
2
. . . .
2
1
v v A
0 watt v v
3 3
. 613 , 0 . 1 . 226 , 1 .
2
1
= +++++++++++.
7nergi tersebut terdapat dalam udara, tetapi tidak semua energi yang ada dalam angin tersebut dapat
disalurkan melalui sayap-sayap turbin.
Pada gambar .&, dapat dilihat kecepatan dan tekanan angin. Dalam hal ini kecepatan angin yang terdapat
disekeliling turbin dinyatakan dengan 9. kecepatan di depan dan dibelakang pasangan sayap dinyatakan
dengan 9'. Pada bagian atas gambar .& digambarkan laju tekanan, dan ternyata bahwa tekanan akan naik
sampai dengan terkeana pada baling-baling dan setelah itu tekanan akan turun dengan derastis dan
selanjutnya mulai naik sampai mencapai tekanan normal - sama dengan tekanan sekeliling sayap/. :adi
udara itu seolah-olah dibandung didepan tatanan sayap kemudian tekanannya akan menjadi berkurang
setelah melepaskan energi.
6dalah mungkin untuk menentukan berapa sehausnya perbandingan 9'89, untuk mendapatkan energi
maksimum dari angin. #ernyata bahwa perbandingannya adalah 9'89 0&8. jadi kecepatan didepan tatanan
baling-baling adalah tiga kali lebih besar daripada beberapa jauh dibelakangnya, yang berarti bahwa
tabung arus dibelakang tatanan baling-baling adalah tiga kali lebih besar dari pada di depannya. :adi
diameternya menjadi 3 0 &,; kali lebih besar. Pada :arak yang lebih jauh di belakang sayap,
kecepatannya akan dipengaruhi oleh udara di sekelilingnya seperti halnya dengan tabung arus, sehingga
terbentuk lagi medan yang serba sama.
6kan tetapi dari berbagai penelitian, bahwa perbandingan 9' 0 &8 9 adalah sama dengan &89, sehingga <89
dari energi semula akan tersisa, sedangkan hasil itu masih harus dikalikan dengan '8 akibat pelebaran
pipa ditempat baling-baling, sehingga persamaan . menjadi %
7 0 <89='8 = ),>&. 9

0 ),> 9

watt ++++++++++..5
6tau pada panjang sayap atau panjang baling-baling -jarak dari ujung ke ujung/ D%
7 0 ),>.9

. &85. .D
'
0 ),'<>.9

.D
'
++++++++++.5
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
23

?ambar .& laju kecepatan dan laju tekanan udara pada kincir angin
#etapi persamaan tersebut hanya mempunyai nilai teoritis, karena masih harus diperhitungkan beberapa
kerugian sebagai berikut%
- berbagai kerugian akibat gesekan udara yang tergantung pada jenis dan rakitan sayap. @emua
kerugian itu dapat dimasukkan ke dalam e"eisiensi aerodinaik, yang berkisar antara ), sampai
),<).
- @emua kerugian akibat gesekan bantalan yang tergantung pada rakitan bantalan, beban bantalan
dan pelumasan. @emua itu dapat dimasukkan ke dalam e"isiensi mekanik, yang nilainya tidak boleh
lebih kecil dari ),9.
- (erbagai kerugian elektro-mekanik, bila energi angin dirubah menjadi energi elektrik. 7"isiensi
tersebut kira-kira ),5.
:ika semua e"isisensi8rendamen dimasukkan maka persamaan .5 menjadi %
P 0
2 3
. . . . 286 , 0 D v
el mek ae

1ntuk % 65 , 0 =
ae
, 9 , 0 =
mek
dan 5 , 0 =
el
,maka %
P 0
2 3
. .
12
1
D v +++++++++++++++...>

