Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. A (USIA 8 BULAN) DENGAN MENINGO ENSEFAKOKEL


DI RUANG BEDAH SARAF ANAK KEMUNING LANTAI II
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

ALIF MASKUR SETIYANTO


220112130033

KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014

LAPORAN KASUS

. PENGKAJIAN ANAK

. Identitas Klien

Nama

: An. A

Tanggal lahir

: 7 Mei 2013

Umur

: 8 bulan 11 hari

Agama

: Islam

suku

: suku sunda

Tanggal pengkajian : 18 Januari 2014


Tanggal masuk RS : 19 Desember 2013
No. medrek

: 13061683

Alamat

: Kampung Parung Serab, RT 04 RW 02, Sukakenta, Cianjur

Diagnosa medis

: meningo ensefalokel

. Identitas penanggung jawab

Nama ibu

: Ny. M

Usia

: 34 tahun

Agama

: Islam

Suku

: Sunda

Alamat

: Kampung Parung Serab, RT 04 RW 02, Sukakenta, Cianjur

Hubungan dengan klien: Ibu klien

. Keluhan utama:

. Riwayat kesehatan sekarang:

3 hari SMRS, orang tua klien melihat ada benjolan diwajah klien pecah dan mengeluarkan cairan
berwarna bening, lalu klien dibawa ke RS Cianjur kemudian dirawat sehari lalu dirujuk ke RSHS,
saat dikaji ibu klien mengatakan cemas dengan kondisi anaknya saat ini karena benjolan yang ada di
wajah klien tidak kunjung sembuh, klien sudah dirawat 30 hari namun jadwal operasinya belum
jelas, benjolan pada wajah klien sering mengeluarkan cairan bening, kemerahan (-), pus (+) berwarna
kekuningan, ibu biasanya mengelapnya dengan kassa,ibu klien terlihat sedih dengan kondisi anaknya
dan sesekali menanyakan pada perawat mengenai kondisi anaknya, benjolan diwajah klien biasanya
dibalut dengan kassa lembab, kadang disertai demam, ibu klien biasanya memberikan perasetamol
apabila anaknya demam

. Riwayat masa lalu:

sejak lahir orang tua melihat adanya benjolan diwajah klien sebesar telur puyuh yang semakin
membesar dan sekarang sudah sebesar bola pingpong dan mengeluarkan cairan bening.

. Riwayat keluarga:

Orang tua klien mengatakan kalau tidak ada anggota keluarganya yang terkena penyakit seperti klien

. Riwayat Kesehatan Lingkungan:

Klien tinggal serumah dengan ibunya, ibunya mengatakan selalu menjaga kebersihan rumahnya

. Riwayat kehamilan dan kelahiran

Prenatal

: ibu mengatakan selama hamil biasanya memeriksakan kandungannya ke bidan dan

tidak ada keluhan


Natal

: selama persalinan ibu mengalami demam dan muntah-muntah

Postnatal

: anak lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis saat lahir, BBL 2600 gram

. Riwayat imunisasi:

klien sudah mendapat imunisasi hepatitis B

0. Kebutuhan dasar:

Makan dan minum:


Sebelum sakit

: ibu klien mengatakan klien biasanya minum susu sehari 8x dan air putih serta

bubur 4kali/hari
Saat sakit

: klien minum susu 8x60 cc sehari, akan tetapi setiap kali minum hanya susu

yang dihabiskan, bubur 4 kali/hari dan 3 sendok air putih


Eliminasi:
BAK: tidak terkaji karena klien memakai popok, pokok diganti sehari 2x

BAB: ibu klien mengatakan anaknya biasanya BAB 1 hari sekali, warna kuning biasa, lembek
Istirahat tidur:
Ibu klien mengatakan anaknya tidur tidak tentu 1-2 jam pada siang hari dan 1-2 jam pada

malam hari
Aktivitas:
Anak terlihat kurang aktif dan sesekali menangis kemudian berhenti saat diberikan mainan

1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : composmentis CCS: 11 E4 M4 V3
b. Antropometri

BB

:
: saat dirawat di RSUD Cianjur 6,5 kg sekitar 1 bulan yang lalu, BB sekarang 6,2

kg
PB

: 69 cm

Lingkar kepala

: 44 cm

Lingkar lengan

: 9,5 cm

Lingkar dada

: 40 cm

Lingkar perut

: 38 cm

c. Tanda tanda vital :

