Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM HARDNEST
Disusun Oleh :
Nama : Goodman Pane
NIM : 43!!"!#
$AKULTAS TEKNIK %URUSAN MESIN
UNI&ERSITAS PAN'ASILA
%AKARTA
!(4
KATA PENGANTAR
Penyusun bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya laporan
praktikum Rekayasa Dasar Mesin hardnest, dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. Penyusun mengharapkan karya tulis ini dapat membantu pihak-pihak
yang memerlukan, serta untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
semua pembaca. elain itu, !uga untuk memenuhi persyaratan nilai dari mata kuliah
prktikum.Penyusun menyadari tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, begitu
!uga dengan penyusunan laporan ini, bila terdapat kekurangan maupun kesalahan,
penyusun mohon maa" dan sangat mengharapkan kritik yang membangun dari
pembaca. Demikian laporan ini disusun, semoga dapat berguna di kemudian hari serta
dapat memberikan banyak man"aat.
#akarta, $% Mei &'$(
Penyusun,
)oodman Pane
DA$TAR ISI
KATA PENGANTAR.............
........................ i
DA$TAR
ISI..............................................
ii
)A) I PENDAHULUAN......................................................................... $
1.1. *atar +elakang..........................................................................
$
1.2. Maksud dan Tu!uan...................................................................
&
)A) II LANDASAN TEORI PRAKTIKUM...........................................
%
&.$. Pengertian ,ekerasaan Dan i"at Material...............................
%
&.&. Penentuan ,ekerasan..................................................................
-
&.%. Macam . Macam Pengerasan.....................................................
$/
)A) III %URNAL PRAKTIKUM..............................................................
&%
%.$. Tu!uan Praktek.......................................................
&%
%.&. 0lat - 0lat dan +ahan.............................................................
&%
%.%. 1ara ,er!a..............................................................................
&%
%.(. Data Pengu!ian Metode Rockwell...........................................
&(
%.2. ,esimpulan.............................................................................
&2
%.2. aran.......................................................................................
&2
)A) I&PENUTUP*******...............................................................................
&3
DA$TAR PUSTAKA...................................................................................
iii
LAMPIRAN
)A) I
PENDAHULUAN
* La+a, )ela-an.
,ekerasan adalah kemampuan sebuah benda atau material terhadap
penetrasi4daya tembus dari benda lain yang lebih keras, pengu!ian kekerasan
merupakan salah satu dari sekian banyak pengu!ian kekerasan yang dipakai,
karena dapat dipakai pada benda u!i yang kecil tanpa kesulitan mengenai
spesi"ikasi.
,ekerasan suatu bahan dapat ditentukan memalui berbagai macam cara
pengu!ian, diantaranya adalah 5
$. Pengu!ian kekerasan dengan metode +rinell.
&. Pengu!ian kekerasan dengan metode Rockwell.
%. Pengu!ian kekerasan dengan metode 6ickers.
Pengu!ian kekerasan +rinell adalah dengan menggunakan bola ba!a yang
dikeraskan, yang berdiameter D kemudian ditekan pada permukaan benda.
Pengu!ian kekerasan Rockwell sangat cocok untuk semua material, baik lunak
maupun keras. Penggunaan dan penekanan dapat dilakukan dengan leluasa.
Penetrator yang sering digunakan pada percobaan Rockwell adalah intan $&'
o
dan
bola ba!a
$3
$
inchi.
Pengu!ian kekerasan 6ickers mempunyai kesamaan dengan pengu!ian
Rockwell, kedua-duanya dapat diukur dengan leluasa pada permukaan. Tetapi
penetrator yang digunakan berbeda. Pengu!ian kekerasan 6ickers menggunakan
intan dengan sudut $%3
o
7berbentuk piramida8 sebagai indicator.
Pengu!ian kekerasan yang paling banyak dipakai adalah penekanan tertentu
pada benda u!i dengan beban tertentu, dengan mengukur bekas penekanan, ini
disebabkan oleh timbulnya gaya luar kemudian diu!i sampai dimana kekuatan
bahan tersebut. 9ntuk lebih !elasnya akan diuraikan pada bab selan!utnya.
