Anda di halaman 1dari 4

241

SPK PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN


METODE AHP PADA BOSOWA BERLIAN MOTOR








Abstract
PT. Bosowa Berlian Motor Makassar merupakan suatu Instansi swasta yang bergerak dibidang penjualan
mobil. Melihat kenyataan sekarang ini terjadi peningkatan penjualan di setiap bulannya.Ini mengakibatkan kerja
karyawan juga semakin meningkat. Sehingga membutuhkan adanya suatu sistem yang dapat memberikan informasi
yang cepat, tepat dan akurat.Dalam membantu seorang pimpinan perusahaan mengambil sebuah keputusan dalam
mengukur kinerja karyawan
Pengukuran kinerja karyawan masih dilakukan secara manual yang selama digunakan memiliki beberapa
kelemahan utama yaitu sulitnya pimpinan dalam mengumpulkan, menganalisi dan membuat kesimpulan tentang
kinerja karyawan. Ini dikarenakan pengukuran kinerja masih di lakukan secara manual, sehingga dibutuhkan waktu
yang cukup banyak untuk menganalisa data tersebut.
Sistem penunjang keputusan yang akan dibangun memiliki beberapa keunggulan yang mampu mengatasi
semua masalah di atas. Dimana sistem ini sudah menggunakan komputer sebagai media utama dalam melakukan
penilaian kinerja karyawan. Sehingga kecepatan, ketepatan dan keakuratan informasi yang dibutuhkan pihak
manajemen bisa direalisasikan.
General Terms
Sistem Penunjang Keputusan

Keywords
SPK, AHP

1. Pendahuluan
PT. Bosowa Berlian Motor Makassar merupakan
suatu Instansi swasta yang bergerak dibidang
penjualan mobil. Melihat kenyataan sekarang ini
terjadi peningkatan penjualan di setiap bulannya.Ini
mengakibatkan kerja karyawan juga semakin
meningkat. Sehingga membutuhkan adanya suatu
sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat,
tepat dan akurat.Dalam membantu seorang pimpinan
perusahaan mengambil sebuah keputusan dalam
mengukur kinerja karyawan
Pengukuran kinerja karyawan masih dilakukan
secara manual yang selama digunakan memiliki
beberapa kelemahan utama yaitu sulitnya pimpinan
dalam mengumpulkan, menganalisi dan membuat
kesimpulan tentang kinerja karyawan. Ini
dikarenakan pengukuran kinerja masih di lakukan
secara manual, sehingga dibutuhkan waktu yang
cukup banyak untuk menganalisa data tersebut.
Sistem penunjang keputusan adalah suatu solusi
untuk permasalahan diatas, sehingga pihak pimpinan
dapat mempunyai pertimbangan tentang kinerja
karyawan dengan digunakannya sistem penunjang
keputusan ini diharapkan mampu memberikan solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah di atas. Sistem
penunjang keputusan yang akan dibangun memiliki
beberapa keunggulan yang mampu mengatasi semua
masalah di atas. sistem ini sudah menggunakan
komputer sebagai media utama dalam melakukan
penilaian kinerja karyawan. Sehingga kecepatan,
ketepatan dan keakuratan informasi yang dibutuhkan
pihak manajemen bisa direalisasikan.


2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang SPK penilaian kinerja
penilaian kinerja karyawan PT. Bosowa Berl i an
Mot or khususnya pada bagian HRD dalam hal kerja
sama,inisiatif, dan pelaksanaan kerja karyawaan
dengan metode AHP.

3. Pembahasan






Erfan Hasmin
STMIK Dipanegara
Jl. P. Kemerdekaan KM.9
Makassar
0411-587194/081343512272
erfan.hasmin@gmail.com

242

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Saat Ini
Adapun sistem pengukuran kinerja saat ini
seperti gambar 1 di bawah ini
Start
Daftar
Rekomendasi
Kinerja
Karyawan
Bagian Personalia HRD Direktur
Mengkaji
Kinerja Dan
Potensi
Daftar Kinerja
& Potensi
Karyawan
Daftar Kinerja
& Potensi
Karyawan
N
1
2
N
Rekomendasi
Kinerja
Karyawan
Persetujuan
Rekomendasi
Rekomendasi
Karyawan
Disetujui
Rekomendasi
Karyawan
Disetujui
N
Stop
Data Karyawan
Kriteria

Gambar 1.Sistem Pengukuran Kinerja Berjalan

Desain Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan
Pengembangan sistem pengukuran kinerja
karyawan dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini
Start
Daftar
Rekomenda
siKinerja
Karyawan
Bagian
Personalia
HRD Direktur
DaftarKinerja
&Potensi
Karyawan
DaftarKinerja
&Potensi
Karyawan
N
1
2
N
Rekomendasi
Kinerja
Karyawan
Persetujuan
Rekomendasi

