Anda di halaman 1dari 1

Pernikahan Usia Muda

Perkawinan usia muda ini dipengaruhi karena adanya beberapa faktorfaktor


yang mendorong mereka untuk melangsungkan perkawinan usia muda atau
di bawah umur. Pelaku perkawinan usia muda mempunyai alasan tersendiri
sehingga mereka bersedia melakukan perkawinan diusia muda. Faktor pendorong
itu pun bermacam-macam seperti faktor ekonomi dimana mereka ingin kebutuhan
keluarganya dapat terpenuhi, faktor sosial yaitu untuk menutupi aib apabila sudah
hamil diluar nikah, serta faktor kultural (kebiasaan masyarakat sekitar).
Pernikahan muda banyak teradi pada masa pubertas, hal ini teradi karena remaa
sangat rentan terhadap perilaku seksual. Pernikahan muda uga sering teradi
karena remaa berfikir secara emosional untuk melakukan pernikahan, mereka
berfikir telah saling mencintai dan siap untuk menikah. !elain itu faktor penyebab
teradinya pernikahan muda adalah perodohan orang tua, perodohan ini sering
teradi akibat putus sekolah dan karena masalah ekonomi. (Di kampung kotabaru kecamatan
padangratuKabupaten lampung tengah Umi "urhasanah dan !usetyo)
Perkawinan adalah suatu kesepakatan antara seorang pria dan seorang wanita untuk
membentuk sebuah keluarga dan dari perkawinan ini manusia dapat meneruskan keturunan
(generasi) mereka. Perkawinan tidak hanya melibatkan dua orang yang saling mencintai saa
tetapi dapat uga menyatukan dua keluarga baru dari pihak pria maupun wanita. Pada
umumnya perkawinan dilakukan oleh orang dewasa yang sudah memiliki kematangan emosi
karena dengan adanya kematangan emosi ini mereka.akan dapat menaga kelangsungan
perkawinannya (#dianto, $%%&' $(). !elain dibutuhkan kematangan emosi dalam perkawinan
dibutuhkan pula kematangan fisik terutama bagi wanita. Menurut !umarati ()**)) dalam
ilmu kedokteran, kematangan fisik seorang wanita teradi pada usia $% tahun karena pada usia
tersebut alat reproduksi wanita dapat bekera secara maksimal. Pada kenyataannya masih
banyak ditemukan pasangan yang melakukan perkawinan saat usianya masih sangat muda
yaitu dibawah $% tahun, !ehingga resiko kematian bagi ibu dan bayi menadi lebih tinggi.
Perkawinan usia muda ini tentunya tidak sesuai dengan Undang + Undang Perkawinan "o. )
,ahun )*-& pada pasal - ayat ()) yang menyatakan bahwa pasangan calon pengantin pria
dapat melangsungkan perkawinan apabila telah berusia )* tahun dan calon pengantin wanita
telah berusia ). tahun. /kan tetapi seiring dengan beralannya waktu, telah dilakukan re0isi
pada Undang-Undang Perkawinan khususnya yang terkait dengan batasan usia perkawinan
bahwa untuk calon pengantin pria minimal telah berusia $1 tahun, dan untuk calon pengantin
wanita berusia $% tahun. Meskipun batasan usia perkawinan telah ditetapkan dalam Undang-
Undang Perkawinan "o.) tahun )*-&, namun pada kenyataannya masih banyak diumpai
kasus teradinya perkawinan pada usia muda atau usia dini. Misalnya saa ditemukan kasus
Perkawinan usia dini di 2esa Pengotan 3abupaten 4angli yang upacara adat. perkawinannya
mirip dengan upacara adat desa 4ali 3uno lainnya yaitu dilakukan secara massal. Melihat
fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masalah
perkawinan usia dini di 2esa Pengotan yang mana desa tersebut uga pernah menadi tempat
penulis melaksanakan 33" (kuliah kera nyata) sehingga dapat memudahkan penulis
mendapatkan informasi dari masyarakat maupun peneliti sebelumnya yaitu (Muninaya).
disamping itu penulis uga sudah mengetahui, mengenal, dan memahami karakteristik desa
serta masyarakatnya.(Perkawinan usia dini : kajian sosiologis tentang struktur sosial di desa
pengotan kabupaten bangli oleh Putu santhy devi)

Anda mungkin juga menyukai