*! Ma-sud Dan Tu/uan
Menentukan angka kekerasan bahan.
Membandingkan beberapa metode pengkuran kekerasan.
Dapat menentukan kekerasan material berdasarkan metode Rockwell.
)A) II
LANDASAN TEORI
!* PENGERTIAN KEKERASAN DAN SI$AT MATERIAL
,ekerasan adalah kemampuan suatu bmaterial untuk menahan penetrasi pada
permukaan, sedangkan pengu!ian kekerasan atau hardness tess adalah suatu
pengu!ian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan suatu material untuk
menahan penetrasi pada permukaan. 0dapun si"at-si"at material yang diu!i
adalah 5
$. Physical Properties 7si"at "isik8
i"at "isik adalah segala aspek dari suatu ob!ek atau :at yang dapat diukur atau
dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. i"at-"isik dapat berupa si"at intensi"
atau ekstensi". i"at intensi" adalah si"at yang tidak tergantung pada ukuran dan
!umlah materi pada material, misalnya rasa, massa !enis, dan wu!ud. sedangkan
si"at ekstensi" adalah si"at material yang bergantung pada !umlah dan ukuran
suatu material, sebagai contohnya adalah massa, ;olum, entalpi, dll. i"at "isis
dapat berupa si"at ekstensi" atau intensi". <amun, semua si"at kimia tergolong
si"at intensi".
&. 1hemistry Properties 7i"at kimia8
i"at kimia pada umumnya meru!uk pada si"at suatu materi dengan kondisi
ambien atau daerah sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmos"er, dan
atmos"er beroksigen8. i"at ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat
diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu :at. i"at kimia dapat
digunakan untuk menyusun klasi"ikasi kimia.
%. Technology properties 7i"at teknologi8
i"at teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk
dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya
dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat
dibuat dengan proses pengecoran. i"at-si"at teknologi diantaranya si"at mampu
las, si"at mampu cor, si"at mampu mesin dan si"at mampu bentuk. i"at material
terdiri dari si"at mekanik yang merupakan si"at material terhadap pengaruh yang
berasal dari luar serta si"at-si"at "isik yang ditentukan oleh komposisi yang
dikandung oleh material itu sendiri.
(. Mechanical Properties 7si"at mekanik8
i"at mekanik adalah suatu respon atau daya tolak dari suatu material ketika di
beri perlakuan atau pembebanan. i"at mekanik material terbagi men!adi & bagian,
yaitu 5
$. trength 7kekuatan8
,ekuatan merupakan kemampuan dari suatu material untuk menahan
beban tanpa mengalami kepatahan.
Gambar 2.1, grafik kekuatan material sebelum mengalami perpatahan
&. ti""ness 7kekakuan8
ti""ness merupakan suatu si"at kekakuan pada material. i"at
kekakuatanmerupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari material dan
memiliki e"ek yang penting dalam penyesuaian penyelesain dan pemasangan dari
kaca.
+anyak material yang kaku memiliki kepadatan yang rendah untuk
menahan de"ormasi dari penyemiran, pemasangan, gra;itasi dan ;ibrasi pada saat
pengoperasiannya.0papun bentuk dan struktur internalnya, sti""ness mendukung
lingkungan material dapat dituliskan sebagai 5
sti""ness speci"ics = E
T
%. Elasticity 7 elastisitas8
Elastisitas adalah kemampuan material untuk menyerap tekanan dan
memantulkannya ke arah lain serta mampu kembali ke bentuk semula sebelum
menerima tekanan tersebut
(. Plasticity 7si"at plastik8
Plastis merupakan suatu keadaan dimana sebuah benda mengalami
pertambahan pan!ang tetapi benda tersebut tidak bisa untuk kembali ke bentuk
semula.
2. Ductility 7daktilitas8
Merupakan kemampuan benda untuk dibentuk tanpa mengalami
kepatahan atau de"ormasi lainnya.
3. Toughness 7ketahanan8
i"at toughness adalah si"at suatu material yang tidak akan patah atau
retak ketika mengalami hentakan secara tiba-tiba. ,etahanan dari sebuah material
berada dibawah kur;a tegangan-regangan. Pada bagian tegangan menun!ukkan
kesimbangan dengan kekuatan tekan, sedangkan pada bagian regangan
menunjukkan keseimbangan dengan perpanjangannya. Wilayah dibawah
kurva tegangan-regangan sangat seimbang dari integral dari gaya yang
melebihi dari panjang rentang polimer sebelum kepatahan.