I,. 'ALING - 'ALING
@ering dijumpai pertanyaan, mengapa daun baling-baling pembangkit elektrik yang berputar cepat tidak
dibuat lebih besar, agar e"isiensinya menjadi besar. #ampaknya bahwa daya kincir itu dengan sendirinya
akan semakin besar, kalau sayapnya semakin lebar. #etapi pemikiran itu tidak benar. Hal ini dapat dilihat
pada persamaan-persamaan terdahulu yang tidak menggunakan 9ariabel lebar sayap, tetapi
memperhitungkan seluruh permukaan yang dilalui semua sayapnya. :adi perhitungan harus dicari lebar
sayap yang tepat sehingga diperoleh baling-baling yang seringan ringannya. Disamping itu pemakaian
bahan yang sedikit dan yang lebih ringan menghasilkan kerugian bantalan yang kecil pula.
I,.1 Per-epa!an
Daya tertentu dapat dihasilkan oleh %
- Putaran rendah dan bendungan yang besar
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
24

- Putaran yang tinggi dan bendungan yang kecil.
Hal yang sama berlaku bagi pembangkit daya tertentu oleh angin dengan baling-baling.. (aling-baling itu
dapat bergerak lambat -bandungan besar, jadi kakas lebih besar/ atau putaran cepat - bandungan lebih
kecil, jadi kakas lebih kecil/. Pada pembuatan kincir angin, hal tersebut sangat penting, oleh karena itu
dipergunakan suatu "aktor, yaitu percepatan, yang dinyatakan dengan , menyatakan perbandingan
antara kecepatan keliling baling-baling 9tip dan kecepatan angin 9, jadi %
v
v
tip
= +++++++++++++++5.&
I,.& .umlah Pu!aran
Putaran baling-baling -n/ sangat terkait dengan percepatan. *aka terdapat hubungan antara jumlah putaran
dengan percepatan %
9tip 0 det / . . .
60
vm D
n
= +++++++++++++++5.'
v
nD
. 60
.
= +++++++++++++++ 5.
D
v
n
.
. . 60

= +++++++++++++++ 5.5
(ila untuk mengerakkan langsung sebuah dinamo pada 9 0 ; m8det dan D0',)5 m dengan sebuah baling-
baling diperlukan putaran sebesar ;)) rpm guna membangkitkan tegangan yang dikehendaki, maka
dengan itu diperoleh percepatan , yaitu %
7 . 60
05 , 2 . 700 .
= 0 &),;
I,./ Diagram e-epa!an
Pada gambar 5.&, diperlihatkan diagram kecepatan angin untuk bagian baling-baling tertentu.
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
25

Gambar 4.1 Diagram Kecepatan pada Baling-baling.
Perbandingan antara 6( dan (4 merupakan percepatan, dan percepatan itu menentukan sudut (64. Pada
bagian terdahulu sudah dikatakan bahwa usaha maksimun dapat diperoleh dari angin kalau kecepatannya
yang mengenai baling-baling adalah '8 dari kecepatan angin semula, dinyatakan dengan 9a0 '8 9. ?una
meneliti berapa besar kecepatan relati" bentuk terhadap kecepatanm yang mengenai balaing-baling, maka
9a dinyatakan sebagai 9m dan dengan 9tip yang dibentuk oleh wm,9m dan -9tip A &8' 9uid/. *aka sudut
tangennya dapat ditentukan %
uid tp
m
v v
v
tg
2
1
*
+
=
+++++++++++++.5.5
$leh karena
uid
v
2
1
sangat kecil pengaruhnya dibanding 9tip, sehingga 9m 0 '8 9, akan diperoleh %

