Anda di halaman 1dari 51

Teori Dasar Metalografi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan metalografi pada dasarnya mempelajari karakteristik struktural dan susunan
dari suatu logam atau paduan logam dalam hubungannya dengan suatu analisis kimia dan
metalografi dari suatu logam atau paduan logam. Biasanya tidak melalui suatu keseluruhan
potongan disebabkan oleh pembawaan heterogen atau logam.
Dewasa ini terdapat berbagai jenis bahan yang digunakan pada proses manufaktur dan
tujuan-tujuan lain. Namun, sebelum diketahui atau digunakan dalam industri atau bagian-
bagian yang lain, karakteristik struktural atau susunan dari logam atau paduannya yang akan
dipakai atau ditawarkan pada industri untuk keperluan lainnya dan dengan melakukan
pengujian metalografi maka dapat dilakukan berbagai jenis perubahan pada suatu material
setelah mengetahui karakteristiknya.
Dari hal inilah, orang mulai mencoba untuk melakukan uji metalografi pada suatu
material. Sehingga dengan cara ini dapat diperoleh bahan dengan sifat-sifat yang sesuai
dengan tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan teknologi modern yang meningkat.
ntuk itu, pengujian metalografi sangat berguna dalam berbagai dunia industri, terutama
pada industri logam dan otomotif. !arena kebutuhan akan logam ini semakin meningkat,
maka banyak industri manufaktur menyuplai bahan logam yang ada di pasaran san telah
melalui berbagai proses pengujian bahan. "aka tidak dapat dipungkiri bahwa pengujian
metalografi sangat berperan bagi dunia industri. #leh karena itu kita harus berusaha mencari
material yang memiliki sifat dan karakteristik yang baik
1.2 Tujuan dan Manfaat Pengujian
$. %ujuan Pengujian
Setelah melakukan pengujian metalografi praktikan dapat &
'. "enjelaskan tujuan dari proses metalografi.
(. menjelaskan langkah-langkah pengujian "etalografi.
). "engetahui bahan dan alat yang digunakan pada pengujian metalografi.
*. "engetahui bentuk-bentuk fasa dari logam.
+. menganalisa ukuran butir dan membbandingkan dengan grain si,e $S%".
-. "enjelaskan hubungan antara struktur mikro dan karakteristik butir terhadap bahan.
.. "ampu melakukan pengujian metalografi.
B. "anfaat Pengujian
'. Bagi Praktikan
Dapat mengetahui dampak perlakuan panas dan media pendingin terhadap karakteristik
logam.
Dapat melihat perbedaan setiap fasa logam yang diuji.
Dapat mengoperasikan mikroskop untuk pengamatan pada bahan yang lain.
ntuk mengetahui karakteristik logam dan struktur logam dalam hubungannya dengan sifat-
sifat fisik dan mekaniknya.
"engetahui fase-fase yang terjadi pada saat pendinginan dilakukan.
"engetahui reaksi-reaksi pembentukan.
(. Bagi /ndustri
Dengan pengujian metalografi, dapat diketahui suatu logam atau paduannya yang
mempunyai kekuatan yang tinggi dan ekonomis.
Dapat diperoleh bahan dengan sifat-sifat yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Dapat mengetahui dampak perlakuan panas dan media pendingin terhadap karakteristik
logam, sehingga dapat memilih ataupun memprediksi kualitas bahan yang akan digunakan
untuk pembuatan produk.
ntuk mengetahui kekerasan dan keuletan suatu logam dan paduannya.
"ampu menghasilkan produk yang berkualitas dan bias bersaing di dunia produsen logam
atau material yang berkualitas.
"emperbaiki hasil produksi dan mengurangi biaya produksi.
BAB II
LANDAAN TE!"I
2.1 Teori Dasar
A. Defenisi Metalografi
"erupakan disiplin ilmu yang mempelajari karakteristik mikrostruktur dan makrostruktur
suatu logam, paduan logam dan material lainnya serta hubungannya dengan sifat-sifat
material, atau biasa juga dikatakan suatu proses umtuk mengukur suatu material baik secara
kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan informasi-informasi yang didapatkan dari material
yang diamati. Dalam ilmu metalurgi struktur mikro merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari. !arena struktur mikro sangat berpengaruh pada sifat fisik dan mekanik suatu
logam. Struktur mikro yang berbeda sifat logam akan berbeda pula. Struktur mikro yang kecil
akan membuat kekerasan logam akan meningkat. Dan juga sebaliknya, struktur mikro yang
besar akan membuat logam menjadi ulet atau kekerasannya menurun. Struktur mikro itu
sendiri dipengaruhi oleh komposisi kimia dari logam atau paduan logam tersebut serta proses
yang dialaminya.
"etalografi bertujuan untuk mendapatkan struktur makro dan mikro suatu logam
sehingga dapat dianalisa sifat mekanik dari logam tersebut. Pengamatanmetalografi dibagi
menjadi dua,yaitu&
'. "etalografi makro, yaitu penyelidikan struktur logam dengan pembesaran '0 1 '00kali.
(. "etalografi mikro, yaitu penyelidikan struktur logam dengan pembesaran '000 kali.
ntuk mengamati struktur mikro yang terbentuk pada logam tersebut biasanya memakai
mikroskop optik. Sebelum benda uji diamati pada mikroskop optik, benda uji tersebut harus
melewati tahap-tahap preparasi.
%ujuannya adalah agar pada saat diamati benda uji terlihat dengan jelas, karena sangatlah
penting hasil gambar pada metalografi. Semakin sempurna preparasi benda uji, semakin jelas
gambar struktur yang diperoleh. $dapun tahapan preparasinya meliputi pemotongan,
mounting, pengampelasan, polishing dan etching2etsa3.
http://www.scribd.com/doc/19000443/Metalografi
http://www.scribd.com/doc/30684736/metalografi
B. #enis$jenis %ikrosko&
1. Mikrosko& 'a(a)a
"ikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama 4Compoud light microscope4 adalah
sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop kon5ensional. Pada mikroskop kon5ensional,
sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar
ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. 6ermin ini akan mengarahkan cahaya dari
luar kedalam kondensor.
"ambar #.1 mi$ros$op caha%a
http://www.google.co.id/imgladig&'(mi$ros$op)caha%a)da)bagia*
bagia%a+um(1+hl(id+sa(,+tbm(isch+tbid(-p.mb,a8c9/$lM:+imgrefurl(http://b
iofi.wordpress.com/#010/07/01/pegeala*
mi$ros$op/+imgurl(http://biofi.files.wordpress.com/#010/07/microscope0mmr1.1pg+w(4
44+h(43#+ei(23645fe82630cd"738c9+:oom(1+iact(hc+oei(23645fe82630cd"738c
9+page(1+tbh(1-1+tbw(1--+start(0+dsp(##+3ed(1t:4#9;r:4;s:0+biw(1366+bi
h(607
Pada mikroskop ini, kita dapat melihat bayangan benda dalam tiga dimensi lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
Lensa o*)ektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur
serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai 4apertura4 yaitu suatu ukuran
daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan
dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif berkisar antara * hingga (+ kali.
gambar #.# lesa obt%e$tif da lesa o$uler
http://www.google.co.id/imgladig&
'(lesa)ob%e$tif+um(1+hl(id+tbm(isch+tbid(Mfb</9urc"9=>M:+imgrefurl(http://
:aisfisi$a.blogspot.com/+imgurl(http://1.bp.blogspot.com/0p?8pwl0wu@M/5A"*
i2'hbB6/CCCCCCCCC"$/D0*
%6"43%=s/s1600/siar0mi$.1pg+w(490+h(#61+ei(%C"/5eEF,c64ca*
69.$9+:oom(1+iact(rc+oei(%C"/5eEF,c64ca*
69.$9+page(1+tbh(1#3+tbw(#30+start(0+dsp(18+3ed(1t:4#9;r:1#;s:0+biw(136
6+bih(607
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan
pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh
daya pisah maksimal.
7ika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.
gambar #.3 lesa $odesor
http://www.google.co.id/imgladig&
'(lesa)$odesor+um(1+hl(id+tbm(isch+tbid(p=oG,iH/5'r2bM:+imgrefurl(http
://adi$a%udhapraset%o.wordpress.com/+imgurl(http://bima.ipb.ac.id/Itpb*
ipb/materi/bio100/"ambar/mi$ros$op/da%a0pisah.1pg+w(447+h(13-+ei(@w=/5b30,/3
8cc7/9.$9+:oom(1+biw(1366+bih(607
http://id.wi$ipedia.org/wi$i/Mi$ros$op0caha%a
2. Mikrosko& ele'tron
"ikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran
objek sampai ( juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek
serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. "ikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya.
gambar #.4 mi$ros$op electro
http://www.google.co.id/images&hl(id+'(mi$ros$opJ#0ele$tro+um(1+ie(>5?*
8+source(og+sa(,+tab(wi+biw(1366+bih(60
#enis$jenis %ikrosko& ele'tron
'. "ikroskop transmisi elektron 2%8"3
"ikroskop transmisi elektron 2%ransmission electron microscope-%8"3adalah sebuah
mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana
elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil
tembusannya pada layar.