>ntegral ini adalah merupakan energi yang diperlukan untuk
mematahankan suatu benda. ,etahanan merupakan ukuran dari energi yang
dapat diterima oleh suatu benda sebelum mengalami kepatahan.
+erikut ini adalah kur;a Toughness
Gambar 2.2 kurva toughness
Perbedaan antara ,etahanan dan ,ekuatan. Material yang kuat belum
tentu tahan untuk direntangkan. edangkan substansi dari perengangan adalah
kekutan, tetapi tidak mengalami de"ormasi yang besar. ecara lebih !elas
perbedaan antara kekuatan dan ketahanan ditun!ukkan dengan kur;a berikut
ini5
Gambar 2.3 kurve perbedaan kekuatan-ketahanan
?. 1reep 7melar8
+eberapa bagian dari mesin dan struktur dapat berde"ormasi secara
kontinu dan perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama apabila dibebani
secara tetap. De"ormasi macam ini yang tergantung pada waktu dinamakan melar
7creep8. Melar ter!adi pada temperatur rendah !uga, tetapi yang sangat menyolok
ter!adi pada temperature dekat pada titik cair. ,alau kekuatan lelah yang akan
dikemukakan kemudian dibandingkan dengan kekuatan melar, kekuatan elah
rendah pada temperatur yang rendah sedangkan pada temperatur lebih tinggi
7sekitar 32'@, untuk ba!a 8 kekuatan melar lebih rendah. Aleh karena itu pada
perencanaan suatu komponen untuk temperatur rendah perlu didasarkan atas
kekuatan lelah sedangkan pada temperatur lebih tinggi perlu didasarkan atas
kekuatan melar, karena pengaruh waktu pembenanan adalah besar.
-. Bardness 7kekerasan8
,ekerasan 7hardness8 merupakan kemampuan dari suatu bahan4 material
terhadap gaya tekan4 goresan4 pengikisan.
Pengu!ian kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengu!ian yang dipakai,
karena dapat dilaksanakan pada benda u!i yang kecil tanpa kesukaran mengenai
spesi"ikasi. Pengu!ian paling banyak dipakai ialah dengan menekankan penekan
tertentu kepada benda u!i dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran
bekas penekanan yang terbentuk di atasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan
penekanan.
!*!* Penen+uan Ke-e,asan
,ekerasan adalah suatu si"at dari bahan logam yang sangat penting karena
banyak si"at lain dari bahan logam yang berhubungan dengan kekerasan. ,ekerasan
ini adalah suatu kemampuan dari bahan untuk menahan de"ormasi plastik yang ter!adi
atau perbedaan dari bahan terhadap bentuk tetap. ,ekerasan berhubungan dengan
kekuatan, oleh karena itu dalam hal kekerasan suatu bahan dengan angka-angka
sudah menggambarkan kekuatan tersebut.
,emampuan suatu logam akan meningkat apabila kekerasan semakin meningkat,
sementara kekerasan itu sendiri dipengaruhi oleh media pendingin.
Pada umumnya ada % cara pengu!ian kekerasan, yaitu5
a8 1ara penggoresan
Dilakukan dengan !alan menggoreskan bahan yang lebih keras terhadap bahan yang
lebih lunak. 1ara ini dikenal dengan Bocks-Mocks. Membuat skala yang terdiri dari
sepuluh standar. Mineral-mineral yang disusun menurut kekerasan atau kemampuan
mulai dengan bahan terkeras yaitu intan kebahan yang lebih lunak.
b8 1ara dinamik
Dilakukan dengan !alan men!atuhkan bola ba!a ke permukaan logam dimana tinggi
pantulan bola menyatakan energi pantulan sebagai ukuran. ,ekerasan cara ini disebut
hare shereskop.
c8 1ara penekanan
Merupakan cara umum dari pengu!ian kekerasan logam yang termasuk cara ini adalah
cara +rinell, 6ickers, dan cara Rockwell.