. 3
2
..
3
2
= =
v
v
tg
++++++++++++.5.>
Tabel 4.1 Tabel sudut tangen untuk kenaikan 1/10 derajat
Derajat ),) ),& ),' ), ),5 ),5 ),> ),; ),<
) - ),))' ),)) ),))5 ),)); ),))9 ),)&) ),)&' ),)&5
& ),)&; ),)&9 ),)'& ),)' ),)'5 ),)'> ),)'< ),)) ),)&
' ),)5 ),); ),)< ),)5) ),)5' ),)55 ),)55 ),)5; ),)59
),)5' ),)55 ),)5> ),)5< ),)59 ),)>& ),)> ),)>5 ),)>>
5 ),);) ),);' ),); ),);5 ),);; ),);9 ),)<) ),)<' ),)<5
5 ),)<; ),)<9 ),)9& ),)9 ),)95 ),)9> ),)9< ),&)) ),&)'
> ),&)5 ),&); ),&)9 ),&&) ),&&' ),&&5 ),&&> ),&&; ),&&9
; ),&' ),&'5 ),&'> ),&'< ),&) ),&' ),& ),&5 ),&;
< ),&5& ),&5' ),&55 ),&5> ),&5< ),&59 ),&5& ),&5 ),&55
9 ),&5< ),&>) ),&>' ),&>5 ),&>> ),&>; ),&>9 ),&;& ),&;
&) ),&;> ),&;< ),&<) ),&<' ),&<5 ),&<5 ),&<; ),&<9 ),&9&
&& ),&95 ),&9> ),&9< ),')) ),')' ),') ),')5 ),'); ),')9
&' ),'& ),'&5 ),'&> ),'') ),''' ),''5 ),''5 ),''> ),'';
& ),'& ),' ),'5 ),'> ),'< ),'5) ),'5' ),'55 ),'5>
&5 ),'59 ),'5& ),'5 ),'55 ),'5; ),'59 ),'>) ),'>' ),'>5
&5 ),'>< ),';) ),';' ),';5 ),';5 ),';; ),;9 ),'<& ),'<
&> ),'<; ),'<9 ),'9& ),'9' ),'95 ),'9> ),'9< ),)) ),)'
&; ),)> ),)< ),&) ),&& ),& ),&5 ),&; ),&9 ),'&
&< ),'5 ),'; ),'9 ), ),5 ),; ),< ),59 ),5)
&9 ),55 ),5> ),5< ),5) ),5' ),55 ),5> ),5< ),>)
') ),>5 ),>> ),>< ),;) ),;' ),;5 ),;5 ),;> ),;<
') ),<5 ),<> ),<< ),9) ),9' ),95 ),9> ),9< ),5))
'' ),5)5 ),5)> ),5)< ),5&) ),5&' ),5&5 ),5&> ),5&< ),5')
' ),5'5 ),5'; ),5'9 ),5& ),5& ),5 ),55 ),5; ),59
'5 ),555 ),55; ),559 ),55' ),555 ),55> ),55< ),5>) ),5>'
'5 ),5>> ),5>< ),5;& ),5; ),5;5 ),5;; ),5;9 ),5<& ),5<
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
26

@udut tangen diatas merupakan sudut dalam satuan radian, sehingga harus dijadikan sudut dalam derajat
dengan mengalikan persamaan 5.> dengan 5;, %

2 , 38
3 , 57 .
. 3
2
0
= = ++++++++++.5.;
Gambar4.2 Sudut asuk ! "
(ila semua "aktor, yang berperan pada pemindahan suatu wujud dalam arus udara, ditinjau berdasarklan
gambar 5.', ternyata pergerakan itu diakibatkan oleh arus udara yang membuat sudut , akan
mendapatkan kakas yang sebanding dengan permukaan wujud dan selanjutnya bergantung pada sudut
, bentuk wujud dan kecepatan udara. *omen itu dapat diuraikan menjadi gaya 3 yang tegak lurus pada
arah arus dan yang disebut gaya angkat -kakas anggungan/ sedangkan D merupakan gaya hela.
Tabel #-2 $isba% anatara percepatan sudut dan &akt'r lebar sa(ap


C
0


C
0


C
&' ,' ),<; 5,5 <, ),<> ',' &>,' ),;<
&& ,5 ),<; 5 9, ),<5 ',) &;,> ),;>
&) ,< ),<; ,5 &),> ),<5 &,< &9,' ),;5
9 5,' ),<; &',' ),<' &,> '&,& ),;&
< 5,;5 ),<; ',< &,& ),<& &,5 '',' ),;)
; 5,5 ),<; ',> &5,) ),<) &,5 ', ),><
> >,5 ),<; ',5 &5,5 ),<) &,' '> ),>
5 ;,5 ),<; ',5 &5 ),;9 & '9,' ),5;
(erdasarkan percobaan telah terbukti, bahwa untuk wujud yang tertentu kakas B adalah sebanding dengan
permukaan dan kecepatan angin pangkat dua, yaitu %
A v C F . . .
2
1
.
2
= +++++++++++++5.<
dengan

sebagai massa jenis udara, 6 sebagai permukaan, sedangkan "aktor 4 sebagaimana B dapat
dipisahkan menjadi 43 yang berbanding lurus dengan gaya angkat dan Baktor 4D yang berbanding lurus
dengan gaya hela D.
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
27