Nadi

: 120x/ menit

RR

: 28x/ menit

Suhu

: 36,4 C

d. Sistem penglihatan

Mata asimetris, pergerakan bola mata (+), konjungtiva tak anemis, kornea berada ditengah, sclera
tak ikterik, pupil isokor, ketajaman penglihatan (jelas), pemakaian alat bantu penglihatan (-)
e. Sistem pendengaran

Kesimetrisan (simetris), seruman (-), keluaran cairan dari telinga (-), fungsi pendengaran baik,
pemakaian alat bantu pendengaran (-)

Sistem respirasi

f.

hidung: asimetris (tertekan oleh benjolan), jalan nafas (efektif), keluaran cairan melalui hidung
(-), perdarahan (-)

dada: simetris, RR 28x/ menit, irama regular, suara nafas vesikuler, tidak ada alat bantu nafas
tambahan

g. sistem kardivaskuler

nadi: 120x/ menit, CRT < 2 detik, edema (-), akral hangat, bunyi jantung S1 dan S2 murni,
keringat dingin (-), gemeteran (-)
h. sistem neurologis

nervus I (olfaktorius)

: tidak terkaji

nervus II (optikus)

: fungsi penglihatan bagus

nervus III (okulomotorius)

: reflek pupil +/+

nervus IV (troklearis)

: pergerakan bola mata +/+

nervus V (trigeminus)

: klien mampu menggerakan rahang bawah, klien dapat

mengedip saat disentuh kelopak matanya

nervus VI (abdusen)

: gerakan bola mata terkoordinasi dengan baik

nervus VII (facialis)

: bentuk wajah asimetris

nervus VIII (vestibulotroklearis)

: fungsi pendengaran masih bagus

nervus IX (glosofaringeus)

: pasien mampu menelan dengan baik

nervus X (vagus)

: tidak terkaji

nervus XI (asesorius)

: tidak terkaji

nervus XII (hipoglosus)

: tidak terkaji

Sistem pencernaan

i.

Mulut

: bersih, kesulitan menelan (-), muntah (-), batuk (-)

Abdomen

: datar lembut, bising usus (+), massa pada abdomen (-), asites (-), penggunaan

NGT (-)
j.

Sistem imunoligi
Tidak terkaji

k. Sistem endokrin

Tidak terkaji
l.

Sistem urogenital
Tidak terkaji

m. muskuloskeletal

keterbatasan gerak (-), kekuatan otot (tidak terkaji)


n. sistem integumen

warna kulit sawo matang, sianosis (-), CRT < 2 detik, edema -/-, akral hangat, turgor kulit elastis

2. Pemeriksaan penunjang
a. USG kepala

Klinis hidrosefalus, pada skrining ventrikel dan cagital: ventrikel lateral kanan dan kiri serta
ventrikel 3 tampak melebar, parenkim menipis, ventrikel 4 tidak terdeteksi, tidak tampak
klasifikasi pada parenkim. Kesan: menyokong suatu hidrosefalus
b. Pemeriksaan laboratorium tanggal 8-1-2014 pukul 11:39 WIB

No.

pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

1.

2.

Hematologi 8 parameter:
Hemoglobin

11,7 g/dl

11,5- 13,5 g/dl

Hematokrit

34 %

34- 40 %

Leukosit

9500/

5000-14500/

Eritrosit

4,74 juta/ul

3,87- 5,39 juta/ ul

Trombosit

546000/

150000-450000/

MCV

71,5 fl

75-87 fl

MCH

24,7 pg

24- 30 pg

MCHC

34,5 %

31- 37 %

134 mEq/l

135- 145 mEq/l

3,5 mEq/l

3,6- 5,5 mEq/l

5,00 mg/dl

4,7- 5,5 mg/dl

Index eritrosit

Pemeriksaan laboratorium
tanggal 9-1-2014 pukul 05:47
WIB
Kimia klinik

3.

Natrium (Na)
Kalium (K)
Kalsium (Ca bebas)

3. Kebutuhan nutrisi

REE: (60,9 x BB (kg) 54


= 426,3 54
= 372,3

Kebutuhan nutrisi: REE x faktor tetes


= 372,3 x 1,5
= 558,45 kkal
Kebutuhan cairan: 7 kg x 100cc/ kg = 700 cc

4. Terapi

Oralit 50- 100 cc per oral apabila muntah

Peracetamol 3x 100 mg per oral apabila demam

Ganti balutan dengan NaCl 0,9 % + gentamicin pada benjolan

I. Analisa data

N
o.
1.