0 'a,a 1,innel
Yaitu dengan cara menekankan bola ba!a pada logam, dengan suatu bahan
tertentu, pada waktu ba!a ditekankan pada permukaan logam, maka akan
tampak bekas penekanan berupa sebagian dari bola ba!a. ,esan yang
dihasilkan diukur di setidaknya dua diameter - biasanya di sudut kanan satu
sama lain dan hasil tersebut rata-rata ebuah gra"ik kemudian digunakan
untuk mengkon;ersi pengukuran diameter rata-rata ke nomor kekerasan
+rinell. Test "orces range "rom 2'' to %''' kg". 9!i kekuatan berkisar 2''-
%''' kg
Diameter bekas penekanan diukur teliti dengan mikroskop kekerasan +rinell
diperoleh dengan perhitungan beban dibagi dengan luas penampang bekas
penekanan
)ambar &.( penekanan brinell
* Me+ode 2ene-anan 1,inell
-eun+un.an
a. Penger!aan lebih mudah dilakukan
b. +iaya relati" ringan.
c. Menghasilkan !e!ak yang relati" kecil
-e-u,an.an
a. Tidak dipengaruhi oleh kekerasan permukaan.
b. Tidak dapat dilakukan pada logam dengan ukuran permukaan kecil.
c. Tidak dapat dilakukan pada logam dengan tingkat kekerasan yang
tinggi.
!0 Ro3-4ell
Pada metode ini, penetrator 7alat penekan8 ditekan ke dalam benda ker!a
dengan pembebanan.
,edalaman indentasi memberikan harga kekerasan, secara tepatnya dari
beban-beban mayor terpakai dan minornya menun!ukkan kekerasan Rockwell
berpariasi ditun!ukkan huru" 1 dan + yang !uga menun!ukkan skala Rockwell
yang digunakan.
Prinsip kekerasan logam didasarkan pada dalamnya atau dangkalnya bekas
penekanan kerucut atau bola ba!a yang masuk pada logam dengan C bentuk
tertentu. ,erucut intan dan bola ba!a yang sering digunakan adalah dengan
diameter = $43, $4-, D, dan E inchi.
Makin keras suatu logam yang akan di!ui maka semakin dangkal masuknya
bola ba!a atau kerucut ba!a. +egitu pula sebaliknya, karena pengukuran
dalamnya penekanan terbatas pada kemampuan alat dan mengingat segi-segi
praktis lainnya. Maka dibuat segi dari skala yang disebut skala 0, +, dan 1.
$. kala 0
Digunakan pada pengukuran kekerasan logam yang sangat keras dengan
menggunakan kerucut intan dengan beban 3' ,g.
&. kala +
Digunakan pada pengukuran kekerasan logam agak lunak dengan
menggunakan bola ba!a berukuran $4$3 inchi dengan beban $'' ,g.
%. kala 1
Digunakan pada pengukuran kekerasan logam yaitu yang telah dikeraskan
dengan menggunakan kerucut intan dengan penekanan $2' ,g.
Tabel &.$ Mendapatkan harga kekerasan Rockwell 1.
<o imbol ,eterangan +esaran
$.
&.
%.
(.
2.
3.
?.
-.
/.
-
-
F
'
F
$
F
-
-
1
BR1
udut puncak kerucut dari permata
#ari-!ari kur;a puncak kerucut
+eban awal
+eban tambahan
+eban total = F
'
G F
$
= $' G $('
,edalaman indentasi dengan beban awal sebelum
beban tambahan diberikan
Pertambahan kedalaman dengan beban tambahan
Pertambahan kedalaman indentasi permanen
dengan beban awal setelah beban tambahan
disingkirkan, dan pertambahannya dinyatakan
dengan satuan ',''& mm
,ekerasan Rockwell 1 $'' c
$&'
'
',& mm
$' kg."
$(' kg."
$2' kg."
-
-
-
-
Fo Fo Fo
$''
F1
2
1
6 7

!
"

#
$

1%&2 mm
'
Gambar 2.5. Pembebanan dengan penetrator diamond 120
0
pada metode
Rok!ell ".