gambar #.- mi$ros$op
trasmisi ele$tro
http://www.google.co.id/imgladig&
'(electro)trasmissio)microscope+um(1+hl(id+sa(4+tbm(isch+tbid(-c4s/-H46
A89pM:+imgrefurl(http://:foru.com/tag/a*trasmissio*electro*microscope*
tem/+imgurl(http://:foru.com/wp*cotet/uploads/#010/0-/5rasmissio*Glectro*
Microscope*5GM1.1pg+w(811+h(1013+ei(gmE@5ar*
,oi'cb7=aG9+:oom(1+iact(hc+oei(gmE@5ar*
,oi'cb7=aG9+page(1+tbh(163+tbw(130+start(0+dsp(##+3ed(1t:4#9;r:0;s:0+
biw(1366+bih(607
6ara kerja
"ikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga mampu
menghasilkan resolusi hingga 0,' nm 2atau ' angstrom3 atau sama dengan pembesaran
sampai satu juta kali. "eskipun banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang
pesat dengan bantuan mikroskop transmisi elektron ini.
$danya persyaratan bahwa 4obyek pengamatan harus setipis mungkin4 ini kembali
membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat
dengan serta merta dipertipis. !arena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron
terus dilakukan.
(. "ikroskop pemindai transmisi elektron 2S%8"3
"ikroskop pemindai transmisi elektron 2S%8"3adalah merupakan salah satu tipe yang
merupakan hasil pengembangan dari mikroskop transmisi elektron 2%8"3.
"ambar #.6 mi$ros$op pemidai
trasmisi electro
http://www.scribd.com/doc/14618330/Mi$ros$op*da*Krisip*?isi$a%a
Pada sistem S%8" ini, electron menembus spesimen namun sebagaimana halnya dengan
cara kerja S8", optik elektron terfokus langsung pada sudut yang sempit dengan memindai
obyek menggunakan pola pemindaian dimana obyek tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi
lainnya 2raster3 yang menghasilkan lajur-lajur titik 2dots3yang membentuk gambar seperti
yang dihasilkan oleh 69% pada tele5isi : monitor.
). "ikroskop pemindai elektron 2S8"3
"ikroskop pemindai elektron 2S8"3 yang digunakan untuk studi detil arsitektur
permukaan sel 2atau struktur jasad renik lainnya3, dan obyek diamati secara tiga dimensi.
.
gambar #.7 mi$ros$op pemidai ele$tro
http://www.scribd.com/doc/14618330/Mi$ros$op*da*Krisip*?isi$a%a
6ara kerja
6ara terbentuknya gambar pada S8" berbeda dengan apa yang terjadi pada
mikroskop optic dan %8". Pada S8", gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru
2elektron sekunder3 atau elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika
permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar elektron. 8lektron sekunder atau elektron
pantul yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya
ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar monitor 69% 2cathode ray tube3. Di layar
69% inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses
operasinya, S8" tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk
melihat obyek dari sudut pandang ) dimensi.
*. "ikroskop pemindai lingkungan elektron 28S8"3
"ikroskop ini adalah merupakan pengembangan dari S8", yang dalam bahasa
/nggrisnya disebut G3irometal 7GM 28S8"3 yang dikembangkan guna mengatasi obyek
pengamatan yang tidak memenuhi syarat sebagai obyek %8" maupun S8".
#byek yang tidak memenuhi syarat seperti ini
biasanya adalah bahan alami yang ingin diamati
secara detil tanpa merusak atau menambah
perlakuan yang tidak perlu terhadap obyek yang
apabila menggunakat alat S8" kon5ensional
perlu ditambahkan beberapa trik yang
memungkinkan hal tersebut bisa terlaksana.
gambar #.8 mi$ros$op pemidai lig$uga ele$tro
http://www.scribd.com/doc/14618330/Mi$ros$op*da*Krisip*?isi$a%a
6ara kerja
"ikroskop ini adalah merupakan pengembangan dari S8", yang dalam bahasa
/nggrisnya disebut G3irometal 7GM 28S8"3 yang dikembangkan guna mengatasi obyek
pengamatan yang tidak memenuhi syarat sebagai obyek %8" maupun S8".
#byek yang tidak memenuhi syarat seperti ini biasanya adalah bahan alami yang ingin
diamati secara detil tanpa merusak atau menambah perlakuan yang tidak perlu terhadap
obyek yang apabila menggunakat alat S8" kon5ensional perlu ditambahkan beberapa trik
yang memungkinkan hal tersebut bisa terlaksana.
Pertama-tama dilakukan suatu upaya untuk menghilangkan penumpukan elektron
2chargig3 di permukaan obyek, dengan membuat suasana dalam ruang sample tidak 5akum
tetapi diisi dengan sedikit gas yang akan mengantarkan muatan positif ke permukaan obyek,
sehingga penumpukan elektron dapat dihindari.
;al ini menimbulkan masalah karena kolom tempat elektron dipercepat dan ruang
filamen di mana elektron yang dihasilkan memerlukan tingkat 5akum yang tinggi.
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan memisahkan sistem pompa 5akum ruang obyek
dan ruang kolom serta filamen, dengan menggunakan sistem pompa untuk masing-masing
ruang. Di antaranya kemudian dipasang satu atau lebih piringan logam platina yang biasa
disebut 2aperture3 berlubang dengan diameter antara (00 hingga +00 mikrometer yang
digunakan hanya untuk melewatkan elektron , sementara tingkat ke5akuman yang berbeda
dari tiap ruangan tetap terjaga.
+. "ikroskop refleksi elektron 298"3
<ang dalam bahasa /nggrisnya disebut 9eflection electron microscope 298"3, adalah
mikroskop elektron yang memiliki cara kerja yang serupa sebagaimana halnya dengan cara
kerja %8" namun sistem ini menggunakan deteksi pantulan elektron pada permukaan objek.
%ehnik ini secara khusus digunakan dengan menggabungkannya dengan tehnik 9efleksi
difraksi elektron energi tinggi 2<eflectio 9igh Gerg% Glectro 2iffractio3 dan tehnik
9efleksi pelepasan spektrum energi tinggi 2reflectio high*eerg% loss spectrum - 9;8=S3.
gambar #.9 mi$ros$op refle$si ele$tro
http://id.wi$ipedia.org/wi$i/Mi$ros$op0ele$troLMi$ros$op0trasmisi0ele$tro0.#85GM.#9
+. Mekanis%e Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul ,at atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana 2simple difusion3,d ifusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran 2simple difusion by chanel formed3, dan difusi
difasilitasi 2fasiliated difusion3.
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak 2lipid3 sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. "embran sel permeabel terhadap
molekul larut lemak seperti hormon steroid, 5itamin $, D, 8, dan ! serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti #,6#
(
, ;#, dan ;
(
#. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut
dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran
ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul > molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa,
dan beberapa garam > garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.
http://$ireidwi.blog.friedster.com/#008/09/me$aisme*difusi*da*osmosis*dalam*sel/
D. Penga%&lasan, Pengetsaan dan Pe%olesan
'. Pemotongan
Pemilihan sampel yang tepat dari suatu benda uji studi mikroskop optik merupakan hal
yang sangat penting. Pemilihan sampel tersebut didasarkan pada tujuan pengamatan yang
hendak dilakukan. Pada umumnya bahan komersial tidak? homogen sehingga satu sampel
yang diambil dari suatu 5olume besar tidak dapat dianggap representatif.Pengambilan sampel
harus direncanakan sedemikian sehingga menghasilkan sampel yang sesuai dengan kondisi
rata-rata bahan:kondisi ditempat-tempat tertentu2kritis3 dengan memperhatikan kemudahan
pemotongan pula. Secara garis besar, pengambilan sampel dilakukan pada daerah yang akan
diamati mikrostruktur maupun makrostrukturnya. Sebagai contoh untuk pengamatan
mikrostruktur material yang mengalami kegagalan, maka sampel diambil sedekat mungkin
pada daerah kegagalan 2pada daerah kritis dengan kondisi terparah3, untuk kemudian
dibandingkan dengan sampel yang diambil dari daerah yang jauh dari daerah gagal. Perlu
diperhatikan juga bahwa dalam proses memotong, harus dicegah kemungkinan deformasi dan
panas yang berlebihan. #leh karena itu, setiap proses pemotongan harus diberi pendinginan
yang memadai.
Pada saat pemotongan jangan sampai merusak struktur bahan akibat gesekan alat potong
dengan benda uji. ntuk menghindari pemanasan setempat atau berlebihan dapat digunakan
air sebagai pendingin. Berdasarkan tingkat deformasi yang dihasilkan, teknik pemotongan
terbagi menjadi dua yaitu & teknik pemotongan dengan deformasi yang besar menggunakan
gerinda, sedangkan teknik pemotongan dengan deformasi yang kecil menggunakan low speed
diamond saw.
%eknik pemotongan sampel dapat dilakukan dengan &
a. pematahan & untuk bahan getas dank eras
b. pengguntingan & untuk baja karbon rendah yang tipis dan lunak
c. penggergajian & untuk bahan yang lebih lunak dari )+0 ;B
d. pemotongan abrasi
e. electric discharge machining & untuk bahan dengan kondukti5itas baik di mana sampel
direndam dalam fluida dielektrik lebih dahulu sebelum dipotong dengan memasang catu
listrik antara elektroda dan sampel.
http://radesomad.com/ma$alah*metalografi.html
http://www.scribd.com/doc/30684736/metalografi
http://www.scribd.com/doc/19000443/Metalografi
(. Penggerindaan !asar, yaitu meratakan permukaan sampel dengan cara menggosokkan
sampel pada baru gerinda. Bertujuan untuk menghilangkan deformasi pada permukaan
akibat pemotongan dan Pemanasan yang berlebih harus dihindari. Sampel yang baru saja
dipotong atau sampel yang telah terkorosi memiliki permukaan yang kasar. Permukaan yang
kasar tersebut harus diratakan agar pengamatan struktur mudah dilakukan.
http://radesomad.com/ma$alah*metalografi.html
). "ounting
Proses mounting atau pembingkaian benda uji dilakukan pada benda uji dengan ukuran yang
kecil dan tipis, hal ini bertujuan untuk mempermudah pemegangan benda uji ketika dilakukan
tahap preparasi selanjutnya seperti pengampelasan dan polishing. Benda uji ini di-mounting
dengan alat
mounting press dengan penambahan bakelit yang akan menggumpal dan membingkai benda
uji. Selain bakelit juga masih banyak bahan yang dapat digunakan untuk mounting.