Rekomendasi
Karyawan
Disetujui

Rekomendasi
Karyawan
Disetujui
N
AHP
InputKinerja
Karyawan
PembuatanDaftar
Rekomendasi
Stop
InputData
Karyawan
InputKriteria
DayaKaryawan
Gambar 2. Sistem Pengukuran Kinerja dengan AHP
Skema Basis Data
Relasi basis data yang akan menyimpan
parameter serta bobot dari parameter dapat dengan
jelas dilihat pada gambar 3. Dibawah ini
BandingKriteria
KodeKriteriaA
KodeKriteriaB
NilaiAterhadap
B
Karyawan
NIK*
Nama
jabatan
Alamat
Tlp
T4lahir
Tgllahir
Jk
Status
Agama
SkorPenilaia
n
PenilaianKaryawa
n
NIK**
KodeKriteria
Nilai
BobotKinerja
Kriteria
Kode**
Kriteria
Jmlprioritas
bobotpriorita
s

Gambar 3. Relasi Basis Data

Daftar Parameter Kinerja
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut seperti gambar 4. Dibawah ini

Gambar 4. Daftar Parameter Kinerja

Penentuan Prioritas Kriteria
Pada tahap ini tiap kriteria akan dibandingkan
tingkat prioritasnya dengan kriteria yang lain, seperti
tabel bantuan perbandingan kriteria di bawah ini

Gambar 5. Tabel Bantuan Perbandingan Kriteria

K1 Terhadap K2 1.9 Berarti K2 Terhadap K1 0.1
K1 Terhadap K3 1.6 Berarti K3 Terhadap K1 0.4
K1 Terhadap K4 1.6 Berarti K4 Terhadap K1 0.4

K2 Terhadap K3 0.7 Berarti K3 Terhadap K2 1.3
K2 Terhadap K3 1.3 Berarti K3 Terhadap K2 0.7

K3 Terhadap K4 0.7 Berarti K4 Terhadap K31.3

Sehingga didapatkan bobot kriteria seperti gambar 6
dibawah ini
243


Gambar 6. Daftar Bobot & Prioritas Kriteria

Bobot kriteria dihitung dengan rumus

(1)

Sehingga :
Bobot K1= Jumlah K1 / Total Kriteria
= 5.1 / 12
= 0.43
Bobot K2= Jumlah K2 / Total Kriteria
= 2.1 / 12
= 0.18
Bobot K3= Jumlah K3 / Total Kriteria
= 2.4 / 12
= 0.2
Bobot K4= Jumlah K4 / Total Kriteria
= 2.4 / 12
= 0.2

Penilaian Kinerja Karyawan
Pembobotan
Pembobotan terhadap kriteria dilakukan dengan
memberikan bobot pada tiap kriteria. Adapun bobot
seperti tabel 1 di bawah ini
No Bobot Keterangan
1 4 Baik sekali
2 3 Baik
3 2 Cukup
4 1 Kurang
Tabel 1. Pembobotan Kriteria

Penilaian
Setelah pembobotan, tiap karyawan akan di nilai tiap
kriteria dengan memberikan bobot penilaian gambar
7 di bawah ini


Gambar 7. Form Penilaian Kinerja

Bobot Kinerja di dapat dengan rumus


Sehingga

Bobot Kinerja K1 = 0.43 * 4 = 1.7
Bobot Kinerja K2 = 0.18 * 3 = 0.53
Bobot Kinerja K3 = 0.20 * 3 = 0.6
Bobot Kinerja K4 = 0.20 * 4 = 0.8

Hasil Penilain Kinerja
Hasil penilaian kinerja dengan menjumlahkan
seluruh bobot kinerja



Sehingga total kinerja
Total Kinerja = 1.7+ 0.53 + 0.6 + 0.8
= 3.62

4. Hasil

Gambar 8. Total Kinerja

244


Gambar 9. Surat Rekomendasi penghargaan

5. Kesimpulan
Dari penelitian ini ada beberapa kesimpulan yang
dapat kami simpulkan diantarnya :
a. AHP masih relevan digunakan untuk mengukur
kinerja karyawan
b. Kriteria dapat terus ditambah untuk
meningkatkan akurasi ketepatan pengukuran
kinerja karyawan.

6. Saran
Untuk peneliti yang berminat untuk menerukan
penelitian ini agar berfokus pada pengembangan
metode dan kombinasi metode perhitungan kinerja

Daftar Pustaka
[1] Jogiyanto HM, Akt, MBA, Ph.D, Analisis &
Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi
Yogyakarta, 2001
[2] Afandi Untung. (2008), Model AHP untuk
Benefit Cost Analysis, Bahan Ajar Kuliah
Metode Pengambilan Keputusan Program MPKP
FE UI.
[3] Brodjonegoro, Bambang PS. (1992). AHP, PAU-
EK-UI.

Anda mungkin juga menyukai