Tabel &.& Mendapatkan kekerasan Rockwell +
<o imbol ,eterangan +esaran
1%%
6
!
7
"
%
%&2 mm
$.
&.
%.
(.
2.
3.
?.
-.
D
F
'
F
$
F
-
-
1
B+R
Diameter bola ba!a
+eban awal
+eban tambahan
+eban total = F
'
G F
$
= $' G /'
,edalaman indentasi dengan beban awal
sebelum beban tambahan diberikan
Pertambahan kedalaman indentasi dengan
beban tambahan
Pertambahan kedalaman indentasi permanan
dengan beban awal sesudah beban tambahan
dihilangkan, dan pertambahannya dinyatakan
dalam suatu satuan ',''& mm
,ekerasan Rockwell + = $%' c
$,2-? mm 7$4$38
$' kg."
/' kg."
$'' kg."
-
-
-
-
7 ! 6 $
1
2
#
2
2
Fo
F1
Fo
Fo
1
%
%
%
1%&2
mm
'
1%
$
7
Gambar 2.#. Pembebanan dengan Penetrator $ola ba%a 1&1# pada metode
Rok!ell $
Tabel &.% . Bubungan antara penetrator dengan beban yang digunakan.
)roup Methode Penetrator
Mayor *oad Miner *oad
< 7kg."8 < 7kg."8
BR+
BR1
$4$3H +all
$&'
'
diamond
/-',? 7$''8
$(?$ 7$2'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
BR0
BRD
BR+
BR)
BRB
BR,
$&'
'
diamond
$&'
'
diamond
$4-H ball
$4$3H ball
$4-H ball
$4-H ball
2--,( 73'8
/-' 7$''8
/-',? 7$''8
$($? 7$2'8
2--,( 73'8
$(?$ 7$2'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
BR*
BRM
BRP
BRR
BR
DH ball
DH ball
DH ball
EH ball
EH ball
2--,( 73'8
/-',? 7$''8
$(?$ 7$2'8
2--,( 73'8
/-',? 7$''8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
/-,'? 7$'8
&2 <
%' <
(2 <
$&'
'
diamond
$&'
'
diamond
$&'
'
diamond
$(?$,$ 7$28
&/(,& 7%'8
(($,% 7(28
&/,(& 7%8
&/,(& 7%8
&/,(& 7%8
$2 T
%' T
(2 T
$4$3H ball
$4$3H ball
$4$3H ball
$(?,$ 7$28
&/(,& 7%'8
(&&,% 7(28
&/,(& 7%8
&/,(& 7%8
&/,(& 7%8
,eterangan 5
6
!
%
%&2 mm
,ekerasan Rockwell dinotasikan dalam symbol BR yang didahului dengan
harga kekerasan dan dilengkapi dengan huru" yang menun!ukkan skala4satuannya.
1ontoh 5
3' BR1 5 - ,ekerasan Rockwell = 3'
- Dengan skala = 1
Keun+un.an Ro3-4ell
$. Metode penekanan rockwell
Keun+un.an
a8 Pengamatan dapat dilakukan dengan mudah
b8 Iaktu operasinya praktis dan cepat.
c8 Mampu membedakan ukuran tekanan yang kecil sehingga bagian yang
mendapatkan perlakuan panas yang lengkap dapat diu!i kekerasannya.
-e-u,an.an
a. Dalam menentukan kekerasan bahan, harus memiliki permukaan yang
halus dan rata.
b. E"ekti"itas dalam pengambilan data kurang.
c. ,etelitian kurang.
30 Me+ode &i3-e,s*
>ndentor dari permata yang digunakan pada pengu!ian ini yang berbentuk
piramida dengan bidang alas bu!ur sangkar dengan sudut puncak yang khusus.
Dengan memberikan beban pada logam 7benda ker!a8 dengan beban F dan
diagonal indentasi pada benda ker!a diukur setelah beban disingkirkan.
,ekerasan 6ickers 7B68 adalah suatu hasil bagi yang didapatkan dengan
membagi beban yang dikenakan F 7kg."8 dengan luasan bentangan pada
permukaan indentasi 7mm
&
8 dan benda ker!a, dengan memperhatikan bentuk
piramida dengan alas bu!ursangkar dan diagonal d serta mempunyai sudut
puncak yang sama dengan indentor dan permata.