6etakannya &
'. Berbentuk bulat
(. kuran ' inchi 1 ' @ inchi A
"acam-macamnya &
'. 6airanbasa2 degesing3 untuk menghilangkan garis.
(. Panas2=emak dengan menggunakan uap gas 3
). Dengan menggunakan asam lemah.
*. $lkohol yang tidak bereaksi dengan udara.
+. $seton.
"etode - metode pembingkaian2 "ounting 3
a. $dhesi5e mounting
$dalah mounting yang menggunakan gaya adhesi5e material

Bambar (.'0 adhesi5e mounting
b. 6lamp
Sampelnya misalnya berupa lembaran-lembaran tipis dengan ketebalan ' mm, terdapat '0
sampel dibariskan sejajar dan di sisi muka dan belakang diberi logam lain yang berbeda
2ukurannya harus lebih besar dari sampel3 kemudian dibuat dua buah lubang yang tembus
hingga ke belakang. Dan dipermukaannya masing-masing diberi identitas. !elebihan dari
jenis bahan moutig ini yaitu prosesnya sangat cepat, ukuran fleksibel dan dapat dipakai
ulang clampnya.
Bambar (.'' gambar clamp mounting
c. Plastic mounting
http://www.scribd.com/doc/30684736/metalografi
$dapun jenis-jenis bahan untuk mounting
'. Castable moutig; jenis bahan moutig dimana bahan serbuk diberi pelarut dan serbuk itu
diletakkan dalam satu tempat dengan dengan spesimen, kemudian dibalik dan bagian
permukaan atasnya datar. 6ontoh serbuknya adalah polister, epoHies 2transparan3 atau
acr%lics. !elebihannya adalah spesimen dengan ukuran besar : kecil dapat dimoutig,
cetakannya bias digunakan berulang-ulang.
(. Compressio mold dimana ukuran diameter tetap, jika berubah maka mesin harus diganti.
7enis material yang digunakan thermosettig dan thermoplastic.
http://cadadisii.blogspot.com/#01001#0010archi3e.html
*. Penggerindaaan halus2 Pengamplasan3
ntuk meratakan permukaan spesimen hasil dari penggerindaan kasar sebelum spesimen
dipoles, dilakukan penggerindaan halus atau juga disebut pengamplasan.. Seperti pada
penggerindaan kasar, juga harus selalu dialiri air pendingin, agar specimen tidak rusak atau
terganggu oleh pemanasan yang terjadi.
Pengamplasan adalah proses untuk mereduksi suatu permukaan dengan pergerakan
permukaan abrasif yang bergerak relatif lambat sehingga panas yang dihasilkan tidak terlalu
signifikan. Pengamplasan bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan sampel
yang akan diamati. Pengamplasan ini dilakukan secara berurutan yaitu dengan memakai
amplas kasar hingga amplas halus.
Pengamplasan kasar adalah pengamplasan yang dilakukan dengan menggunakan amplas
dengan nomor di bawah 'C0 D, dan masih menyisahkan permukaan benda kerja yg belum
halus.
Pengamplasan halus adalah pengamplasan yang dilakukan dengan menggunakan amplas
dengan nomor lebih tinggi dari 'C0 D, dam menghasilkan permukaan yang halus.
Pengamplasan dimulai dengan meletakkan sampel pada kertas amplas dengan permukaan
yang akan diamati bersentuhan langsung dengan bagian kertas amplas yang kasar, kemudian
sampel ditekan dengan gerakan searah.Selama pengamplasan terjadi gesekan antara
permukaan sampel dan kertas amplas yang memungkinkan terjadinya kenaikan suhu yang
dapat mempengaruhi mikrostruktur sampel sehingga diperlukan pendinginan dengan cara
mengaliri air.$pabila ingin mengganti arah pengamplasan, sampel diusahakan berada pada
kedudukan tegak lurus terhadap arah mula-mula.Pengamplasan selesai apabila tidak teramati
lagi adanya goresan-goresan pada permukaan sampel, selanjutnya sampel siap dipoles.
http://www.scribd.com/doc/19000443/Metalografi
+. Pemolesan
Pemolesan adalah proses yang dilakukan untuk menghilangkan bagian-bagian yang
terdeformasi karena perlakuan sebelumnya dan Pemolesan bertujuan untuk lebih
menghaluskan dan melicinkan permukaan sampel yang akan diamati setelah pengamplasan.
Pemolesan dibagi dua yaitu pemolesan kasar dan halus. Pemolesan kasar menggunakan
abrasi5e dalam range sekitar )0 - )Em, sedangkan pemolesan halus menggunakan abrasi5e
sekitar 'Em atau di bawahnya.
Pemolesan terbagi dalam tiga cara, yaitu&
'. Mechaical polishig
Proses polishig biasanya multistage karena pada tahapan awal dimulai dengan
penggosokan kasar 2rough abrasi3e3 dan tahapan berikutnya menggunakan penggosokan
halus 2fier abrasi3e3 sampai hasil akhir yang diinginkan. "esin poles metalografi terdiri dari
piringan berputar dan diatasnya diberi kain poles terbaik yaitu kain Msel3%tN 2sejenis kain
beludru3. 6ara pemolesannya yaitu benda uji diletakkan diatas piringan yang berputar dan
kain poles diberi air serta ditambahkan sedikit pasta poles. Pasta poles yang biasa dipakai
adalah jenis alumina 2$l
(
#
)
3 dan pasta intan 2diamod3.
(. Chemical*mecaical polishig
"erupakan kombinasi antara etsa kimia dan pemolesan mekanis yang dilakukan serentak di
atas piringan halus. Partikel pemoles abrasif dicampur dengan larutan pengetsa yang umum
digunakan untuk melihat struktur spesimen yang dipreparasi. "etode ini akan memberikan
hasil yang baik jika larutan etsa yang diberikan sedikit tetapi pada dasarnya bebas dari logam
pengotor akibat dari abrasif.
). Glectropolishig
Glectropolishig disebut juga electrol%tic polishig yang banyak digunakan oleh stailess
steel, tembaga paduan, :ircoium, dan logam lainnya yang sulit untuk dipoles dengan metode
mechaical. "etode electropolishig dapat menghilangkan bekas cuttig, gridig dan
proses mechaical polishig yang digunakan dalam preparasi spesimen. !etika
electropolishig digunakan dalam metalografi, biasanya diawali dengan mechaical
polishig dan diikuti oleh etchig. "ekanismenya yaitu menggunakan sistem elektrolisis
yang terdiri dari anoda 2F3 dan katoda 2-3.
Spesimen yang dimasukan ke dalam larutan elektrolit asam berada di anoda sedangkan
yang berada di katoda adalah logam yang harus lebih mulia dari spesimenya dan harus tahan
terhadap larutan elektrolitnya serta tidak boleh larut.
!etika proses, spesimen yang di anoda akan larut karena teroksidasi. Dalam proses ini
diberi pengaduk agar logam yang terkikis meyebar merata.
http://cadadisii.blogspot.com/#01001#0010archi3e.html
+. Pengetsaan adalah proses yang dilakukan untuk melihat struktur mikro dari sebuah spesimen
dengan menggunakan mikroskop optik.
Dilakukan dengan mengkikis daerah batas butir sehingga struktur bahan dapat diamati
dengan jelas dengan bantuan mikroskop optik. Gat etsa bereaksi dengan sampel secara kimia
pada laju reaksi yang berbeda tergantung pada batas butir, kedalaman butir dan komposisi
dari sampel. Sampel yang akan dietsa haruslah bersih dan kering. Slema etsa, permukaan
sampel diusahakan harus selalu terendam dalam etsa. Haktu etsa harus diperkirakan
sedemikian sehingga permukaan sampel yang dietsa tidak menjadi gosong karena pengikisan
yang terlalu lama. #leh karena itu sebelum dietsa, sampel sebaiknya diolesi alkohol untuk
memperlambat reaksi. Pada pengetsaan masing-masing ,at etsa yang digunakan memiliki
karakteristik tersendiri sehingga pemilihannya disesuaikan dengan sampel yang akan diamati.
Gat etsa yang umum digunakan untuk baja ialah nital dan picral. Setelah reaksi etsa selesai,
,at etsa dihilangkan dengan cara mencelupkan sampel ke dalam aliran air panas. Seandainya
tidak memungkinkan dapat digunakan air bersuhu ruang dan dilanjutkan dengan pengeringan
dengan alat pengering. Permukaan sampel yang telah dietsa tidak boleh disentuh untuk
mencegah permukaan menjadi kusam. Stelah dietsa, sampel siap untuk diperiksa di bawah
mikroskop. Pada intinya proses pengetsaan dilakukan menggunakan cairan kimia untuk
memunculkan detail struktur mikro pada spesimen. Dilakukan dengan cara mencelupkan
mount kedalam wadah ,at etsa.
http://www.scribd.com/doc/19000443/Metalografi
http://%efricha.wordpress.com/#010/0-/31/metalografi/
E. Diagra% -e$-e.+
Bambar (.'( diagram Ie-Ie)62besi-besi karbida3
Diagram Ie-Ie)6 adalah sebuah diagram yang menunjukkan hubungan antara temperature
dengan besarnya kadar karbon suatu material pada proses pemanasan.
