Anda di halaman 1dari 10

http://www.ichrc.

org/bab-6-demam
BAB 6. DEMAM
Bab ini memberikan panduan pengobatan untuk tatalaksana kondisi yang sangat penting pada
anak dengan demam umur 2 bulan hingga 5 tahun. Tata laksana kondisi penyakit sangat berat
pada bayi muda (< 2 bulan) dijelaskan dalam Bab 3. Khusus mengenai Flu Burung (Avian
Influenza) yang juga memberi gejala demam, telah dibahas di bagian 4.11.
6.1. Anak dengan Demam
Perhatian khusus harus diberikan terhadap anak dengan demam:
Anamnesis
lama dan sifat demam
ruam kemerahan pada kulit
kaku kuduk atau nyeri leher
nyeri kepala (hebat)
nyeri saat buang air kecil atau gangguan berkemih lainnya (frekuensi lebih sering)
nyeri telinga
tempat tinggal atau riwayat bepergian dalam 2 minggu terakhir ke daerah endemis
malaria.
Pemeriksaan fisis
keadaan umum dan tanda vital
napas cepat
kuduk kaku
ruam kulit: makulopapular
o manifestasi perdarahan pada kulit: purpura, petekie
selulitis atau pustul kulit
cairan keluar dari telinga atau gendang telinga merah pada pemeriksaan otoskopi
pucat pada telapak tangan, bibir, konjungtiva
nyeri sendi atau anggota gerak
nyeri tekan lokal
Pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan darah tepi lengkap: Hb, Ht, jumlah dan hitung jenis leukosit, trombosit
apus darah tepi
analisis (pemeriksaan) urin rutin, khususnya mikroskopis
pemeriksaan foto dada (sesuai indikasi)
pemeriksaan pungsi lumbal jika menunjukkan tanda meningitis
Diagnosis banding
Terdapat empat kategori utama bagi anak demam:
Demam karena infeksi tanpa tanda lokal (lihat tabel 21)
Demam karena infeksi disertai tanda lokal (lihat tabel 22)
Demam disertai ruam (lihat tabel 23)
Demam lebih dari tujuh hari (lihat tabel 24)
Beberapa penyebab demam hanya ditemukan di beberapa daerah endemis (misalnya malaria).
Tabel 21. Diagnosis banding untuk demam tanpa disertai tanda lokal
Tabel 22. Diagnosis banding demam yang disertai tanda lokal
Tabel 23. Diagnosis banding demam dengan ruam
Tabel 24. Diagnosis banding tambahan untuk demam yang berlangsung >7 hari
6.2.1. Demam dengue
Demam tinggi mendadak
Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih:
o Nyeri kepala
o Nyeri retro orbita
o Nyeri otot dan tulang
o Ruam kulit
o Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
o Leukopenia
o Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma (hemokonsentrasi, efusi pleura, asites,
hipoproteinemia).
Tatalaksana Demam Dengue
Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan memberikan nasihat perawatan pada orang
tua anak. Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau larutan oralit untuk mengganti
cairan yang hilang akibat demam dan muntah. Berikan parasetamol untuk demam. Jangan
berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang perdarahan. Anak harus
dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi, kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus.
6.2.2. Demam Berdarah Dengue: diagnosis
dan tatalaksana
1. Klinis
Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7
hari
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
o uji bendung positif
o petekie, ekimosis, purpura
o perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
o hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary
refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
2. Laboratorium
Trombositopenia (100 000/l atau kurang)
Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi
sebagai berikut:
o Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar
o Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan
o Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya
peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi)
Derajat
I
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan ialah uji bendung.
Derajat
II
Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain.
Derajat
III
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi,
sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak
gelisah.
Derajat
IV
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan
darah tidak terukur.
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok
Anak dirawat di rumah sakit
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-
obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.
Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
o Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan
secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya
memerlukan waktu 2448 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah
pemberian cairan.
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-
20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam
dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah
banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian
yang terlalu sedikit.
6.2.2. Demam berdarah dengue: komplikasi
dan pemantauan
Tatalaksana komplikasi perdarahan
Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila mungkin. Bila tidak, beri koloid dan
segera rujuk.
Penanganan kelebihan cairan
Kelebihan cairan merupakan komplikasi penting dalam penanganan syok. Hal ini dapat terjadi
karena:
kelebihan dan/atau pemberian cairan yang terlalu cepat
penggunaan jenis cairan yang hipotonik
pemberian cairan intravena yang terlalu lama
pemberian cairan intravena yang jumlahnya terlalu banyak dengan kebocoran yang hebat.
Tanda awal:
napas cepat
tarikan dinding dada ke dalam
efusi pleura yang luas
asites
edema peri-orbital atau jaringan lunak.
da-tanda lanjut kelebihan cairan yang berat
edema paru
sianosis
syok ireversibel.
Tatalaksana penanganan kelebihan cairan berbeda tergantung pada keadaan apakah klinis masih
menunjukkan syok atau tidak:
anak yang masih syok dan menunjukkan tanda kelebihan cairan yang berat sangat sulit
untuk ditangani dan berada pada risiko kematian yang tinggi. Rujuk segera.
Jika syok sudah pulih namun anak masih sukar bernapas atau bernapas cepat dan
mengalami efusi luas, berikan obat minum atau furosemid intravena 1 mg/kgBB/dosis
sekali atau dua kali sehari selama 24 jam dan terapi oksigen (lihat halaman 302).
Jika syok sudah pulih dan anak stabil, hentikan pemberian cairan intravena dan jaga anak
agar tetap istirahat di tempat tidur selama 2448 jam. Kelebihan cairan akan diserap
kembali dan hilang melalui diuresis.
Perlu diperhatikan:
Jangan berikan steroid
Jika terjadi kejang, tangani hal ini seperti yang tercantum pada bagan 9.
Jika anak tidak sadar, ikuti pedoman dalam bagan 6 dan bab 1.
Jika timbul hipoglikemia berikan glukosa intravena seperti bagan 10.
Jika terdapat gangguan fungsi hati yang berat, segera rujuk.
Pemantauan
Untuk anak dengan syok: Petugas medik memeriksa tanda vital anak setiap jam
(terutama tekanan nadi) hingga pasien stabil, dan periksa nilai hematokrit setiap 6 jam.
Dokter harus mengkaji ulang pasien sedikitnya 6 jam.
Untuk anak tanpa syok: Petugas medis memeriksa tanda vital anak (suhu badan, denyut
nadi dan tekanan darah) minimal empat kali sehari dan nilai hematokrit minimal sekali
sehari.
Catat dengan lengkap cairan masuk dan cairan keluar. Jika terdapat tanda berikut: syok
berulang, syok berkepanjangan, ensefalopati, perdarahan hebat, gagal hati akut, gagal
ginjal akut, edem paru dan gagal napas, segera rujuk.

Anda mungkin juga menyukai