Gambar2.' penekanan vikers
Keun+un.an
a8 Penger!aan lebih mudah dilakukan
b8 +iaya relati" ringan.
c8 Menghasilkan !e!ak yang relati" kecil
d8 Tidak dipengaruhi oleh kekerasan permukaan.
-e-u,an.an
a8 Tidak dapat dilakukan pada logam dengan ukuran permukaan kecil.
b8 Tidak dapat dilakukan pada logam dengan tingkat kekerasan yang tinggi.
Tabel &.( Rumus mendapatkan harga kekerasan 6ickers 7B68.
<o imbol ,eterangan atuan
$.
&.
%.
(.
-
F
D
B6
udut puncak dengan indentor yang
berbentuk piramida = $%3
'
+eban yang diberikan
Diameter rata-rata yang didapat dari
diagonal d
$
dan d
&
,ekerasan 6ickers
(ndentasi )uasan
diberkan *ang $eban
&
-2( , $
&
&
'
$%3
&
d d
+
,in +
=

7
'
8
kg."
mm
)ambar &.-. Pembebanan dengan penetrator diamond $%3
'
pada metode 6ickers.
!*3 Ma3am5Ma3am Pen.e,asan
a. Pengerasan Permukaan
$. ,arburasi
Dalam cara ini, besi dipanaskan di pada suhu kritis dalam lingkungan yang
mengandung karbon, baik dalam bentuk padat, cair ataupun gas. +eberapa bagian
dari cara kaburasi yaitu kaburasi padat,kaburasi cair dan karburasi gas. +eberapa
bagian dari karburasi yaitu5 karburasi padat, karburasi cair, dan karburasi gas.
F
2
1

d
1
d
11
&. ,arbonitriding
0dalah suatu proses pengerasan permukaan dimana ba!a dipanaskan di atas suhu
kritis di dalam lingkungan gas dimana ter!adi penyerapan karbon dan nitrogen.
,euntungan karbonitiding adalah kemampuan pengerasan lapisan luar meningkat
bila ditambahkannitrogen sehingga dapat diam"aatkan ba!a yang relati;e murah
ketebalan lapisan yangtahan antara ',-' sampai ',?2 mm
%. 1yaniding
0dalah proses pengerasan dimana ter!adi absorbsi karbon dan nitrogen untuk
memperoleh specimen yang keras pada ba!a kadar karbon rendah yang
memang sulit dikeraskan. Proses ini tidak sembarang dilakukan, penggunaan
closedpot dan hood ;entilasi sangat diperlukan untuk proses cyaniding karena
uap sianida yang terbentuk sangat beracun.
(. <itriding
0dalah proses pengerasan permukaan yang dipanaskan sampai temperatur J
2$'@1 dalam lingkungan gas ammonia selama beberapa waktu. Metode
pengerasan kasus inimenguntungkan karena "akta bahwa kasus sulit diperoleh
dari pada karburasi. +anyak bagian-bagian mesin seperti silinder barrel and
gear dapat diker!akan dengan cara ini.Proses ini melibatkan theeKposing dari
bagian untuk gas amonia atau bahannitrogen lainnya selama &' sampai $''
!am pada /2' @ F. The inwhich kontainer peker!aan dan gas amoniak dibawa
dalam kontak harus kedap udara dan mampu mempertahankan suhu sirkulasi
ande;en.
b. Pengerasan induksi
Penggunaan arus listrik untuk pencairan logam, pengerasan dan perlakuan
panas lainnya. 0rus bolak-balik ber"rekuensi tinggi berasal dari pembangkit,
kon;enter merkuri, osilator spark atau asilator tabung. Frekueni pada
umumnya tidak melebihi 2''.''' B: untuk benda yang tipis digunakan
"rekuensi tingg, sedangkan untuk benda-benda berukuran sedang atau tebal
digunakan "rekuensi rendah.
c. Pengerasan nyala
Dasar pengerasan nyala adalah sama dengan pengerasan induksi yaitu
pemanasan yang cepat disusul dengan pencelupan permukaan, tebal lapisan
yang mengeras tergantung pada kemampuan pengerasan bahan. ,arena
selama proses penerasan tidak ada penambahan unsur-unsur lainnya.