Struktur Butir
$nalisa struktur butir dari diagram Ie-Ie)6
'. Sementit
7uga dikenal sebagai besi karbida yang memiliki rumus kimia, Ie
)
6. Sementit mengandung
-,-.J karbon. "emiliki tipikal keras dan campuran interstisial rapuh dari kekuatan tariknya
yang rendah 2kurang lebih +000 psi3 tetapi memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Struktur
kristalnya adalah ortorombik.
Bambar (. ') struktur butir sementit
http://www.google.co.id/imgladig&
'(stru$tur)butir)semetit+um(1+hl(id+tbm(isch+tbid(?>7cC%10=bw?M:+imgref
url(http://petersirami.blogspot.com/#01100#0140archi3e.html+imgurl(http://#.bp.blogspot
.com/*
e'<uC0BD03M/5Ai30>1mHC6/CCCCCCCCC6G/B?AdCC'M0Mw/s1600/b-.bmp+w(479+ h
(3--+ei(6ei@5b0f,M%"cda8tac9+:oom(1+biw(1366+bih(607
(. $ustenit
7uga dikenal sebagai besi gamma 2K3, yang merupakan sebuah larutan padat interstisial dari
karbon yang dilarutkan dalam besi yang memiliki struktur kristal face centered cubic 2I663.
Sifat-sifat austenit rata-rata adalah &
%ensile strength '+0,000 psi.
8longation '0 J in ( in gage length.
;ardness 9ockwell 6 *0
%oughness ;igh
%abel (. ' Sifat-sifat dari austenit
"ambar #.14 stru$tur butir austeite
Normalnya austenit tidak stabil pada suhu kamar. %api di bawah kondisi-kondisi tertentu
mungkin saja austenit dihasilkan pada suhu kamar.
http&::www.google.co.id:imagesLMNdiagramFfe-
fe)cOhlNidObiwN')--ObihN-0.OumN'OieN%I-COsourceNogOsaNNOtabNwi
). Ierit
7uga dikenal sebagai besi alpha 2P3, yang merupakan larutan padat interstisial dari
sejumlah kecil karbon yang dilarutkan dalam besi yang memiliki sturktur kristal body
centered cubic 2B663. Ierrit adalah struktur yang paling lembut pada diagram besi-besi
karbida. Sifatnya rata-rata adalah&
%ensile Strength *0,000 psi
8longation *0 J in ( in gage length
;ardness =ess than 9ockwell 6 0 or less
than 9ockwell B Q0.
%oughness =ow
%abel (.( properti ferit
Bambar (.'+ Struktur butir ferit
http://www.google.co.id/imgladig&
'(stru$tur)butir)ferit+um(1+hl(id+tbm(isch+tbid(m@Cps7,3HGb@4M:+imgrefurl
(http://digilib.ues.ac.id/gsdl/cgi*bi/librar%J#-3?eJ#-32d*00000*00***0s$ripsi**00*1**
0*10*0***0***0prompt*10***4*******0*1l**11*:h*-0***#0*about***00*3*1*00*11*1*0gb$*
00J#-#6aJ#-32dJ#-#6dJ#-329C7901bf-9f6#--ec1#cbae4-9caJ#-#6showrecord
J#-321+imgurl(http://digilib.ues.ac.id/gsdl/collect/s$ripsi/ideH/assoc/9C7901bf/-9f6#
--e.dir/1810*4701.1pg+w(36-+h(#40+ei(5*
e@58/2t0=cF078ao9+:oom(1+biw(1366+bih(607
*. Perlit 2P F Ie
)
63
"erupakan campuran eutektoid yang mengandung 0,C)J karbon dan terbentuk pada
suhu ')))RI melalui pendinginan yang sangat lambat. Bentuknya sangat datar dan
merupakan campuran antara ferrit dan sementit. Struktur dari perlit seperti matriks putih
2dasarnya dari ferrit3 termasuk bentuk pipihnya yang seperti sementit. Sifat rata-ratanya
adalah&
%ensile Strength '(0,000 psi
8longation (0 J in ( in gage length
;ardness 9ockwell 6 (0 or B;N (+0-)00
%able (.) properti perlit
gambar (.'- "ikrostruktur dari perlit 2cahaya
dasarnya adalah matriks ferrit, garis hitamnya adalah
jaringan sementit3
Diperlukan sejumlah dosis dari karbon dan sejumlah
dosis dari besi untuk membentuk sementit 2Ie
)
63. Begitu juga perlit yang membutuhkan
sejumlah dosis dari sementit dan ferrit.
7ika karbon yang diperlukan tidak cukup, yaitu kurang dari 0,C)J, besi dan karbonnya akan
menyatu membentuk Ie
)
6 sampai seluruh karbonnya habis terpakai. Sementit ini akan
bergabung dengan sejumlah ferrit untuk membentuk perlit. Sejumlah sisa dari ferrit akan
tinggal didalam struktur sebagai ferrit bebas. Ierrit bebas juga dikenal sebagai ferrit
proeutektoid. Baja yang mengandung ferrit proeutektoid disebut juga sebagai baja
hipoeutektoid.
Bagaimanapun, jika terdapat kelebihan karbon diatas 0,C)J pada austenit, perlit akan
terbentuk, dan kekurangan karbon dibawah 0,C)J akan membentuk sementit. !elebihan
kandungan sementit diletakkan pada batas butir. !elebihan kandungan sementit ini juga
dikenal sebagai sementit proeutektoid.
Bambar (.'. struktur butir perlit dan ferit
+. =edeburit
$dalah campuran eutektik dari austenit dan sementit. =edeburit mengandung *,)J
karbon dan menandakan keeutektikan dari besi cor. =edeburit terbentuk ketika kandungan
karbon lebih dari (J, yang ditunjukkan oleh garis pembagi pada diagram eMuilibrium
diantara baja dan besi cor.
-. Besi S
Besi S terbentuk pada suhu diantara (++( dan (C0(RI. dia terbentuk dari kombinasi
dengan melt hingga sekitar 0,+J karbon, kombinasi dengan austenit hingga sekitar 0,'CJ
karbon dan keadaan fasa tunggal hingga sekitar 0,'0J karbon. Besi S memiliki struktur
kristal body centered cubic 2B663 dan memiliki sifat magnetik.
.. "artensit 29eaksi-reaksi pembentukan3
Perbedaan antara austenit dengan martensit adalah, dalam beberapa hal, cukup kecil& pada
bentuk austenit sel satuannya berbentuk kubus sempurna, pada saat bertransformasi menjadi
martensit bentuk kubus ini berdistorsi menjadi lebih panjang dari sebelumnya pada satu
dimensi dan menjadi lebih pendek pada dua dimensi yang lain. Bambaran matematis dari
kedua struktur ini cukup berbeda, untuk alasan-alasan simetri, tapi ikatan kimia yang
tertinggal sangat serupa. %idak seperti sementit, yang ikatannya mengingatkan kita kepada
material keramik, kekerasan pada martensit sulit dijelaskan dengan hubungan-hubungan
kimiawi. Penjelasannya bergantung kepada perubahan dimensi struktur kristal yang tidak
kentara dan kecepatan transformasi martensit. $ustenit bertransformasi menjadi martensit
pada pendinginan yang kira-kira setara dengan kecepatan suara > terlalu cepat bagi atom-
atom karbon untuk keluar melalui kisi-kisi kristal. Distorsi yang menghasilkan sel satuan
mengakibatkan dislokasi kisi-kisi yang tak terhitung jumlahnya pada setiap kristal, yang
terdiri dari jutaan sel satuan. Dislokasi ini membuat struktur kristal sangat tahan terhadap
tegangan geser > yang berarti secara sederhana bahwa ia tidak bisa dilekukkan dan tergores
dengan mudah.
Bambar
(. 'C
struktur
butir
martensit
"artensit
terbentuk
apabila besi austenit
didinginkan dengan sangat cepat ke temperatur rendah, sekitar temperatur ambien. "artensit
adalah fasa tunggal yang tidak seimbang yang terjadi karena transformasi tanpa difusi dari
austenit. Pada transformasi membentuk martensite, hanya terjadi sedikit perubahan posisi
atom relatif terhadap yang lainnya.
http://www.google.co.id/images&
um(1+hl(id+biw(1366+bih(607+tbm(isch+sa(1+'(martesit+a'(f+a'i(g#+a'l(
+o'
-. Diagra% TTT
"ambar #.18 diagram 555
http&::www.google.co.id:imagesL
umN'OhlNidObiwN')--ObihN-0.OtbmNischOsaN'OMNdiagramF%%%OaMNfOaMiNOaMlNO
oM
Diagram %%% 2%ime, %emperature, dan %ransformation3 adalah sebuah gambaran dari
suhu 2temperatur3 terhadap waktu logaritma untuk baja paduan dengan komposisi tertentu.
Diagram ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan transformasi mulai dan berakhir
pada perlakuan panas yang isothermal 2temperatur konstan3 sebelum menjadi campuran
$ustenit. !etika $ustenit didinginkan secara perlahan-lahan sampai pada suhu dibawah
temperatur kritis, struktur yang terbentuk ialah Perlit. Semakin meningkat laju pendinginan,
suhu transformasi Perlit akan semakin menurun. Struktur mikro dari materialnya berubah
dengan pasti bersamaan dengan meningkatnya laju pendinginan. Dengan memanaskan dan
mendinginkan sebuah contoh rangkaian, transformasi austenit mungkin dapat dicatat.
Diagram %%% menunjukkan kapan transformasi mulai dan berakhir secara spesifik
dan diagram ini juga menunjukkan berapa persen austenit yang bertransformasi pada saat
suhu yang dibutuhkan tercapai.