Pada kecepatan angin sama, putarannya tidak konstan, tetapi tergantung pada beban. :adi putaran dengan
beban penuh adalah kira-kira '8 dari putaran beban nol, atau putaran dengan beban nol adalah &,5 kali
lebih besar dari pada putaran beban penuh.
I,.0 E)i#ien#i Aer$*inami(
Hal kedua yang dapat diperoleh dari diagram ialah e"isiensi aerodinamik, yaitu perbandingan antara
pemberian kerja yang sebenarnya dan pemberian kerja yang tanpa rugi yang diperlihatkan oleh garis ?H
dan garis D7 gambar 5.& %
DE
GH
ae
= ++++++++++..5.9
$leh karena DB tegaklurus terhadap B6, maka sudut D4( 0

. Karena tidak tergantung pada


percepatan tetapi tergantung pada wujud dan sudut , maka sudut , akan menjadi lebih besar
dibandingkan dengan sudut D4H, kalau percepatan bertambah besar. Dengan kata lain, perbandingan
antara ?H dan D7 akan menjadi lebih kecil dan pengaruh aerodinamiknya akan menjadi lebih buruk. Pada
gambar 5.&, kalau 9 diperbesar dengan dan yang tetap, maka semua garis akan diperbesar dalam
perbandingan yang sama, yang berarti e"isiensi aerodinamik yang ditentukan oleh perbandingan ?H dan
D7 itu hanya tergantung pada dan .
Kalau misalnya tg 0),)5 dan 0 >, maka ternyata bahwa e"isiensinya adalah kira-kira >)! -titik a
pada gambar .5/. 1ntuk percepatan 0 &', 7"isiensi telah menurun menjadi 5! pada tg 0),)5 -
5 , 28 =
D
L
titik b/.
Karena percepatan yang paling besar pada kelilingnya, pada pinggir baling-baling itu harus dipakai wujud
yang paling ramping.. 3ebih ketengah dipergunakan berbagai wujud yang lebih tebal dan untuk memperoleh
baling-baling yang tidak terlalu lebar dipergunakan sudut yang lebih besar, sehingga tg menjadi tidak
menguntungkan. Dari gambar -5, terlihat bahwa e"isiensi untuk yang konstan naik sejarah garis lurus.
$leh karena itu dapat dinyatakan dengan rumus pendekatan, yaitu %
tg
ae
. .
2
3
1 = +++++++++++++++5.&)
Hal tersebut telah dibuktikan untuk beberapa percobaan baling-baling untuk sejumlah pembangkit listrik.
Pada semua percobaan itu untuk berbagai jenis baling-baling dan percepatan dapat ditentukan dengan
rumus %
P04.9

D
'
+++++++++++++++++5.&&
#ernyata, bahwa baling-baling yang mempunyai e"isiensi yang palin besar didapatkan pada percepatan
sebesar 5 sampai >.
I,.1 Le2ar 'aling-'aling
Pada perhitungan lebar baling-baling dapat digunakan persamaan sebagai berikut %
b 0
m
C
C t
L
.
.
.
2

++++++++++++++5.&'
Dimana %
t 0 jari-jari lingkaran daun baling-baling pada jarak tertentu
0 percepatan
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
28