Pemanasan dilakukan dengan nyala oksiasilaen yang dibiarkan memanasi
permukaan logam sampai mencapai suhu kritis.
Pada alat dipanaskan aliran air pendingin sehingga seera setelah suhu yang
diinginkan tercapai , permukan langsung disemprot dengan ai. +ila
dikendalikan dengan baik, bagian dalam tidak berpengaruh. Tebal lapisan
yang keras tergantung pada waktu pemanasan pada suhu nyala.
d. Pengerasan endapan
Pengerasan endapan hanya dapat diterapkan pada paduan dimana daya larut
suatu komponen berkurang dengan menurunnya suhu. Paduan dipanaskan
beberapa lama sehingga terbentuk paduan yang homogen kemudian
didinginkan dengan cepat sampai suhu ruang.
Paduan masih berupa larutan padat yang lewat !enuh, suatu keadaan tidak
stabil, 0l&1u akanmulai mengendap bila dibiarkan pada suhu ruang. Proses
ini disebut proses pengerasan sepuh alamiah.
Partikel yang mengendap dari larutan padat terbentuk pada batas butir dan
bidang geser, menghasilkan hambatan sehingga pergeseran atau slip antar
partikel4kristal berkurang. ,ekerasan akan berkurang dan bertambah dengan
semakin berkurangnya atau bertambahnya besar partikel diiringi
meningkatnya kerapuhan dan berkurangnya kekuatan.
)A) III
%URNAL PRAKTIKUM
I* TU%UAN PRAKTEK
Dengan diberikan tugas laporan ini, diharapkan mahasiswa mengerti tentang
hardnest.
$. Mahasiswa dapat mengetahui si"at keras material.
&. Mampu mengaplikasikan teori dalam praktikum.
%. Mampu melakukan analisa data terhadap pengu!ian.
II* ALAT DAN )AHAN
$. Bardnest test machine model Rockwell.
&. +atang u!i bahan alumunium.
%. +atang u!i bahan ba!a karbon.
III* 'ARA KER%A
$. iapakan alat dan bahan yang diperlukan.
&. 1ekam benda ker!a 7 usahakan tidak terlalu kencang dan tidak terlalu
kendor 8.
%. Putar skala ketitik nol.
(. Menggunakan beban mayor dan minor.
2. *epaskan pengunci hingga !arum pengunci berhenti.
3. 1atat angka kekerasan yang ditun!ukan oleh !arum.
?. Pengukuran dilakukan pada beberapa titik pada permukaan benda u!i.
I&*DATA PENGU%IAN METODE RO'K6ELL
)AHAN SKALA PENGU%IAN NO ANGKA KEKERASAN
alumunium $ &$2 <
& $/2 <
% $?2 <
( /2 <
2 &2' <
besi $ 3- <
& $32 <
% $&' <
( $2' <
2 $32 <
&*KESIMPULAN
9ntuk mengukur suatu kekerasan material dengan menggunakan hardess
tester Rockwell type diperoleh hasil seperti terlampir dalam table yang diperoleh
dari gaya balik beban minor dengan melihat skala yang tertera, semakin kecil
langkah yang didapat maka hardness yang didapat semakin besar.
&I*SARAN
9ntuk pengencangan benda yang akan diu!i belum ada standar
penencangannya dengan melihat skala atau menggunakan "eeling karena dari
hasil yang didapat banyak hasil angka yang berbeda signi"ikan, kami memberi
saran agar kedepannya ada standar pengencangan benda.
)A) I&
PENUTUP
4* Kesim2ulan
9ntuk mengukur suatu kekerasan material dengan menggunakan hardess tester
Rockwell type diperoleh hasil seperti terlampir dalam table yang diperoleh dari
gaya balik beban minor dengan melihat skala yang tertera, semakin kecil langkah
yang didapat maka hardness yang didapat semakin besar.
DA$TAR PUSTAKA
$. Panduan praktikum rekayasa dasar mesin &, "akultas teknik uni;ersitas
pancasila &''-

Anda mungkin juga menyukai