Peningkatan kekerasan dapat tercapai melalui kecepatan pendinginan dengan
melakukan pendinginan dari suhu yang dinaikkan seperti berikut& pendinginan furnace,
pendinginan udara, pendinginan oli, cairan garam, air biasa, dan air asin.
Pada gambar ', area sebelah kiri dari kur5a transformasi menunjukkan daerah
austenit. $ustenit stabil pada suhu diatas temperatur kritis, tapi tidak stabil pada suhu
dibawah temperatur kritis. !ur5a sebelah kiri menandakan dimulainya transformasi dan
kur5a sebelah kanan menunjukkan berakhirnya transformasi. $rea diantara kedua kur5a
tersebut menandakan austenit bertransformasi ke jenis struktur kristal yang berbeda. 2austenit
ke perlit, austenit ke martensit, austenit bertransformasi ke bainit3.
"ambar #.19
Bambar ( menunjukkan
bagian atas dari diagram %%%.
Seperti yang terlihat pada gambar
(, ketika austenit didinginkan ke
suhu dibawah temperatur kritis, ia
bertransformasi ke struktur kristal yang berbeda tergantung pada ketidakstabilan
lingkungannya. =aju pendinginannya dapat dipilih secara spesifik sehingga austenit dapat
bertransformasi hingga +0J, '00J, dan lain sebagainya. 7ika kecepatan pendinginan sangat
lambat seperti pada proses annealing, kur5a pendinginan akan melewati sampai seluruh area
transformasi dan produk akhir dari proses pendinginan ini akan menjadi '00J perlit. Dengan
kata lain, ketika laju pendinginan yang diterapkan sangat lambat, seluruh austenit akan
bertransformasi menjadi perlit. 7ika laju pendinginan melewati pertengahan dari daerah
transformasi, produk akhirnya adalah +0J austenit dan +0J perlit, yang berarti bahwa pada
laju pendinginan tertentu kita dapat mempertahankan sebagian dari austenit, tanpa
mengubahnya menjadi perlit.
"ambar #.#0
Bambar ) menunjukkan jenis
transformasi yang bisa didapatkan pada
laju pendinginan yang lebih tinggi. 7ika
laju pendinginan sangat tinggi, kur5a
pendinginan akan tetap berada pada
bagian sebelah kiri dari kur5a awal
transformasi. Dalam kasus ini semua
austenit akan berubah menjadi martensit.
7ika tidak terdapat gangguan selama pendinginan maka produk akhirnya akan berupa
martensit.
"ambar #.#1
Pada gambar * laju
pendinginan $ dan B menunjukkan dua proses pendinginan secara cepat. Dalam hal ini kur5a
$ akan menyebabkan distorsi yang lebih besar dan tegangan dalam yang lebih besar dari laju
pendinginan B. !edua laju pendinginan akan menghasilkan produk akhir martensit. =aju
pendinginan B juga dikenal sebagai laju pendinginan kritis, seperti ditunjukkan oleh kur5a
pendinginan yang menyentuh hidung dari diagram %%%. =aju pendinginan kritis didefinisikan
sebagai laju pendinginan terendah yang menghasilkan '00J martensit juga memperkecil
tegangan dalam dan distorsi.
"ambar #.##
Pada gambar +, sebuah proses pendinginan secara cepat mendapat gangguan 2garis hori,ontal
menunjukkan gangguan3 dengan mencelupkan material ke dalam rendaman garam yang
dicairkan dan direndam pada temperatur konstan yang diikuti dengan proses pendinginan lain
yang melewati daerah bainit pada diagram %%%. Produk akhirnya adalah bainit, yang tidak
sekeras martensit. Sebagai hasil dari laju pendinginan DT dimensinya lebih stabil, distorsi dan
tegangan dalam yang ditimbulkan lebih sedikit.

"ambar #.#3
Pada gambar - laju pendinginan 6 menggambarkan proses pendinginan secara lambat, seperti
pada pendinginan furnace. Sebagai contoh untuk pendinginan jenis ini adalah proses
annealing dimana semua austenit akan berubah menjadi perlit sebagai hasil dari pendinginan
secara lambat.

"ambar #.#4
%erkadang kur5a pendinginan bisa melewati pertengahan dari ,ona transformasi austenit-
perlit. Pada gambar ., kur5a pendinginan 8 menunjukkan sebuah laju pendinginan yang tidak
cukup tinggi untuk memproduksi '00J martensit. ;al ini dapat dengan mudah terlihat
dengan melihat pada diagram %%%. Sejak kur5a pendinginan tidak menyinggung hidung dari
diagram transformasi, austenit akan bertransformasi menjadi +0J perlit 2kur5a 8
menyinggung kur5a +0J3. Semenjak kur5a 8 meninggalkan diagram transformasi pada ,ona
martensit, sisa yang +0J dari austenit akan bertransformasi menjadi martensit.

"ambar #.#-

"ambar #.#6
/. Analisa kegagalan &ada %etalografi
=angkah-langkah atau Prosedur$nalisis !egagalan 2//3&
'. Deskripsi dari terjadinya kegagalan, 2mendokumentasikan terjadinya kegagalan. /nformasi
berkaitan seperti disain komponen, jenis material, sifat material, fungsi komponen3.
(. Pemeriksaan 5isual, 2mendokumentasikan pengamatan yang dilakukan ditempat kejadian3.
). $nalisis tegangan, 2!etika komponen yang bekerja melibatkan adanya beban, maka analisis
tegangan sangat diperlukan untuk mengetahui apakah tegangan yang bekerja berada dibawah
sifat mekanik material3.
*. Pemeriksaan komposisi kimia, 2kesesuaian dengan komposisi kimia standar material3.
+. Iraktografi, 2pemeriksaan permukaan patahan dengan mikroskopoptik dan elektron untuk
mengetahui mekanisme patahan3.
-. "etalografi.
.. Sifat-sifat material, 2biasanya dengan pengujian kekerasan sudah cukup untuk mengetahui
sifat-sifat mekanik material dan dilakukan tanpa merusak sampel3.
C. Simulasi, 2apabila memungkinkan3
Uji0Analisis Metalografi
a%&le Pre&aration Unit
"ambar #.#8
Pemotongan, mounting, pengamplasan, pemolesan dan pengetsaan
Peralatan1
"esin potong $ccutom dengan diamond cutting
$brasi5e 6utter Buehler "etaser5
=ow Speed 8comet
$lat "ounting ;er,og
"esin Berinda 8comet )
ltrasonic washing 6ole Parmer CC+0
Eptical Microscopes
"ambar #.#9
LEIT2 METALL!3E"T
Dilengkapi dengan uji kekerasan
Pengamaran struktur mikro logam dan paduan, keramik dan komposit
$kurasi perhitungan besar butir dengan metode ;yne& ' Em
Perbasaran maksimum '000U.
Scanning 8lectron "icroscope 2S8"3
"ambar #.30
#E!L #M$456A
Dengan HDS 2Ha5elength Dispersi5e Spectroscopy3 dan Sputter
6oater,
$nalisis morfologi, topografi dan kristalografi dari logam:paduan logam, keramik, dan
polimer,
$nalisis unsur secara kualitatif dan kuantitatif dengan HDS,
Perbesaran maks. )-0.000U,
$plikasi penting dalam penelitian ilmu bahan, analisis kegagalan dan kontrol mutu dan
lainnya.
%ransmission 8lectron "icroscope 2%8"3
"ambar #.31
TEM0TEM #E!L 1266E7II
$nalisis cacat bahan, penentuan presipitat dan pola difraksi dari paduan logam dan keramik
serta pemeriksaan mikrostruktur bahan organic.
Perbesaran %8" maks. +00.000U
Perbesaran S%8" maks. -00.000U
http&::www.batan.go.id:ptbn:php:indeU.phpL
optionNcomVcontentO5iewNarticleOidN.+O/temidN-Q
H. 8orosi
!orosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai ,at di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. 6ontoh korosi yang paling
la,im adalah perkaratan besi, juga sering diartikan serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
http://id.wi$ipedia.org/wi$i/=orosi
7enis-jenis 6acat pada "aterial
6acat dapat terjadi karena adanya solidifikasi 2pendinginan3 ataupun akibat dari luar. 6acat
tersebut dapat berupa &
'. 6acat titik 2point defect3
Dapat berupa &
6acat kekosongan 2Wacancy3 yang terjadi karena tidak terisinya suatu posisi atom pada lattice.
/nterstitial 2Xsalah tempatY, posisi yang seharusnya kosong justru ditempati atom3
Substitusional 2adanya atom XasingY yang menggantikan tempat yang seharusnya diisi oleh
atom3
6acat garis 2line defect3<akni 6acat yang menimbulkan distorsi pada lattice yang berpusat
pada suatu garis. Sering pula disebut dengan dislokasi. Secara umum ada ( jenis dislokasi,
yakni & edge dislocation dan screw dislocation
6acat bidang 2interfacial defect3
/alah batasan antara ( buah dimensi dan umumnya memisahkan daerah dari material yang
mempunyai struktur kristal berbeda dan atau arah kristalnya berbeda, misalnya & Batas Butir
2karena bagian batas butir inilah yang membeku paling akhir dan mempunyai orientasi serta
arah atom yang tidak sama. Semakin banyak batas butir maka akan semakin besar peluang
menghentikan dislokasi. !emudian contoh yang berikutnya adalah %win 2Batas butir tapi
special, maksudnya & antara butiran satu dengan butiran lainnya merupakan cerminan3.