Data
DS:

Etiologi
Adanya benjolan diwajah

ibu klien mengatakan cemas


dengan kondisi anaknya saat

Ruptur

ini karena benjolan yang ada di


wajah klien tidak kunjung

Hospitalisasi

sembuh

ibu klien menanyakan pada


perawat mengenai kondisi
anaknya

DO:

Ibu klien terlihat murung dan

Kecemasan orang tua

masalah
Kecemasan

sedih

Terdapat benjolan pada wajah


An. A sebesar bola pingpong

Benjolan mengeluarkan cairan


bening

2.

Resiko infeksi

Ruptur

DS:

Adanya benjolan diwajah

Ibu klien mengatakan kadangkadang anaknya mengalami


demam

Keluar cairan cerebrospinal


Adanya luka

DO:

Terdapat benjolan diwajah


sebesar bola pingpong

Klien mendapat ganti balutan


dengan NaCl 0,9% +
gentamicin pada benjolan

Leukosit 9500/

Suhu 36,4C

Kemerahan (-)

Pus (+) kekuningan

Menjadi port de entry


masuknya bakteri penyebab
infeksi
Resiko infeksi

III. Diagnosa keperawatan


1. Kecemasan orang tuan berhubungan dengan hospitalisasi anak ditandai dengan ibu klien

mengatakan cemas dengan kondisi anaknya saat ini karena benjolan yang ada di wajah klien tidak

kunjung sembuh, ibu klien menanyakan pada perawat mengenai kondisi anaknya, ibu klien terlihat
murung dan sedih, terdapat benjolan pada wajah An. A sebesar bola pingpong, benjolan
mengeluarkan cairan bening
2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka diwajah ditandai dengan ibu klien mengatakan

kadang-kadang anaknya mengalami demam, terdapat benjolan diwajah sebesar bola pingpong, klien
mendapat ganti balutan dengan NaCl 0,9% + gentamicin pada benjolan, leukosit 9500/ , suhu 36,4C,
kemerahan (-), pus (+) kekuningan

IV. Rencana asuhan keperawatan

N
o.
1.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Untuk mengetahui tingkat

Kecemasan berhubungan

Setelah dilakukan tindakan

dengan hospitalisasi

keperawatan selama 2x60

kecemasan dan memudahkan

jam cemas teratasi dengan

intervensi

kriteria:

Observasi tingkat kecemasan

rasional

Lakukan pendekatan dan berikan

Ekspresi wajah orang tua


klien tenang

Pendekatan dan motivasi membantu

motivasi kepada orang tua klien

orang tua klien mengurangi

untuk mengungkapkan pikiran dan

kecemasan

perasaan
Ajarkan orang tua klien untuk
menggunakan teknik relaksasi nafas
dalam dan distraksi dengan

mengajak anak bermain

Jelaskan kepada orang tua klien


tentang tindakan yang akan
dilakukan (mengganti balutan, lama
perawatan, dan mengenai penyakit)

Relaksasi menciptakan perasaan

yang tenang dan nyaman sehingga


dapat membantu mengurangi
kecemasan

Agar orang tua klien memahami

tentang perawatan yang diberikan


untuk anaknya sehingga dapat
mengurangi kecemasan orang tua

klien
2.

Resiko infeksi berhubungan

Setelah dilakukan tindakan

dengan adanya luka di wajah

keperawatan selama 2x24


jam klien tidak mengalami
infeksi dengan kriteria hasil:
TTV dalam batas normal

Observasi TTV

terjadinya infeksi
Mengurangi resiko masuknya

( n = 120x/ menit, S =
36,5- 37,5 C)

Peningkatan TTV memungkinkan

Tidak tampak tanda-tanda

Cuci tangan setiap sebelum dan

kuman melalui tangan sebelum

sesudah tindakan infasif

dan sesudah melakukan tindakan


infasif

infeksi seperti rubor,

dolor, kalor dan tumor)


NaCl 0,9% membantu

Luka terlihat bersih

membersihkan luka, gentamisin


Lakukan perawatan luka dengan

dapat membantu mengurangi

prinsip steril 2x/ hari dengan NaCl

infeksi dan membunuh bakteri

0,9% + gentamici

Parasetamol membantu menurunkan

demam
Berikan parasetamol apabila terjadi
demam

Nutrisi yang baik dapat

meningkatkan imunitas sehingga

Pantau intake nutrisi yang masuk

mengurangi terjadinya infeksi

V. Implementasi

No.
diagnosa

Tanggal/ jam

Implementasi

respon

paraf

1.