4' 0 Perbandingan antar gaya angkat dan gaya hela -dapat diperoleh dari tabel .'
43 0 Koe"isien gaya angkat, yang dapat diperoleh dari gambar . dan .5.
(agi baling-baling yang berdaun-. berlaku %
t0
z
D .
+++++++++++..5.&
@ebagai contoh kiat rencanakan baling-baling dengan D0&,5 m dengan generator &5) Catt dan pada
putaran &&)) rpm membangkitkan daya penuh. Pada persamaan .5 daya usaha itu terjadi pada
kecepatan angin 9, m8detik. Dengan menganggap bahwa generator sudah dapat menghasilkan arus
pada putaran 55) rpm dan hal itu tercapai pada kecepatan angin 5,; m8det. *aka percepatan
diperoleh %
3 , 9
93 . 60
5 , 1 . 1100 .
. 60
. .
= = =

v
D n
dari gambar 5-5 ternyata untuk wujud yang paling ramping, 45 dan 4>, perbandingan 3-D yang paling
menguntungkan terletak pada sudut 0 &,'
o
dan &,<
o,
@edangkan 43 terletak antara )','9 sampai
),5>. 1ntuk perhitungan sementara digunakan 43 0 ),5 dan baling-baling yang berdaun ganda dapat
diperoleh %
m t 35 , 2
2
5 , 1 .
= =

3 , 9 =
87 , 0 =

C
maka tebal baling-baling adalah %
2
.
.

L
C
C t
b =
068 , 0
) 3 , 9 .( 35 , 0
87 , 0 . 35 , 2
2
= = b
m
Dengancara yang sama seperti menghitung lebar ujung baling -sembir/ ditentukan pula lebarnya ialah
&85 dari deiameter baling-baling. Dengan demikian kita harus mengambil 43 yang sebesar mungkin,
supaya diperoleh baling-baling yang sesempit mungkin, yang berarti seringan mungkin. (iasanya tebal
akan melampaui &)! dari wujud, sehingga untuk 43 boleh dipergunakan nilai sebesar &,& sampai &,'..
Percepatannya adalah &,<> - ) 74 , 0 ( =

C . *aka untuk itu diperoleh lebar baling-baling %


091 , 0
86 , 1 . 1 , 1
74 , 0 . 30 , 0 .
2
2
= =

b
m
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
29

kalau 43 ditengah-tengah diperbesar, maka akan menjadi lebih besar, dan 30

menjadi lebih
kecil. Hal dikehendaki guna memperoleh baling-baling yang rata. Hal ini juga dapat dicapai dengan
memperbesar . 6kan tetapi berhubung dengan masalah kekuatan maka perlu sekali untuk dibuat
dengan ketebalan yangan cukup besar.
(aling-baling itu dapat dibuat dari sepotong kayu berukuran &.5)) = 9& = '' mm. Kita gergaji seperti pada
gambar, sehingga bagi seluruh bujurnya diperoleh lebar daun yang tepat. 3alu semua pinggir dilancipkan.
Hal ini dapat dilakukan baik pada satu sisi maupun pada kedua sisinya
1ntuk lebih lengkapnya setiap perhitungan yang dibutuhkan dalam perencenaan ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Drisa
n
D # b

C
L
C
#itik pd
gamb.
5
teba
l
#eb
al !
i tg
i
@
-mm
/
6 &,5
)
9, ',
5
),);
5
),<; ),
&
a 5 5, ),
;
5,& ,5 ),)5
9
5,5
( &,'
)
;,5
5
&,<
<
),);
9
),<; ),
;
b 5 >, ),
<
5,& 5, ),);
5
5,9
4 ),9
)
5,5
<
&,5
&
),)<

),<; ),5
;
c ; <,5 ),
9
>,9 > ),&)
5
<,;
D ),>
)
,;
'
),9
5
),)<
;
),<5 ),>
>
d 9 &),5 &,
<
&),
)
<,' ),&5
5
&',>
7 ),
)
&,<
>
),5
;
),)9
&
),;5 &,&
)
e && &',& 5,
<
&<,
;
&',
9
),''
9
'),<
,. Penga!uran e-epa!an Pu!ar Tur2in Angin
Kecepatan aliran angin tidaklah selalu tetap, maka kecepatan putar daum baling-baling akan berubah-ubah
juga mengikuti mengikuti kecepatan putar tersebut.
?enerator sinkron menghasilkan tenaga listrik bolak-balik, arus bolak-balik ini mempunyai "rekwensi yang
besarnya ditentukan oleh kecepatan putar generator. 6gar supaya dapat dipakai oleh konsumen listrik
dengan baik, maka besar "rekwensi ini harus tetap, misalnya 5) H.. Dari persamaan dibawah ini %
60
.n p
f = +++++++++++++5.&
dimana %
n 0 kecepatan putar generator -rpm/E
p 0 jumlah pasang kutup
" 0 "rekwensi
Disamping "aktor "rekwensi arus bolak-balik ditentukan oleh kecepatan putar generator, juga oleh jumlah
pasang kutup generator.#idaklah mungkin untuk setiap saat untuk mengubah jumlah pasang kutup
generator, maka agar "rekwensi dapat dijaga tetap, hal ini dapat dicapai bila kecepatan putar generator
tetap yang berarti bahwa kecepatan putar turbin angin harus tetap pula.
,I. .eni#-.eni# Tur2in Angin
#urbin angin dibagi atas ' kelompok besar yaitu %
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
30