6acat 9uang 2Bulk defect3
Perubahan bentuk secara permanen disebut dengan Deformasi Plastis, deformasi
plastis terjadi dengan mekanisme &
Slip, yaitu & Perubahan dari metallic material oleh pergerakan dari luar sepanjang
!ristal. Bidang slip dan arah slip terjadi pada bidang grafik dan arah atom yang paling padat
karena dia butuh energi yang paling ringan atau kecil.
%winning terjadi bila satu bagian dari butir berubah orientasinya sedemikian rupa
sehingga susunan atom di bagian tersebut akan membentuk simetri dengan bagian kristal
yang lain yang tidak mengalami twinning.
http://egieerigst%le.blogspot.com/#009/08/cacat*material.htm
I. Tegangan sisa
$dalah sebuah tegangan yang bekerja pada suatu bahan setelah semua gaya-gaya luar yang
bekerja pada benda tersebut dihilangkan. %egangan sisa muncul akibat beberapa proses
pembentukan seperti deformasi plastis, perubahan temperatur dan transformasi fasa.
Beberapa proses pembentukan yang menghasilkan tegangan sisa antara lain& casting, forming,
forging, drawing, eUtruding, rolling, spinning, bending, machining, welding, shot peening,
Muenching, carburi,ing, coating, dll.
%egangan sisa ini dapat menguntungkan tetapi juga dapat merugikan. 7ika beban berupa
tegangan tarik dan terdapat tegangan sisa tekan pada material maka tegangan sisa ini akan
memberi resultante negatif mengurangi efek beban ke material. Sebaliknya jika terdapat
tegangan sisa tarik pada material yang mengalami beban tarik maka akan memberikan
resultante positif dan jika melawati tegangan luluhnya akan menjadi awal mula terjadinya
patahan.
Beberapa teknik telah dikembangkan untuk menghilangkan tegangan sisa ini khususnya jika
bersifat merugikan. <ang umum digunakan adalah dengan anealing, yaitu proses pemanasan
material yang mengalami pengerjaan dingin hingga pada temperatur rekristalisasinya. Pada
temperatur rekristalisasi, butir butir akan terbentuk kembali dan tegangan sisa akan
dilepaskan. "etode lain adalah dengan menggetarkan material pada frekuensi pribadinnya.
Dengan metode ini,material relatif tidak mengalami perubahan bentuk meskipun tegangan
sisanya terlepas.
http&::www.google.co.id:urlLsaNtOsourceNwebOcdN(O5edN06BwZIj$BOurlNhttpJ)$
J(IJ(Ip)m.amikom.ac.idJ(Ip)mJ(I.+J(+(0J(+(0P8NB$9;J(+(0%8B$NB$N
J(+(0S/S$
J(+(0%89;$D$P.pdfOeiN%SiW%f;VI*PprZe.'f(BD$OusgN$IZj6N;Ct,cN!DsCmSp
(Wg6*Bbc!HWC-U$
#. Metalografi 8uantitatif
/lmu yang mempelajari secara kuantitatif hubungan antara pengukuran-pengukuran yang
dibuat pada bidang dua dimensi dengan besaran-besaran struktur mikro dari suatu spesimen
berdimensi tiga.
"etalografi kuantitatif adalah pengukuran gambar struktur dari potongan, replika, atau
lapisan tipis dari logam-logam yang dapat diamati dengan mikroskop optik dan mikroskop
elektron. #byek yang diukur fasa dan butir yang meliputi &
a. Iraksi 5olume
Perhitungan fraksi 5olume dilakukan untuk menentukan fraksi 5olume dari fasa tertentu atau
dari suatu kandungan tertentu. %eknik yang paling sederhana yaitu dengan melihat struktur
mikro, memperkirakan fraksi luas. $tau dengan membandingkan struktur mikro dengan
pembesaran tertentu terhadap standar tertentu yang terdiri dari beberapa jenis dan gambar
struktur yang ideal dengan persentase yang berbeda. Dengan metode perhitungan ada dua
cara. 6ara yang pertama adalah dengan analisa luas yang diperkenalkan pertama kali oleh
Delesse, Beologis 7erman pada tahun 'C*C, yang menunjukkan fraksi luas $a, dari potongan
dua dimensi adalah suatu perhitungan fraksi 5olume &
W5 N $ :$%
Dimana $ adalah jumlah luas fasa yang dimaksud $% adalah luas total pengukuran.
Pengukuran dapat dengan metode planimetri atau dengan memotong foto fasa yang dimaksud
dan mencoba membandingkan lebar ''
fasa yang dimaksud dengan lebar foto yang dimaksud. "etode ini kurang
sesuai untuk fasa halus.
6ara yang kedua adalah dengan analisa garis, metode ini diperkenalkan oleh 9e,iwal seorang
Beologis 7erman pada tahun 'CQC. /a mendemonstrasikan ekui5alensi antara fraksi garis ==
dan fraksi 5olum. Pada analisa garis, total panjang dari garis-garis yang ditarik sembarangan
memotong fasa yang diukur = dibagi dengan total panjang garis =% untuk memperoleh fraksi
garis &
== N = :=% N W5
6ara yang kedua yaitu dengan perhitungan titik, diperkenalkan oleh
%homson 'Q)), Blagole5 'Q)), 6halkley 'Q*). "etode ini menggunakan point grind dua
dimensi. 6aranya test grind diletakkan pada lensa okuler atau dapat diletakkan di depan layar
proyeksi atau foto dengan bantuan lembaran plastik. Pembesaran harus cukup tinggi sehingga
lokasi titik uji terhadap struktur tampak jelas. Pembesaran sekecil mungkin dimana hasil
memungkinkan pembesaran disesuaikan dengan daya pisah dan ukuran area untuk ketelitian
statistik. Semakin kecil pengukuran semakin banyak daerah yang dapat dianalisa dengan
derajat ketelitian statistik tertentu. %itik potong adalah perpotongan ( garis grind&
Pp N P :P% N = :nPo
Dimana n adalah jumlah perhitungan dan Po jumlah titik dari grind. 7adi P% N nPo, jumlah
total titik uji pada lensa okuler umumnya menggunakan jumlah titik terbatas yaitu Q, '-, (+,
dan seterusnya dengan jarak teratur. Sedangkan untuk grind yang digunakan didepan screen
mempunyai '-, (+, (Q, -* atau '00 titik. Iraksi 5olume sekitar +0J sangat baik
menggunakan jumlah grind yang sedikit, seperti (+ titik. ntuk 5olume fraksi yang amat
rendah baik digunakan grind dengan jumlah titik yang banyak dalam kebanyakan pekerjaan,
fraksi 5olume dinyatakan dengan persentase dengan dikalikan '00. !etiga metode dapat
dianggap mempunyai ketelitian yang sama.
W W N $ $ N = = N P
b. kuran :besar butir
"etode perhitungan besar butir ada dua cara. 6ara yang pertama adalah metode Planimetri
yang diperkenalkan oleh 7efferies. "etodenya yaitu dengan rumus &
B N [),)(( =og 2N$3 1 (,Q+\
Dimana N$ adalah jumlah butir: mm( N 2I3 2n'F n(:(3 N N$
I adalah bilangan 7efferies N "( : +000.
+000 mm( N =uas lingkaran.
No butir dapat dilihat di table $S%"
"etoda yang kedua adalah dengan metode /ntercept yang diperkenalkan
oleh ;eyne yaitu dengan rumus &
B N [-,-*- log Q=)3 1 ),(QC\
P= N P : 2=%:"3
Panjang garis perpotongan T
-=) N ' : P=
P N 7umlah titik potong batas butir deng an lingkaran
=% N Panjang garis total
" N Perbesaran
P' atau =) dapat dilihat di table besar butir $S%"
Sebenarnya masih banyak obyek-oblek pengukuran metalografi kuantitatif lainnya yang
belum disebutkan. Seperti mengukur luas permukaan dan panjang garis 5olume, dan
distribusi ukuran partikel dengan metode yang berbeda-beda. Semuanya dipakai sesuai
dengan permintaan analisa metalografinya. %etapi yang paling sering menjadi obyek dalam
metalografi kuantitatif biasanya adalah perhitungan fraksi 5olume dan perhitungan besar atau
ukuran butir.
http://ali$3-0-.blogspot.com/#010/0-/perhituga*porositas.html
8. Pe%eriksaan Makrosko&ik dan Mikrosko&ik
a. Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik adalah sebuah pemeriksaan untuk mengamati struktur dengan
perbesaran '0-'00 kali, biasanya digunakan mikroskop cahaya.
b. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik adalah sebuah pemeriksaan untuk mengamati struktur dengan
perbesaran diatas '00 kali, biasanya digunakan mikroskop cahaya ataupun mikroskop
elektron dan mikroskop optik.
http://www.scribd.com/doc/40-01433/MG5CFE"<C?6
L. No%enklatur alat &olis( dan %ikrosko&
Nomenklatur mikroskop
M. iste% 8ristalografi
!ristalografi adalah ilmu yang menentukan susunan atom dalam setiap struktur padat,
termasuk, namun tidak terbatas pada batu permata. Semua batu permata adalah struktur
kristal terbuat dari campuran senyawa unsur yang berbeda, dan bentuk kristal didasarkan
pada struktur atom dari unsur blok bangunan. $tom dalam mineral tersebut diatur dalam pola
geometris memerintahkan disebut OmotifO yang menentukan nya Ostru$tur =ristal. Struktur
kristal permata]s $ akan menentukan simetri, sifat optik, pesawat belahan , dan bentuk
geometris secara keseluruhan, 9esep, atau campuran senyawa ini menjadi cetak biru untuk
bagaimana kristal akan tumbuh. 4 %eman-pola pertumbuhan kristal $ disebut sebagai yang
46rystal !ebiasaan.4
'. !ubik
Sistem kristal
kubik juga
dikenal
sebagai
isometrik
4sistem4.