17-1-14/

mengobservasi tingkat kecemasan

S:

16. 10 WIB

ibu klien mengatakan anaknya sudah dirawat selama

melakukan pendekatan dan memberikan


motivasi kepada orang tua klien untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaan

30 hari namun jadwal operasinya belum jelas


O:

mengajarkan orang tua klien untuk

ibu klien terlihat lebih tenang setelah diberikan

menggunakan teknik relaksasi nafas dalam

dan distraksi

penjelasan mengenai penyakit anaknya


raut wajah tegang berkurang

anak klien sudah dirawat 30 hari dan belum

memberikan penjelasan kepada orang tua

klien tentang tindakan yang akan dilakukan

dioperasi

(mengganti balutan, lama perawatan, dan

terdapat benjolan diwajah anaknya yang

mengenai penyakit)

mengeluarkan cairan berwarna bening

benjolan sebesar bola pingpong

ibu klien terlihat mengajak bermain anaknya

S:

mengobservasi TTV

Ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami


demam

2.

18.35 WIB

mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah

Ibu klien mengatakan benjolan pada wajah anaknya

tindakan infasif

sering mengeluarkan cairan berwarna bening

melakukan perawatan luka dengan prinsip

O:

steril 2x/ hari dengan NaCl 0,9% +

TTV

gentamicin

Nadi: 120x/ menit

memantau intake nutrisi yang masuk

Pernapasan: 28x/ menit

Suhu: 36,4 C
Kemerahan (-)

Keluaran cairan (+) berwarna bening

Pus (+) berwarna kekuningan

Nutrisi yang masuk susu 20 cc

Muntah (-)

Demam (-)

memberikan motivasi kepada orang tua

klien untuk mengungkapkan pikiran dan

S:

perasaan

Orang tua klien mengatakan jika dirinya masih


sedikit cemas dengan kondisi anaknya

mengobservasi kecemasan klien

O:
Wajah tegang berkurang

1.

Ibu menggendong anaknya dan melakukan teknik

20-1-14/

distraksi dengan mainan


10.30 WIB

mengobservasi TTV

S:

tindakan infasif

melakukan perawatan luka dengan prinsip

O:

steril 2x/ hari dengan NaCl 0,9% +

TTV

gentamicin

08.10 WIB

sering mengeluarkan cairan berwarna bening

mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah

2.

Ibu klien mengatakan benjolan pada dahinya masih

memantau intake nutrisi yang masuk

Ibu klien mengatakan kalau anaknya tidak demam

Nadi: 90x/ menit


Pernapasan: 22x/ menit
Suhu: 37 C

Kemerahan (-)

Keluaran cairan (+) berwarna bening

Pus (+) berwarna kekuningan

Nutrisi yang masuk susu 30 cc dan bubur 1 porsi

Muntah (-)

Demam (-)

Lingkar kepala: 44 cm

Luka bersih

VI. Evaluasi

No.

Tanggal/ jam

SOAP

diagnosa
1.

18-1-14/
09.10 WIB

S:

Ibu klien mengatakan kalau dirinya masih cemas dengan keadaan anaknya saat ini namun sudah
sedikit berkurang setelah diberikan penjelasan oleh perawat
O:

Wajah tegang berkurang

Terdapat benjolan diwajah klien

Klien sudah dirawat 30 hari

Klien belum dioperasi

Benjolan sering mengeluarkan cairan bening

Paraf

A: masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi dengan teknik relaksasi dan distraksi
S:
Ibu klien mengatakan jika anaknya sudah tidak demam
Ibu klien mengatakan jika benjolan pada wajah klien masih sering mengeluarkan cairan berwarna

bening
O:
TTV

Nadi: 90x/ menit


Pernapasan: 22x/ menit
Suhu: 37 C

Kemerahan (-)

Keluaran cairan (+) berwarna bening

Pus (+) berwarna kekuningan

Nutrisi yang masuk susu 30 cc dan bubur 1 porsi dihabiskan

Muntah (-)

Demam (-)

Lingkar kepala: 44 cm

Luka bersih
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi teknik perawatan luka aseptik, ganti balutan dengan NaCl 0,9% + gentamisin
pada luka, observasi TTV dan nutrisi klien

Daftar pustaka:
Hardhi Kusuma S.Kep. Ns., Huda Amin S.Kep.Ns. 2012. Handbook for Health Student.Yogyakarta: mediaAction Publising
Wiley J., Gate S. 2012. NANDA International Nursing Diagnosis Definition and Clasification. USA

Moorhead Soe., John Marion., Maas M., Swanson E. 2012. Nursing Outcomes Clasification. USA
Gloria., Howard., Dochtermen M., Wagner M. 2012. Nursing Interventions Clasification. USA

Anda mungkin juga menyukai