- #urbin Panemone yaitu turbin yang bidang lingkaran perputaran baling-balingnya sejajar arah
aliran udara %yang terdiri dari %
F Gotor @a9anius
Gotor Darrieus.
Kombinasi Gotor Darrieus dan Gotor @a9anius
,II. A--umula!$r 3'a!!erai
$leh karena pemakaian energi tidak selalu bertepatan dengan bekerja generator, maka energi itu perlu
untuk dapat dsimpan sementara. Dtulah guna baterai sebagai alat untuk menyimpan energi energi listrik dan
mampu pula untuk mengeluarkan muatan simpanan daya tersebut.
(aterai penyimpan terdiri dari bagian-bagian ynag dihubungkan satu sama lain, bagian-bagian disebut sel,
dan setiap sel menghasilkan tegangannya sendiri.
6da tiga macam tegangan yang dikenal oleh sel-sel baterai, yaitu %
&. #egangan kerja, (esarnya tegangan kerja ada dua 9olt per sel. #egangan terminal baterai yang
lebih tinggi dicapai bila beberapa sel dihubung secara seri.
'. #egangan Pengisian, (esar tegangan yang dibutuhkan oleh baterai pada waktu pengisian muatan
adalah ',' 9olt per sel. 1ntuk baterai yang baru, tegangan pengisian dapat mencapai ',; ,olt.
. #egangan minimum baterai, (esar tegangan minimum baterai yang diisinkan pada baterai adalahg
&,< 9olt per-sel.
(esar arus yang dapat diterima baterai dan dapat dihasilkan oleh baterai penyimpan tergangtung pada
lempengan elektroda yang dipakai dalam setiap sel. @atuan besar yang dipakai adalah ampere-jam -6H/.
Penggunaan baterai penyimpang dalam sistem penyimpanan daya ditentukan oleh dua hal%
&. Kapasitas baterai penyimpan haruslah cukup untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik
selama generator turbin angin tidak bekerja.
'. 3amanya waktu baterai menyimpan sanggup menyediakan listrik apabila generator turbin angin
tidak bekerja.
Kapasitas baterai penyimpan yang dibutuhkan tergantung pada %
&. Kecepatan angin rata-rata pada daerah tersebut.
'. (anyaknya daya yang dipergunakan dalam satu bulan.
. :umlah hari berturut-turut tanpa angin selama satu bulan.
DAFTAR PUSTAA
*olly, :eans Peter, Harijono Dj,&9<, )ind *nerg( S(stem, 6lumni, (andung
*olly, :eans Peter. &9;< 6rbeiten au" dem ?ebiet der Cindenergiekon9ersion. ,ortag im (auweisen-
KolloHuim des Dnstitut "ur bauweisen-und Konstruktions"orschung der DB,3G @tuttgart.
*angga, :.(. ')).@ystem 7nergi Kelautan, -4atatan Kuliah/.
4ulp,6rchie C.:r.Principles o" 7nergy 4on9ersion.7rlangga,@urabaya.
@oeleman, #.*, Pengembangan @umber Daya 7nergi,,olume DD, Diktat Kuliah, D#(, (andung
Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
31

Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
32

Ma!eri Da#ar $n%er#i Energi
An#ar Suyu!i
33

Anda mungkin juga menyukai