Sistem 2/sometric3 kristal kubik dicirikan oleh simetri total. Sistem 6ubic memiliki tiga
sumbu kristalografi yang semuanya tegak lurus satu sama lain, dan sama panjang. Sistem
kubik memiliki satu titik kisi pada masing-masing empat sudut kubus itu.
(. ;eUagonal Bersegi enam
Sistem kristal heksagonal memiliki empat sumbu kristal yang terdiri atas atau khatulistiwa
tiga sama horisontal 2, b, dan d3 kapak di '(0 ^, dan satu 5ertikal 2c3 sumbu yang tegak lurus
ke tiga lainnya.. %he 2c3 porosnya dapat lebih pendek, atau lebih lama dari sumbu horisontal.
). %etragonal
Bersegi empat
Sebuah kristal tetragonal adalah bentuk kubik sederhana yang membentang di sepanjang3
perusahaan 2c sumbu untuk membentuk prisma persegi panjang. !ristal tetragonal akan
memiliki dasar persegi dan atas, tetapi ketinggian yang lebih tinggi. Dengan terus untuk
meregangkan 4tubuh-berpusat4 kubik, satu lagi Bra5ais kisi dari sistem tetragonal dibangun.
*. 9ombohedral
Sebuah rhombohedron 2alias sistem trigonal3 memiliki bentuk tiga dimensi yang mirip
dengan kubus, tetapi telah condong atau miring ke satu sisi sehingga miring. Bentuknya
dianggap 4prismatik4 karena semua enam wajah kristal yang sejajar satu sama lain. 4 Setiap
wajah yang tidak kuadrat pada malaikat kanan disebut 4rhombi.4 Sebuah kristal rombohedral
memiliki enam wajah, '( tepi, dan C titik. 7ika semua sudut tumpul internal non-wajah yang
sama 2contoh datar, di bawah3, dapat disebut trape,ohedron-trigonal.
+. #rtorombik
"ineral yang terbentuk di ortorombik tersebut 2alias belah ketupat3 sistem kristal memiliki
tiga sumbu yang saling tegak lurus, semua dengan, atau tidak sama panjang yang berbeda.
-. "onoklinik
!ristal yang terbentuk dalam sistem monoklinik memiliki tiga sumbu tidak sama. sumbu
kristalografi cenderung terhadap satu sama lain pada sudut miring, dan sumbu 2b3 tegak lurus
ke dan c. 2B3 sumbu kristalografi disebut 4orto4 sumbu.
.. %riklinik
!ristal yang terbentuk dalam sistem triklinik memiliki tiga sumbu kristalografi tidak sama,
semua yang berpotongan pada sudut miring. !ristal triklinik memiliki sumbu simetri '-lipat
dengan hampir tidak simetri yang jelas, dan tidak ada cermin atau pesawat prismatik.
N. /a%*ar ATM /rain i9e Nu%*er
"ambar #.39 C75M Brai 7i:e ,umber
http://www.google.co.id/images&hl(id+'(gambarJ#0astmJ#0graiJ#0si:e
J#0umber+um(1+ie(>5?*8+source(og+sa(,+tab(wi+biw(1366+bih(607
"enentukan ukuran butir rumit oleh sejumlah faktor. Pertama, ukuran tiga-dimensi dari butir
tidak konstan dan pesawat sectioning akan memotong melalui butir secara acak. Dengan
demikian, pada bagian-lintas kita akan mengamati berbagai ukuran, tidak lebih besar dari
penampang gandum terbesar sampel. Bentuk butir juga ber5ariasi, terutama sebagai fungsi
dari ukuran butir. Salah satu bentuk studi awal butir dibuat oleh =ord !el5in pada tahun
'CC.. Dia menunjukkan bahwa bentuk butir-mengisi ruang optimal, dengan luas permukaan
minimum dan tegangan permukaan, adalah polyhedron dikenal sebagai tetrakaidecahedron,
yang memiliki '* wajah, (* sudut, dan )- sisi. Sementara bentuk ini memenuhi kriteria butir
yang paling, tidak memenuhi sudut derajat yang dibutuhkan '(0 dihedral antara butir di mana
tiga butir berdekatan bertemu di tepi, kecuali wajah menunjukkan sejumlah kecil
kelengkungan. =ain bentuk bulir yang ideal, pigura berduabelas segi pentagonal, setuju juga
dengan pengamatan dari biji-bijian, tapi bukan merupakan bentuk ruang mengisi. /ni
memiliki dua belas lima-sisi wajah. Namun, harus diakui bahwa kami sampling butir dengan
berbagai ukuran dan bentuk. Dalam kebanyakan kasus, butir diamati pada pameran pesawat
dipoles penampang berbagai ukuran sekitar pengukuran rata-rata dan indi5idu sentral dari
biji-bijian, diameter, atau panjang mencegat memperlihatkan distribusi normal. Pada sebagian
besar kasus, kita hanya menentukan nilai rata-rata ukuran butir planar, daripada distribusi.
$da kasus di mana distribusi ukuran butir tidak normal, tetapi bimodal, atau 4dupleks.4 7uga,
bentuk biji-bijian kami dapat terdistorsi oleh prosedur pengolahan sehingga mereka diratakan
dan : atau memanjang. Bentuk produk yang berbeda, dan prosedur pengolahan yang berbeda,
dapat menghasilkan berbagai bentuk butiran non-sama-sumbu. /ni, tentu saja, tidak
mempengaruhi kemampuan kita untuk mengukur ukuran butir.
"enentukan ukuran butir juga rumit oleh berbagai jenis biji-bijian yang dapat hadir dalam
logam, meskipun bentuk dasar mereka adalah sama. Sebagai contoh, dalam tubuh berpusat
logam kubik, seperti Ie, "o, dan 6r, kami telah butir ferit, dalam berpusat muka logam
kubik, seperti $l, Ni, 6u, dan baja tahan karat tertentu, kita memiliki butir austenit. Butir
menunjukkan bentuk yang sama dan diukur dengan cara yang sama, tetapi kita harus berhati-
hati dalam menjelaskan apa jenis biji-bijian kita ukur. Dalam menghadapi berpusat logam
kubik, kita boleh mengamati batas kembar yang disebut dalam butir 2lihat sidebar di jenis
biji-bijian3. $luminium paduan, bagaimanapun, jarang kembar pameran. !etika kembar
hadir, mereka akan diabaikan jika kita mencoba untuk mendefinisikan ukuran butir. Namun,
jika kita berusaha untuk membangun hubungan antara struktur mikro dan sifat, misalnya,
kekuatan, kita harus mempertimbangkan batas kembar karena mereka mempengaruhi gerakan
dislokasi, seperti batas butir lakukan. #leh karena itu, kita harus mengakui maksud dari
pekerjaan yang dilakukan.
Dalam baja panas dirawat, ia diakui bahwa ukuran butir hasil dari perlakuan panas, biasanya
martensit, tidak diukur atau tidak dapat diukur. ntuk baja karbon rendah, bentuk martensit
di paket dalam induk butir austenit. Dalam martensites tinggi karbon, kita tidak
memperhatikan bentuk apapun struktural nyaman yang dapat diukur. Dalam kebanyakan
kasus, kami mencoba untuk mengukur ukuran induk butir austenit yang terbentuk selama
memegang suhu tinggi selama perawatan panas. ;al ini biasanya disebut sebagai 4ukuran
butir sebelumnya-austenit4 dan telah banyak berhubungan dengan sifat baja perlakuan panas.
Proses yang paling sulit di sini adalah prosedur etsa diperlukan untuk mengungkapkan batas-
batas sebelumnya. !adang-kadang mereka tidak dapat terungkap, terutama pada baja karbon
rendah. Dalam hal ini, dimungkinkan untuk mengukur karbon rendah reng ukuran paket
martensit, yang merupakan fungsi dari ukuran butir sebelumnya-austenit.
http://www.google.co.id/images&hl(id+'(gambarJ#0astmJ#0graiJ#0si:e
J#0umber+um(1+ie(>5?*8+source(og+sa(,+tab(wi+biw(1366+bih(607
Persiapan Permukaan Logam untuk Uji
Metalografi
Ditulis oleh: Mochammad karim Al Amin - Saturday, May 26, 2012
1. Pemotongan sesimen
Pada taha ini, diharakan sesimen dalam keadaan datar,
sehingga memudahkan dalam engamatan.
2. Mounting sesimen !"ila dierlukan#
$aha mounting ini, sesimen hanya dilakukan untuk material yang
kecil atau tiis sa%a. Sedangkan untuk material yang te"al, tidak memerlukan
roses mounting.
&. 'rinding dan olishing
$aha grinding dan olishing ini "ertu%uan untuk mem"entuk
ermukaan sesimen agar "enar-"enar rata. 'rinding dilakukan dengan cara
menggosok sesimen ada mesin hand grinding yang di"eri kertas gosok
dengan ukuran grid yang aling kasar!grid &20# samai yang aling halus.
Sedangkan olishing sendiri dilakukan dengan menggosokkan
sesimen diatas mesin polishing machine yang dilengkai dengan kain (ool
yang di"eri ser"uk alumina dengan kehalusan 1-0,0) mikron. Panam"ahan
ser"uk alumina ini "ertu%uan untuk le"ih mengahluskan ermukaan sesimen
sehinggan akan le"ih mudah melakukan metalogra*i.
+. ,tsa !etching#

Proses etsa ini ada dasarnya adalah roses korosi atau
mengorosikan ermukaan sesimen yang telah rata karena roses grinding dan
olishing men%adi tidak rata lagi. -etidakrataan ermukaan sesimen ini
dikarenakan mikrostruktur yang "er"eda akan dilarutkan dengan keceatan
yang "er"eda, sehingga meninggalkan "ekas ermukaan dengan orientasi sudut
yang "er"eda ula. Pada elaksanaannya, roses etsa ini dilakukan dengan cara
mencelukan sesimen ada cairan etsa dimana tia %enis logam memunyai
cairan etsa (etching reagent) sendiri-sendiri. Perhatikan gam"ar 1.2 yang
menun%ukkan engaruh e*ek roses etsa ermukaan sesimen yang telah
mengalami roses grinding dan olishing.


Setelah ermukaan sesimen dietsa, maka sesimen terse"ut sia
untuk diamati di "a(ah mikrosko dan engam"ilan *oto metalogra*i.
Pengamatan metalogra*i ada dasarnya adalah melihat er"edaan intensitas
sinar antul ermukaan logam yang dimasukkan ke dalam mikrosko sehimgga
ter%adi gam"ar yang "er"eda !gela, agak terang, terang#. Dengan demikian
aa"ila se"erkas sinar di kenakan ada ermukaan aesimen maka sinar
terse"ut akan diantulkan sesuai dengan orientasi sudut ermukaan "idang
yang terkena sinar. Semakin tidak rata ermukaan, maka semakin sedikit
intensitas sinar yang terantul ke dalam mikrosko. Aki"atnya, (arna yang
tamak ada mikrosko adalah (arna hitam. Sedangkan ermukaan yang
sedikit terkorosi akan tamak "er(arna terang !utih# se"agaiman ditun%ukkan
ada gam"ar 1.& "erikut.
Metalografi
"ei )'
Posted by "echanical Blog
Metalografi adalah suatu teknik atau metode persiapan material untuk
mengukur, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari informasi-informasi yang terdapat
dalam material yang dapat diamati, seperti fasa, butir, komposisi kimia, orientasi butir, jarak
atom, dislokasi, topografi dan sebagainya. $dapun secara garis besar langkah-langkah yang
dilakukan pada metalografi adalah&
1. Pemotongan sesimen !sectioning#
2. Pem"ikaian !mounting#
&. Penggerindaan, a"rasi dan emolesan !grinding, abrasion
and polishing#
+. Pengetsaan !etching#
). ."ser/asi ada mikrosko otik
Pada metalografi, secara umum yang akan diamati adalah dua hal yaitu
macrostructure 2stuktur makro3 dan microstructure 2struktur mikro3. Struktur makro adalah
struktur dari logam yang terlihat secara makro pada permukaan yang dietsa dari spesimen
yang telah dipoles. Sedangkan struktur mikro adalah struktur dari sebuah permukaan logam
yang telah disiapkan secara khusus yang terlihat dengan menggunakan perbesaran minimum
(+U.
a. Pe%otongan :Sectioning;
Proses Pemotongan merupakan pemindahan material dari sampel yang besar
menjadi spesimen dengan ukuran yang kecil. Pemotongan yang salah akan mengakibatkan
struktur mikro yang tidak sebenarnya karena telah mengalami perubahan.
!erusakan pada material pada saaat proses pemotongan tergantung pada
material yang dipotong, alat yang digunakan untuk memotong, kecepatan potong dan
kecepatan makan. Pada beberapa spesimen, kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu banyak
dan dapat dibuang pada saat pengamplasan dan pemolesan.
*. Pe%*ingkaian : Mounting;
Pembingkaian seringkali diperlukan pada persiapan spesimen metalografi,
meskipun pada beberapa spesimen dengan ukuran yang agak besar, hal ini tidaklah mutlak.
$kan tetapi untuk bentuk yang kecil atau tidak beraturan sebaiknya dibingkai untuk
memudahkan dalam memegang spesimen pada proses pngamplasan dan pemolesan.
Sebelum melakukan pembingkaian, pembersihan spesimen haruslah dilakukan
dan dibatasi hanya dengan perlakuan yang sederhana detail yang ingin kita lihat tidak hilang.
Sebuah perbedaan akan tampak antara bentuk permukaan fisik dan kimia yang bersih.
!ebersihan fisik secara tidak langsung bebas dari kotoran padat, minyak pelumas dan kotoran
lainnya, sedangkan kebersihan kimia bebas dari segala macam kontaminasi. Pembersihan ini
bertujuan agar hasil pembingkaian tidak retak atau pecah akibat pengaruh kotoran yang ada.
Dalam pemilihan material untuk pembingkaian, yang perlu diperhatikan adalah
perlindungan dan pemeliharaan terhadap spesimen. Bingkai haruslah memiliki kekerasan
yang cukup, meskipun kekerasan bukan merupakan suatu indikasi, dari karakteristik abrasif.
"aterial bingkai juga harus tahan terhadap distorsi fisik yang disebabkan oleh panas selama
pengamplasan, selain itu juga harus dapat melkukan penetrasi ke dalam lubang yang kecil
dan bentuk permukaan yang tidak beraturan.
'. Pengerindaan, Penga%&lasan dan Pe%olesan
Pada proses ini dilakukan penggunaan partikel abrasif tertentu yang berperan
sebagai alat pemotongan secara berulang-ulang. Pada beberapa proses, partikel-partikel
tersebut dsisatukan sehingga berbentuk blok dimana permukaan yang ditonjolkan adalah
permukan kerja. Partikel itu dilengkapi dengan partikel abrasif yang menonjol untuk
membentuk titik tajam yang sangat banyak.
Perbedaan antara pengerindaan dan pengamplasan terletak pada batasan
kecepatan dari kedua cara tersebut. Pengerindaan adalah suatu proses yang memerlukan
pergerakan permukaan abrasif yang sangat cepat, sehingga menyebabkan timbulnya panas
pada permukaan spesimen. Sedangkan pengamplasan adalah proses untuk mereduksi suatu
permukaan dengan pergerakan permukaan abrasif yang bergerak relatif lambat sehingga
panas yang dihasilkan tidak terlalu signifikan.
Dari proses pengamplasan yang didapat adalah timbulnya suatu sistim yang
memiliki permukaan yang relatif lebih halus atau goresan yang seragam pada permukaan
spesimen. Pengamplasan juga menghasilkan deformasi plastis lapisan permukaan spesimen
yang cukup dalam.
Proses pemolesan menggunakan partikel abrasif yang tidak melekat kuat pada
suatu bidang tapi berada pada suatu cairan di dalam serat-serat kain. %ujuannya adalah untuk
menciptakan permukaan yang sangat halus sehingga bisa sehalus kaca sehingga dapat
memantulkan cahaya dengan baik. Pada pemolesan biasanya digunakan pasta gigi, karena
pasta gigi mengandung Gn dan 6a yang akan dapat mengasilkan permukaan yang sangat
halus. Proses untuk pemolesan hampir sama dengan pengamplasan, tetapi pada proses
pemolesan hanya menggunakan gaya yang kecil pada abrasif, karena tekanan yang didapat
diredam oleh serat-serat kain yang menyangga partikel.
1. d. Pengetsaan (Etching)
8tsa dilakukan dalam proses metalografi adalah untuk melihat struktur mikro
dari sebuah spesimen dengan menggunakan mikroskop optik. Spesimen yang cocok untuk
proses etsa harus mencakup daerah yang dipoles dengan hati-hati, yang bebas dari deformasi
plastis karena deformasi plastis akan mengubah struktur mikro dari spesimen tersebut. Proses
etsa untuk mendapatkan kontras dapat diklasifikasikan atas proses etsa tidak merusak 2o
disctructi3e etchig3 dan proses etsa merusak 2disctructi3e etchig3.
1. 1. Etsa Tidak Merusak (Non Discructive Etching)
8tsa tidak merusak terdiri atas etsa optik dan perantaraan kontras dari struktur
dengan pencampuran permukaan secara fisik terkumpul pada permukaan spesimen yang telah
dipoles. Pada etsa optik digunakan teknik pencahayaan khusus untuk menampilkan struktur
mikro. Beberapa metode etsa optik adalah pencahayaan gelap 2dar$ field illumiatio3,
polarisasi cahaya mikroskop 2polari:ed light microscop%3 dan differetial iterfece cotrast.
Pada penampakan kontras dengan lapisan perantara, struktur mikro ditampilkan
dengan bantuan interfensi permukaan tanpa bantuan bahan kimia. Spesimen dilapisi dengan
lapisan transparan yang ketebalannya kecil bila dibandingkan dengan daya pemisah dari
mikroskop optik. Pada mikroskop interfensi permukaan, cahaya ynag terjadi pada sisa-sisa
film dipantulkan ke permukaan perantara spesimen.
1. 2. Etsa Merusak (Desctructive Etching)
8tsa merusak adalah proses perusakan permukaan spesimen secara kimia agar
terlihat kontras atau perbedaan intensitas dipermukaan spesimen. 8tsa merusak terbagi dua
metode yaitu etsa elektrokimia 2electochemical etchig3 dan etsa fisik
2phisical etchig3. Pada etsa elektrokimia dapat diasumsikan korosi terpaksa,
dimana terjadi reaksim serah terima elektron akibat adanya beda potensial daerah katoda dan
anoda. Beberapa proses yang termasuk etsa elektokimia adalah etsa endapan 2precipitation
etching3, metode pewarnaan panas 2heat titig3, etsa kimia 2chemical etchig3 dan etsa
elektrolite 2electrol%tic etchig3.
Pada etsa fisik dihasilkan permukaan yang bebas dari sisa ,at kimia dan
menawarkan keuntungan jika etsa elektrokimia sulit dilakukan. 8tsa ion dan etsa termal
adalah teknik etsa fisik yang mengubah morfologi permukaan spesimen yang telah dipoles.

Anda mungkin juga menyukai